Anda di halaman 1dari 12

SUKSES KOMUNIKASI DAN PRESENTASI

BAGI APARATUR NEGARA


Oleh: Galih Habsoro Sundoro1, 2

Komunikasi merupakan kemampuan yang secara naluri sudah


tertanam di dalam gen seluruh makhluk hidup, baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan3. Bagi manusia, komunikasi merupakan aktifitas
yang amat sangat penting. Aktifitas berkomunikasi mutlak tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi digunakan
manusia untuk berinteraksi dalam berbagai aspek kehidupan, baik
dalam bermasyarakat, berkelompok, kehidupan pribadi, dengan
lingkungan, maupun hubungannya dengan Tuhan.
Beberapa ahli berpendapat bahwa semenjak masih berada di dalam
kandungan, manusia sudah dapat berkomunikasi dengan dunia luar
melalui sentuhan maupun suara. Ketika keluar dari rahim ibunya,
bayi manusia langsung dapat berkomunikasi melalui cara yang
sederhana, yaitu melalui tangisan dan gerakan tubuhnya. Seiring
dengan pertumbuhannya, manusia mulai belajar meningkatkan
kemampuan berkomunikasinya untuk berinteraksi dengan orang lain,
melalui berbagai metode dan teknologi komunikasi yang dipahami
secara umum.
Komunikasi tidak hanya digunakan dalam interaksi antar sesama
manusia, namun juga interaksi antara Tuhan dengan manusia. Bentuk
komunikasi Tuhan kepada manusia ditunjukkan melalui kitab-kitab
suci yang berisi petunjuk bagi kehidupan manusia. Sedangkan bentuk
1 Mahasiswa Program Magister Teknik Pengairan, FTUB
2 Staff Balai Sungai, Puslitbang SDA, Kementerian PU
3 Jim Westwood (2014), seorang peneliti tanaman dari Virginia Tech, menemukan
bahwa tanaman juga melakukan aktifitas komunikasi (NBC News, 2014).
Sukses Komunikasi dan Presentasi Bagi Aparatur Negara |

Galih Habsoro Sundoro

komunikasi manusia kepada Tuhan ditunjukkan melalui doa-doa


yang dipanjatkan ketika beribadah.
Bagi aparatur negara4peran komunikasi menjadi sangat penting
dalam mewujudkan misi pelayanan sesuai visi dan misi instansinya.
Hal ini mengingat bahwa dalam melaksanakan tugasnya sebagai
abdi masyarakat, aparatur negara akan sering berhubungan
langsung dengan masyarakat.
Aparatur negara sebagai bagian dari unit kerja dan instansinya akan
sering berbenturan dengan kebijakan-kebijakan, penyampaian
informasi, penyuluhan, pidato, sambutan, pemaparan hasil kegiatan,
dan lain sebagainya yang berhubungan langsung dengan kepentingan
masyarakat, sehingga kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik
sangat dibutuhkan. Selain itu dalam kebutuhannya untuk menunjang
keberhasilan pribadi di unit kerjanya, komunikasi juga memegang
peranan yang sangat penting.
Dengan kata lain keberhasilan suatu negara, institusi, organisasi,
kelompok bahkan individu tidak hanya ditentukan oleh tingkat
kematangan intelektual dan kompetensinya, tetapi juga dari
kemampuan berkoordinasi, berkolaborasi dan membangun jejaring
kerja. Semua hal itu dapat tercipta apabila semua orang kompeten
dan terampil berkomunikasi, dan presentasi, baik dalam situasi
formal, informal dan dalam kehidupan sehari-hari (Masnur, 2014).
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah
manusia. Kata atau istilah komunikasi berasal dari Bahasa Inggris
communication. Secara etimologis atau menurut asal katanya,
communication berasal dari Bahasa Latin communicatus yang
berakar pada kata communis. Kata communis sendiri memiliki
4 Aparatur negara terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

Komunikasi dan Presentasi Efektif Bagi Aparatur Negara |

Galih Habsoro Sundoro

makna berbagi atau menjadi milik bersama dengan pengertian


sebagai suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersaaan atau
kesamaan makna (Tahir, 2014).
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang bersifat multidisipliner 5, tidak
bisa menghindari perspektif yang berbeda-beda dari beberapa ahli
yang mengakibatkan semakin banyak dan beragamnya definisi
mengenai komunikasi. Dimana masing-masing devinisi mempunyai
sudut pandang, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain,
sehingga sulit ditentukan definisi yang paling tepat untuk
menyatakan pengertian komunikasi.
Secara umum definisi komunikasi menurut Bereleson dan Steiner
(1964) dalam Wiryanto (2006), komunikasi adalah transmisi
informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan
menggunakan simbol-simbol dan sebagainya. Sedangkan menurut
Shannon dan Weaver (1949) komunikasi adalah bentuk interaksi
manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja ayau
tidak sengaja, dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal,
tetapi juga pada hal ekspresi muka, lukisan seni dan teknologi.
Berdasarkan definisi diatas, menurut Lasswell dalam Tahir (2014)
secara umum dalam suatu proses komunikasi terdapat lima unsur
utama, yaitu:
a. komunikator (pemberi informasi)
b. pesan/informasi
c. media
d. komunikan (penerima informasi)
e. dampak/efek
Sehingga komunikasi dapat diartikan sebagai kegiatan dimana
komunikator menyampaikan pesan komunikannya melalui media
tertentu, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikator sebagai dampaknya. Ada kalanya
komunikasi berjalan satu arah, namun tekadang juga dapat berjalan
berjalan dua arah dimana komunikan memberi tanggapan kepada
5 Pendekatan dalam pemecahan suatu masalah menggunakan berbagai sudut
pandang banyak ilmu yang relevan.

Komunikasi dan Presentasi Efektif Bagi Aparatur Negara |

Galih Habsoro Sundoro

komunikatornya. Ilustrasi mengenai komunikasi dapat dilihat pada


Gambar 1.

Gambar 1. Ilustrasi Komunikasi

TIPE KOMUNIKASI
Menurut Susanto (2014), tipe komunikasi secara umum terbagi atas
dua tipe, yaitu:
a. Komunikasi verbal
Merupakan bentuk komunikasi yang mengandalkan simbolsimbol, suara, kata-kata yang bisa menyampaikan pesan baik
secara langsung maupun tidak langsung dan dengan sendiri
maupun berkelompok. Komunikasi verbal terdiri atas dua
bentuk, yaitu komunikasi oral/bicara dan komunikasi tertulis.
b. Komunikasi non-verbal
merupakan bentuk komunikasi yang berlawanan dengan
komunikasi verbal. Komunikasi ini menitik beratkan pada
gerak-gerik fisik seseorang, seperti cara seseorang bergerak,
duduk, berdiri, dan tersenyum, tinggi rendahnya suara, dan
unsur non-verbal lainnya. Gerakan seseorang atau body
language sebenarnya mengandung unsur pesan yang akan
disampaikan.
Penyampaian pesan pada komunikasi verbal biasanya lebih lugas jika
dibandingkan dengan komunkasi non-verbal, karena komunikasi
non-verbal sangat tergantung kepada persepsi pribadi komunikan.
Namun komunikasi verbal dapat juga berujung pada kegagalan

4 | Sukses Komunikasi dan Presentasi Bagi Aparatur Negara

Galih Habsoro Sundoro

komunikasi jika tidak di bangun dengan komunikasi non-verbal yang


tepat.
JENIS KOMUNIKASI
Susanto (2014) menulis bahwa komunikasi berdasarkan peruntukan
pesan yang akan disampaikan dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu:
a. Komunikasi intrapersonal
Merupakan proses pengiriman dan peneriman pesan dalam diri
pribadi melalui proses pemikiran dalam otak yang diwujudkan
dalam tingkah laku, pola pikir, dan impian. Kemunikasi
intrapersonal bersifat pribadi. Contoh komunikasi intrapersonal
antara lain: berfikir, meditasi, melamun, bermimpi, berdiam diri,
membuat jurnal, menulis, introspeksi, dan sebagainya.
b. Komunikasi interpersonal
Merupakan komunikasi yang dilakukan minimal oleh dua orang
atau lebih dengan berbagai efek umpan balik. Komunikasi
interpersonal sangat penting agar dapat menemukan tujuan dan
kebahagiaan sehari-hari.
c. Komunikasi massa
Merupakan kegiatan komunikasi yang melibatkan banyak orang,
baik pasif maupun aktif. Pada jenis komunikasi ini jumlah
peserta (pengirim dan penerima pesan) menentukan bentukbentuk komunikasi yang digunakan. Menurut Tirtamihardja,
komunikasi dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
komunikasi politik, komunikasi iklan, komunikasi publik,
komunikasi dalam presentasi, dan komunikasi dalam krisis.
KEBERHASILAN KOMUNIKASI
Secara umum proses komunikasi dikatan berhasil jika pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh
komunikan, yang ditandani dengan adanya feedback atau timbalbalik dari komunikan. Timbal balik yang diperoleh dari suatu proses
komunikasi dapat bersifat positif maupun negatif.

Komunikasi dan Presentasi Efektif Bagi Aparatur Negara |

Galih Habsoro Sundoro

Menurut Carl Rogers dalam Susanto (2014), bentuk timbal-balik


dalam suatu komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Evaluasi
Respon pertama yang paling memungkinkan adalah komunikan
melakukan penilaian tentang pesan yang diberikan komunikator.
Bentuk responnya bisa berupa kritikan dan sanggahan secara
langsung kepada komunikator.
b. Interpretasi
Komunikan cenderung lebih mengamati pernyataan dari
komunikator dengan lebih banyak diam, terfokus, dan
menganggukkan kepala dengan memikirkan pesan yang
diberikan oleh komunikator, kemudian memberikan respon
dengan menginterpretasikan informasi menurut versinya.
c. Dukungan
Dukungan akan nampak jelas dari sorot mata, gerak tubuh, dan
ucapan pasti dari komunikan. Bentuk dukungan ini sudah ada di
dalam benak komunikan bahkan dilanjutkan dengan upaya
mencari solusi permasalahan yang sedang didiskusikan sesuai
dengan harapan antara komunkator dan komunikan.
d. Tambahan informasi
Timpalan ataupun balasan percakapan berlanjut begitu intens
sehingga informasi yang didapat semakin kompleks dan
lengkap. Terjadi hubungan timbal-balik yang simultan antara
kedua komunikator. Respon semacam ini sering terjadi pada
forum konsultasi (formal) dan curhat (non-formal).
e. Pengertian
Pengertian merupakan ujung dari manfaat positif atas kegiatan
komunikasi yang berujung pada kesimpulan. Proses komunikasi
bisa berlangsung panjang maupun singkat, namun proses
komunikasi yang dibangun membuahkan satu titik pengertian
dan kesimpulan yang sama.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Dari pengertian dan penjelasan tentang komunikasi diatas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa peranan kemampuan berkomunikasi

6 | Sukses Komunikasi dan Presentasi Bagi Aparatur Negara

Galih Habsoro Sundoro

sangat penting dan utama bagi seseorang, termasuk juga apartur


negara yang menginginkan keberhasilan instansinya dalam mencapai
visi dan misi, serta perjalanan karier yang cemerlang. Namun perlu
diingat, bahwa kemampuan komunikasi yang dimaksud bukanlah
komunikasi menjilat, namun komunikasi efektif yang dapat
merepresentasikan kemampuan dan potensi seseorang kepada orang
lain. Dengan kata lain jika perkataan seseorang selaras dengan
tindakannya maka baru dapat dikatakan orang tersebut telah lengkap,
baik dalam komunikasi maupun kompetensi.
Menurut Hardjana (2003), komunikasi akan efektif jika memenuhi
hal-hal berikut:
a. Pesan diterima dan dimengerti sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya
b. Pesan disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan
perbuatan yang diminta oleh pengirim
c. Tidak ada hambatan dalam melakukan apa yang seharusnya
dilakukan untuk menindak lanjuti pesan yang dikirim
Dalam dunia kerja aparatur negara, peran komunikasi menjadi sangat
penting untuk menjaga hubungan baik dengan atasan, rekan kerja,
bawahan, maupun pelanggan6. Dengan komunikasi yang efektif maka
seseorang akan dapat menyampaikan dan memberi pemahaman
kepada pihak lain mengenai kemampuannya. Oleh karena itu, maka
kemampuan berkomunikasi yang baik adalah hal yang mutlak untuk
dimiliki.
Menurut Masnur (2014), kemampuan seseorang akan tersampaikan
dan dipahami oleh pihak lain dengan baik setelah memperoleh
kepercayaan dan keyakinan (trust and beliefe) melalui bukti nyata,
berupa:
a. Appearance : penampilan
b. Words : perkataan
c. Tone : nada bicara
d. Actions : apa yang anda lakukan
6 Pelanggan yang dimaksud dalam tugas aparatur negara adalah pihak yang menjadi
tanggung jawab untuk memperoleh, baik itu masyarakat, maupun sesama pegawai
dalam instansinya.

Komunikasi dan Presentasi Efektif Bagi Aparatur Negara |

Galih Habsoro Sundoro

e. Behavior : bagaimana anda melakukannya


f. Reaction of others : respon orang lain kepada kita
g. Results : pencapaian atau prestasi
PRESENTASI EFEKTIF
Presentasi merupakan salah satu aktifitas komunikasi yang paling
sering dilakukan oleh aparatur negara. Baik presentasi kepada atasan,
rekan kerja, bawahan, masyarakat, maupun pihak lain yang terakait.
Melalui presentasi seorang memperoleh kesempatan untuk
menunjukkan potensi yang dimilikinya kepada orang lain. Namun
jika sampai salah dalam melakukan presentasi, jutru akan terjadi
yang sebaliknya, orang akan cenderung menginterpretasikan apa
yang mereka lihat dan menganggap kita kurang kompeten. Oleh
karena itu kemampuan presentasi yang baik mutlak harus dimiliki
oleh aparatur negara.
Presentasi mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan,
terutama untuk para pemula atau yang belum mempunyai
pengalaman presentasi. Modal awal untuk mencapai keberhasilan
dari sebuah persentasi adalah mengerti betul tentang isi yang akan
dipresentasikan sehingga pada saat menjelaskan tidak terbata-bata
atau kebingungan sendiri. Untuk memahami betul isinya maka
lakukan persiapan yang matang. Karena tujuan dari presentasi adalah
membuat para audience mengerti dan memahami serta tertarik dari isi
presentasi yang disampaikan.
Beberapa hal yang menjadi komponen presentasi menurut Masnur
(2014), adalah: internal pribadi presenter, bahan presentasi, media
presentasi, audience (pendengar), dan lingkungan tempat presentasi
dilakukan. Sedangkan hal-hal yang dapat mendukung terjadinya
komunikasi yang efektif pada sebuah presentasi terkait dengan lima
komponen tersebut antara lain:
a. Kesiapan mental presenter
Sebelum mengadakan presentasi presenter harus siap dari segi
mental. Nervous adalah hal yang biasa dirasakan seorang
presenter sebelum maupun pada saat presentasi. Garuk-garuk
anggota badan, menggerak-gerakkan anggota badan, suara yang

8 | Sukses Komunikasi dan Presentasi Bagi Aparatur Negara

Galih Habsoro Sundoro

terputus-putus, menunjukkan tingkah yang aneh saat di depan


forum merupakan dampak gerogi yang ditampakkan seorang
presenter ketika didepan forum. Hal seperti itu sebisa mungkin
dihindari karena bisa mengurangi nilai dari sebuah presentasi
yang notabennya adalah penyampaikan informasi kepada
pendengar. Sebisa mungkin presenter dapat mengkondisikan diri
sendiri sebelum bahkan saat presentasi. Salah satu hal yang bisa
dilakukan sebelum presentasi agar tidak gerogi adalah mengatur
nafas sebaik mungkin. Atau hal yang sangat jelas harus
dilakukan adalah memperbanyak presentasi atau berbicara
didepan orang banyak, lama-kelamaan orang akan merasa
terbiasa dan tidak canggung lagi ketika berbicara di depan
umum.
b. Penguasaan materi
Penyiapan materi tidak kalah pentingnya dengan yang lainnya.
Ibarat sebuah senjata, materi merupakan peluru yang akan
ditembakkan. Sehingga inilah sebenarnya muatan yang akan
diberikan kepada pendengan agar pendengar mengerti akan apa
yang kita inginkan. Dalam ilmu komunikasi materi harus
disampaikan secara holistik7 dan tidak sebagian karena hal
tersebut akan mengurangi esensi atau maksud dari apa yang
sebenarnya ingin disampaikan oleh presenter.
c. Media presentasi
Dalam era modern ini media presentasi sudah mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Software sangat membantu
memperlihatkan data atau materi dalam jalannya presentasi.
Adanya OHP, Projector, laptop, komputer, papan tulis dan alatalat elektronik penunjang lainnya agar presentasi bisa lebih
menarik.
d. Kondisi audience (pendengar)
Dalam berjalannya presentasi, presenter tidak hanya terus
berbicara tanpa pemperhatikan pendengar di depannya. Interaksi
kepada forum tidak boleh dilupakan agar komunikasi yang
dinamis dapat terjalin pada presentasi tersebut. dengan demikian
pendengar tidak merasa bosan dengan forum akibat presenter
terlalu monoton saat menyampaikan materi.
7 Holistik adalah suatu cara pandang yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai
satu kesatuan lebih penting dari pada bagian-bagiannya.

Komunikasi dan Presentasi Efektif Bagi Aparatur Negara |

Galih Habsoro Sundoro

e. Kondisi lingkungan/forum presentasi


Jika perlu untuk kenyamanan suatu presentasi presenter perlu
mengatur suasana forum sebelum presentasi dimulai. Sebuah
contoh ruangan yang terlalu dingin karena AC mengakibatkan
pendengar mengantuk karena kedinginan. Sebaliknya suhu yang
terlalu panas akan berakibat pendengar cenderung sibuk
mengipas-ngipas dan akhirnya mereka tidak memperhatikan
presenter. Hal lain yang bisa dilakukan adalah menseting posisi
duduk audiens.
Efektifitas presentasi ditentukan oleh kondisi audiens-nya dan
kemampuan serta karakteristik personal presenter. Ada beberapa
langkah untuk mengetahui bagaimana cara presentasi yang baik dan
benar, yaitu:
a. Persiapkan materi presentasi semenarik mungkin, namun tidak
berlebihan.
b. Kenali audiens. Hal ini perlu dilakukan untuk mengenali
bagaimana (kira-kira) kemampuan mereka terhadap isi materi
yang akan disampaikan, bagaimana karakteristik personal dan
kulturasi audiens, dalam konteks materi tersebut apa yang
mereka harap akan dapatkan, dan apa kebutuhan mereka
sebenarnya8. Pengenalan terhadap audiens ini akan menentukan
bagaimana cara materi disampaikan.
c. Persiapkan ruangan dan peralatan presentasi seperti laptop,
LCD, pointer, dll, serta pastikan semua bekerja dengan baik.
d. Persiapkan mental
e. Usahakan datang lebih awal dari waktu yang ditentukan, jangan
terlambat!.
f. Gunakan waktu seefisien mungkin.
g. Gunakan pakaian yang sopan tentunya
h. Kenali audiens atau peserta yang hadir, sehingga kita bisa lebih
akrab dengan menyebut namanya dan tahu jabatannya.
i. Bagi pandangan ke semua audiens dan perbanyak komposisi
pandangan kepada orang yang paling berpengaruh atau
pengambil keputusan.
8 Beberapa catatan yang bisa ditambahkan, audiens yang heterogen cenderung lebih
sulit untuk kita kelola dari pada audiens yang homogen.

10 | Sukses Komunikasi dan Presentasi Bagi Aparatur Negara

Galih Habsoro Sundoro

j.
k.
l.
m.
n.
o.

p.
q.

Sebisa mungkin untuk tidak membicarakan hal yang tidak


penting yang tidak ingin didengar oleh audiens
Berbicara dengan lugas dan sopan
Atur intonasi suara, jangan terlalu keras dan juga jangan terlalu
lemah.
Jangan terlalu banyak bergerak yang tidak perlu, karena akan
mengganggu konsentrasi peserta.
Munculkan beberapa humor untuk mencairkan suasana yang
kaku atau membosankan tapi jangan berlebihan.
Anggap audiens tidak mengerti mengenai materi yang akan
disampaikan, jadi bersikaplah dengan mengundang simpati dan
rasa kagum para audiens karena pengetahuan kita, tapi hindari
kesan menggurui.
Gunakan alat presentasi sesuai dengan porsinya.
Selesai tepat waktu dan sediakan kesempatan untuk tanya jawab

PUSTAKA
Boyle, Allan. 2014. How Parasitic Plants Use the Language of RNA
on Their Victims. Dari: http://www.nbcnews.com/science/
science-news/how-parasitic-plants-use-language-rna-theirvictims-n180796. (17 Agustus 2015).
Hardjana, A. M. 2003. Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi
Interpersonal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Masnur, Andang. 2014. Teknik Komunikasi dan Presentasi yang
Efektif. Dari: http://prabunusantara.blogspot.com/2014/02/
makalah-teknik-komunikasi-dan.html. (16 Agustus 2015).
Pardede, T. 2005. Komunikasi Antar Pribadi Dengan Menggunakan
Metode Tatap Muka. Komunika, Vol. 8 (2): 38 44.
Susanto, Herri. 2014. Communication Skill: Sukses Komunikasi,
Presentasi, dan Berkarier. Deepublish. Yogyakarta.
Tahir, M. I. 2014. Makalah Komunikasi. Stikes Panakkukang.
Makassar: tidak diterbitkan.
Wiryanto. 2006. Pengantar Teknik Komunikasi. Grasindo. Jakarta.
Shannon, C. E. dan Weaver, W. 1949. The Mathematical Theory of
Communication. University of Illinois. Urbana.

Komunikasi dan Presentasi Efektif Bagi Aparatur Negara |

11

Galih Habsoro Sundoro

TENTANG PENULIS
Galih Habsoro Sundoro, lahir di Surakarta
pada tanggal 13 April 1986. Lulus sebagai
Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta pada
tahun 2009 dan saat ini sedang melanjutkan
studi pada program Magister Sumber Daya Air
di Jurusan Teknik Pengairan dan Universitas
Brawijaya Malang. Bekerja di Balai Sungai
Pusat Litbang Sumber Daya air sejak tahun
2010 hingga sekarang. Bekerja di Balai Sungai
sebagai Staff. Seksi Penerapan dan Pelayanan yang banyak
berkecimpung dalam kegiatan diseminasi, kerjasama, dan pengujian
di laboratorium terutama pengujian model hidraulik fisik.

12 | Sukses Komunikasi dan Presentasi Bagi Aparatur Negara

Anda mungkin juga menyukai