Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II

EKSTRAKSI ENZIM
Senin, 16 Maret 2015
Kelompok I
Senin, Pukul 13.00 16.00 WIB

Oleh:
Hasna Nur Syahidah

260110130001

Marita Isti Wulandari

260110130002

Anisa Rosdiana

260110130003

Intan Merita

260110130004

Nujaimah R. Sholeh

260110130005

Oryza Sativa S.

260110130006

LABORATORIUM BIOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015

Ekstraksi Enzim dari Buah Jeruk (Citrus sp)

Hasna Nur Syahidah, Marita Isti Wulandari, Anisa Rosdiana,


Intan Merita, Nujaimah R. Sholeh, Oryza Sativa S.
Biokimia II, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Abstrak: Percobaan yang dilakukan yaitu ekstraksi enzimpectin dari buah jeruk , enzim
merupakan suatu biokatalisator yang berfungsi sebagai katalis dalam proses biologis.
Enzim adalah molekul biopolimer yang tersusun dari serangkaian asam amino dalam
komposisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. yang bertujuan untuk mengekstraksi
protein, termasuk enzim yang ada dalam sampel, prinsip percobaan yaitu Ekstraksi enzim
yang ditentukan oleh jumlah sumbernya dalam ekstraksi enzim digungakan buffer untuk
mempertahankan harga pH, Kelarutan merupakan kuantitas maksimal suatu zat kimia
terlarut untuk dapat larut pada pelarut tertentu dan biokatalisator merupakan sifat enzim
sebagai senyawa yang bertindak untuk mempercepat reaksi kimia tertentu didalam tubuh
namun senyawa itu tidak ikut bereaksi.prosedur yang dilakukan dalam ekstraksi enzim ini
yaitu pertama jeruk dikupas kemudian jeruk dihaluskan dengan mortir untuk
mendapatkan buah jeruk yang halus dengan tujuan memperbesar luar permukaan.
Hasilnya didapatkan bulir-bulir jeruk yang cair, setelah itu bulir- bulir halus yang sudah
didapat, ditimbang dengan timbangan analitik. Didapatkan bulir jeruk halus sebanyak 25
gram, kemudian disaring dengan menggunakan kain saring, ditambahkan PBS 5 mM pH
6,8 hingga 20 ml, didapatkan ekstrak kasar jeruk sebanyak 20 ml dipindahkan ke botol
coklat atau vial dan diidapatkan ekstrak kasar jeruk didalam vial yang telah diberi data
kelompok yang selanjutnya akan mengalami tahap fraksinasi.
Kata kunci: ekstraksi, biokatalisator, kelarutan
Abstract
Experiments conducted enzyme extraction from citrus fruits, the enzymepectin is a
biokatalisator that serves as a catalyst in the process of biopolymer molecules
biologis.Enzim is composed of a series of amino acids in the composition and
arrangement of regular chains and fixed. which aims to extract proteins, including
enzymes present in the sample, ie extraction principle experiment is determined by the
amount of enzyme source in digungakan enzyme extraction buffer to maintain the pH,
solubility is the maximum quantity of a chemical substance dissolved in a solvent soluble
in particular and biokatalisator is properties of the enzyme as compounds that act to
accelerate certain chemical reactions in the body, but the compound was not involved in
the extraction bereaksi.prosedur done this enzyme is the first orange peel orange then
smoothed with a mortar to obtain a smooth citrus fruit with the aim of enlarging the
outside surface. The results obtained grains orange liquid, then refined grains that have
been obtained, weighed with an analytical balance. Smooth orange grains obtained as
much as 25 grams, then screened using a filter cloth, added 5 mM PBS pH 6.8 to 20 ml,
orange Obtained crude extract was transferred to a 20 ml brown bottle or vial and
diidapatkan crude extract of orange in the vial that has been given The next group of data
that will undergo fractionation stage.
Key words: extraction, biocatalisator, solubility

PENDAHULUAN
Enzim merupakan unit protein
fungsional yang berperan mengkatalisis
reaksi- reaksi dalam metabolisme sel dan
reaksi- reaksi lain dalam tubuh. Spesifikasi
enzim terhadap substratnya teramat tinggi
dalam mempercepat reaksi kimia tanpa
produk samping (Lehninger, 1982).
Enzim merupakan katalisator
protein
yang
mengatur
kecepatan
berlangsungnya
berbagai
proses
fisiologis.Sebagai
katalisator,
enzim
ikutserta dalam reaksi dan kembali
kekeadaan semula bila reaksi telah selesai.
Enzim bekerja mengkatalisis reaksi yang
spesifik yaitu suatu enzim hanya dapat
mengatalisa beberapa reaksi, malahan
seringkali hanya satu reaksi saja. Ini
merupakan salah satu sifat penting enzim.
Kespesifikan enzim dapat dibedakan dalam
kespesifikan Optik dan kespesifikan Gugus
(Indah, 2015).
Aktivitas dari enzim dalam
mengkatalis reaksi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah:
1. Konsentrasi enzim
Pada suatu konsentrasi substrat tertentu
kecepatan reaksi enzimatis bertambah pada
saat bertambahnya konsentrasi enzim.
2. Konsentrasi substrat
Pada
konsentrasi
enzim
konstan
bertambahnya
konsentrasi
substrat
meningkatkan kecepatan reaksi enzimatis.
Pada konsentrasi tertentu tidak terjadi
peningkatan kecepatan reaksi walaupun
konsentrasi substrat ditambah.
3. Suhu
Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung
lambat, pada suhu tinggi secara umum
reaksi kimia berlangsung cepat. Pada suhu
optimum kecepatan reaksi enzimatis
adalah maksimum. Pada suhu melewati
suhu optimumnya dapat menyebabkan
terjadinya denaturasi enzim sehingga
menurunkan kecepatan reaksi.
4. Derajat Keasaman (pH)
Struktur enzim dipengaruhi oleh pH
lingkungannya.Enzim dapat bermuatan
positif, negatif atau bermuatan ganda
(zwitter ion).Pengaruh peru-bahan pH

lingkungan berpengaruh pada aktivitas sisi


aktif dari enzim.
5. Inhibitor
Keberadaan inhibitor akan menurunkan
kecepatan reaksi enzimatis. Inhibitor dapat
membentuk kom-pleks dengan enzim baik
pada sisi aktiv enzim maupun bagian lain
dari sisi aktiv enzim. Terbentuknya
komplek enzim inhibitor akan menurunkan
aktivitas enzim terhadap substratnya
(Poedjiadi, 1994).
Buah jeruk merupakan salah satu
buah non klimakterik disebut juga sebagai
buah yang proses pematangannya tidak
diikuti dengan laju respirasi yang tinggi.
Peningkatan laju respirasi ini bertujuan
untuk mensuplai kebutuhan ATP dan
NADH untuk biosintesis etilen serta
sintesis protein dan enzim yang baru. Salah
satu enzim yang sangat berperan penting
dalam proses respirasi adalah enzim
dehidrogenase. Enzim dehidrogenase
berperan sebagai katalisator dalam reaksi
reduksi oksidasi yang terjadi selama proses
respirasi. Jika NADH dan FADH2 yang
dihasilkan dari glikolisis maupun siklus
krebs dioksidasi, maka akan dihasilkan
ATP.
Sehingga
aktivitas
enzim
dehidrogenase berkaitan erat dengan laju
respirasi (Devy, dkk, 2005).
METODE
Alat : Batang pengaduk, timbangan, botol
kaca kapasitas 500 ml, gelas ukur labu
ukur 250 ml, gelas piala 100 ml dan 500
ml
Bahan : Bahan bahan yang digunakan
dalam ektraksi enzim ini yaitu buah jeruk,
Aquades dan Larutan dapar fosfat (PBS) 5
mM pH 6,8 suhu 4 C.
Ekstraksi enzim
Sampel buah jeruk disiapkan, lalu
dikupas kulit jeruknya. Kemudian buah
jeruk dicuci dengan air mengalir dan
setelah itu dibilas dengan aquadest. Sampel
buah jeruk yang sudah dicuci, dikeringkan
dengan tissue yang kering.Selanjutnya,
sampel buah jeruk dihaluskan dengan
mortir untuk diambil bulir dan kandungan
airnya. Sampel jeruk yang sudah

dihaluskan, lalu ditimbang sebanyak 25


mg. Kemudian ekstrak buah jeruk disaring
dengan kertas saring melalui corong
sambil dimasukkan di dalam labu ukur 25
ml. Bila belum mencapai 25 ml, ekstrak
buah jeruk digenapkan dengan PBS 5mM
pH 6,8 melalui corong yang masih terdapat
ekstrak buah jeruk, lalu diikocok. Ektrak
buah jeruk dipindahkan ke dalam botol
kaca dan dibeikan keterangan yaitu
kelompok, hari, dan tanggal praktikum.
Ekstrak yang ada dibotol kaca, lalu
dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
HASIL PENGAMATAN
Kulit jeruk yang telah dikupas
menghasilkan buah jeruknya terpisah dari
kulitnya. Karena yang diperlukan adalah
buah jeruknya. Jeruk dihaluskan dengan
mortir untuk mendapatkan buah jeruk yang
halus dengan tujuan memperbesar luar
permukaan. Hasilnya didapatkan bulirbulir jeruk yang cair. Disaring dengan
menggunakan kain saring, ditambahkan
PBS 5 mM pH 6,8 hingga 20 ml.
Didapatkan ekstrak kasar jeruk sebanyak
20 ml. Ekstrak kasar dipindahkan dalam
vial atau botol coklat. Didapatkan ekstrak
kasar jeruk didalam vial yang telah diberi
data kelompok. Dimasukkan didalam
lemari pendingin untuk mendapatkan hasil
ekstrak yang dingin.

Gambar 1. Penggerusan buah jeruk dan


bulir jeruk cair

Gambar 2. Penimbangan dan penyaringan


ekstrak buah jeruk

Gambar 3. Ekstrak buah jeruk dan


pendinginan
PEMBAHASAN
Praktikum
kali
ini
adalah
melakukan ekstraksi enzim pada buah,
yaitu buah jeruk. Ekstraksi adalah metode
pemisahan senyawa dengan penarikan
senyawa zat aktif dengan menggunakan
pelarut yang sesuai. Dan Enzim merupakan
suatu biokatalisator yang berguna untuk
mempercepat reaksi-reaksi biokimia dalam
tubuh.Enzim adalah molekul biopolimer
yang tersusun dari serangkaian asam
amino dalam komposis dan susunan rantai
yang teratur dan tetap. Sebagai protein,
enzim diproduksi dan digunakan oleh
makhluk hidup untuk mengkatalisis reaksi,
antara
lain
konversi
energi
dan
metabolisme pertahanan sel.
Alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah, gelas ukur yang
berfungsi untuk membuat larutan PBS
(Phosphat Buffer Solution, gelas ukur yang
berfungsi untuk mengukur cairan yang
diperlukan. Labu ukur 25 ml berfungsi
untuk menampung ekstrak buah yang
terukur sebanyak 25 ml. Batang pengaduk
berfungsi untuk mengaduk larutan agar
homogen. Timbangan analitik berfungsi
untuk menimbang bahan sebanyak yang
dibutuhkan. Botol kaca berfungsi untuk
menampung hasil ekstraksi dan disimpan
di lemari pendingin. Dan mortir dan
stamfer untuk menggerus buah.
Bahan yang digunakan adalah
jeruk. Jeruk sebagai buah yang akan
diekstraksi enzimnya. Buah jaruk (Citrus
sp) termasuk kedalam tipe buah sederhana
(Simple fruits) dimana buah yang terdiri

dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe


ini mungkin mempunyai biji satu atau
lebih, ovary superior atau inferior.
Kebanyakan angiosperm mempunyai buah
sederhana. Buah jeruk termasuk juga ke
dalam kategori buah basah kategori berry,
dimana seluruh paricarp tetap basah
sewaktu masak (mature). Berry ini berasal
dari superior ovary. Pericarp pada berry ini
merupakan lapisan lunak dan berair (Juicy)
dan dapat dimakan (edible), umpamanya
pada berry sebenarnya (true berry).
Aquades berfungsi sebagai pelarut dalam
pembuatan
PBS
(Phosphat
Buffer
Solution). Dan Phosphat Buffer Solution
yang berfungsi untuk melunakkan jaringan
dari buah dan dapat menarik cairan intrasel
yang terkandung pada buah tersebut.
Larutan dapar fosfat dengan pH 6,8, dibuat
dengan 51 ml larutan kalium dihidrogen
fosfat (27,2 g/L) ditambahkan 49 ml
larutan dinatrium hidrogen fosfat (71,6
g/L), dan disesuaikan pH hingga 6,8 dan
disimpan pada suhu 2-80C. Larutan dapar
fosfat disimpan pada suhu tersebut supaya
larutan tetap stabil dan pada suhu tersebut
efektif dalam melunakkan jaringan dan
menarik cairan intrasel yang mengandung
enzim.
Prosedur yang pertama dilakukan
adalah jeruk dikupas kulit pelindungnya,
karena yang akan diambil adalah lapisan
dalam (hesperidium) yang bersekat
membentuk ruangan yang berisi biji dan
gelembung- gelembung yang berisi air,
pada lapisan tersebut terdapat cairan
intrasel yang sangat banyak. Kemudian
dicuci dengan air dan dibilas dengan
aquades. Hal ini dilakukan untuk
membersihkan buah dari kontaminan.
Kemudian jeruk digerus menggunakan
mortir dan stamfer, yang berfungsi untuk
menghaluskan jeruk dan menghancurkan
jaringan supaya cairan intrasel mudah
keluar.
Pada
prosedur
ini
tidak
ditambahkan PBS tidak seperti buah nanas
dan pepaya, karena jaringannya lunak dan
tanpa penambahan PBS pun cairan
intraselnya
sudah
mudah
tertarik.
Kemudian ditimbang sebanyak 25 g

menggunakan timbangan analitik. Setelah


ditimbang sebanyak 25 g jeruk yang sudah
dihaluskan disaring menggunakan kain
kasa ke dalam labu ukur 20 ml, hal ini
dilakukan agar ekstrak yang didapatkan
benar-benar halus hanya cairannya saja,
karena ketika digerus dalam mortir masih
terdapat bulir-bulir jeruknya.
Lalu cairan jeruk yang berada
dalam labu ukur ditambahkan PBS sampai
batas 20 ml, pemberian PBS ini bertujuan
sebagai larutan penyangga dari cairan
jeruk tersebut, dan pemilihan larutan
penyangga PBS karena PBS memiliki hasil
kali kelarutan yang sama dengan kelarutan
di intrasel buah jeruk. Bisa saja
ditambahkan
larutannya
penyangga
lainnya dengan syarat larutan penyangga
tersebut memiliki hasil kali kelarutan yang
sam dengan cairan intra sel. Setelah
penambahan PBS ekstrak yang ada di
dalam labu ukur dipindahkan ke dalam
botol coklat lalu dimasukan ke dalam
kulkas.Hal ini bertujuan agar ekstrak tetap
dalam keadaan seimbang sehingga
enzimnya tidak rusak. Karena yang akan
dianalisis adalah enzim yang akan
didapatkan dari buah jeruk tersebut. Dan
kandungan yang ada di dalam jeruk
biasanya adalah kaya vitamin C,
potassium, folid acid, lykopene, dan
merupakan sumber enzim pektin.
SIMPULAN
Ekstraksi dari jeruk dengan
penambahan buffer PBS 5mM pH 6,8
yang memiliki hasil kali kelarutan yang
sama dengan kelarutan di intrasel buah
jeruk mengandung enzim pectin , vitamin
C, potassium folid acid dan lycopene dapat
dihasilkan enzim pectin setelah dilakukan
tahap selanjutnya yaitu fraksinasi enzim
dan dilakukan analisis kadar protein total.

DAFTAR PUSTAKA
1. Lehninger., 1982., Dasar-Dasar
Biokimia, Erlangga: Jakarta., hlm
248-249.
2. Poejiadi, A. 1994, Dasar-dasar
Biokimia, UI Press. Jakarta,
hlm.158-166.
3. Indah, M. 2015. Ekstraksi enzim
dalam biokimia. Tersedia online di
http://library.usu.ac.id/download/f
k/biokimia-mutiara.pdf(diakses
pada 19 Maret 2015).
4. Devy, dkk. 2005. Kerja Enzim
dalam Buah Jeruk (Citrus sp.)
available online at
http://digilib.unila.ac.id/5700/12/B
AB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai