Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bab I Pendahuluan
Rumusan Masalah
1
2
Tujuan Paper 2
Bab II Pembahasan
1 | Page
BAB I
Pendahuluan
Dewasa ini, kondisi perekonomian menjadi salah satu kegiatan yang mendominasi
kehidupan manusia. Tidak sampai disitu saja, perekonomian juga telah menjadi pusat
perhatian setiap manusia karena nilai ekonomi menjadi indikator tingkat kehidupan manusia
itu sendiri. Dengan demikian, manusia dituntut untuk memainkan peran dalam industri
perekonomian dari tingkat rendah hingga atas. Manusia belajar mengenai cara memanage
perekonomian dimulai dari cara merencanakan,mengorganisir, melaksanakan hingga
mengendalikan melalui berbagai usaha/proyek yang sedang dijalankan. Untuk itu, lahirlah
sebuah ideologi mengenai manajemen proyek yang diharapkan menjadi salah satu pegangan
dalam menjalankan suatu usaha/proyek. Dimana pengertian manajemen proyek itu sendiri
adalah suatu keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan serta
pengendalian untuk mencapai tujuan usaha/proyek yang bersifat sementara atau temporer
dalam rentang waktu usaha itu dijalankan.
Setiap usaha/proyek yang berjalan membutuhkan suatu proses karenanya memiliki
rentang waktu dari usaha tersebut dimulai sampai diakhiri, hal tersebut biasa disebut siklus
kehidupan proyek (project life cycle), dimana hal ini adalah metode yang digunakan dalam
menggambarkan keadaan dan waktu proyek tersebut direncanakan, dikontrol serta diawasi
dimulai dari kesepakatan untuk dilaksanakan hingga tujuan proyek tercapai.
Hal yang penting dalam manajemen proyek adalah mengintegrasikan seluruh
knowledge area selama project life cycle berlangsung sehingga terciptanya manajemen
integrasi proyek yang baik. Adapun Manajemen Integrasi Proyek menjelaskan mengenai
kepastian proses-proses yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek yang sesuai dengan
siklus kehidupan proyek (project life cycle), serta cara koordinasi berbagai elemen yang
dibutuhkan selama proses proyek. Manajemen integrasi proyek juga terdiri dari pembuatan
rencana proyek, pelaksanaan rencana proyek dan pengendalian perubahaan proyek.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen proyek?
2. Mengapa suatu proyek disebut sebagai life cylce project?
3. Apa saja yang diperlukan dalam menjalankan suatu proyek dari fase inisiasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian sampai pada fase penutupan?
4. Apa yang dimaksud dengan project integration management?
5. Apa yang dimaksud dengan project scope management?
6. Bagaimana menjalankan suatu proyek dimulai dari input, tools and technique dan
output pada aspek project integration management dan project scope management?
2 | Page
Tujuan Paper
1. Mengetahui pentingnya suatu proyek dalam kehidupan manusia
2. Mengetahui proses-proses serta orang-orang yang terllibat dalam menjalankan suatu
proyek.
3. Mengetahui batasan project integration management dan project scope management
dalam menjalankan suatu proyek.
3 | Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Project Integration Management
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa manajemen integrasi proyek adalah salah
satu interface yang paling dibutuhkan dalam menjalankan menajemen proyek, sehingga
Manajemen Integrasi Proyek melibatkan koordinasi seluruh knowledge area dalam siklus
kehidupan proyek. Adapun knowledge area tersebut dapat dilihat di bawah ini :
4 | Page
Agreements
Dibutuhkannya Agreements yang digunakan untuk mendefinisikan tujuan
awal dari sebuah proyek.
Expert Judgment
konsultan, stakeholder, professional, grup perindustrian, SME, dan PMO.
Facilitation Techniques
bertukar pikiran, pemecahan masalah, dan pertemuan manajemen.
Output
Project Charter
Project charter berisi dokumen (kebutuhan bisnis, asumsi, kendala,
pemahaman keinginan klien dan persyaratan tingkat tinggi) yang diharapkan
mampu tujuan dengan baik.
5 | Page
Input
Project charter
Outputs from Planning Processes
Enterprise Environmental Factors, termasuk:
Perlu diperhatikannya faktor lingkungan seperti standar tertentu dalam suatu
proyek, seperti:
o Standar Pemerintah atau perusahaan
o Sistem Informai manajemen proyek
o Struktur organisasi dan kulturnya
o Infrastruktur, dan Personil administrasi
Organizational Process Assets, termasuk:
o Petunjuk dasar, instruksi kerja, kriteria evaluasi proposal dan pekerjaan
o Template dari perencanaan manajemen proyek yang akan diperbaharui
sesuai dengan keadaan dari perrencanaan awal.
o Prosedur apabila ada perubahan
o File proyek pada proyek masa lalu, serta informasi sejarah, dll
Tools and Techniques
Expert Judgement
Merinci aspek teknis dan manajemen, menentukan SDM dan tingkatan
keahlian yang dibutuhkan, dan membuat skala prioritas pekerjaan agar proyek
dapat berjalan sesuai alokasi waktu.
Facilitation Techniques
Tujuannya untuk bertukar pikiran, pemecahan masalah, dan pertemuan
manajemen.
Output
schedule,
cost,
dan
stakeholder
6 | Page
Hasil dari proses perform integrated change control. Dapat berisi tindakan
perbaikan, tindakan pencegahan, atau perbaikan kerusakan yang telah disetujui.
Serta perubahan ini dapat berpengaruh pada kebijakan, prosedur, rencana,
pendanaan, ataupun jadwal.
Enterprise Environmental Factors
Arahan dan pengelolaan suatu project work terpengaruh oleh lingkungan
perusahaan, yaitu organisasi perusahaan, infrastruktur, administrasi karyawan,
toleransi resiko stakeholder, serta project management information system.
Organizational Process Assets
Organizational Process Assets meliputi panduan kerja, persyaratan
komunikasi, perbaikan prosedur manajemen, proses pengukuran database, berkas
dari proyek terdahulu.
Tools and Techniques
Expert Judgment
Pada proses ini pendapat para ahli digunakan untuk menilai input yang
dibutuhkan dan kemudian diarahkan agar dapat mengatur eksekusi dari project
management plan. Keahlian ini berasal dari project manager, tim proyek,
konsultan, stakeholder, professional dengan menggunakan keahlian khususnya.
Project Management Information System
Sangat berguna bagi penjadwalan, sistem otorisasi, manajemen konfigurasi,
pengumpulan informasi, dan elemen lain agar dapat terkumpul dan dapat
dijadikan indicator utama kinerja yang telah dilakukan.
Meetings
Dalam hal ini diadakannya pertemuan antara project manager, tim proyek,
dan stakeholder untuk membahas sesuatu yang berkaitan dengan proyek. Dimana
hal ini sangat membantu dalam hal pertukaran informasi, bertukar pikiran, serta
pengambilan keputusan.
Output
Deliverables
Deliverables adalah rekaman nyata dari sebuah hasil yang telah
dilaksanakan untuk melengkapi sebuah proses.
Work Performance Data
Work Performance Data adalah suatu observasi dan pengukuran selama
berjalannya aktivitas selama pelaksanaan proyek. Data-data dikumpulkan selama
eksekusi kerja dan telah melewati proses kontrol untuk kemudian dijadikan
analisis lebih lanjut. Contohnya seperti langkah-langkah kinerja secara teknis,
jumlah permintaan perubahan, jumlah perbaikan, actual cost, dll
Change Request
Change Request adalah sebuah proposal formal untuk memodifikasi
dokumen, penyampaian, ataupun dasar. Hal ini sangat berpengaruh pada
perubahan bagian-bagian dalam project management plan. Change request sendiri
7 | Page
Schedule forecast
Schedule forecast digunakan untuk membandingkan progress pekerjaan
dengan perencanaan.
Cost forecast
Cost forecast didapatkan dari perbandingan jumlah cost yang keluar dengan
cost keseluruhan. Untuk menentukan apakah masih didalam batasan toleransi
biaya proyek.
Validated changes
Validasi yang digunakan untuk memastikan kerja dan perubahan sudah
dilaksanakan dengan baik.
Work performance information
Data performa kerja digunakan untuk proses pengambilan keputusan
selama proyek berlangsung.
Enterprise enviromental factors
Memperhatikan standar pemerintahan, sistem otoritas organisasi, toleransi
risiko dari stakeholder, serta sistem informasi manajemen proyek.
Organizational process enviroment
8 | Page
Configuration identification
Configuration status accounting
Configuration verification and audit
Inputs of Integrated Change Control
1. Project Management Plan termasuk scope management plan, scope
baseline, change management plan
9 | Page
2.
3.
4.
5.
10 | P a g e
1. Final product, service, or result transition adalah transisi produk akhir dari
proyek
2. Organizational process assets update adalah output dari penutupan proyek
yang termasuk arsip proyek, dokumen penutupan proyek dan informasi
historis.
Scope Planning
Scope Planning menjelaskan bagaimana suatu scope didefinisikan, diuji, dan
diawasi serta bagaimana Work Breakdown Structure (WBS) akan dibuat. Scope
Planning merupakan langkah awal dari scope manajement plan. Ukuran
proyek,kompleksitas, kepentingan, dan faktor faktor lain akan mempengaruhi
seberapa banyak usaha yang dihabiskan pada scope planning. Hasil utama dari scope
planning adalah suatu scope management plan yang mempersiapkan suatu dokumen
yang berisi deskripsi bagaimana tim akan mempersiapkan project scope statement,
11 | P a g e
12 | P a g e
Scope
control
termasuk
mengidentifikasikan,
mengevaluasi,
dan
13 | P a g e
Mengacu pada beberapa masukan dari pihak-pihak yang lebih tahu dan lebih
berpengalaman. Pemberi masukan merupakan orang yang memiliki pengetahuan,
kemampuan atau pengalaman khusus.
2. Meetings
Pertemuan ini dibutuhkan untuk mengembangkan scope management plan.
Dalam pertemuan ini, project manager bertemu langsung dengan project sponsor,
anggota tim, dan stakeholder lainnya untuk membahas scope management.
2.2.4 Output
1. Scope Management Plan
Dokumen yang
mengontrol cakupan pada proyek. Dokumen ini merupakan salah satu input untuk
proses berikutnya, yaitu Collect Requirement.
2.
14 | P a g e
Dokumen ini menjelaskan pekerjaan yang akan akan dilakukan. Selain itu,
dokumen ini juga memberikan batasan serta aturan dalam yang mungkin dapat
mempengaruhi proyek.
3 Requirements Documentation
Dokumen ini digunakan untuk memudahkan dalam memahami kebutuhan
yang harus dihasilkan sebagai hasil dari pelaksanaan proyek.
4 Enterprise Environmental Factors
Menyajikan beberapa sumber referensi dari luar proyek untuk menyusun
WBS, seperti ISO/IEC 15288 pada Systems Engineering.
Milestone
Milestone adalah suatu kejadian uang menandakan penyelesaian suatu
pekerjaan/aktifitas proyek
Outputs
Scope Baseline
Scope Baseline adalah kumpulan dari scope statement, WBS dan WBS
dictionary yang telah disetujui. Perubahan hanya dapat terjadi apabila terdapat
perubahan prosedur yang terkontrol. Ini merupakan komponen dari project
management plan. Adapun komponen dari scope baseline antara lain:
15 | P a g e
Didalamnya terdapat deskripsi dari cakupan proyek, tujuan utama, asumsiasumsi dan kendala.
3
WBS
WBS adalah penguraian yang bersifat hierarki dari seluruh scope dalam
proyek dan tujuan yang ingin dicapai. Semakin bawah, semakin banyak informasi
rinci dari sebuah pekerjaan. Pada tahap akhir penyusunan WBS biasanya
disisipkan kode unik pada setiap work packages untuk memudahkan
pengontrolannya.
WBS Dictionary
Dokumen yang memberikan informasi penyampaian, aktivitas dan jadwal
yang lebih rinci dari setiap komponen pada WBS. Merupakan salah satu dokumen
yang mendukung WBS.
5
16 | P a g e
17 | P a g e
1. Definisi Kegiatan
Merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas atau
pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan pada proyek. Daftar aktivitas ini dapat mengacu
pada WBS (Work Breakdown Structure) yang telah disusun sebelumnya pada manajemen
scope. Sebagaimana penyusunan WBS, tim proyek dalam mendefinisikan aktivitas ini perlu
juga melibatkan stakeholder yang lain untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas telah
terdefinisi secara lengkap untuk keberhasilan penyelesaian proyek. Dari definisi aktivitas ini
pula, estimasi biaya, waktu dan kebutuhan sumberdaya lain dapat disusun.
Gambar 3.1 Define Activities: Inputs, Tools & Techniques, and Outputs
2. Kegiatan Sequencing
Setelah mendefinisikan aktivitas proyek, langkah berikutnya adalah membuat urutan
aktivitas yang merupakan detil dari WBS, detil deskripsi produk, asumsi dan batasan-batasan
untuk menentukan hubungan antar aktivitas. Termasuk dalam hal ini penjelasan tentang
ketergantungan dan perbedaan bentuk ketergantungan. Ketergantungan dan hubungan akan
menentukan urut-urutan aktvitas. Misalnya apakah mulainya satu aktivitas harus menunggu
aktivitas lain selesai ? Apakah beberapa aktivitas dapat berjalan bersamaan ? apakah beberapa
aktivitas saling overlap ? Ketergantungan atau hubungan antar aktivitas merupakan bahan
dasar dalam menyusun penjadwalan proyek. Terdapat 3 (tiga) aturan dasar dalam menyusun
urutan aktivitas.
18 | P a g e
Berdasarkan identifikasi (definisi) aktivitas, dan saling ketergantungannya ini, maka akan
memudahkan tim proyek dalam menyusun urutan pekerjaan pada proyek yang pada akhirnya
diwujudkan dalam bentuk penjadwalan proyek. Alat bantu yang biasanya digunakan dalam
menyusun urutan aktivitas salah satunya adalah : Diagram Jaringan Proyek (Project Network
Diagrams) dan Precedence Diagramming Method (PDM).
Gambar 3.2 Sequence Activities: Inputs, Tools & Techniques, and Outputs
3.
19 | P a g e
Gambar 3.3 Estimate Activity Durations: Inputs, Tools & Techniques, and Outputs
4. Jadwal Pembangunan
Jadwal pembangunan berarti menentukan mulai dan selesai tanggal untuk proyekactiv
ities. Jika tanggal awal dan akhir yang tidak realistis, maka proyek tidak mungkin
selesai sesuai jadwal. Proses pengembangan jadwal seringkali harus diciptakan (bersama
dengan proses yang memberikan masukan, terutama durasi memperkirakan
dan biaya estimasi) sebelum penentuan jadwal proyek.
Diagram Jaringan Proyek
Adalah skema yang menunjukkan hubungan logis atau urutan aktivitas-aktivitas proyek
menggunakan metode AOA (activity-on-arrow) atau ADM (arrow diagramming mehod).
Suatu aktivitas disimbolkan dengan anak panah (arrow) sekaligus menunjukkan aliran kerja
dan dihubungkan pada suatu titik yang disebut node untuk menggambarkan urutan aktivitas.
Node ini sekaligus menunjukkan titik mulai dan titik selesainya suatu aktivitas. Setiap node
di beri nomor secara urut, nomor node pertama (no. 1) menunjukkan awal proyek dan nomor
node terakhir menunjukkan akhir proyek.
Langkah-langkah membuat Diagram Jaringan Proyek :
Tentukan semua aktivitas awal proyek dan tempatkan awal semua aktivitas ini pada
node 1. Buat node-node baru sebagai akhir aktivitas dari node 1 dan hubungkan
dengan anak panah masing-masing ke node 1. Beri nama atau simbol aktivitas pada
anak panah. Estimasi waktu juga dapat dituliskan pada anak panah. Misalnya A = 3
artinya aktivitas A dengan alokasi waktu 3 hari (jika satuan waktunya hari).
Sebagai acuan lainnya, semua anak panah sedapat mungkin digambarkan mengalir ke
depan atau ke arah kanan, dan hindari anak panah yang saling menyilang antar node.
Jika mendapatkan gambar diagram jaringan dengan anak panah saling menyilang,
susun ulang gambar diagram jaringan sedemikian sehingga aliran dan urutan
pekerjaan mudah dibaca dan dipahami.
20 | P a g e
Contoh :
Diketahui pekerjaan-pekerjaan proyek sebagai berikut :
Nama
Kode
Aktivitas
Aktivitas
Analisis Kebutuhan Software
Pemodelan Sistem
Analisis Kebutuhan Hardware
Pengadaan & Instalasi SO & DBMS
Desain Input, Output, Database
Persiapan & Pelatihan User
Pengadaan Hardware
Programming
Instalasi Hardware
Implementasi
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Aktivitas
Yang
Mendahului
A
B
B
C
D, E
G
F, H, I
Durasi (hari)
1
2
3
4
5
4
6
6
2
3
Diagram jaringan proyek menggunakan metode AOA atau ADM dari tabel pekerjaan tersebut
adalah sebagai berikut :
Gambar 3.5 Control Schedule: Inputs, Tools & Techniques, and Outputs
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
22 | P a g e
23 | P a g e