Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(Case Report)
Oleh
AHMAD ISMATULLAH 1018011005
SANGGIANI DIAH AULIA 1018011022
EASY ORIENT DEWANTARI 1018011055
BAB I
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. MTM
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Sidodadi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku bangsa : Lampung
Agama : Islam
Status : Menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bercak hitam di bokong kanan dan
kiri sejak 3 tahun yang lalu
Keluhan Tambahan : Bercak terasa gatal dan terdapat
sisik diatasnya
Riwayat Penyakit : Pasien datang ke Poliklinik KK RSUD
Abdul Moeloek dengan keluhan bercak hitam di
bokong kanan dan kiri sejak 3 tahun yang lalu. Bercak
dirasa sangat gatal. Awalnya bercak hanya sebesar
uang logam dan berwarna merah dan bersisik,
kemudian bercak makin meluas dan warnanya menjadi
hitam setelah diberikan obat salep yang dibeli sendiri
oleh pasien di toko obat. Bercak hanya terdapat di
daerah bokong saja. Tidak ada anggota keluarga yang
memiliki keluhan serupa. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit kronis sebelumnya.
RESUME
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
Abdul Moeloek dengan keluhan bercak hitam di
bokong kanan dan kiri sejak 3 tahun yang lalu.
Bercak dirasa sangat gatal. Awalnya bercak hanya
sebesar uang logam dan berwarna merah dan
bersisik, kemudian bercak makin meluas dan
warnanya menjadi hitam setelah diberikan obat
salep yang dibeli sendiri oleh pasien di toko obat.
Bercak hanya terdapat di daerah bokong saja.
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan
serupa. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
kronis sebelumnya.
Dari inspeksi di regio gluteal dextra et sinistra
ditemukan makula eritem-hiperpigmentasi bentuk
irreguler, jumlah soliter, ukuran plakat dengan tepi
eritem disertai papul dan skuama diatasnya.
DIAGNOSIS BANDING
Tinea Kruris
Kandidiasis
Psoriasis
DIAGNOSIS KERJA
Tinea Kruris
PENATALAKSANAAN
Umum
:
Edukasi ke pasien bahwa penyakit
merupakan penyakit kronis dan
butuh pengobatan dalam waktu yang
lama
Menjaga kebersihan
Tidak memakai pakaian yang ketat
agar tidak lembab
Khusus :
Topikal : Anti jamur (ketokonazole)
Sistemik : Anti jamur (ketokonazole
tab 200 mg 1x2 tab/hari)
Anti histamin (Mebhydrolin
napadisylate tab 50 mg 1x1 tab/hari)
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan KOH
Biakan agar Sabaroud
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan pustaka
A. Definisi
Tinea kruris merupakan infeksi
dermatofit yang mengenai daerah
lipat paha, termasuk genitalia,
daerah pubis, perineum dan perianal.
sinonimnya ringworm of the groin,
eczema marginatum hebrae, jockey
itch, dhobie itch, epidermofitosis
inguinale (Martin AG & Kobayashi GS,
1999).
B. Epidemiologi
Tinea kruris lebih sering dijumpai pada daerah
beriklim tropis/subtropis
Tinea kruris lebih banyak dijumpai pada laki-laki
dibanding wanita
antara 18-25 tahun serta antara 40-50 tahun
tinea kruris menempati urutan pertama pada
frekuensi bentuk klinis infeksi jamur superficial
dari 5 rumah sakit di Indonesia tahun 19972000.
(Amirudin dkk., 2001)
C. Etiologi
Tinea kruris sering disebabkan oleh
dermatofit genus Trichophyton dan
Epidermophyton. Spesies yang sering
ditemukan E. floccosum, T. rubrum,
dan T. mentagrophytes.
G. gambaran klinis
Pruritus merupakan gejala umum, bisa terdapat
nyeri jika daerah yang terkena maserasi atau
terjadi infeksi sekunder. pada tinea kruris yang
klasik memberikan bentuk kelainan kulit yang
bilateral, namun tidak terlalu simetris. Lesi
berbatas tegas, tepi meninggi yang dapat berupa
papulovesikel eritematosa, atau kadang terlihat
pustul. bagian tengah menyembuh berupa daerah
coklat kehitaman berskuama. garukan kronis
dapat menimbulkan gambaran likenifikasi.
H. Diagnosis banding
Kandidiasis inguinalis : terdapat lesi berwarna merah terang, papul dan
pustul satelit pada pinggirnya dan skrotum sering terkena
I. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gambaran klinis yang khas disertasi hasil
pemeriksaan mikroskopis KOH 10% yang
positif, yaitu adanya elemen jamur berupa
hifa yang bercabang dan atau artospora,
dan pemeriksaan kultur jamur yang
bermanfaat untuk menentukan etiologi
spesies penyebabnya (Martin AG &
Kobayashi GS, 1999)
J. Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan pengobatan meliputi
penatalaksanaan secara umum yaitu menetapkan
tujuan pengobatan, antara lain : menyembuhkan
penyakit secara klinis dan laboratoris, mencegah
penyakit menjadi kronis, mencegah timbulnya
kekambuhan. sedangkan strategi pengobatan
meliputi diagnosis yang tepat, mengatasi atau
menghilangkan faktor-faktor yang mempermudah
timbulnya infeksi jamur, memilih cara pengobatan
yang tepat, serta mengoptimalkan kepatuhan
penderita untuk kesembuhan.
Analisis kasus
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin MD, Amin S, Ilyas FS. 2001. Tinjauan mengenai penyakit jamur
superficial di Indonesia. Dalam : media Dermato-Venereologica
Indonesiana; kumpulan makalah ilmiah PIT PERDOSKI. Jakarta
Budimulja U. 2007. Mikosis. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S,
editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. FKUI. Jakarta
Daili ES, Menaldi SL, Wisnu. 2005. Penyakit Kulit yang Umum di
Indonesia. Medical Multimedia Indonesia. Jakarta
James WD, Berger TG, Elston DM. 2011. Andrews Diseases of the Skin
Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Saunders Elsevier. Philadelphia
Martin AG, Kobayashi GS. 1999. Superficial fungan infection;
dermatophytosis, tinea nigra, piedra. dalam; Fitzpatrick TB, Eisen AZ,
Wolff K, Fredberg IM, AUsten KF, eds. Dermatology in general
medicine, edisi 5. McGraw-HIll Inc. New York .
Siregar RS. 2004. Tinea kruris in Saripati Penyakit Kulit, edisi kedua.
EGC. Jakarta.
Sugito TL, Hakim L, Suseno LS, Suriadiredja A, Toruan TL, Alam TN,
editor. 2011. Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin PERDOSKI. PP PERDOSKI. Jakarta
Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. 2007. Cutaneous Fungal Infection in
Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology.[e-book].
Fifth Edition. McGraw-Hill Companies. Philadelphia