Anda di halaman 1dari 28

.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar,
serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
TUGAS PRESENTASI: PRILAKU BIAYA KEGIATAN.
Makalah ini dibuat berdasarkan materi yang diberikan oleh dosen. Dengan materi yang
ada, makalah ini disusun dengan memperhatikan kerjasama, kinerja, dan pokok- pokok materi
berdasarkan beberapa sumber. Materi dalam makalah ini disusun dengan pola yang praktis dan
ringkas.
Demikian kata pengantar Makalah yang kami buat, semoga makalah ini dapat dimengerti
oleh pembaca dan mencapai standar penilaian.
Kepada Yang Terhormat Bapak Rudy Lizwaril, Drs. S.E., M.M., Ak., CA., CPMA., MOS.
selaku dosen pembimbing tidak lupa kami sebagai penyusun dan penulis makalah mengucapkan
terima kasih.

Bandung, 1 Oktober 2015

( Tim Penyusun )

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...
.1
DAFTAR ISI...
......2
1 PENGENALAN
1.1 PERILAKU BIAYA KEGIATAN....
...3
1.2 PERILAKU BIAYA DAN MODEL PENGGUNAAN SUMBER DAYA..
.......3
1.2.1 Horison Waktu...
....3
1.2.2 Kegiatan, Sumber Daya dan Perilaku
Biaya....4
1.2.2.1 Sumber Daya yang dipasok sesuai yang
dibutuhkan.........4
1.2.2.2 Implikasi dan Pengawasan untuk pengambilan
keputusan.....5
1.2.2 .3 Ukuran Keluaran Kegiatan....
....5
1.2.2.3.1 Dua Kategori Umum Pendorong Kegiatan5
2.1 BIAYA....
..6
2.1.1 Fungsi Biaya.......
....6
2.1.2 Perilaku Biaya......
.....7
2.1.3 Metode Pemisahan Mixed Cost ke Fixed Cost dan Variabel
Cost.............7
2.1.3.1 High Low
Method.8
2.1.3.1.1 Kelebihan High Low Method...9
2.1.3.1.2 Kelemahan High Low Method.......9
2.1.3.2 Scatterplot method...
.10
2.1.3.2.1 Langkah-Langkah Membuat Scatterplot.....10
2.1.3.2.2 Kelebihan Scatterplot Method..11
2.1.3.2.2 Kelemahan Scatterplot Method...11
2.1.3.3 Least Square Method.
...11
2.1.3.3.1 Kelebihan Least Square Method...........11

3.1 - LATIHAN SOAL DAN PENYELESAIAN..12


Soal Kasus 1..12
Solusi Kasus 113
Soal Kasus 2..16
4.1 POLA PERILAKU BIAYA.....19
4.2 GRAFIK POLA PERILAKU BIAYA....20
KESIMPULAN21
PENUTUP.. .........................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...23

1. PERILAKU BIAYA KEGIATAN


1.1 PENGENALAN
Biaya dapat menampilkan perilaku variable, tetap atau gabungan. Mengetahui bagaimana
biaya berubah seiring dengan perubahan keluaran kegiatan merupakan bagian penting dari
perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan. Misalnya, Anggaran memutuskan
untuk mempertahankan atau membuang suatu lini produk, dan mengevaluasi kinerja suatu
segmen semuanya memanfaatkan pengethauan perilaku biaya.

1.2 PERILAKU BIAYA DAN MODEL PENGGUNAAN SUMBER DAYA


Perilaku Biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah suatu biaya tetap atau
biaya variable dalam hubungannya dengan perubahan keluaran kegiatan. Biaya yang tetap sama
dalam jumlah seiring dengan kenaikan atau penurunan keluaran kegiatan adalah biaya tetap.
Biaya variable adalah biaya yang meningkat dalam total seiring dengan peningkatan keluaran
kegiatan dan menurun dalam total seiring dengan penurunan keluaran kegiatan.
Akuntan Manajemen harus berhadapan dengan persyaratan untuk menilai biaya tetap dan
variabel. Penilaian praktis dari perilaku biaya membutuhkan pertimbangan horizon waktu,
penggunaan sumber daya, dan pengukuran keluaran kegiatan.

1.2.1

Horison Waktu

Dalam menentukan apakah suatu biaya adalah tetap atau variabel bergantung pada
horizon waktu, Menurut Ekonom dalam jangka panjang, semua biaya adalah variabel; dalam
jangka pendek, setidaknya satu biaya adalah tetap.

1.2.2

Kegiatan, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya

Kapasitas kegiatan secara sederhana adalah kemampuan untuk menunjukan kegiatan.


Kegiatan kapasitas yang diperlukan untuk berhubungan dengan tingkat dimana kegiatan
ditunjukan secara efisien.
Tingkat kinerja kegiatan efisien ini disebut kapasitas praktis. Sumber daya diperlukan untuk
memungkinkan kegiatan yang ditunjukan.
Sumber daya hanyalah elemen ekonomik yang dikonsumsi dalam melakukan kegiatan.
Pengeluaran atas sumber daya adalah biaya memperoleh kapasitas untuk melakukan kegiatan.
Penggunaan sumber daya adalah jumlah kapasitas yang digunakan dalam memproduksi keluaran
kegiatan. Jika semua kapasitas kegiatan yang dimiliki tidak digunakan, maka kita memiliki
kapasitas yang tidak digunakan . yang merupakan perbedaan antara kapasitas yang dimiliki
dengan keluaran kegiatan sebenarnya.
Hubungan antara pengeluaran atas sumber daya dan penggunaan sumber daya dapat digunakan
untuk mendefinisikan perilaku biaya tetap dan biaya variabel. Untuk melihat bagaimana kita
perlu memahami bagaimana sumber daya dipasok.

1.2.2.1 Sumber daya dipasok sesuai yang dibutuhkan


Sumber daya dipasok dengan salah satu dari dua cara yaitu:
1. Sesuai yang digunakan dan dibutuhkan
2. Sebelum penggunaan

Sumber daya dipasok sesuai yang digunakan dan dibutuhkan adalah sumber daya
yang diperoleh dari sumber luar.
Sumber daya dipasok saat dibutuhkan dan perilaku biaya karena sumber daya yang
dipasok saat dibutuhkan sama dengan biaya sumber daya yang digunakan, jumlah biaya
sumber daya meningkat seiring permintaan untuk sumber daya meningkat.
Jadi, secara umum kita dapat memperlakukan sumber daya yang dipasok saat dibuthkan
sebagai biaya variabel.
Sumber daya dipasok dimuka dan perilaku biaya banyak sumber daya diperoleh
sebelum permintaan sebenarnya untuk sumber daya tersebut terealisasi.

1.2.2.2 Implikasi Untuk Pengawasan dan Pengambilan keputusan


Model penggunaan sumber daya berdasarkan kegiatan yang baru saja dijelaskan
dapat memperbaiki pengawasan manajerial dan pengambilan keputusan. Sistem informasi
pengawasan operasional mendukung manajer untuk lebih memperhatikan pada pengawasan
penggunaan dan penegluaran sumber daya. Misalnya system operasional yang dirang dengan
baik akan memungkinkan manajer untuk menilai perubahan pada permintaan sumber daya yang
akan terjadi dari keputusan kombinasi produk baru.

1.2.2.3 Ukuran Keluaran Kegiatan


Biaya variabel berubah pada jumlahnya seiring dengan perubahan pada keluaran
kegiatan. Namun biaya tetap, tetap tidak berubah seiring perubahan keluaran kegiatan.
Pendorong kegiatan dengan mengukur perubahan pada keluaran (penggunaan) kegiatan.

1.2.2.3.1 Dua kategori umum dalam pendorong kegiatan;


1. Penggerak tingkat unit
Menjelaskan perubahan pada biaya seiring perubahan unit yang
diproduksi. Contoh: Pon dari Bahan Baku Langsung, Jam Kilowatt yang
digunakan untuk menjalankan mesin produksi dan Jam Tenaga Kerja
Langsung.
2. Penggerak tingkat non unit

Menjelaskan perubahan pada biaya seiring perubahan factor-faktor


selain unit. Contoh: Pengaturan pesanan kerja, pesanan perubahan
rekayasa, jam pemeriksaan dan pergerakan bahan baku.
Dalam sistem manajemen biaya tradisional, perilaku biaya
diasumsikan hanya dijelaskan oleh penggerak berdasarkan unit. Pada
sistem manajemen biaya kontemporer, baik penggerak unit maupun non
unit. Jadi, sistem kontemporer cenderung untuk menghasilkan pandangan
perilaku biaya yang lebih kaya daripada sistem tradisional.

2.1
BIAYA
2.1.1 Fungsi Biaya Biaya yang memiliki/mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
1. Biaya Produksi (Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Overhead Pabrik)
2. Biaya Non Produksi (Biaya Administrasi & Umum, Biaya Pemasaran)

2.1.2 Perilaku Biaya


1. Fixed Cost (Biaya Tetap)
Biaya yang secara total cost tetap
Biaya yang secara unit cost berubah berlawanan dengan perubahan volume yang
diproduksi
2. Variabel Cost (Biaya Variabel)
Biaya yang secara total cost berubah seiring dengan tingkat kegiatan/volume yang
diproduksi.
Biaya yang secara unit cost tetap tidak dipengaruhi tingkat kegiatan dan volume yang
diproduksi.
3. Mixed Cost (Biaya Campuran)
Biaya yang mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel secara bersama-sama.

2.1.3 Metode pemisahan Mixed Cost ke dalam Fixed Cost dan Variabel Cost
Ada tiga metode pemisahan biaya gabungan menjadi komponen tetap dan variabel
yang secara luas digunakan;
1. High-Low Method
2. Scatterplot Method
3. Least Square Method

Setiap metode megharuskan kita membuat asumsi penyederhanaan hubungan


biaya linear. Karenanya sebelum kita menguji masing-masing metode secara lebih
dekat, mari mengulas pernyataan biaya sebagai persamaan untuk garis lurus.
Dimana:
Y = Jumlah Biaya Kegiatan
F = Komponen Biaya Tetap
V = Biaya Variabel per unit kegiatan
X = Ukuran output kegiatan

2.1.3.1 High Low Method


Asumsikan bahwa catatan akuntansi dari Perusahaan Anderson
mengungkapkan biaya penanganan bahan baku dan jumlah perpindahan bahan baku selama 10
bulan terakhir sebagai berikut:
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober

Keterangan:

$
$
$
$
$
$
$
$
$
$

Biaya Penanganan Bahan Baku


2.000
2.500
2.500
3.000
7.500
4.500
4.000
5.000
6.500
6.000

Jumlah Perpindahan
100
125
175
200
500
300
250
400
475
425

Y2 = Biaya tertinggi
Y1= Biaya terendah
X2 = Kegiatan Tertinggi
X1 = Kegiatan Terendah

Diketahui:
Titik terendah X1, Y1 = 100, 2000
Titik Tertinggi X2, Y2 = 500, 7500
Penyelesaian:

Menghitung Biaya Variabel


Rumus: V =

75002000
500100

$13,75

Y 2Y 1
X 2x 1

Menghitung Biaya Tetap


Rumus : F Y2 V (X2)
atau

7500$ 13,75 ( 500 )


$ 625

F Y1 V (X1)

= $ 625

2000$ 13,75 ( 100 )

Menghitung Biaya Campuran/Formula Biaya

Rumus : Y = F + V (x)
Y = $625+ $13,75X

2.1.3.1.1 Kelebihan High Low Method:


Metode tinggi-rendah mempunyai keunggulan
berupa objektivitas. Yakni, dua orang manapun yang
menggunakan metode tinggi rendah pada suatu kumpulan
data tertentu akan mendapatkan jawaban yang sama. Selain
itu, metode tinggi-rendah memungkinkan manajer
mendapatkan hubungan biaya dengan cepat hanya dengan
menggunakan dua titik data. Misalnya: Seorang Manajer
mungkin hanya mendaptkan perkiraan kasar dari hubungan
biaya.

2.1.3.1.2 Kelemahan High Low Method:


Metode tinggi rendah biasanya tidak sebaik metode
lainnya. Mengapa? Pertama, titik tinggi dan rendah sering
sebagai apa yang disebut dilaur garis. Mereka mungkin
mewakili hubungan biaya kegiatan yang tidak khas. Jika
demikian, fomula Biaya yang dihitung menggunakan dua
titik ini tidak mewakili apa yang biasanya terjadi.

Akuntansi Manajemen Lanjutan Manajemen Biaya| 10

2.1.3.2 Scatterplot Method


Metode Scatterplot dapat membantu manajer menghindari
perangkap dari perbandingan metode tinggi-rendah yang terlihat mewakili pola biaya kegiatankegiatan yang umum. Kedua, bahkan jika titik-titik ini bukan diluar garis, pasangan titik-titik
lainnya lebih mewakili. Scattergraph dapat membantu memberikan perngertian dalam mengenai
hubungan antara biaya dan keluaran kegiatan.

2.1.3.2.1

Langkah-langkah membuat sactterplot


1.
2.
3.
4.

Buat grafik
Tentukan koordinatnya
Pilih 2 titik yang paling mewakili/the best fit line
Tentukan nilai fixed cost & variable cost dengan
menggunakan High Low Method
5. Tarik garis dari fixed dari fixed cost menuju 2 titik
yang dipilih

Akuntansi Manajemen Lanjutan Manajemen Biaya| 11

$8,000
$7,000
$6,000
$5,000
$4,000
$3,000
$2,000
$1,000
$-

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

550

Biaya Penanganan Bahan Baku

Gambar ScatterGraph Untuk Perusahaan Anderson

2.1.3.2.2 Kelebihan Metode Scatterplot


Memberikan peluang bagi analisis biaya untuk
memeriksa data secara visual.

2.1.3.2.3

Kelemahan Metode Scatterplot


Metode scatterplot kurang baik karena kurangnya
standar tujuan appa pun dalam memilih garis cocok.
Mutu formula biaya tergantung pada mutu penilaian
subkjektif dari analisis.

2.1.3.3 Least Square Method


Menggunakan semua titik data (kecuali yang terletak
diluar) scattergraph dan menghasilkan garis yang paling sesuai untuk semua titik. Garis ini
paling sesuai dalam arti bahwa paling dekat terhadap semua titik seperti yang diukur oleh jumlah
deviasi kuadrat titik-titik dari garis. Metode least square menghasilkan garis yang paling sesuai
Akuntansi Manajemen Lanjutan Manajemen Biaya| 12

dengan titik data dan karenanya direkomendasikan terhadap metode tinggi rendah dan
scatterplot.

2.1.3.3.1

Kelebihan Least Square Method

Metode ini memiliki keunggulan dalam


menawarkan metode untuk menilai keandalan persamaan biaya.
Koefisien penentu memungkinkan seorang anlis untuk menghitung
jumlah keragaman biaya yang dijelaskan dengan pendorong
kegiatan tertentu. Standar kesalahan estimasi dapat digunakan
untuk membangun prediksi interval untuk biaya. Jika Interval
terlalu besar, hal tersebut mungkin menyatakan bahwa persaamaan
tidak terlalu lebar, hal tersebut mungkin menyatakan bahwa
persamaan tidak terlalu berguna untuk prediksi, meskipun
penggerak menjelaskan persentase keragaman biaya yang tinggi.

3.1 LATIHAN SOAL DAN PENYELESAIAN

KASUS 1
Linda Jones, akuntan Golding, Inc, telah memutuskan untuk mengestimasi komponen tetap dan
variable yang berhubungan dengan kegiatan perbaikan perusahaan. Ia telah mengumpulkan data
berikut selama 6 bulan terakhir.
Jam
Perbaikan
10
20
15
12
18
25

Jumlah Biaya
Perbaikan
800
1100
900
900
1050
1250

DIMINTA:
Akuntansi Manajemen Lanjutan Manajemen Biaya| 13

1. Estimasikan komponen biaya tetap dan variable untuk biaya perbaikan dengan
menggunakan metode tinggi rendah. Dengan menggunakan formula biaya, prediksikan
jumlah biaya perbaikan jika 14 jam digunakan
2. Estimasikan komponen biaya tetap dan variabel untuk biaya perbaikan dengan
menggunakan metode least square. Dengan menggunakan formula biaya, prediksikan
jumlah biaya perbaikan jika 14 jam digunakan
3. Untuk metode Least Sqare, Hitunglah koefisien penentu dan koefisien relasi!

SOLUSI KASUS 1:
1. Diketahui:
Y2 (Biaya Tertinggi) = 1250
Y1 (Biaya Terendah) = 800
X2 (Kegiatan Tertinggi) = 25
X1 (Kegiatan Terendah) = 10
Penyelesaian:
Menghitung Biaya Variabel
Rumus: V =

1250800
2510

Y 2Y 1
X 2x 1

$ 450
15

= $30/jam

Menghitung Biaya Tetap


Rumus : F Y2 V (X2)
Akuntansi Manajemen Lanjutan Manajemen Biaya| 14

atau

1250$ 30 ( 25 )
$ 500

800$ 30 ( 10 )
= $ 500

F Y1 V (X1)

Menghitung Biaya Campuran/Formula Biaya

Akuntansi Manajemen Lanjutan Manajemen Biaya| 15

Rumus : Y = F + V (x)
Y = $500+ $30X
= $500+ $30(14)
= $920

2. Menghitung dengan menggunakan metode least square sebagai berikut:


Jam Perbaikan (x)
10
20
15
12
18
25
100

x y
)
n
( x ) 2
X 2
n

xy (
V=

Jumlah Biaya Perbaikan (y)


$
800
$
1.100
$
900
$
900
$
1.050
$
1.250
$
6.000

xy
$
8.000
$
22.000
$
13.500
$
10.800
$
18.900
$
31.250
$
104.450

x2
100
400
225
144
324
625
$ 1.818

100 6000
)
6
(100)2
1818
6

104.450 (

600000
)
6
(10000)
1818
6

104 .4 50 (

104.450 100.000
1818 1666,7

4.450
151,3

= 29,41
3. Perhitungan koefisien penentu (R2) dan koefisien korelasi ( r ) sebagai berikut :
Rincian :
y2
$
$
$
$
$
$
$

640.000
1.210.000
810.000
810.000
1.102.500
1.562.500
6.135.000

Koefisien Penentu :

R2 = V

x y
)
n
x
( y ) 2
Y 2
n

xy (

= 29,41

= 29,41

= 29,41 x

= 29,41 x

(
(

100 x 6000
)
6
( 6000 ) 2
6.135 .000
6

104 . 450(

600.000
)
6
x
(36.000 .000)
6.135 .000
6
104 . 450(

104 . 450 100.000


( 6.135.000
6.000.000 )
4450
151,3

= 0,97

Koefisien Relasi (r) :


R = 0,97
= 0,985

Grafik Scatterplot :

KASUS 2:
Memisahkan Biaya Campuran ke Dalam Biaya Tetap & Biaya Variabel
1. Metode Tinggi-Rendah/High Low Method
Bulan

Jam TKL (X)

Biaya Pemeliharaan

Januari

5500

Rp

745.000

Februari

7000

Rp

850.000

Maret

5000

Rp

700.000

April

6500

Rp

820.000

Mei

7500

Rp

960.000

Juni

8000

Rp

1.000.000

Juli

6000

Rp

875.000

Agustus

6500

Rp

850.000

Jumlah

45500

Rp

5.950.000

PENYELESAIAN:

V=

Menghitung Biaya Variabel


Y 2Y 1
X 2x 1

1.000 .000700.000
80005000

100 /Jam TKL

Menghitung Biaya Tetap

Y2 V (X2)
1.000.000100 ( 8000 )
200.000

F Y1 V (X1)
700.000100 ( 5000 )
= 200.000

Menghitung Biaya Campuran

Y = F + V (x)
= 200.000 + 100 : (6500)
= 850.000
2. Metode Scattlerplot (Titik Yang Bertebaran)
a. Buat grafik
b. Tentukan koordinatnya
c. Pilih 2 titik yang paling mewakili/the best fit line
d. Tentukan nilai fixed cost & variable cost dengan menggunakan High Low Method
e. Tarik garis dari fixed dari fixed cost menuju 2 titik yang dipilih

GRAFIK SCATTERPLOT&POLA PERILAKU BIAYA


1200000
1000000

Rp1,000,000
Rp960,000
Rp875,000
Rp850,000 Rp820,000
800000
Rp745,000 Rp700,000
Jam TKL (X)
600000
Biaya Pemeliharaan
400000
200000
0 5500 7000 5000 6500 7500 8000 6000

Diketahui:
Titik terendah terletak pada posisi X1, Y1 = 5500, 745.000
Titik Tertinggi terletak pada posisi X2, Y2 = 8000, 1.000.000
Penyelesaian:
Menghitung Variabel Cost
V=

Y 2Y 1
X 2x 1

960.000745.000
=
75005500

215000
2000 = 107,5

Menghitung Fixed Cost


F Y2 V (X2)

atau

F Y1 V (X1)

960.000107,5 ( 7500 )

745.000107,5 ( 5500 )

153.750

= 153.750

Menghitung Mixed Cost


Y = F + V (x)
Y = 153.750 + 107,5x

3. Metode Least Square (Metode Kuadrat Terendah)


Xy

X2

4.097.500.000

30.250.000

5.950.000.000

49.000.000

3.500.000.000

25.000.000

5.330.000.000

42.250.000

7.200.000.000

56.250.000

8.000.000.000

64.000.000

5.250.000.000

36.000.000

32.847.500.000

302.750.000

xy

x2

x y
n
( x )2
X 2
n

xy

V=

45.500 5.950.000
7
( 45.500 ) 2
32.847.500 .000
7

32.847 .500 .000


=

652 .500 .000


7.000 .000

= 932,14

F=
=

y
n

-V

5.950 .000
7

X
n

932,14 x

45.500
7

= 850.000 605.891
= 244.109

4.1 POLA PERILAKU BIAYA


Pola perilaku biaya inilah yang dijadikan bahan pertimbangan dasar dalam:
1. menganalisa potensi biaya yang akan timbul di masa yang akan datang, sehubungan
dengan rencana peningkatan, penambahan, penurunan atau penghilangan aktivitas
tertentu; dan
2. menilai kewajaran nominal biaya yang timbul pada periode tertentu dengan melihat trend
atau pergerakan aktivitas di periode yang sama.
Bisa jadi biaya-biaya yang timbul menunjukan perilaku yang bermacam-macam. Dan
berbagai macam literature akuntansi, khususnya akuntansi biaya dan akuntansi manajemen,
mungkin mengelompokan pola perilaku biaya secara berbeda-beda.

Biaya Variable (variable cost)


Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya Campuran (mixed cost)
Biaya Bertingkat (step cost)

4.2 GRAFIK POLA PERILAKU BIAYA

KESIMPULAN
Perilaku Biaya merupakan cara dimana perubahan biaya dalam kaitannya dengan
perubahan output kegiatan.
Horison waktu penting dalam menentukan pola perilaku biaya karena biaya dapat
beurbah dari tetap menjadi variabel tergantung apakah keputusan mencakup jangka pendek atau
jangka panjang.
Terdapat tiga metode untuk memisahkan biaya gabungan:
1. Metode Tinggi Rendah/Low-High Method
2. Metode Scatterplot/Scatterplot Method
3. Metode Least Square/Least Square Method
Penilaian Manajerial dapat digunakan sendiri atau dengan bantuan metode tinggi rendah,
scatterplot atau least square. Manajer menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka
mengnai biaya dan hubungan tingkat kegiatan untuk mengidentifikasi titik-titik diluar garis,
memahami pergeseran structural, dan menyesuaikan parameter untuk mengantisipasi kondisi
yang berubah.

PENUTUP

Demikianlah atas penyampaian makalah dalam mempresentasikan yang telah


kami sajikan mengenai perilaku biaya kegiatan terhadapp bahan ajaran perkuliahan untuk mata
kuliah manajemen biaya kepada para penyimak prensentasi atas penyaji selaku pemberi materi
yang telah kami kutip dari beberapa sumber buku, modul perkuliahan dengan tim dosen yang
bersangkutan serta website resmi (bukan blogger) demi keakuratan data yang valid sebagai
referensi.
Mohon maaf apabila ada kesalahan atau hal yang kurang berkenan, terima kasih atas
perhatiannya. Dan Salam Sejahtera untuk semua.

Hormat Kami,

(Tim Penyusun)

DAFTAR PUSTAKA
Modul Perkuliahan Akuntansi Manajemen Tim Dosen:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Andry Arifian Rachman, DR. S.E., M.Si., Ak., CA


Evi Octavia, DR. S.E., M.M., Ak., CA
M. Alan Jayaatmaja, H. S.E., M.M., Ak
Nuryaman, DR. H. S.E., M.Si., Ak., CA
Rima Rachmawati, S.E., M.Si., Ak., CA
Rita Yuniarti, DR. S.E., M.M., Ak., CA
Shinta Dewi Herawati, S.E., M.M., Ak., CA
Veronica Christina, DR. M.Si., Ak., CA

Buku:

Mowen, Hansen. 2000. Manajemen Biaya. Edisi ke 2 buku 1. Jakarta: Salemba


Empat
Mowen, Hansen. 2004. Management Accounting. Edisi ke 7 buku 1. Jakarta:
Salemba Empat
Mowen, Hansen. 2014.Akuntansi Manajerial. Edisi ke 8 buku 1. Jakarta:
Salemba Empat
Mulyadi. 2003. Akuntansi Manajemen. Edisi ke 3. Jakarta: Salemba Empat
Norreen, Garrison. 2014. Akuntansi Manajerial. Edisi ke 14 buku 1. Jakarta :
Salemba Empat
Stout, Blocher. 2015. Manajemen Biaya. Edisi ke 5 buku 1. Jakarta: Salemba
Empat

Website:
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/12/empat-pola-perilaku-biaya-beserta-contohterapannya/

Anda mungkin juga menyukai