Anda di halaman 1dari 7

PEMBERDAYAAN USAHA GARAM RAKYAT

Disusun
Oleh
Kelompok 2
Khairul Anwar
Muhammad Arif
Hajjatul Mabrura
Anggian Prawira
Des Edo Handika

PRODI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNVERSITAS SYIAH KUALA
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan luas laut sebesar 3.257.357 km2
menyebabkan setiap daerah berpotensi memproduksi garam. Garam merupakan salah
satu kebutuhan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber
elektrit bagi tubuh manusia. Walaupun Indonesia termasuk Negara maritim,
namun usaha peningkatan produksi garam belum diminati yang disebabkan
oleh ketidakpastian penentuan harga garam rakyat dengan penerapan harga
patokan dari pemerintah yang diberlakukan dilapangan. Kebutuhan garam
nasional dari tahun ketahun terus meningkat seiring dengan pertambahan
penduduk dan perkembangan industri di Indonesia.
Petani dituntut meningkatkan produksi baik kuantitatif maupun kualitatif
tetapi tidak ada jaminan harga. Tanpa memperbaiki harga di tingkat petani,
program itu menjadi omong kosong dan melecehkan petani. Kebutuhan
utama petani saat ini adalah jaminan harga untuk mendorong mereka dalam
meningkatkan produksi garam.
1.2

Tujuan

Melalui penulisan paper ini mahasiswa diharapkan mampu memahami


proses dan tatacara dalam melaksanakan pemberdayaan usaha garam
rakyat dalam meningkatkan produksi garam. Guna mencapai peningkatan
taraf ekonomi untuk kesejahteraan hidup bagi petani garam.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PUGAR


PUGAR (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat) merupakan program
pemberdayaan pada kelompok petani garam yang memberikan kesempatan
kerja yang difokuskan pada peningkatan produksi, taraf ekonomi dan
kesejahteraan bagi petambak garam.
2.2 Tujuan Pelaksanaan PUGAR
PUGAR dilaksanakan dalam rangka menanggulangi kemiskinan bagi para
petambak garam, peningkatan produksi dan kualitas produk garam. Dengan
tujuan mendukung program swasembada garam nasional. Mengurangi angka
kemiskinan,
kesejahteraan

meningkatkan
masyarakat

kesempatan
melalui

kerja

pengelolaan

dan

meningkatkan

sumberdaya

berbasis

pemberdayaan masyarakat. Memperkuat kapasitas SDM masyarakat pesisir,


kelembagaan dan stakeholder.
2.3 Pelaksanaan PUGAR dan Peningkatan Produksi Garam
PUGAR dilaksanakan di 40 Kabupaten/Kota pada 10 Provinsi dengan
anggaran 90 Milyar. Melalui PUGAR, produktifitas lahan garam akan
ditingkatkan dari 60 Ton/Ha menjadi 80 Ton/Ha dengan Penambahan Target

Produksi sebanyak 349.200 Ton. Diharapkan PUGAR akan meningkatkan


pendapatan petambak garam rakyat sebesar 15%.
Skema penyaluran Pugar 2015 yang akan dilkukan Kementerian Kelautan dan Perikanan
khususnya di Kabupaten Cirebon, tidak lagi diberikan tunai kepada kelompok tani, tetapi berupa
peralatan dan sarana yang dapat mendorong peningkatan kualitas garam," salah satu alat yang
akan diberikan kepada petani garam melalui program Pugar, yakni alas tambak garam atau biasa
disebut dengan media isolator. Pemberian bantuan isolator diharapkan mampu memperbaiki
kualitas garam, dibandingkan garam yang diolah dengan alas tanah.

2.3.1. Ketentuan Calon Penerima Pugar :


1. Petambak atau pengolah garam rakyat berdomisili di wilayah setempat;
2. Pemilik penggarap lahan yang memiliki luas lahan maksimal 1 (satu) Hektar menjadi
prioritas utama.
3. Untuk pemilik penggarap lahan yang memiliki luas lahan maksimal 5 (lima) Hektar
diperbolehkan mendapat BLM dengan nilai maksimal 1 (satu) hektar;
4. Setiap anggota KUGAR maksimal mendapatkan BLM hanya untuk pengembangan
produksi seluas 1 Ha.
5. Penyewa penggarap memiliki surat bukti sewa lahan yang diketahui oleh Kepala
Desa/Lurah setempat dan pemilik lahan;
6. Penggarap bagi hasil ;
7. Pengolah garam dengan skala usaha mikro-kecil di wilayah pesisir;
8. Melakukan kegiatan produksi perebusan garam di wilayah pesisir;
9. Melakukan usaha produksi garam skala rumah tangga/pekarangan di wilayah pesisir;

2.3.2. Prinsip-prinsip Pengelolaan PUGAR :

Menempatkan masyarakat petambak garam rakyat, pengolah dan pengumpul sebagai


pelaku utama kegiatan PUGAR pada masing-masing lokasi baik dari aspek perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan;
Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik
sosial,budaya ekonomi dan geografi
Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk usaha garam rakyat
Efesiensi dan moderisasi produk hulu dan hilir;
Peningkatan jumlah, kapasitas dan kualitas usaha garam rakyat, harga garam, dan
pembinaan antar etensitas bisnis pada semua tahapan mata rantai tata niaga garam.
Sebagai contoh pelaksanaan PUGAR di Kabupaten Bima Nusa Tenggara
Barat, menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima
kecamatan Bolo salah satu dari sekian kelompok di daerah ini menjadi
kelompok binaan dalam program PUGAR. Masing-masing kelompok yang
beranggotakan 10 orang itu, mendapat dukungan dana senilai Rp20 juta,
dari total anggaran Rp3 miliar yang bersumber dari Kementerian KKP. Dalam
pemasaran produksi garam rakyat tersebut pihak pemerintah daerah melalui
jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan, telah melakukan kerjasama dengan
perusahaan daerah (PD) untuk menampung dan membeli garam rakyat yang
diolah petani sesuai standar dan kemudian dikonsumsi oleh Pegawai Negeri
Sipil dan masyarakat di kabupaten/kota Bima.
Data tersebut juga menyebutkan, sebelumnya produksi garam di
kabupaten Bima hanya menghasilkan 40 hingga 50 Ton/Ha. Hasil itu
memang belum masuk dalam pengembangan usaha garam rakyat. Namun
setelah program PUGAR dijalankan, produksi usaha garam rakyat meningkat
drastis menjadi 80 hingga 90 Ton/Ha. Artinya, adanya produksi usaha garam
rakyat melalui program PUGAR, dapat memenuhi standar garam yang
swasembada dengan skala Nasional. Peningkatan produksi garam khususnya
pada kelompok penerima program PUGAR itu, diharapkan akan dapat
meningkatkan hasil produk olahan garam kedepan. Sehingga Kabupaten
Bima juga lebih dikenal secara luas melalui pengemasan dan pengolahan
garam dari hasil tangan-tangan petani garam di masing-masing wilayah
pesisir pantai kabupaten Bima.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pemberdayaan

Usaha

Garam

Rakyat

pemberdayaan yang difokuskan


kesejahteraan bagi petambak garam.

(PUGAR)

merupakan

program

pada kesempatan kerja dan

2. Peningkatan produksi garam akan tercapai dengan penentuan harga garam


rakyat yang sesuai dengan patokan harga pemerintah
3. Melalui PUGAR produksi usaha garam rakyat meningkat dratis.
4. Melalui program PUGAR produksi usaha garam rakyat dapat memenuhi
standar garam yang swasembada dengan skala Nasional.

Anda mungkin juga menyukai