Profil Kabupaten Aceh Tengah
Profil Kabupaten Aceh Tengah
Luas
Wilay
ah
(Km2)
Jumlah
Kampu
ng
(Desa)
2.075,
28
429,00
25
Lut Tawar
99,56
21
4.
Kebayakan
56,34
20
5.
Pegasing
99,00
31
6.
Bebesen
47,19
28
N
o
Kecamata
n
1.
Linge
2.
Bintang
3.
24
Jumla
h
4.47
6
4.55
6
9.20
3
6.94
7
8.97
6
17.3
4.58
2
4.65
2
9.97
1
6.85
1
9.29
5
18.6
9.058
Juml
ah
Rum
ah
Tang
ga
(KK)
3.287
9.208
2.198
887
19.17
4
13.79
8
18.27
1
35.95
4.259
911
3.336
995
3.914
1.602
8.198
1.647
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Jumlah
Rumah
Tangg
a Pra
Sejaht
era
1.097
7.
8.
Kute
Panang
Silih Nara
9.
Ketol
1
Celala
0.
1
Atu
1. Lintang
1
Jagong
2. Jeget
1
Bies
3.
1
Rusip
4. Antara
Jumlah
35,06
23
98,00
33
404,53
25
89,00
16
105,04
10
82,53
11
28,86
12
669,00
16
4.318
,39
295
19
3.67
4
10.9
64
5.93
8
4.34
1
3.64
5
4.83
5
3.32
1
3.66
3
91.8
58
37
3.52
9
10.9
37
5.90
2
4.34
6
3.54
1
4.33
5
3.60
1
3.36
7
93.5
46
6
7.203
1.871
786
21.90
1
11.84
0
8.687
5.371
2.057
3.072
784
2.137
990
7.186
1.662
642
9.170
2.375
824
6.922
1.699
367
7.030
1.620
927
185.4
04
44.9
99
14.516
620 (asumsi 1US$ = Rp. 8.550) dan laju pertumbuhan ekonomi ratarata sebesar 6,02 persen per tahun.
B. POTENSI EKONOMI
Kabupaten Aceh Tengah memiliki sumber daya alam yang cukup
beragam dan potensial bagi kegiatan investasi dan perdagangan.
Beberapa sektor unggulan yang prospektif untuk dikembangkan masih
diarahkan pada sektor pertanian sebagai sektor dominan, disamping
sektor lain yang juga cukup potensial seperti sektor perikanan,
peternakan, industri dan pariwisata. Beragamnya potensi yang dimiliki
ini, sebagaia besar belum dimanfaatkan secara optimal akibat
kurangnya sarana pendukung dan penguasaan tekhnologi termasuk
tenaga skill, sehingga memberikan peluang yang cukup besar untuk
pengembangan/ pemberdayaan ekonomi yang berbasis kerakyatan.
1. Perkebunan
Sektor perkebunan merupakan sektor unggulan di Kabupaten
Aceh Tengah yang memberikan kontribusi terbesar terhadap
pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Komoditi
perkebunan yang menjadi unggulan adalah kopi. Luas perkebunan kopi
di Kabupaten Aceh Tengah mencapai 47.854 ha atau 11% dari luas
wilayah kabupaten, dengan jumlah produksi kopi (biji hijau) rata-rata
sebesar 21.861,42 ton/ tahun. Untuk perluasan tanaman kopi, masih
terdapat potensi lahan seluas 58.744 ha yang tersebar hampir
diseluruh kecamatan, sehingga secara total proporsi ekspor kopi Aceh
Tengah mencapai 7% dari volume total ekspor nasional. Namun
keuntungan dari hasil produksi dan penjualan kopi belum berpihak
kepada petani secara langsung, melainkan, komoditi ini masih
dinikmati oleh para pedagang, akibat keterbatasan pengetahuan dan
informasi para petani.
Disamping tanaman kopi, komoditi lain pada sektor perkebunan
yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sesuai dengan potensi
lahan dan budidaya serta prospek pasar baik lokal maupun ekspor
adalah tebu. Tanaman tebu di Kabupaten Aceh Tengah yang
diusahakan oleh penduduk adalah merupakan bahan baku untuk
membuat gula merah, yang diproduksi oleh masyarakat petani tebu di
daerah ini. Pada saat ini luas tanaman tebu mencapai 5.532 ha dengan
luas produksi sebanyak 31.118 ton per tahun. Secara keseluruhan,
tanaman perkebunan di Kabupaten Aceh Tengah meliputi 16 jenis
tanaman, jenis dan besar produksi tahunan seperti tersaji pada tabel
berikut :
N
o
Jenis
Tanaman
Luas
Tana
m
(Ha)
Jumla
h
Produ
ksi
(Ton)
N
o
Jenis
Tanaman
Luas
Tana
m
(Ha)
Jumlah
Produk
si (Ton)
1.
2.
3.
Kopi Arabika
Kopi
Robusta
Tebu
4.
Kakao
5.
Tembakau
22
6.
Lada
23
7.
Casia Vera
617
468
8.
Aren
148
31
56.32
7
61.19
5
JUMLAH
46.430
3.301
27.420
1.137
5.532
32.118
254
12
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
Kemiri
Nilam
641
72
211
4
30
56
Pinang
119
41
Kelapa
65
Pala
21
953
324
57.2
80
61.519
Sere wangi
Jahe
Kapuk/Rand
u
JUMLAH
JUMLAH
3. Peternakan
Jenis Ternak
Populasi
(ekor)
Sapi Potong
5.666
Kerbau
21.472
Kuda
2.172
Kambing
6.580
Domba
2.597
Ayam Buras
133.965
Ayam Ras Pedaging
173.508
Itik/ Bebek
64.267
Sumber : Aceh Tengah Dalam Angka, 2009
4. Perikanan
Kegiatan perikanan di Kabupaten Aceh Tengah sebagian besar
berupa perikanan air tawar dengan memanfaatkan Danau Laut Tawar
dan daerah aliran sungainya serta budidaya melalui kolam/ tambak
dan minapadi. Sumber daya ikan memiliki peluang tinggi untuk
dikembangkan karena adanya dukungan air yang sangat melimpah.
Potensi lahan budidaya air tawar mencapai 5.811,20 Ha, yang
sebagian besar terdapat di Danau Laut Tawar. Dari luas tersebut, yang
telah dibudidayakan dan dimanfaatkan baru mencapai 504,70 Ha.
Sedangkan sisanya belum dimanfaatkan karena keterbatasan sarana
dan prasarana. Jumlah produksi ikan air tawar di Kabupaten Aceh
Tengah tercatat sebanyak 50% berasal dari penangkapan di danau,
25% hasil budidaya keramba/ jaring tancap, 13% budidaya kolam dan
sisanya sebanyak 12% bersumber dari penangkapan di sungai. Dari
keseluruhan produksi ikan tersebut masih belum mampu mencukupi
kebutuhan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, selama ini sebagian
besar kebutuhan ikan dipasok dari Kabupaten Bireuen.
Peluang bisnis dan investasi yang masih cukup terbuka pada
sektor perikanan ini adalah pembudidayaan ikan air tawar yang dapat
dikembangkan dikolam-kolam masyarakat, atau dipinggiran Danau
Laut Tawar dengan cara membuat keramba tancap dan jaring apung.
5. Kehutanan
Kabupaten Aceh Tengah memiliki kawasan hutan seluas 280.647
Ha atau 64,98% dari luas kabupaten, yang terdiri dari hutan lindung
(142.490 Ha), suaka alam/ taman buru (85.381 Ha), dan hutan
produksi/ produksi terbatas (52.776 Ha). Sebagian besar hutan yang
ada merupakan hutan alam tropis heterogen dan hutan pinus
homogen, sehingga memiliki potensi yang sangat tinggi.
Hasil utama hutan Aceh Tengah adalah kayu pinus mercusii,
kayu rimba campuran, meranti, gerupel, jeumpa dan lain-lain, serta
hasil ikutan (hasil hutan non kayu) berupa rotan, sarang burung walet
dan sebagainya.
Potensi hutan digunakan untuk kepentingan pembangunan
daerah dan kesejahteraan masyarakat, dengan memanfaatkan hasil
hutan yang ada dengan prinsip tetap memelihara kelestarian dan
ekosistemnya, yaitu dengan upaya mencegah berbagai aktifitas seperti
penjarahan dan pengrusakan hutan penataan hutan sebagai sumber
daya alam memiliki potensi ekonomi terus ditempuh melalui
peningkatan penertiban penebangan hutan, penghijauan, reboisasi,
dan rehabilitasi lahan kritis.
7. Industri
Sektor industri merupakan salah satu lapangan usaha yang
cukup besar dalam membentuk PDRB Kabupaten Aceh Tengah.
Lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 6,84% dan secara
perlahan terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Sesuai
dengan potensi alam, maka jenis industri yang berkembang didominasi
oleh industri kilang pengupasan/ penggilingan kopi dan industri kilang
tebu. Kedua jenis industri ini selalu dilakukan pembinaan dalam upaya
menjaga kualitas hasil produksi.
Disamping industri berbasis pertanian, industri pada sektor non
agraris sebagai industri yang paling kecil, keberadaannya juga dinilai
cukup memadai dalam penyediaan kebutuhan masyarakat. Melihat
pada potensi daerah yang begitu besar serta keadaan sarana dan
prasarana ekonomi yang semakin baik, pengembangan industri di
masa depan masih sangat memungkinkan, dengan beberapa peluang
yang dapat dimanfaatkan, antara lain peluang pasar untuk produk
industri kecil sangat luas, bahan baku termasuk dari sektor pertanian
sangat melimpah, pasar luar daerah semakin luas dengan terciptanya
perdamaian
dan
mulai
banyaknya
para
investor
untuk
menginvestasikan modalnya pada industri kecil dan menengah.
8. Pariwisata
Dalam pembagian Zona Pembangunan Daerah Istimewa Aceh
(sekarang Provinsi Aceh), Kabupaten Aceh Tengah ditetapkan sebagai
zona pertanian dan pariwisata. Hal ini didasarkan pada potensi alam
dan keadaan iklim yang sangat cocok sebagai daerah peristirahatan.
Kabupaten Aceh Tengah memiliki 36 objek wisata, diantaranya terdiri
dari agro wisata (2 jenis), wisata alam/ ekowisata (20 jenis), dan
wisata budaya (14 jenis), yang tersebar hampir diseluruh kecamatan.
Danau Laut Tawar adalah salah satu objek wisata unggulan yang cukup
dikenal baik bagi wisatawan local maupun regional. Selama ini, atraksi
wisata yang telah membudaya adalah lomba perahu, atraksi seni dan
budaya serta pagelaran pacuan kuda tradisional yang diadakan setiap
tahunnya pada bulan agustus.
Dilihat dari objek wisata yang ada, potensi Kabupaten Aceh
Tengah untuk dikembangkan sebagai daerah wisata masih sangat
cukup
prospektif.
Pengembangan
yang
diperlukan
adalah
Selain itu, terdapat pula usaha kurir, jasa titipan, ekspedisi dan
angkutan yang menerima titipan surat dan barang.
Sumber Referensi :
1. Aceh Tengah Dalam Angka Tahun 2009
2. Profil Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2008
3. RPJM Kabupaten Aceh Tengah 2007 2012
4. Buku Indonesian Investment and Trading Opportunity, 2007
5. Buku Data dan Informasi Pembangunan Kabupaten Aceh Tengah,
2008
I.
PEMBERDAYAAN
EKONOMI
MASYARAKAT
DIBIDANG
A. Sektor Perkebunan
Kegiatan :
1. Pembinaan dan Bantuan Modal Pembuatan Pembibitan
Benih Kopi dan Cokelat
2. Bantuan Pembuatan demplot serta pelatihan pembuatan
pupuk organik sederhana
B. Sektor Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kegiatan :
1. Pembinaan dan Perkuatan Modal Pembudidayaan Tanaman
Stroberri melalui pemanfaatan pekarang rumah;
2. Program Kemitraan Pemasaran Nenas Gayo
3. Program Kelembagaan Kemitraan Agribisnis pada Komoditas
Sayuran
C. Sektor Peternakan
Kegiatan :
1. Pembinaan dan Perkuatan Modal Pembudidayaan Telur
Burung Puyuh
2. Pembinaan dan Bantuan Modal usaha pembuatan dendeng
sapi/ kerbau
3. Budidaya Peternakan Lebah Madu
D. Sektor Perikanan
Kegiatan :
1. Pembuatan Demplot serta Pelatihan Pembenihan Ikan Mujair
2. Pembinaan dan Bantuan Modal Pembuatan/ Pembudidayaan
benih ikan mujair
3. Pembinaan dan Bantuan Modal pembudidayaan belut
4. Pembinaan dan Bantuan Modal pembudidayaan ikan lele
5. Pendampingan dan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan bagi
Nelayan Perikanan Tangkap
E. Sektor Industri
Kegiatan :
1. Pelatihan pembuatan wafer/dodol/permen yang berbahan
baku tebu, kopi dan cokelat.
2. Pembinaan, Pendampingan dan Bantuan Modal Pembuatan
wafer/dodol/permen yang berbahan baku tebu, kopi dan
cokelat.
3. Pelatihan mendesain motif kerawang gayo dengan cara
membatik atau menyablon
F. Sektor Pariwisata
Kegiatan :
1. Pemberian pinjaman bantuan modal untuk pedagang kaki
lima musiman pada event pesta rakyat seperti pacuan kuda
tradisional di Lapangan Pacuan Kuda dan Objek Wisata
Pantai Menye
2. Menciptakan lokasi/ membantu permodalan bagi usaha
penjualan jagung bakar pada beberapa tempat dipinggiran
danau laut tawar guna meningkatkan destinasi wisata
YAYASAN HSGD
WILAYAH KERJA KABUPATEN ACEH
TENGAH
Koordinator Provinsi Aceh
DR. AMRI, SE. M.Si
0811 6803 178
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sekretaris
ASPRIONO
Bendahara
SUPARMANTO. S