Anda di halaman 1dari 25

i

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
TERAPI MADU UNTUK MENINGKATKAN SPERMATOGENESIS
MENCIT ( Mus musculus ) YANG MENGKONSUMSI MINYAK
JELANTAH
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Willie Bimantara (14121301001)(2014)
Sisti Lusiana (14120801008)(2014)
Fitry Surya Melati Anggely (14121301008)(2014)
Yayu Fitria Adi Pravitasari (15120801024)

UNIVERSITAS DHYANA PURA


BADUNG
2015

ii

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN


1. Judul Kegiatan

: Terapi Madu Untuk Meningkatkan


Spermatogenesis Mencit ( Mus
musculus ) Yang Mengkonsumsi
Minyak Jelantah
: Penelitian

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Tel/Hp
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel/Hp
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain (sebutkan)
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Willie Bimantara
: 14121301001
: Biologi
: Universitas Dhyana Pura
: Br.Pempatan, Desa Batungsel,
Pupuan, Tabanan, 087860153793
: wilybimantaa@gmail.com
:3
: I Gede Widhiantara,S.Si.,MBiomed
: 00708211
: Ds. Tista, Kecematan Kerambitan,
Tabanan, Bali, 081999983055

: Rp.11.576.000
:: 5 bulan
Badung, 2 Oktober 2015

Menyetujui
Ketua Program Studi

Ketua Pelaksana Kegiatan

(I Gede Widhiantara, S.Si., M.Biomed)


NIP.00708211

(Willie Bimantara)
NIM. 14121301001

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

(I Gusti Bagus rai Utama, S.E., M.MA.,MA) (I Gede Widhiantara,


S.Si.,M.Biomed)
NIP/NIK.2145.00006
NIP. 00708211

DAFTAR ISI

ii

iii

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN...............................................ii


DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
2.1 Minyak Goreng Jelantah Sumber Radikal Bebas..........................................3
2.2 Madu sebagai Antioksidan.............................................................................3
2.3 Spermatogenesis pada Manusia dan Mencit (Mus musculus)........................4
BAB III....................................................................................................................5
METODE PENELITIAN.........................................................................................5
3.1. Rancangan Penelitian....................................................................................5
3.2 Teknik Pengambilan dan Penentuan Jumlah Sampel.....................................5
3.3. Alat dan Bahan Penelitian.............................................................................5
3.4. Prosedur Penelitian.......................................................................................6
3.4.1. Persiapan Hewan Percobaan..................................................................6
3.4.2. Pemberian Perlakuan..............................................................................6
3.4.3. Pembuatan dan Pengamatan Histopatologi Testis..................................7
3.5 Analisis Data..................................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................8
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................................8
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
LAMPIRAN LAMPIRAN..................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing.........................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Penelitian.....................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas...............20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti / Pelaksana.................................21
RINGKASAN

iii

iv

Kurangnya pengetahuan, ketersediaan informasi, serta faktor ekonomi


mengakibatkan masyarakat di sekitar kita sering kali kurang waspada terhadap
gaya hidup termasuk pola makan yang mereka terapkan sehari-hari. Seperti
kebiasaan mengkonsumsi makanan yang digoreng menggunakan minyak jelantah.
Kebiasaan tersebut dapat berpengaruh terhadap fungsi organ reproduksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi madu untuk
menigkatkan spermatogenesis Mencit (Mus musculus) yang menurun akibat
mengkonsumsi minyak jelantah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan
Randomized Posttest Only Control Group Design. Sebanyak 34 ekor mencit
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Kelompok perlakuan diberikan minyak jelantah per oral dan terapi aquadest steril
selama 35 hari, sedangkan kelompok perlakuan diberikan minyak jelantah dan
terapi madu peroral dengan dosis 0,04 ml/20g/BB/hari. Setelah 35 hari mencit
dieutinasi untuk diambil organ testisnya kemudian dibuat preparat histopatologi.
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah jumlah sel spermatogonium A,
spermatosit pakhiten, spermatid 7, dan spermatid 16 per lima lapang pandang
yang dirata-ratakan. Untuk mengetahui efek terapi madu maka data dianalisa
secara statistik menggunakan uji independent T-test.
Kata Kunci: Spermatogenesis, Minyak Jelantah, Madu, Mencit (Mus musculus)

iv

BAB I
PENDAHULUAN
Ketidaksuburan atau infertilitas pada pasangan suami istri merupakan
suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu
rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi
pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria.
Menurut data demografis dunia, 12,5 % pasangan usia subur mengalami kesulitan
mendapatkan anak. Faktor infertilitas pria memegang peranan 50% dari
keseluruhan kasus (Agarwal dan Said, 2005). Infertilitas terutama lebih banyak
terjadi di kota-kota besar karena gaya hidup yang penuh stres, emosional dan
kerja keras serta pola makan yang kurang seimbang (Anonim, 2015).
Kurangnya pengetahuan, ketersediaan informasi, serta faktor ekonomi
mengakibatkan masyarakat di sekitar kita sering kali kurang waspada terhadap
gaya hidup termasuk pola makan yang mereka terapkan sehari-hari. Padahal pola
makan yang tidak sehat sangat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan atau
fertilitas. Contoh sederhana yang sering dapat dilihat tapi luput dari perhatian kita
adalah kebiasaan mengkonsumsi makanan yang digoreng menggunakan minyak
goreng bekas pakai secara berulang atau minyak jelantah (Bali Post, 2006).
Minyak goreng yang terpapar suhu tinggi yang lama atau berulang-ulang
mempercepat terjadinya kerusakan struktur minyak. Hal tersebut terjadi proses
destruksi berupa degradasi, oksidasi dan dehidrasi dari minyak goreng. Proses ini
dapat membentuk peroksida dan radikal bebas yang bersifat toksik, sehingga
membahayakan bagi tubuh (Mulyati dan Meilina, 2007). Konsumsi minyak
jelantah secara terus-menerus akan meningkatnya kadar radikal bebas pada tubuh
yang akhirnya mampu mengganggu fungsi reproduksi pria terutama proses
spermatogenesis. Radikal bebas dalam dosis tinggi dilaporkan terdapat pada
sperma dari sekitar 25% sampai 40% pria infertil (Saleh & Agarwal, 2002). Hal
ini semakin didukung oleh penelitian Ekawati (2007) yang menemukan bahwa
pemberian minyak jelantah pada mencit selama 36 hari menurunkan
spermatogenesis dan merusak struktur tubulus seminiferus.
Untuk meredam dampak negative radikal bebas yang bersumber dari
minyak jelantah diperlukan suatu substansi penting yaitu
antioksidan.
Antioksidan dapat berupa enzim seperti misalnya superoksida dismutase dan
glutathione peroksidase. Sedangkan antioksidan non-enzimatis seperti vitamin, C,
A, E dan -caroten (Winarsi, 2007). Antioksidan non-enzimatis juga disebut
antioksidan sekunder karena dapat diperoleh dari makanan contohnya madu
Senyawa polifenol termasuk flavonoids, flavonols, asam fenolik, katekin, dan
turunan asam sinamat yang terkandung dalam madu memiliki fungsi secara
signifikan untuk mengurangi reaksi oksidatif dalam sistem reproduksi. Beberapa
penelitian tentang efek pemberian madu terhadap sistem reproduksi yaitu AbdulGhani et al., (2008) pemberian madu dengan konsentrasi 5 % selama 20 hari

meningkatkan spermatogenesis pada tikus meningkatkan kerja enzim Sorbitol


Dehidrogenase (SDH) dan menurunkan aktivitas enzim Lactate Dehidrogenase
(LDH). Efek antioksidan madu terhadap tikus yang terpapar senyawa toksik
octylphenol, memperlihatkan fungsi testikular yang jauh lebih baik terhadap
sampel kontrol (Abu-zinadah et al., 2013). Dan Noorhafiza et al., (2013)
melaporkan bahwa pemberian madu selama 60 hari pada tikus yang terpapar
nikotin menunjukkan kenaikan level hormon testosteron serta jumlah sel-sel
spermatogenik.
Dari beberapa hal di atas maka penelitian mengenai pengaruh terapi madu
untuk meningkatkan spermatogenesis pada individu yang sering mengkonsumsi
minyak jelantah perlu dilakukan. Luaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah artikel ilmiah tentang kajian mengenai efek antioksidan pada bahan alam
dalam hal ini madu dan juga sebagai informasi baru yang bermanfaat bagi
masyarakat luas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak Goreng Jelantah Sumber Radikal Bebas
Minyak goreng jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari
berbagi jenis minyak goreng. Minyak jelantah ini merupakan minyak bekas yang
sudah dipakai untuk menggoreng berbagai jenis makanan secara berulang-ulang
dan sudah mengalami perubahan pada komposisi kimianya (Rukmini, 2007;
Lestari, 2010).
Cara menggoreng dengan pemanasan berulang dan pada suhu yang tinggi
akan mempercept kerusakan minyak. Kerusakan minyak ditandai oleh adanya
perubahan bau, warna, aroma dan komposisinya. Kerusakan ini disebabkan oleh
proses penyerapan bau (tainting), hidrolisis oleh enzim-enzim menjadi asam
lemak dan gliserol, serta proses oksidasi oleh oksigen. Kerusakan minyak akan
menurunkan kualitas minyak. Kerusakan minyak yang utama adalah proses
ketengikan. Hal ini dimulai dengan proses otooksidasi, yaitu pembentukan
radikal-radikal bebas yang disebabkan oleh banyak faktor seperti cahaya, panas,
peroksida lemak atau hidroperoksida (Winarno, 2004). Salah satu variabel yang
digunakan mengukur mutu minyak goreng adalah dengan menentukan bilangan
peroksida. Menurut Badan Standarisasi Mutu Minyak Goreng (2002) angka
peroksida minyak goreng yang dirujuk maksimal 1,00 mg O2/100g.
Radikal bebas adalah sekelompok bahan kimia baik berupa atom maupun
molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya. Radikal
bebas merupakan senyawa yang bersifat toksik dan menyebabkan kerusakan sel
dengan tiga cara yaitu peroksidasi komponen lipid, merusak DNA, dan
memodifikasi protein teroksidasi (Kumar et al., 2005). Sumber radikal bebas
dapat dikolompokkan menjadi 2 yaitu endogen dan eksogen. sumber endogen
meliputi autoksidasi, oksidasi enzimatik dan respiratory burst. Sedangkan sumber
eksogen berasal dari lingkungan antara lain: obat-obatan, bahan beracun, asap
rokok, bahan aditif, beberapa logam (misalnya besi, tembaga), sinar ultraviolet
dari matahari, radiasi, polusi udara, dan minyak jelantah (Droge, 2002).
2.2 Madu sebagai Antioksidan
Madu adalah cairan manis alami yang berasal dari nektar tumbuhan yang
diproduksi oleh lebah madu. Madu kaya akan vitamin A, betakaroten, vitamin B
complex (lengkap), vitamin D, E, dan K. Madu sebagai obat dapat digunakan
sebagai antibakteri, diare, meredakan alergi, kosmetika, antikanker Karena
khasiatnya madu merupakan salah satu dari sekian banyak bahan alami yang telah
lama digunakan sebagai obat (Susanto, 2007).
Kandungan madu berupa senyawa flavonoid, asam fenolik, enzim glukose
oksidase serta katalase, dan asam askorbat merupakan senyawa-senyawa yang
bersifat antioksidan. Kandungan antioksidan pada madu bervariasi tergantung dari

jenis polen dari bunga yang menjadi makanan lebah namun secara umum
antioksidan terbesar yang ditemukan pada madu adalah senyawa asam fenolik
(Ferreira et al., 2009).
Manfaat madu pada sistem reproduksi diketahui dari beberapa penelitian
antara lain pemberian madu menunjukkan terjadi peningkatan jumlah sperma
pada tikus dan monyet, menebalkan lapisan epitelium dinding vagina dan
meningkatkan ketebalan otot tanpa mempengaruhi sirkulasi gonadotrophin atau
testosteron. Dilaporkan bahwa pemberian madu mampu meningkatkan
spermatogenesis pada tikus jika diberi pada dosis yang tepat dan mengurangi efek
toksik dari asap rokok pada spermatogenesis (Abdul-Ghani et al., 2008).
2.3 Spermatogenesis pada Manusia dan Mencit (Mus musculus)
Spermatogenesis adalah proses yang kompleks dan terjadi secara kontinyu
memerlukan waktu cukup panjang dari pembelahan dan diferensiasi sel induk
spermatogonia sampai menjadi spermatozoa matang. Proses ini berlangsung di
tubulus seminiferus testis dan merupakan hal yang sangat penting menentukan
fertilitas seorang pria. Proses spermatogenesis terjadi dari rangsangan hormon
gonadotropin hipofise anterior, yang dimulai rata-rata usia 13 tahun dan berlanjut
sepanjang kehidupan. Satu siklus spermatogenesis pada manusia membutuhkan
waktu 70 4 hari untuk memproduksi spermatozoa dari spermatogonium.
Spermatogenesis secara fungsional menjadi 3 tahap, yaitu: spermatositogenesis,
meiosis dan spermiogenesis (Gupta, 2005).

Gambar 2.1 Sel-sel spermatogenik pada tubulus seminiferus


(Sumber: Gupta, 2005)
Spermatogenesis pada mencit terjadi selama 35 hari dan terjadi dalam tiga
tahap yaitu fase proliferasi, meiosis, dan spermiogenesis. Fase proliferasi dimulai
dari pembelahan spermatogonia yang terjadi beberapa kali sehingga menghasilkan
Spermatogonia tipe A2, A3, dan A4. Spermatogonia A4 mengalami pembelahan
menghasilkan spermatogonia intermedia yang kemudian akan membelah lagi
menghasilkan Spermatogonia tipe B. Spermatogonia tipe B ini selanjutnya akan
mengalami mitosis sehingga terbentuk spermatosit primer dan berada pada fase
istirahat pada tahap preleptoten (Premesemara, 2010).

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan
rancangan randomized posttest only control group design (Cohen et. al., 2007).
P1
O1
P

R
P2
O2

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian


Keterangan:
P
: Populasi
S
: Sampel
R
: Random
P1
: Pemberian minyak jelantah dan aquadest steril pada kelompok kontrol
P2
: Pemberian minyak jelantah dan terapi madu pada kelompok perlakuan
O1
: Pemeriksaan sel-sel spermatogenik kelompok kontrol
O2
: Pemeriksaan sel-sel spermatogenik kelompok perlakuan
3.2 Teknik Pengambilan dan Penentuan Jumlah Sampel
Sampel mencit jantan dalam penelitian ini bersifat homogen dan
memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Sampel diambil secara acak
sederhana untuk mendapatkan jumlah sampel. Sesuai dengan penelitian
Noorhafiza et. al., (2013) jumlah sampel yang dipakai berjumlah 16 ekor pada
masing-masing kelompok dengan menambahkan 1 ekor mencit cadangan pada
kedua kelompok. Sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 34 ekor
mencit. Sampel yang dipilih dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol
yang diberikan minyak jelantah peroral tanpa terapi madu dan kelompok
perlakuan yang diberi minyak jelantah dengan terapi madu.
3.3. Alat dan Bahan Penelitian
Alat penelitian berupa kandang mencit, mikroskop elektrik, sonde,
peralatan untuk histopatologi testis yaitu mikrotom, oven, lampu spiritus, scalpel,
stainingjar, holder, spatula, kuas, counting chamber, hotplate, bunsen, gelas objek,
dissecting set, timbangan, gunting dan pinset.
Sedangkan bahan dalam penelitian ini yaitu madu, minyak jelantah,
mencit jantan (Mus musculus) dengan berat badan 20-25 gram dan umur rata-rata
2-3 bulan, makanan mencit, sekam, aquadest steril, bahan pembuatan
5

histopatologi testis yaitu etanol 96%, alkohol bertingkat (30%, 40%,50%, 60%,
70%, 80%, 95%, 96%), paraffin cair, pewarna hematoxylin-eosin (HE), xylol,
canada balsam, larutan buffer, formalin, dan ether.
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Persiapan Hewan Percobaan
Disiapkan sampel hewan yaitu mencit jantan dewasa strain Balb C dengan
berat badan 20-25 gram, sehat dan berumur 2-3 bulan. Untuk memelihara mencit
disiapkan 2 buah bak plastik dengan ukuran panjang 25 cm, dan tinggi 15 cm
yang ditutup dengan kawat jaring serta di dasar bak diberi sekam untuk menyerap
kotoran mencit.
3.4.2. Pemberian Perlakuan
Setelah mencit dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 12 ekor,
selanjutnya masing-masing kelompok diaklimatisasi selama 7 hari kemudian
diberikan diet minyak jelantah 0.04 ml/20g/BB/hari. Minyak jelantah pada
penelitian ini adalah minyak goreng yang digunakan menggoreng berulang-ulang
lebih dari 5 kali dan berwarna hitam pekat dengan rata-rata angka peroksida 7,89
mg O2/100g (Suroso, 2013). Pada kelompok kontrol diberikan minyak jelantah
dan aquadest steril secara oral per hari selama 35 hari.. Kemudian pada kelompok
perlakuan diberikan minyak jelantah dan terapi madu secara oral sebanyak 0,04
ml/20gBB/hari selama 35 hari (Dewi, 2010). Madu yang digunakan pada
penelitian ini adalah madu lebah (alami tanpa campuran bahan lain) yang
diperoleh langsung pada peternak lebah madu di Kabupaten Bangli.
Setelah 35 hari mencit kelompok kontrol dan perlakuan dieutinasi dengan
menggunakan eter kemudian dibedah dan dibuat sediaan histopatologi testis
kemudian dilakukan pengamatan terhadap jumlah sel spermatogonium A,
spermatosit pakhiten, spermatid 7, dan spermatid 16.
Kelompok
Kontrol
(12 ekor)

Minyak
Jelantah +
Aquadest steril
Pemeriksaan
Histopatologis
Testis

Sampel
Mencit Jantan
(24 ekor)
Kelompok
Kontrol
(12 ekor)

Minyak
Jelantah +
Madu

Gambar 3.2. Bagan Alur Penelitian


Perawatan dan perlakuan pada mencit dilakukan di Laboratorium Sains
Dasar, program Studi Biologi, Fakulats Ilmu Kesehatan, Sains dan Teknologi

Universitas Dhyana Pura sedangkan pemeriksaan histopatologi dilakukan di Balai


Besar Penyakit Veteriner (BPVET) Denpasar.
3.4.3. Pembuatan dan Pengamatan Histopatologi Testis
Organ testis difiksasi dalam larutan formalin buffer 10% selama 24 jam,
kemudian dilanjutkan dengan fiksasi pada larutan Bouin selama 3 jam.
Selanjutnya dilakukan washing, dehidrasi, clearing, yaitu organ testis dicuci
dengan alcohol 70% sebanyak 5 kali. Dehidrasi dilakukan dengan alcohol
konsentrasi bertingkat masing-masing selama 30 menit. Untuk menjernihkan
organ direndam dalam toluol selama 24 jam. Kemudian dilakukan infiltrasi dan
embedding yaitu infiltrasi dalam parafin ke dalam jaringan dilakukan dengan cara
merendam organ dalam campuran toluol dan parafin (30 menit), kemudian
dilanjutkan dengan parafin I, II dan III masing-masing selama 50 menit.
Selanjutnya dilakukan embedding yaitu penanaman organ dalam parafin padat.
Pengirisan dan penempelan dilakukan dengan blok parafin yang berisi
organ testis dengan menggunakan mikrotom sehingga deretan irisan membentuk
pita, kemudian dipilih irisan yang bagus ditempel pada objek glass yang telah
diolesi Mayers albumin. Biarkan selama 24 jam agar penempelan cukup kuat.
Selanjutnya staining dan mounting yaitu sediaan dipulas dengan Hematoxylin
Ehrlich-Eosin dengan urutan sebagai berikut: xylol I (10 menit), alcohol 95%,
90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 40%, dan 30% (3-5 celup). Aquades 5 celup, alcohol
30%, 40%,50%, 60%, 70% (3-5 celup). Eosin Y 1% (2-3 menit), alcohol 70%,
80%, 95% (beberapa celup). Xylol II (10 menit). Sediaan yang telah dipulas
ditutup dengan Canada balsam (Jusuf, 2009).
Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop elektrik (Olympus CX-21)
dengan menghitung jumlah sel-sel spermatogenik terpotong melintang tegak lurus
sehingga penampang tubulus tampak bulat. Preparat diambil dari testis kanan dan
kiri masing-masing 3 buah sayatan. Tiap preparat diamati jumlah sel
spermatogenik dengan 5 lapang pandang dibawah mikroskop dengan pembesaran
400x. Hasil penghitungan yang diperoleh adalah jumlah sel-sel spermatogenik
dari semua pengamatan kemudian dirata-ratakan.
3.5 Analisis Data
Hasil penelitian terhadap sel-sel spermatogenik dianalisis secara statistik
dengan urutan analisis deskriptif yaitu uji normalitas uji homogenitas dan
dilanjutkan dengan uji komparabilitas (Priyanto, 2000). Untuk mengetahui efek
pemberian terapi madu maka dibandingkan rerata sel-sel spermatogenik kelompok
kontrol dengan kelompok dengan perlakuan dengan menggunakan uji
Independent t-Test.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
NO
1.
2.
3.
4.

Jenis Pengeluaran
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Biaya perjalanan
Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar,

Biaya (Rp)
Rp. 2.488.000,Rp. 4.188.000,Rp. 3.100.000,Rp. 1.800,000,-

laporan
Jumlah

Rp. 11.576.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P
No
1
2
3
4
5

Jenis Kegiatan

Bulan
3
4

Penyusunan proposal
Persiapan alat, bahan dan audiensi
laboratorium
Penelitian
Analisa data peneltian
Penyusunan laporan akhir

DAFTAR PUSTAKA
Abdul-Ghani, A.S, Dabdoub, N. Muhammad, R,.Abdul-Ghani, R. Qazzaz, M.
2008. Effect of Palestinian Honey on Spermatogenesis in Rats. J Med
Food. 11(4):799-802.
Anonim.
2015.
Infertilitas
pada
Pria.
Available
at:
http://www.husadautamahospital.com/artikel_15.php. accesed: 3 Agustus
2015
Agarwal A, Said TM. 2005. Oxidative stress, DNA damage and apoptosis in male
infertility: a clinical approach. BJUI
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 2002. Standar Minyak Goreng: SNI 013741-2002. Jakarta
Cohen, L., Manion, and L.Morrison, K. 2007. Research Methods in Education.
Routledge. Taylor and Francis Group. New York.
Dewi, M. R. 2010. Pengaruh Hepatoprotektor Madu Terhadap Kerusakan
Histologis Sel Hepar Mencit (Mus musculus) yang diberi Perlakuan
Natrium Siklamat. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret. Surakarta
Droge W. 2002. Free Radicals in The Physiological Control of Cell Function.
Physiol Rev. 82. p: 47-95
Ekawati. 2007. Pemberian Minyak Jelantah Per Oral Menurunkan
Spermatogenesis dan Merusak Struktur Tubulus Seminiferus Mencit (Mus
musculus). Tesis. Program Pasca Sarjana Ilmu Kedokteran Reproduksi.
Universitas Udayana. Denpasar
Ferreira, I. C. F. R, Aires, E. Barreira, J. C. M. Estevinho, L. M. 2009. Antioxidant
Activity of Potuguese Honey Samples: Different Contributions of the
Entire Honey and Phenolic Extract. Food Chemistry. 114(4): 1438 1443.
Gupta, G. S. 2005. Proteomics of Spermatogenesis. Departmen of Biophysis
Panjab University. India.
Jusuf. A. A. 2009. Histoteknik Dasar. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta
Kumar, L., Cotran R.S., Robbins, S.L. 2003. Robbins Basic Pathology, In:
Cellular Injury Adaptation and Death. WB Sauners. Philadelphia
Lestari, P.P. 2010. Pemanfaatan Minyak Goreng Jelantah Pada Pembuatan Sabun
Cuci Piring. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan

10

Pramesemara, 2010. Spermatogenesis Pada Mencit (Mus musculus). Available


from: http://www.pramreola14.wordpress.com. Accessed: October, 9th
2010.
Priyanto, D. 2000. Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service
Solution).Untuk Analisis Data & Uji Statistik. MediaKom. Jakarta
Rukmini, A. 2007. Regenerasi Minyak Goreng Bekas dengan Arang Sekam
Menekan Kerusakan Organ Tubuh. Seminar Nasional Teknologi 2007
(SNT 2007). ISSN: 1978 9777.
Suroso, A. S. 2013. Kualitas Minyak Goreng Habis Pakai Ditinjau dari Bilangan
Peroksida, Bilangan Asam dan Kadar Air. Pusat Biomedis dan Teknologi
Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI. Jakarta
Susanto. (2007). Terapi Madu. Penebar Swadaya Plus. Jakarta
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius. Yogyakarta

10

11

LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM/NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
Email
7
Nomor Telfon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDN.2
Batungsel
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus

Willie Bimantara
Laki-Laki
Biologi
14121301001
Pempatan, 06 Juni 1994
wilybimantara@gmail.com
087860153793
SMP
SMPN.1 Pupuan

C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah/
Judul Artikel
Seminar
Ilmiah
1
2
3

SMA
SMAN.1 Pupuan

Waktu dan
tempat

D. Penghargaan dalam 10tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau


institusi lainya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
a2
3
Semua yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan HIBAH Program Kreatifitas Mahasiswa skema
PKMP 2015
Badung, 2 Oktober 2015
Pengusul,
(Willie Bimantara)

11

12

A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM/NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
Email
7
Nomor Telfon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDN.2
Gantiwarno
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus 2002-2009

Sisti Lusiana
P
Ilmu Gizi
14120801008
Seputih Banyak, 11 Maret 1996
sistylusiana@yahoo.com
081373602563
SMP
SMPN.1
Pekalongan
2009-2011

SMA
SMA
Kartikatama
IPA
2013/2014

C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama
Pertemuan
Ilmiah/ Judul
Artikel Waktu
Seminar
Ilmiah
tempat
1
2
3

dan

D. Penghargaan dalam 10tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau


institusi lainya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2
3
Semua yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata di
jumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan HIBAH Program Kreatifitas Mahasiswa skema
PKMP 2015
Badung, 2 Oktober 2015
Pengusul,

(Sisti Lusiana)

12

13

A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM/NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
Email
7
Nomor Telfon/HP

Fitri Surya Melati Anggely


P
Biologi
14121301008
Padang, 03 Januari 1983
ploongeabali@gmail.com
081237815939

B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SD
BaiturrahmahPadang
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus 1988-1994

SMP
SMA
MTSN
Parak SMA Media
Lawas-Padang
UtamaPadang
IPA
1994-1997
1997-2000

C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama
Pertemuan
Ilmiah/ Judul
Artikel Waktu
Seminar
Ilmiah
tempat
1
2
3

dan

D. Penghargaan dalam 10tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau


institusi lainya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2
3
Semua yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan HIBAH Program Kreatifitas Mahasiswa skema
PKMP 2015
Badung, 2 Oktober 2015
Pengusul,

(Fitri Surya Melati Anggely)

13

14

A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM/NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
Email
7
Nomor Telfon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDK Budi
Rahayu
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus 2010

Yayu Fitria Adi Pravitasari


P
Ilmu Gizi
15120801024
Palasari , 10 Februari 1997
Ayufitria819@yahoo.com
085792868310
SMP
SMPK Wana
Murni
2012

C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah/
Judul Artikel
Seminar
Ilmiah
1
2
3

SMA
SMA N 1 Melaya
IPA
2015
Waktu dan
tempat

D. Penghargaan dalam 10tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau


institusi lainya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2
3
Semua yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan HIBAH Program Kreatifitas Mahasiswa skema
PKMP 2015
Badung, 2 Oktober 2015
Pengusul,

(Yayu Fitria Adi Pravitasari)

14

15

A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap (dengan gelar)

2
3
4

Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIDN

Tempat dan Tanggal Lahir

6
7

Email
Nomor Telfon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SD N 1 Tista
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus

1989-1994

I Gede Widhiantara, S.Si.


M.Biomed.
Laki-laki
Biologi
0826128201
Pangkung Karung, 26 Desember
1982
widhiantara@undhirabali.ac.id
081237695123
SMP
SMP N 1
Kerambitan
1994-1997

C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah/
Judul Artikel
Seminar
Ilmiah
1
Seminar nasional Peningkatan
Terapi Hormon
Mutu Pendidikan MIPA untuk
testosterone
menunjang pembangunan
meningkatkan
berkelanjutan
jumlah sel
Leydig Mencit
(Mus musculus)
yang menurun
aibat paparan
asap rokok
2
Seminar Nasional Integrasi
Perilaku Harian
keanekaragaman hayati dan
Ular Cobra (Naja
Kebudayaan dalam
Sputatrix BIOE)
Pembangunan berkelanjutan
dalam Kandang
Penangkaran
3
Seminar Nasional Biosains I
Keragaman Alel
Mikrosatelit
Burung Jalak
Bali (Leucopsar
rothchildi)

SMA
SMA N 1
Tabanan
IPA
1997-2000
Waktu dan
tempat
30 September
2012, Universitas
Pendidikan
Ganesha,
Singaraja

27 Nopember
2014, Universitas
Hindu Indonesia,
Denpasar
29 Desember
2014, Universitas
Udayana,
Denpasar

15

16

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau


institusi lainya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2
3
Semua yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan HIBAH Program Kreatifitas Mahasiswa skema
PKMP 2015
Badung, 2 Oktober 2015
Pembimbing,

(I Gede Widhiantara, S.Si. M.Biomed.)

16

17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Penelitian


1.

Peralatan Penunjang
Material

Kandang
mencit
Sonde
bak paraffin
pisau bedah
Pinset
gunting bedah
Mikroskop
elektrik
Olymphus
tipe
BX-51
(sewa)
mikrotom
(sewa)
Oven (sewa)
Scalpel
holder
Spatula
hotplate
staining jar
(sewa)
gelas
obek
dan
kaca
penutup
2.

Justifikasi
Pemakaian
Tempat perlakuan
dan
perawatan
sampel
Perlakuan minyak
jelantah dan madu
Histopatologi
jaringan
Pemedahan
mencit
Pembedahan
mencit
Pembedahan
mencit
Pengamatan dan
pengambilan foto
histopatologi

Kuantitas

Mengiris sediaan
histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi

Histopatologi

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

4
50.000,-

200.000,-

15.000,-

150.000,-

100.000,-

200.000,-

135.000,-

135.000,-

32.500,-

65.000,-

150.000,-

150.000,-

375.000,-

375.000,-

250.000,-

250.000,-

250.000,37.500,175.000,27.500,64.000,-

250.000,75.000,175.000,55.000,128.000

125.000,-

125.000,-

177.500,-

155.000,-

SUB TOTAL (Rp)

2.488.000,-

10
2
1 set
2
1 set
1

1
2
1
2
2
1
2 set

Bahan Habis Pakai


Material

Justifikasi
Pemakaian
Mencit jantan Sampel penelitian
strain Balb-C
Pellet ayam
Makanan mencit
Minyak
Perlakuan minyak
Jelantah
jelantah

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

34 ekor

12.000,-

408.000,-

10 kg

25.000,-

250.000,-

500 ml

10.000,-

5.000,-

17

18

Madu

Perlakuan terapi
madu
Aquades steril Perlakuan
pada
kontrol
Eter
Bahan
histopatologi
Bouins 10%
Bahan
histopatologi
Alkohol 70% Bahan
histopatologi
Alkohol 75 % Bahan
histopatologi
Alkohol 95 % Bahan
histopatologi
alkohol 100% Bahan
histopatologi
Xylol
Bahan
histopatologi
parafin cair
Bahan
histopatologi
pewarna
Bahan
hematoxylin- histopatologi
eosin
Entelan
Bahan
histopatologi
3.

350.000,-

350.000,-

1000 ml

350.000,-

350.000,-

100ml

350.000,-

350.000,-

50 ml

200.000,-

200.000,-

25 ml

150.000,-

150.000,-

25 ml

170.000,-

170.000,-

25 ml

170.000,-

170.000,-

50 ml

250.000,-

250.000,-

50 ml

500.000,-

500.000,-

50 ml

500.000,-

500.000,-

50 ml

500.000,-

500.000,-

30 ml

350.000,-

350.000,-

SUB TOTAL (Rp)

4.188.000,-

Perjalanan
Material

DenpasarDalung
DenpasarDalung
DenpasarDenpasar
DenpasarDenpasar

4.

100 ml

Justifikasi
Perjalanan
Sampling
dan
Perawatan
Penelitian Utama
(Perlakuan)
Penelitian Utama
(Histopatologi)
Penelitian Utama
(Penghitungan sel
dan Pengambilan
gambar
histopatologi)

Kuantitas

Jumlah (Rp)

Harga
Satuan (Rp)
65.000,-

35

65.000,-

2.275.000,-

50.000,-

250.000,-

50.000,-

250.000,-

SUB TOTAL (Rp)

3.100.000,-

325.000,-

Lain-lain

18

19

Material

Justifikasi
Kuantitas Harga
Jumlah (Rp)
Perjalanan
Satuan (Rp)
Banch
Fee Sewa
jasa
1
750.000,750.000,Laboratorium laboratorium
Laporan dan Pembuatan
1
550.000,550.000,Publikasi
laporan akhir dan
publikasi artikel
ilmiah
Seminar
1
500.000,500.000,SUB TOTAL (Rp)
1.800.000,Total (Keseluruhan)
11.576.000,-

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


19

20

No Nama / NIM

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Willie

Biologi

Fisiologi
Hewan

Fitri

Biologi

Struktur
Hewan

Sisti

Gizi

Gizi pangan

Yayu

Gizi

Gizi pangan

Alokasi
Uraian Tugas
Waktu
(jam/minggu)
6/8
Saampling,
histopatologi,
analisa data
6/8
Sampling,
histoptologi,
penghitungan
sel
spermatogenik
6/8
Sonde,
Perawatan,
laporan akhir
6/8
Sonde
Perawatan,
laporan akhir

20

21

Lampiran 4.
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas

: Willie Bimantara
: 14121301001
: Biologi Konservasi
: Ilmu Kesehatan, Sains dan Teknologi

Dengan ini menyatakan bahwa usulan (PKM-P) saya dengan judul :


Terapi Madu Untuk Meningkatkan Spermatogenesis Mencit ( Mus musculus )
Yang Mengkonsumsi Minyak Jelantah yang diusulkan untuk tahun anggaran
2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber
dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian
pernyataaan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarya.
Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,

(I Gusti Bagus Rai Utama, S.E, M.MA, MA)


Bimantara)
NIP/NIK 2145.00006

Badung, 2 Oktober 2015


Yang menyatakan,

(Willie
NIM 14121301001

21

Anda mungkin juga menyukai