JIGGING
Jig merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan perbedaan
berat jenis, bekrja secara mekanis yang menggunakan adanya perbedaan
kemampuan menerobos dari butiran yang akan dipisahkan terhadap suatu
lapisan pemisah (bed). Secara umum jig merupakan suatu tangki terbuka
yang berisi air dengan saringan horizontal terletak pada bagian atasnya
dimana terdapat lapisan pemisah.
Tangki jig dilengkapi dengan lubang pengeluaran konsentrat (spigot) pada
bagian bawahnya. Disamping itu jig juga memiliki suatu mekanisme
penyebab terjadinya tekanan (pulsion) yang diimbangi dengan pemakaian
air tambahan.
ini
akan
dimanfaatkan
oleh
mineral
berat
untuk
akan
mengendap
diatas
bed
untuk
menunggu
Kondisi
seperti
inilah
yang
dikendalikan
dalam
Consolidation trickling.
Berdasarkan ketiga faktor pemisahan mineral dalam jig diatas, maka
terjadilah proses pemisahan mineral yang berbeda berat jenisnya, dalam
hal ini mineral berharga seperti kasiterit, xenotin, monasit, ilmenit,
zircon, Pb dan biji besi dengan mineral tailingyang berupa kuarsa dan
clay. Mineral-mineral yang berat jenisnya lebih besar baik yang
berukuran kecil maupun besar berada di bawah saringan, kemudian
masuk kedalam tangki dan keluar melalui spigot sebagai konsentrat.
Sedangkan mineral pengotor atau mineral ringan baik yang berukuran
kecil ataupun besar akan terdorong oleh desakan darifeed berikutnya
dan arus horizontal diatas permukaan bed dan terbuang sebagai tailing .
mineral berat yaitu mineral yang memiliki berat jenis relatif tinggi,
mineral ringan yaitu mineral dengan berat jenis relati ringan, dan
3. HUMPREY SPIRAL
Pemisahan mineral-mineral dengan menggunakan humprey spiral dasar
utamanya adalah aliran fluida horizontal. Gaya-gaya yang berpengaruh
dalam proses ini adalah gaya dorong air, gaya gesek, gaya gravitasi dan
gaya sentrifugal. Bentuk alatnya berupa lounder yang melingkar
membentuk spiral, makin panjang lounder maka konsentrat yang
dihasilkan akan semakin tinggi kadarnya.
umpan.
Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke bawah,
maka terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material yang ringan sebagai
Proses pemisahan antara material yang ringan dan yang berat dapat dilihat
pada gambar. Dari gambar terlihat bahwa mineral yang ringan terletak di
bagian luar dari lounder, di mana mineral ringan ini akan terus terbawa oleh
aliran air sebgai tailing. Sedangakan mineral yang berat berada di bagian
dalam dari lounder, di mana mineral berat ini akan terus di alirkan dan
masuk di dalam port sebagai konsentrat. Kadar konsentrat yang dapat
dihasilkan pada proses humpery spiral ini bisa mencapai 80% konsentrat.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam mekanisme kerja humprey spiral ini
adalah :
ongkos instalasi
b.
c.
4. FLOTASI
Flotasi adalah proses konsentrasi mineral berharga berdasarkan perbedaan
tegangan permukaan dari mineral didalam air (aqua) dengan cara
mengapungkan mineral ke permukaan.
Beberapa jenis partikel yang tercampur dapat dipisahkan salah satu
jenisnya dari campurannya atau bila memungkinkan dan dapat terpisah
keseluruhan jenis sehingga dapat terkonsentrasi dari tiap tiap jenis.
Pemisahan dari partikel partikel dalam flotasi ini ditunjukkan oleh
penentuan kontak antara tiga fasa, yaitu fasa partikel padat yang akan
diapungkan, larutan aqua elektrolit, dan gas ( biasanya dipakai udara )
hampir semua zat anorganik dapat dibasahi oleh fasa aqua. Oleh karena iu
langkah pertama dalam flotasi adalah menggantikan sebagian dari antar
fasa padat-cair menjadi antara fasa padat-gas. Sebagian hasilnya didapat
bahwa permukaan partikel akan menjadi pobi air (hidropobik). Flotasi dari
mineral mineral umumnya dibagi atas dua bagian yaitu :
Reagen Flotasi
Agar proses flotasi dapat berlangsung maka diperlukan reagen
flotasi. Penggunaan reagen flotasi ini tidak dimaksudkan untuk
mengubah sifat sifat kimia dari partikel tersebut tetapi hanya
Kolektor
Kolektor adalah senyawa organic yang ditambahkan kedalam
pulp untuk mengubah permukaan mineral dari hidropilik
menjadi hidropobik dengan proses penyerapan (adsorbsi).
Klasifikasi dari kolektor berdasarkan sifat ionnya, yaitu
kationik dan anionic umumnya kolektor dari golongan ini
dipakai pada pekerjaan flotasi sulfide. Tetapi ini juga
memungkinkan dipakai dalam pekerjaan flotasi mineral non
sulfida . sedangkan kolektor kationic untuk flotasi non
sulfide. Dalam pemakaian harus diperhatikan mengenai
jumlah kolektor. Kolektor yang digunakan bila digunakan
terlalu sedikit tidak dapat mengapungkan mineral secara
selektif, sedangkan bila terlalu banyak akan menghasilkan
flotasi yang tidak terlalu baik.
Contoh Kolektor : Xanthate
Asam oleik
Thiokarbanilid pemakaian : 25 100 g/t
1. Modifier
Modifier adalah reagen kimia yang diperlukan dalam proses flotasi untuk
mengintensifkan selektifitas dari pekerjaan kolektor. Efek yang umum
dihasilkan adalah menaikaan dan menurunkan hidropobisitas dari suatu
Tidak ter-ion.
Busa atau buih akan segera patah detelah berpindah dari sell flotasi.
satu
faktor
penentu
dalam
proses
flotasi
yang
mempengaruhi
kemampuan flotasi dari mineral mineral adalah mesin flotasi perbaikan dari
perencanaan impeller dan bentuk dari pada cell, dan beberapa harga parameter
operasi seperti kecepatan impeller/konsumsi udara dan tenaga, memegang peranan
penting.
Setiap
perusahaan
mempunyai
karakteristik
tersendiri
dalam
merencanakan cell ini. Sebagai contoh ratio kedalaman dan panjang dari tank,
jumlah sudut sudut pada impeller dan ratio dari ketebalan impeller terhadap
diameternya mempuinyai harga harga berlainan.. Flotasi cell (flotation cell) dan
flotasi cell mikro (mikro flotation cell) merupakan contoh dari jenis alat flotasi.
Untuk skala laboratorium alat flotasi yang digunakan adalah mikroself flotasi.
Gambaran skematis dari flotasion cell ditunjukan pada gambar berikut ini.
Pada proses flotasi mineral berharga bersama dengan reagen akan menempel pada
gelembung udara naik kepermukaan sedangkan sisanya berupa pasir halus dan air
laut ini disebut dengan tailing.