LINGKUNGAN 2
Jurusan Teknik Lingkungan FALTL - Universitas
Trisakti
Gasal 2015/2016
Kelompok 8
1. Puspitasari Putri D (082001300031)
2. Yolanda Rohmah (082001300041)
Nitrogen Dioksida(NO)
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada beberapa daerah perkotaan, kendaraan bermotor menghasilkan
85% dari seluruh pencemaran udara yang terjadi. Kendaraan bermotor ini
merupakan
pencemar
bergerak
yang
menghasilkan
pencemar
CO,
hidrokarbon yang tidak terbakar sempurna, NOx, SOx dan partikel debu.
Pencemaran udara yang lazim dijumpai pada berbagai tempat khususnya di
kota-kota besar menurut Hasketh dan Ahmad Purnomohadi (1995) antara lain
adalah: Nitrogen Oksida (NOx) yaitu senyawa jenis gas yang terdapat di udara
bebas, sebagian besar merupakan gas nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen
dioksida(NO) serta berbagai jenis oksida dalam jumlah yang lebih sedikit.
Berbagai jenis NO dapat dihasilkan dari proses pembakaran Bahan Bakar
Minyak (BBM) dan bahan bakar fosil lainnya pada suhu tinggi. Emisi NOx
adalah pelepasan gas NOx ke udara(Wardhana, 1995). Radikal bebas ada yang
berasal dari luar tubuh (eksternal) dan dari dalam tubuh (internal). NO dan
NO termasuk kelompok radikal bebas yang berasal dari luar tubuh. NO
bersifat lebih reaktif dibanding NO. NO di udara berasal dari pembakaran
kendaraan bermotor, pembakaran bahan organik/tanaman, dan berbagai jenis
pembakaran lainnya (Tb. Benito A. Kurnani, 2001).
Tubuh menghasilkan zat antioksidan yang dapat meredam dampak
negatif dari reaksi radikal bebas. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat
menghentikan proses oksidasi dengan cara menahan pembentukan dan
meniadakan efek radikal bebas. Selama keseimbangan antara pro-oksidan
Kadar NOx di udara perkotaan biasanya 10-100 kali lebih tinggi dari pada
udara pedesaan. Kadar NOX di udara daerah perkotaan dapat mencapai 0,5
ppm (500 ppb) (Fardiaz, 1992). Sejak tahun 1970, EPA telah mencatat emisi
dari enam prinsip polusi udara yang diantaranya adalah karbon monoksida,
timbal, nitrogen oksida, partikulat, sulfur dioksidan dan VOC. Emisi dari
polutan-polutan tersebut mengalami penurunan secara signifikan kecuali gas
NOX yang mengalami peningkatan dengan perkiraan 10 persen dari periode
tersebut (Putri dan Driejana, 2009). Sebagian NO yang terdapat di atmosfer
akan diubah menjadi NO2 melalui proses yang disebut siklus fotolisis NO2
yang bukan merupakan reaksi langsung dengan oksigen. Adapun tahap-tahap
reaksi siklus fotolisis NO2 adalah sebagai berikut:
a.NO2 mengabsorbsi energi dalam bentuk sinar ultraviolet dari matahari.
b. Energi yang diabsorbsi tersebut memecah molekul-molekul NO2
menjadi molekul-molekul NO dan atom-atom oksigen yang sangat
reaktif.
c. Atom-atom
oksigen
akan
bereaksi
dengan
oksigen
atmosfer
bahwa
proses- proses
alami,
termasuk reaksi
fotokimia,
III.
No
1
Alat
Peralatan
Ukuran
Jumla
h
1 set
Gambar
Spesifikasi
Pompa :
pengambilan
Thomas
contoh uji
model
1132D 230
V, 1.25 A
No
Alat
Ukuran
Jumla
Gambar
Spesifikasi
h
2
Spektofotomete
Anemometer
Lutron AM4206
Higrometer
WestGermany
Pipet Mohr
Bulp
50 ml
Pyrex
Brand
No
Alat
Ukuran
Jumla
Gambar
Spesifikasi
Kompas
Aplikasi
kompas di
Smartphone
III.2
Bahan
Tabel 3.2 Bahan Percobaan
N
o
1
Bahan
Konsentras
Jumlah
Larutan Griess
i
-
100 ml
secukupnya
Saltzman
Granula
Gambar
Alumunium
foil
Secukupnya
hingga seluruh
botol penjerap
tertutup
vaseline
secukupnya
N
O
Siapkan peralatan
dan bahan yang
akan digunakan
pada percobaan
Nitrogen
Pipet 50 ml
larutan penjerap
Griess Saltzman
pada kedua
botol
penjerap
Berikan label
pada setiap
botol penjerap
agar tidak
tertukar antara
NO dan NO
Lakukan
pengukuran
data
metereologi
seperti suhu
udara
Lakukan
pengukuran data
metereologi
berupa
kelembapan
udara
Lakukan sampling
selama 60 menit.
Urutan peletakan
adalah pompa
vakum, penyerap
uap, botol
penyerap NO,
granular
kemudian botol
penyerap NO
Lakukan
pengukuran
kecepatan dan arah
angin
Lakukan
pengaturan laju
alir set dengan
nilai 1 L/menit,
kemudian
lakukan
pengujian
bubling
pastikan botol
penjerap
bubling dan
pompa
berfungsi
IV.2
Diagram Analisis
Setelah sampling
diamkan selama
15 menit
V.
Pindahkan larutan
penjerap NO dan
NO dalam gelas
ukur , amati
perubahan warnanya
HASIL PENGAMATAN
Lokasi
Koordinat
Tangga
Waktu
Tekanan
Ukur
menggunakan
Spektofotometer
dengan 550 nm
No
1
Gambar
Keterangan
Kelembaban 42 % Rel
No
Gambar
Keterangan
2
Kecepatan Angin 0.87 m/s
3
Arah datangnya angin dari
Barat Daya
Suhu Udara 32.4 oC
(Mendung Berawan)
4
Laju aliran Sebelum dan
Sesudah pengambilan
sampling adalah 1L/Menit.
Dengan indicator jarum
pompa dibawah angka 10
7
Nilai ABS NO dan NO
yang didapat setelah
dilakukan analisis dengan
spektrofotometer adalah
0,007
VI.
V=
F2
Pa
Ta
298
760
| |
Slope
a=
a 1000 l
v 1m3
[ NO ] /[ NO 2]= x
Dengan Pengertian
a
= konsentrasi
v
= Volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal
o
25 C,760mmHg
VI.2
Perhitungan
Diketahui :
V=
F1
= 1L/Menit
F2
= 1L/menit
= 60 menit
Pa
= 760 mmHg
Ta
= 32,4 oC = 305,4 K
ABS
=0,001
1+1
760 298
x 60 x
x
2
305,5 760
V =58,546 Liter
Kons
0
0,036
0,072
0,108
0,144
0,18
0,216
0,252
ABS
0
0,006
0,01
0,015
0,023
0,027
0,034
0,04
f(x) = 0.16x - 0
R = 1
0.02
0.01
0
0
0.05
0.1
0.15
0.2
Konsentrasi
NO
4
y=0,158 x5,83 x 10
2
r=0,9975, r =0,995
0,001(5,83 x 10 )
a=
0,158
a=0,01 g
[ NO ] =
0,01 1000 l
x
58,546 1 m3
[ NO ] =1,711 x 104 g / N m3
0.25
0.3
t1
t2
C 24=C 1 x
1
24
C 24=1,711 x 104 x
C 24=9,504 g /N m3
NO2
y=0,158 x5,83 x 104
r=0,9975, r 2=0,995
0,003(5,83 x 104)
a=
0,158
3
a=5,589 x 10 g
[ NO 2 ] = 5,589 x 10 x 1000l
58,546
1 m3
[ NO 2 ] =9,546 x 105 g/ N m3
t1
t2
C 24=C 1 x
1
24
C 24=9,546 x 105 x
C 24=5,3025 x 105 g / N m3
5
C 1=8,39 x 10 g /N m
VII.
PEMBAHASAN
Praktikum
ini
dilakukan
untuk
menguji
kandungan
NO2
dengan
Hal yang
selanjutnya
dilakukan yaitu
adalah 32,4oC dengan kelembaban cukup tinggi yaitu 46 % rel. dalam percobaan ini
karena keterbatasan alat maka nilai laju alir awal dan akhir disamakan yaitu 1L/menit.
Kemudian masuk ke perhitungan untuk mencari Volume udara yang di ambil saat
sampling. Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan V= 58,546 Liter. Setelah
didapat V maka kita bisa menghitung konsenstrasi NO dan NO2. Setelah dilakukan
perhitungan didapatkan hasil untuk NO adalah 1,711x10 -4g/Nm3 dan untuk NO2
adalah 9,546 g/Nm3.
Dalam percobaan ini digunakaan 2 buah granular. Granular pertama berfungsi
untuk menyerap NO2 terlebih dahulu. Granular ini langsug berhubungan dengan
corong udara ambien. Granular kedua berfungsi untuk menyerap NO. jadi setelah
NO2 terserap masuk ke impinjer kedua untuk menyerap NO. jumlah NO di udara
lebih sedikit dibanding NO2. Percobaan ini dilakukan dalam waktu 60 menit untuk
sampling. Pada percobaan ini kami menguji kualitas udara ambien di depan FETEC
gedung S Usakti dekat dengan parkiran mobil dosen FE.
Dari hasil pengamatan dan perhitungan hasil NO dan NO2 yang didapatkan
sangatlah kecil. Walaupun lokasi sampling berlokasi di tempat parkir dan dekat
dengan jalan raya ada beberapa aspek yang menyebabkan hasil sangatlah kecil. Yang
pertama adalah kondisi cuaca yang berawan, banyaknya pohon dan tumbuhan di
lokasi sampling serta jarak antara lokasi dengan jalan raya berjarak cukup jauh dan
dipinggir jalan kyai tapa terdapat banyak pohon-pohon besar yang dapat menyerap
serta menetralkan NO dan NO2.
Dalam pengamatan ini digunakan beberapa baku mutu mulai dari
regional,nasional,dan internasional. Untuk regional digunakan Keputusan Gubernur
DKI Jakarta No. 551 tahun 2001 dengan batas maksimum kandungan NO2 dalam 24
jam di udara ambien adalah sebesar 92,5 ug/Nm3 . berdasarkan hasil perhitungan
yang didapat adalah 5,3025x10-5 ug/Nm3 ini berarti kandungan NO2 masih jauh
dibawah regulasi yang berlaku dan udara sekitar lokasi sampling adalah aman. Untuk
nasional digunakan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 dengan batas
maksimum kandungan NO2 dalam 24 jam di udara ambien adalah sebesar 150
ug/Nm3 berdasarkan hasil yang didapat kandungan NO2 di lokasi sampling masih
VIII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Volume udara yang didapatkan adalah 58,546 Liter,
2. Suhu rata-rata di lokasi sampling adalah 32,4oC,
kelembaban 46 % rel,
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.maranatha.edu/1675/3/0310153_Chapter1.pdf (Diakses pada tanggal
11 Oktober 2015 pukul 19.00 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41198/4/Chapter%20II.pdf (Diakses
pada tanggal 11 Oktober 2015 pukul 19.30 WIB)
http://eprints.ung.ac.id/2987/6/2013-1-13201-811409012-bab2 30072013080638.pdf
(Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015 pukul 19.30 WIB)
Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 551 tahun 2001 tentang Kualitas udara Ambien
dan kebisingan
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang kualitas udara ambien
Peraturan WHO tentang Ambient (outdoor) air quality and health