ii
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Tel/Hp
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel/Hp
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain (sebutkan)
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: Willie Bimantara
: 14121301001
: Biologi
: Universitas Dhyana Pura
: Br.Pempatan, Desa Batungsel,
Pupuan, Tabanan, 087860153793
: wilybimantaa@gmail.com
:3
: I Gede Widhiantara,S.Si.,MBiomed
: 00708211
: Ds. Tista, Kecematan Kerambitan,
Tabanan, Bali, 081999983055
: Rp.11.576.000
:: 5 bulan
Badung, 2 Oktober 2015
Menyetujui
Ketua Program Studi
(Willie Bimantara)
NIM. 14121301001
Dosen Pendamping
DAFTAR ISI
ii
iii
iii
iv
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Ketidaksuburan atau infertilitas pada pasangan suami istri merupakan
suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu
rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi
pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria.
Menurut data demografis dunia, 12,5 % pasangan usia subur mengalami kesulitan
mendapatkan anak. Faktor infertilitas pria memegang peranan 50% dari
keseluruhan kasus (Agarwal dan Said, 2005). Infertilitas terutama lebih banyak
terjadi di kota-kota besar karena gaya hidup yang penuh stres, emosional dan
kerja keras serta pola makan yang kurang seimbang (Anonim, 2015).
Kurangnya pengetahuan, ketersediaan informasi, serta faktor ekonomi
mengakibatkan masyarakat di sekitar kita sering kali kurang waspada terhadap
gaya hidup termasuk pola makan yang mereka terapkan sehari-hari. Padahal pola
makan yang tidak sehat sangat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan atau
fertilitas. Contoh sederhana yang sering dapat dilihat tapi luput dari perhatian kita
adalah kebiasaan mengkonsumsi makanan yang digoreng menggunakan minyak
goreng bekas pakai secara berulang atau minyak jelantah (Bali Post, 2006).
Minyak goreng yang terpapar suhu tinggi yang lama atau berulang-ulang
mempercepat terjadinya kerusakan struktur minyak. Hal tersebut terjadi proses
destruksi berupa degradasi, oksidasi dan dehidrasi dari minyak goreng. Proses ini
dapat membentuk peroksida dan radikal bebas yang bersifat toksik, sehingga
membahayakan bagi tubuh (Mulyati dan Meilina, 2007). Konsumsi minyak
jelantah secara terus-menerus akan meningkatnya kadar radikal bebas pada tubuh
yang akhirnya mampu mengganggu fungsi reproduksi pria terutama proses
spermatogenesis. Radikal bebas dalam dosis tinggi dilaporkan terdapat pada
sperma dari sekitar 25% sampai 40% pria infertil (Saleh & Agarwal, 2002). Hal
ini semakin didukung oleh penelitian Ekawati (2007) yang menemukan bahwa
pemberian minyak jelantah pada mencit selama 36 hari menurunkan
spermatogenesis dan merusak struktur tubulus seminiferus.
Untuk meredam dampak negative radikal bebas yang bersumber dari
minyak jelantah diperlukan suatu substansi penting yaitu
antioksidan.
Antioksidan dapat berupa enzim seperti misalnya superoksida dismutase dan
glutathione peroksidase. Sedangkan antioksidan non-enzimatis seperti vitamin, C,
A, E dan -caroten (Winarsi, 2007). Antioksidan non-enzimatis juga disebut
antioksidan sekunder karena dapat diperoleh dari makanan contohnya madu
Senyawa polifenol termasuk flavonoids, flavonols, asam fenolik, katekin, dan
turunan asam sinamat yang terkandung dalam madu memiliki fungsi secara
signifikan untuk mengurangi reaksi oksidatif dalam sistem reproduksi. Beberapa
penelitian tentang efek pemberian madu terhadap sistem reproduksi yaitu AbdulGhani et al., (2008) pemberian madu dengan konsentrasi 5 % selama 20 hari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak Goreng Jelantah Sumber Radikal Bebas
Minyak goreng jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari
berbagi jenis minyak goreng. Minyak jelantah ini merupakan minyak bekas yang
sudah dipakai untuk menggoreng berbagai jenis makanan secara berulang-ulang
dan sudah mengalami perubahan pada komposisi kimianya (Rukmini, 2007;
Lestari, 2010).
Cara menggoreng dengan pemanasan berulang dan pada suhu yang tinggi
akan mempercept kerusakan minyak. Kerusakan minyak ditandai oleh adanya
perubahan bau, warna, aroma dan komposisinya. Kerusakan ini disebabkan oleh
proses penyerapan bau (tainting), hidrolisis oleh enzim-enzim menjadi asam
lemak dan gliserol, serta proses oksidasi oleh oksigen. Kerusakan minyak akan
menurunkan kualitas minyak. Kerusakan minyak yang utama adalah proses
ketengikan. Hal ini dimulai dengan proses otooksidasi, yaitu pembentukan
radikal-radikal bebas yang disebabkan oleh banyak faktor seperti cahaya, panas,
peroksida lemak atau hidroperoksida (Winarno, 2004). Salah satu variabel yang
digunakan mengukur mutu minyak goreng adalah dengan menentukan bilangan
peroksida. Menurut Badan Standarisasi Mutu Minyak Goreng (2002) angka
peroksida minyak goreng yang dirujuk maksimal 1,00 mg O2/100g.
Radikal bebas adalah sekelompok bahan kimia baik berupa atom maupun
molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya. Radikal
bebas merupakan senyawa yang bersifat toksik dan menyebabkan kerusakan sel
dengan tiga cara yaitu peroksidasi komponen lipid, merusak DNA, dan
memodifikasi protein teroksidasi (Kumar et al., 2005). Sumber radikal bebas
dapat dikolompokkan menjadi 2 yaitu endogen dan eksogen. sumber endogen
meliputi autoksidasi, oksidasi enzimatik dan respiratory burst. Sedangkan sumber
eksogen berasal dari lingkungan antara lain: obat-obatan, bahan beracun, asap
rokok, bahan aditif, beberapa logam (misalnya besi, tembaga), sinar ultraviolet
dari matahari, radiasi, polusi udara, dan minyak jelantah (Droge, 2002).
2.2 Madu sebagai Antioksidan
Madu adalah cairan manis alami yang berasal dari nektar tumbuhan yang
diproduksi oleh lebah madu. Madu kaya akan vitamin A, betakaroten, vitamin B
complex (lengkap), vitamin D, E, dan K. Madu sebagai obat dapat digunakan
sebagai antibakteri, diare, meredakan alergi, kosmetika, antikanker Karena
khasiatnya madu merupakan salah satu dari sekian banyak bahan alami yang telah
lama digunakan sebagai obat (Susanto, 2007).
Kandungan madu berupa senyawa flavonoid, asam fenolik, enzim glukose
oksidase serta katalase, dan asam askorbat merupakan senyawa-senyawa yang
bersifat antioksidan. Kandungan antioksidan pada madu bervariasi tergantung dari
jenis polen dari bunga yang menjadi makanan lebah namun secara umum
antioksidan terbesar yang ditemukan pada madu adalah senyawa asam fenolik
(Ferreira et al., 2009).
Manfaat madu pada sistem reproduksi diketahui dari beberapa penelitian
antara lain pemberian madu menunjukkan terjadi peningkatan jumlah sperma
pada tikus dan monyet, menebalkan lapisan epitelium dinding vagina dan
meningkatkan ketebalan otot tanpa mempengaruhi sirkulasi gonadotrophin atau
testosteron. Dilaporkan bahwa pemberian madu mampu meningkatkan
spermatogenesis pada tikus jika diberi pada dosis yang tepat dan mengurangi efek
toksik dari asap rokok pada spermatogenesis (Abdul-Ghani et al., 2008).
2.3 Spermatogenesis pada Manusia dan Mencit (Mus musculus)
Spermatogenesis adalah proses yang kompleks dan terjadi secara kontinyu
memerlukan waktu cukup panjang dari pembelahan dan diferensiasi sel induk
spermatogonia sampai menjadi spermatozoa matang. Proses ini berlangsung di
tubulus seminiferus testis dan merupakan hal yang sangat penting menentukan
fertilitas seorang pria. Proses spermatogenesis terjadi dari rangsangan hormon
gonadotropin hipofise anterior, yang dimulai rata-rata usia 13 tahun dan berlanjut
sepanjang kehidupan. Satu siklus spermatogenesis pada manusia membutuhkan
waktu 70 4 hari untuk memproduksi spermatozoa dari spermatogonium.
Spermatogenesis secara fungsional menjadi 3 tahap, yaitu: spermatositogenesis,
meiosis dan spermiogenesis (Gupta, 2005).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan
rancangan randomized posttest only control group design (Cohen et. al., 2007).
P1
O1
P
R
P2
O2
histopatologi testis yaitu etanol 96%, alkohol bertingkat (30%, 40%,50%, 60%,
70%, 80%, 95%, 96%), paraffin cair, pewarna hematoxylin-eosin (HE), xylol,
canada balsam, larutan buffer, formalin, dan ether.
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Persiapan Hewan Percobaan
Disiapkan sampel hewan yaitu mencit jantan dewasa strain Balb C dengan
berat badan 20-25 gram, sehat dan berumur 2-3 bulan. Untuk memelihara mencit
disiapkan 2 buah bak plastik dengan ukuran panjang 25 cm, dan tinggi 15 cm
yang ditutup dengan kawat jaring serta di dasar bak diberi sekam untuk menyerap
kotoran mencit.
3.4.2. Pemberian Perlakuan
Setelah mencit dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 12 ekor,
selanjutnya masing-masing kelompok diaklimatisasi selama 7 hari kemudian
diberikan diet minyak jelantah 0.04 ml/20g/BB/hari. Minyak jelantah pada
penelitian ini adalah minyak goreng yang digunakan menggoreng berulang-ulang
lebih dari 5 kali dan berwarna hitam pekat dengan rata-rata angka peroksida 7,89
mg O2/100g (Suroso, 2013). Pada kelompok kontrol diberikan minyak jelantah
dan aquadest steril secara oral per hari selama 35 hari.. Kemudian pada kelompok
perlakuan diberikan minyak jelantah dan terapi madu secara oral sebanyak 0,04
ml/20gBB/hari selama 35 hari (Dewi, 2010). Madu yang digunakan pada
penelitian ini adalah madu lebah (alami tanpa campuran bahan lain) yang
diperoleh langsung pada peternak lebah madu di Kabupaten Bangli.
Setelah 35 hari mencit kelompok kontrol dan perlakuan dieutinasi dengan
menggunakan eter kemudian dibedah dan dibuat sediaan histopatologi testis
kemudian dilakukan pengamatan terhadap jumlah sel spermatogonium A,
spermatosit pakhiten, spermatid 7, dan spermatid 16.
Kelompok
Kontrol
(12 ekor)
Minyak
Jelantah +
Aquadest steril
Pemeriksaan
Histopatologis
Testis
Sampel
Mencit Jantan
(24 ekor)
Kelompok
Kontrol
(12 ekor)
Minyak
Jelantah +
Madu
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
NO
1.
2.
3.
4.
Jenis Pengeluaran
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Biaya perjalanan
Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar,
Biaya (Rp)
Rp. 2.488.000,Rp. 4.188.000,Rp. 3.100.000,Rp. 1.800,000,-
laporan
Jumlah
Rp. 11.576.000,-
Jenis Kegiatan
Bulan
3
4
Penyusunan proposal
Persiapan alat, bahan dan audiensi
laboratorium
Penelitian
Analisa data peneltian
Penyusunan laporan akhir
DAFTAR PUSTAKA
Abdul-Ghani, A.S, Dabdoub, N. Muhammad, R,.Abdul-Ghani, R. Qazzaz, M.
2008. Effect of Palestinian Honey on Spermatogenesis in Rats. J Med
Food. 11(4):799-802.
Anonim.
2015.
Infertilitas
pada
Pria.
Available
at:
http://www.husadautamahospital.com/artikel_15.php. accesed: 3 Agustus
2015
Agarwal A, Said TM. 2005. Oxidative stress, DNA damage and apoptosis in male
infertility: a clinical approach. BJUI
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 2002. Standar Minyak Goreng: SNI 013741-2002. Jakarta
Cohen, L., Manion, and L.Morrison, K. 2007. Research Methods in Education.
Routledge. Taylor and Francis Group. New York.
Dewi, M. R. 2010. Pengaruh Hepatoprotektor Madu Terhadap Kerusakan
Histologis Sel Hepar Mencit (Mus musculus) yang diberi Perlakuan
Natrium Siklamat. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret. Surakarta
Droge W. 2002. Free Radicals in The Physiological Control of Cell Function.
Physiol Rev. 82. p: 47-95
Ekawati. 2007. Pemberian Minyak Jelantah Per Oral Menurunkan
Spermatogenesis dan Merusak Struktur Tubulus Seminiferus Mencit (Mus
musculus). Tesis. Program Pasca Sarjana Ilmu Kedokteran Reproduksi.
Universitas Udayana. Denpasar
Ferreira, I. C. F. R, Aires, E. Barreira, J. C. M. Estevinho, L. M. 2009. Antioxidant
Activity of Potuguese Honey Samples: Different Contributions of the
Entire Honey and Phenolic Extract. Food Chemistry. 114(4): 1438 1443.
Gupta, G. S. 2005. Proteomics of Spermatogenesis. Departmen of Biophysis
Panjab University. India.
Jusuf. A. A. 2009. Histoteknik Dasar. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta
Kumar, L., Cotran R.S., Robbins, S.L. 2003. Robbins Basic Pathology, In:
Cellular Injury Adaptation and Death. WB Sauners. Philadelphia
Lestari, P.P. 2010. Pemanfaatan Minyak Goreng Jelantah Pada Pembuatan Sabun
Cuci Piring. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan
10
10
11
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM/NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
Email
7
Nomor Telfon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDN.2
Batungsel
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus
Willie Bimantara
Laki-Laki
Biologi
14121301001
Pempatan, 06 Juni 1994
wilybimantara@gmail.com
087860153793
SMP
SMPN.1 Pupuan
SMA
SMAN.1 Pupuan
Waktu dan
tempat
11
12
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM/NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
Email
7
Nomor Telfon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDN.2
Gantiwarno
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus 2002-2009
Sisti Lusiana
P
Ilmu Gizi
14120801008
Seputih Banyak, 11 Maret 1996
sistylusiana@yahoo.com
081373602563
SMP
SMPN.1
Pekalongan
2009-2011
SMA
SMA
Kartikatama
IPA
2013/2014
dan
(Sisti Lusiana)
12
13
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM/NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
Email
7
Nomor Telfon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SD
BaiturrahmahPadang
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus 1988-1994
SMP
SMA
MTSN
Parak SMA Media
Lawas-Padang
UtamaPadang
IPA
1994-1997
1997-2000
dan
13
14
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM/NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
Email
7
Nomor Telfon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDK Budi
Rahayu
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus 2010
SMA
SMA N 1 Melaya
IPA
2015
Waktu dan
tempat
14
15
A. Identitas Diri
1
2
3
4
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIDN
6
7
Email
Nomor Telfon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SD N 1 Tista
Jurusan
Tahun Masuk/Lulus
1989-1994
SMA
SMA N 1
Tabanan
IPA
1997-2000
Waktu dan
tempat
30 September
2012, Universitas
Pendidikan
Ganesha,
Singaraja
27 Nopember
2014, Universitas
Hindu Indonesia,
Denpasar
29 Desember
2014, Universitas
Udayana,
Denpasar
15
16
16
17
Peralatan Penunjang
Material
Kandang
mencit
Sonde
bak paraffin
pisau bedah
Pinset
gunting bedah
Mikroskop
elektrik
Olymphus
tipe
BX-51
(sewa)
mikrotom
(sewa)
Oven (sewa)
Scalpel
holder
Spatula
hotplate
staining jar
(sewa)
gelas
obek
dan
kaca
penutup
2.
Justifikasi
Pemakaian
Tempat perlakuan
dan
perawatan
sampel
Perlakuan minyak
jelantah dan madu
Histopatologi
jaringan
Pemedahan
mencit
Pembedahan
mencit
Pembedahan
mencit
Pengamatan dan
pengambilan foto
histopatologi
Kuantitas
Mengiris sediaan
histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
4
50.000,-
200.000,-
15.000,-
150.000,-
100.000,-
200.000,-
135.000,-
135.000,-
32.500,-
65.000,-
150.000,-
150.000,-
375.000,-
375.000,-
250.000,-
250.000,-
250.000,37.500,175.000,27.500,64.000,-
250.000,75.000,175.000,55.000,128.000
125.000,-
125.000,-
177.500,-
155.000,-
2.488.000,-
10
2
1 set
2
1 set
1
1
2
1
2
2
1
2 set
Justifikasi
Pemakaian
Mencit jantan Sampel penelitian
strain Balb-C
Pellet ayam
Makanan mencit
Minyak
Perlakuan minyak
Jelantah
jelantah
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
34 ekor
12.000,-
408.000,-
10 kg
25.000,-
250.000,-
500 ml
10.000,-
5.000,-
17
18
Madu
Perlakuan terapi
madu
Aquades steril Perlakuan
pada
kontrol
Eter
Bahan
histopatologi
Bouins 10%
Bahan
histopatologi
Alkohol 70% Bahan
histopatologi
Alkohol 75 % Bahan
histopatologi
Alkohol 95 % Bahan
histopatologi
alkohol 100% Bahan
histopatologi
Xylol
Bahan
histopatologi
parafin cair
Bahan
histopatologi
pewarna
Bahan
hematoxylin- histopatologi
eosin
Entelan
Bahan
histopatologi
3.
350.000,-
350.000,-
1000 ml
350.000,-
350.000,-
100ml
350.000,-
350.000,-
50 ml
200.000,-
200.000,-
25 ml
150.000,-
150.000,-
25 ml
170.000,-
170.000,-
25 ml
170.000,-
170.000,-
50 ml
250.000,-
250.000,-
50 ml
500.000,-
500.000,-
50 ml
500.000,-
500.000,-
50 ml
500.000,-
500.000,-
30 ml
350.000,-
350.000,-
4.188.000,-
Perjalanan
Material
DenpasarDalung
DenpasarDalung
DenpasarDenpasar
DenpasarDenpasar
4.
100 ml
Justifikasi
Perjalanan
Sampling
dan
Perawatan
Penelitian Utama
(Perlakuan)
Penelitian Utama
(Histopatologi)
Penelitian Utama
(Penghitungan sel
dan Pengambilan
gambar
histopatologi)
Kuantitas
Jumlah (Rp)
Harga
Satuan (Rp)
65.000,-
35
65.000,-
2.275.000,-
50.000,-
250.000,-
50.000,-
250.000,-
3.100.000,-
325.000,-
Lain-lain
18
19
Material
Justifikasi
Kuantitas Harga
Jumlah (Rp)
Perjalanan
Satuan (Rp)
Banch
Fee Sewa
jasa
1
750.000,750.000,Laboratorium laboratorium
Laporan dan Pembuatan
1
550.000,550.000,Publikasi
laporan akhir dan
publikasi artikel
ilmiah
Seminar
1
500.000,500.000,SUB TOTAL (Rp)
1.800.000,Total (Keseluruhan)
11.576.000,-
20
No Nama / NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Willie
Biologi
Fisiologi
Hewan
Fitri
Biologi
Struktur
Hewan
Sisti
Gizi
Gizi pangan
Yayu
Gizi
Gizi pangan
Alokasi
Uraian Tugas
Waktu
(jam/minggu)
6/8
Saampling,
histopatologi,
analisa data
6/8
Sampling,
histoptologi,
penghitungan
sel
spermatogenik
6/8
Sonde,
Perawatan,
laporan akhir
6/8
Sonde
Perawatan,
laporan akhir
20
21
Lampiran 4.
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas
: Willie Bimantara
: 14121301001
: Biologi Konservasi
: Ilmu Kesehatan, Sains dan Teknologi
(Willie
NIM 14121301001
21