PERCEPTOR :
D R . N I N A , S P. P
OLEH
M O N I C A L AU R E T TA , S . K E D
1018011079
K E PA N I T E R A A N K L I N I K P E N YA K I T D A L A M
S U B B A G I A N PA R U
DEFINISI
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran
napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya.
Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala
episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan
atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan
dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi
danseringkalibersifatreversibeldenganatautanpa
pengobatan.
PATOGENESIS ASMA
Inflama
si akut
Inflama
si
kronik
Limfosit T
Eosinofil
Sel epitel
Sel mast
Makrofag
AIRWAY REMODELING
Perubahan struktur yang terjadi :
Hipertrofi dan hiperplasia otot polos jalan
napas
Hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus
Penebalan membran reticular basal
Pembuluh darah meningkat
Matriks ekstraselular fungsinya meningkat
Perubahan struktur parenkim
Peningkatan
fibrogenic
menjadikan fibrosis
growth
factor
FAKTOR RESIKO
DIAGNOSA
Riwayat penyakit / gejala :
Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa
pengobatan
Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan
berdahak
Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari
Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
Respons terhadap pemberian bronkodilator
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat penyakit :
Riwayat keluarga (atopi)
Riwayat alergi / atopi
Penyakit lain yang memberatkan
Perkembangan penyakit dan pengobatan
Pemeriksaan jasmani
- mengi pada auskultasi.
Pada sebagian penderita, auskultasi dapat
terdengar normal walaupun pada pengukuran
objektif (faal paru) telah terdapat penyempitan
jalan napas.
Faal Paru
- Spirometri : Obstruksi jalan napas diketahui
dari nilai rasio VEP1/ KVP
< 75% atau VEP1 < 80% nilai prediksi.
- Arus Puncak Ekspirasi
PEMERIKSAAN LAIN
Uji provokasi bronkus
Pengukuran status alergi
Anak
Penyakit Paru
Obstruksi
Benda asing di
saluran napas
Laringotrakeomalas
ia
Pembesaran
kelenjar limfe
Tumor
Stenosis trakea
Bronkiolitis
Bronkitis kronik
Gagal Jantung
Kongestif
Batuk kronik
akibat lain-lain
Disfungsi larings
Obstruksi mekanis
(misal tumor)
Emboli Paru Kronik
KLASIFIKASI ASMA
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan
mempertahankan kualiti hidup agar penderita asma dapat
hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktiviti
sehari-hari.
Tujuan penatalaksanaan asma:
1. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
2. Mencegah eksaserbasi akut
3. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin
4. Mengupayakan aktiviti normal termasuk exercise
5. Menghindari efek samping obat
6. Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara (airflow limitation) ireversibel
7. Mencegah kematian karena asma
MEDIKASI ASMA
Control
Kortikosteroid inhalasi
Kortikosteroid sistemik
Sodium kromoglikat
Nedokromil sodium
Metilsantin
Agonis beta-2 kerja lama, inhalasi
Agonis beta-2 kerja lama, oral
Leukotrien modifiers
Antihistamin generasi ke dua (antagonis -H1)
Lain-lain
Asma
persisten
ringan
Asma
persisten
sedang
Asma
persisten
berat
ke
dokter