Anda di halaman 1dari 1

Pewarnaan negatif atau pengecetan negatif adalah pewarnaan yang dilakukan bukan pada

mikrobanya melainkan pewarnaan tersebut ditunjukan pada latar belakang dari sel-sel mikroba.
Pewarnaan negatif memerlukan pewarna asam seperti eosin atau negrosin. Pewarna asam
memiliki negatif charge kromogen, tidak akan menembus atau berpenetrasi ke dalam sel karena
negative charge pada permukaan bakteri. Oleh karena itu, sel tidak berwarna mudah dilihat
dengan latar belakang berwarna. Bahan pulas dipakai tinta-cina, karena itu sering juga disebut
pewarnaan tinta-cina.

Menggunakan satu macam zat warna (biru metilen/air fukhsin) tujuan hanya untuk melihat bentuk
sel. Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang paling umum digunakan. Berbagai macam tipe
morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan
pewarna sederhana, yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja.
Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya
bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan
sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif).

Preparat Natif: Terdapat dua preparat yang bersifat basah yaitu natif sederhana dan tetes
bergantung. Preparat natif sederhana diperoleh dengan menaruh setetes cairan yang
mengandung bakteri pada kaca objek dan menutupinya dengan kaca penutup, sedangkan
untuk preparat tetes gantung menggunakan gelas preparat khusus dengan cekungan
ditengahnya.

Anda mungkin juga menyukai