Anda di halaman 1dari 9

Jumat, 25 Mei 2012

Makalah Sporozoa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni.
Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan
(alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan
protista amatlah beragam.
Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan dalam Sarcodina,yang bergerak
dengan

flagella

dimasukkan

kedalam

Mastigophora,yang

bergerak

dengan

silia

dikelompokkan kedalam pCiliophora,dan yang tidak dapat bergerak serta merupakan parasit
hewan maupun manusia dikelompokkan kedalam Sporozoa.
Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan
mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi
dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang
dan sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif
(melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk).
Para Sporozoa adalah kelas yang sangat besar dan beragam dengan setidaknya empat
subclass dan ribuan spesies. Mereka menyebabkan penyakit pada berbagai macam binatang
dari cacing tanah dan tikus untuk ulat sutra (penyakit disebut pebrine) dan ikan.
B.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sporozoa?


2. Bagaimana ciri-ciri morfologi dari Sporozoa?
3. Bagaimana ciri-ciri anatomi dari Sporozoa?
4. Apa saja klasifikasi dari Sporozoa?
C. Tujuan
1. Agar pembaca dapat memahami tentang Sporozoa.
2. Agar pembaca dapat mengetahui ciriciri morfologi Sporozoa.

3. Agar pembaca dapat mengetahui anatomi Sporozoa.


4. Agar mahasiswa memahami klasifikasi Sporozoa.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai sumber informasi dalam mata kuliah
protista.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sporozoa (Apicomplexa)


Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler atau
bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis
spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Siklus hidup sporozoa
agak kompleks karena melibatkan lebih dari satu inang. Dalam siklus hidupnya, sporozoa
membentuk spora dalam tubuh inang. Selain itu, pada siklus hidup juga terjadi sporulasi,
yaitu pembelahan setiap inti sel secara berulang ulang sehingga dihasilkan banyak inti yang
masing masing dikelilingi oleh sitoplasma dan terbentuklah individu baru.
Pergerakannya dilakukan dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Tubuh berbentuk
bulat panjang atau lonjong. Pada umumnya bersifat farasit dan dapat menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara difusi. Makanan
diperoleh dengan cara menyerap zat makanan dari hospesnya. Reproduksi dapat secara
vegetative dan generative. Beberapa contoh spesies dari Sporozoa yaitu Plasmodium
falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Toxoplasma gondii.
Vektor dari Plasmodium penyebab penyakit malaria adalah nyamuk Anopheles betina.
Plasmodium hidup sebagai parasit pada sel-sel darah merah manusia atau vertebrata lainnya.
selama hidupnya, Palsmodium tersebut mengalami dua fase, yakni fase sporogoni dan fase
skizogoni. Fase sporogoni terjadi didalam tubuh nyamuk Anopheles betina, sedangkan fase
skizogoni berlangsung didalam tubuh manusia.
B.

Morfologi Sporozoa

1.

Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya dilakukan dengan
mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.

2. Mempunyai spora berbentuk lonjong


3. Ukuran spora : 8 11 mikron pada dinding kitin
4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu, berukuran sama, terletak
pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior
5. Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior
6. Dinding katub tidak jelas
C. Struktur Anatomi Tubuh
Tubuhnya berbentuk bulat panjang, ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi
didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm. Tubuh dari kumpulan
tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang kadang terdapat kait
pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada inang.
D. Sistem Pencernaan
Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari tubuh hopesnya.
E.

Sistem Respirasi Dan Ekskresi


Respirasi dan ekskresi sporozoa dilakukan dengan cara difusi.

F. Sistem Reproduksi
Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran reproduksi
aseksual dan seksualnya komplek, dengan beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan
dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakuka denganpembelahan biner. Reprodusi
seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet
jantan dan betina.

1. Reproduksi Aseksual
Sporozoit yang terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah manusia pada
saat nyamuk menghisap darah, yang selanjutnya masuk dalam system retikuloendotelial.
Setelah beberapa hari berada dalam system retikuloendotelial, barulah sporozoit ini
menyerang eritrosit dan berubah menjadi trofozoit yang mempunyai bentuk seperti cincin.

Selanjutnya, trofozoit berubah menjadi schizont, yang kemudian membelah diri berulangulang

menjadi

6-36

merozoit

yang

akan

tumbuh

menjadi

sporozoit-sporozoit

baru,pembentukan merozoit-merozoit ini disebut sporulasi.


Sporozoit yang terbentuk akan menyerang eritrosit baru sehingga terulanglah pembiakan
vegetatif ini. Di antara sporozoit yang terdapat dalam eritrosit ada yang membentuk
gametosit. Gametosit jantan disebut mikrogamet, sedang gametosit betina disebut
makrogamet.
2. Reproduksi Seksual
Gametosit yang terisap ketika nyamuk mengisap darah penderita malaria, akan berubah
menjadi mikrogamet dan makrogamet.
Perkawinan antara mikrogamet dan makrogamet menghasilkan zigot. Selanjutnya zigot akan
berubah menjadi ookinet di dalam dinding usus nyamuk. Inti ookinet membelah berulangulang, kemudian masing-masing inti baru membungkus diri dengan sedikit protoplasma dan
berubah menjadi sporozoit-sporozoit baru. Selanjutnya sporozoit menyebar di dalam alat
pencernaan nyamuk, sebagian ada yang sampai di kelenjar ludah dan siap untuk dikeluarkan.
G. Klasifikasi Sporozoa
Kelas Sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu dengan genus
yang lain, perbedaan itu berupa :
1. Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan vektor biologis, sifat
ini terdapat pada Genus Plasmodium.
2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan vektor biologis, sifat
ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.
3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mononukleus, cairan tubuh, sel jaringan
tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang terdapat pada genus
toxoplasma.
Parasit yang termasuk dalam kelas sporozoa berkembangbiak secara aseksual (skizogoni)
dan seksual (sporogoni) secara bergantian. Kedua cara berkembang biak ini dapat
berlangsung dalam satu hospes, seperti yang terjadi pada subkelas Coccidia, sedangkan
berlangsung dalam dua hospes yang berbeda terdapat pada sub kelas haemosporidia
(plasmodium).
1. Sub class Telesporidia
Terbagi dalam 3 ordo
a.

Ordo Hoemosporidia, misalnya Plasmodium.


Hidup di dalam darah, jaringan parenkim pada burung dan mamalia.

b. Ordo Gregarinida, misalnya Gregarina.


Parasit intra dan ekstra pada inver lain, monocytst spec hidup dalam kencing cacing tanah.
c. Ordo Coccidia, misalnya Coccidium.
Hidup di sel epitel hewan vertebrate dan beberapa Myriaphoda atau invertebrata.
2. Sub class Acnidosporidia
a. Ordo Haplosporidia,
misalnya Haplosproridium.
b. Ordo Sarcosporidia,
misalnya Sarcocystis.
3. Sub class Cnidosporidia
a. Ordo Myxosporidia,
misalnya Sphaeromyxa
b. Ordo Actinomyxidia
, misalnya Triactinomyxon
c. Ordo Microsporidia
, misalnya Nosamabombycis
d. Ordo Helicosporidia
, misalnya Heliosporidium
a. Plasmodium
Pada tubuh manusia, Plasmodium menyebabkan penyakit malaria. Penularannya terjadi
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Setelah digigit, Plasmodium langsung menyebar di
dalam darah dan berkembang biak di dalam hati dan akan menginfeksinya sehingga
menyebabkan kematian.
Ada empat jenis species Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Masingmasing jenis Plasmodium menimbulkan gejala-gejala tersendiri pada tubuh penderitanya.
1) Plasmodium vivax, merupakan penyebab malaria tersiana yang bersifat tidak ganas,
2)

gejalanya adalah suhu badan panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari sekali (48 jam).
Plasmodium ovale, merupakan penyebab malaria tersiana yang ganas, gejalanya sama

dengan pada malaria tersiana.


3) Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu
badan panas dingin setiap 3 hari sekali (72 jam).
4) Plasmodium falciparum, penyebab malaria kuartana yang bersifat ganas, gejalanya suhu
badan panas dingin tak beraturan.
Prosesnya hidup Plasmodium dalam tubuh manusia :
1)

Bila makan nyamuk anopheles yang mengandung bibit malaria yaitu Plasmodium bentuk
sporozoid mengisap darah manusia maka bersama air ludah nyamuk masuklah sporozoid ke

dalam peredaran darah manusia yang bersangkutan.


2) Sporozoid tidak langsung menginfektir erythrocyt (sel darah merah), tetapi masuk lebih
3)

dahulu ke sel hati,mengadakan pembelahan dan membentuk Cryptozoid.


Cepat atau lambat Cryptasoid ini kemudian masuk ke sistim peredaran darah dan barulah

4)

menginfektir erythrocyt tersebut.


Di dalam erythrocyt ini cryptosoid menjadi Trophozoid, yang mula-mula berbentu cincin dan

kemudian berubah bentuk menjadi Amoeboid.


5) Sesudah itu fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont
6) Schizont membelah dan membentuk Merozoid. Bila Erythrocyt yang ditempatinya pecah
maka tersebarlah Merozoid (penderita mengalami deman). Selanjutnya Nurosoid ini

menginfektir sel darah merah yang baru demikian selanjutnya dan terjadilah siklus yang sama
dengan semula.
7) Sesudah proses 1 s/d 5 proses ini disebut Schizogoni berulang kali maka sebagian dari
Nurosoid itu stelah masuk ke dalam sel darah merah tidak lagi mengadakan proses
Schizagoni.
8) Akan tetapi ada sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin yaitu menjadi
9)

Macrogametosit dan Microgametosit ()


Bila macrogamekasit dan Microgentosit yang berada di dalam drythrocyt itu pada suatu saat
terpisah kedalam lb nyamuk Anophelus yang I atau yang lain) maka keduanya akan

melangsungkan kehidupan nya.


10) Maerogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macragamet yaitu berupa ovum /
telur. Sedangkan microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi Microgamet yaitu
spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti pembelahan Cytoplasma.
11) Spermatosoid membuahi avum dan terjadilah zygot.
12) Zygot berubah bentuk menjadi OOKINETE dan Ookineti ini menerobos dinding perut
nyamuk, di sana akan membesar, membulat yang dibungkus oleh dinding perut nyamuk dan
13)

menjadilah Oocyst. (berupa benjolan-benjolan pada dinding perut nyamuk).


Dalam oocyst ini selnya membelah menjadi sporozoid. Bila oocyst erbelah dua maka akan

14)

pecah dan tersebarlah sporaoid keseluruh tubuh nyamuk.


Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung sporasoid maka sporasoid ini siap
untuk menginfektir manusia kembali.

b. Suctoria
Suctoria yang sudah dewasa tidak mampunyai tetapi mempunyai tentukel (sungut) dan
protoplasma, dengan teratur tetapi atau cytostoma. Suctoria yang masih muda dalam
kehidupannya mempunyai persamaan dengan Ciliata, dan juga mempunyai silia, hidup bebas
berenang. Suctoria muda ini berenang-renang beberapa waktu untuk kemudian melepaskan
silia-silianya dan selanjutnya berubah ke tingkat dewasa.
1) Bentuk tubuhnya
Berbentuk bola panjang. Bercabang-cabang dan diantaranya mempunyai tangkai atau kaki
untuk melekat pada suatu obyek dan ditutup oleh pelick (pada species yang berbeda).
2)
a)

Bentuk tentakel
Seperti mantel yang berbulu dan dikelilingi oleh sinyal yang dapat bergerak. Fungsinya

b)

untuk menangkap dan membawa makanan yang berupa ciliata-ciliata kecil.


Runcing

Fungsinya untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat yang baik. Dengan
3)
a)
b)
c)
d)
e)

bantuan orus dan melalui tentakel ini maka mangsa tersebut sampai ke dalam sel-sel tubuh.
Contoh
Podophyra, hidup bebas dalam air yang sejuk
Dendrosoma, bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya
Sphaerophrya, berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor
Trichophrya Micropteri, hidup pada insang ikan laut
Allantosoma, hidup pada usus besar kuda.

c.

Eimeria
Eimeria merupakan parasit pada hewan. Hidup di dalam jaringan epitel usus, saluran empedu,
ginjal, testes, pembuluh darah, dan coelom. Beberapa spesies dari Eimeria banyak merugikan
usaha pe ternakan karena menimbulkan penyakit. Misalnya :

1) E. stiedae dan E. perforans hidup dalam jaringan epitel usus kelinci.


2) E. clupearum hidup dalam hti ikan haring.
3) E. sardinae hidup dalam hati ikan sardin.
d. Isospora
Parasit ini hidup dalam jaringan epitel usus manusia, dan menimbulkan isosporiasis. Contoh :
I. belli dan I. hominis.Habitat sporozoa adalah pada tanah yang lembab. Ada juga yang hidup
di tubuh manusia atau makhluk hidup melalui perantara nyamuk Anopheles betina, yaitu
Plasmodium.
1) Respirasi dan ekskresi sporozoa dilakukan dengan cara difusi.
2) Sebagian besar sporozo adalah parasit karena merugikan.
3) Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari tubuh hopesnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sporozoa adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu tahapan
2.

dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora.


Ciri-ciri morfologi Sporozoa adalah tidak memiliki alat gerak khusus mempunyai spora
berbentuk lonjong yang berukuran 8 11 mikron pada dinding kitin, mempunyai 2 kapsul
polar pada anterior, berpasangan bentuk labu, berukuran sama, terletak pada sudut sumbu
longitudinal dengan ujung posterior, dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior,

3.

dinding katub tidak jelas.


Tubuhnya berbentuk bulat panjang, ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tubuh dari

kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior.


4. Klasifikasi Sporozoa diantaranya adalah genus Plasmodium, genus Isospora, genus Eimerie,
dan genus toxoplasma
B. Saran
Diharapkan bagi para pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah
pengetahuan tentang Sporozoa.

DAFTAR PUSTAKA

http://analisbanjarmasin.blogspot.com/2010/10/klasifikasi-sporozoa.html

Anda mungkin juga menyukai