Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT yang Maha pengasih
dan Maha Penyayang, karena berkat kemurahanNya proposal PKL ini dapat saya
selesaikan sesuai yang diharapkan. Proposal PKL ini membahas mengenai
Proses Produksi dan Pembutan Benih Sayuran Mentimun (Cucumis sativus
L) Pt. Bisi Internasional, Tbk Desa Jabung Kecamatan Talun Kabupaten
Blitar Pembuatan proposl PKL ini tentunya saya telah dibantu oleh beberapa
pihak sehingga kegiatan dan pembuatan proposal ini dapat terselesaikan, untuk itu
rasa terima kasih yang sedalam dalamnya saya sampaikan kepada :
1. Drs. Hadi Siswanto, MM selaku rektor Universitas Islam
Balitar.
2. Ibu Ir. Tri Kurniastuti. MP , selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Islam Balitar , sekaligus dosen pembimbing saya.
3. Ibu Ir. Palupi Puspitorini. MP , selaku Kaprodi Fakultas Pertanian
Universitas Islam Balitar.
4. Teman-temanku Fakultas Pertanian Angkatan 2012 yang telah
membimbing dan mendorong baik secara materi maupun non materi
sehingga penyusunan proposal pkl ini selesai.
Harapan penulis semoga Allah SWT memberikan rahmatNya atas amal
dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya dengan segala
keterbatasan dan kemampuan yang ada penulis mengharapkan proposal PKL ini
dapat berguna serta memberikan manfaat bagi kita semua.

Blitar, Februari 2015

Penulis

Ringkasan
Eka Febriana Sari

: Proses Produksi dan Pembuatan Benih Sayura Komoditas


Mentimun (Cucumis sativus L)
di PT. BISI
INTERNASIONAL, Tbk Desa Jabung Kecamatan Talun
Kabupaten Blitar disusun di Blitar pada tahun 2015 di
bawah bimbingan : Ir. Tri Kurniastuti,MM

Kata Kunci

:Proses Produksi
dan Pembuatan Benih Sayura
Komoditas Mentimun (Cucumis sativus L) di PT. BISI
INTERNASIONAL, Tbk Desa Jabung Kecamatan
Talun Kabupaten Blitar

Dalam budidaya komoditas timun akan dimulai dengan hal yang sangat
mendasar yaitu benih. Benih merupakan bagian tanaman yang diperuntukan untuk
perbanyakan. Benih dihasilkan tanaman secara generatif maupun secara vegetatif.
Dalam budidaya timun benih dihasilkan secara generatif yaitu dihasilkan oleh
buah. Biji yang digunakan sebagai benih berasal dari buah yang telah matang
secara fisiologi. Buah timun yang matang secara morfologi bila bijinya di
tanaman tidak akan bisa berkecambah karena biji tersebut belum menghasilkan
embrio.
Untuk itu perlu pengetahuan mengenai produksi benih untuk tanaman
timun agar didapat benih yang memiliki daya kecambah dan tumbuh baik.
Produksi benih sangat dibutuhkan dalam pembudidayaan tanaman yang
dibutuhkan oleh petani. Tujuan mengetahui produksi benih adalah untuk
mengetahui proses teknologi benih tanaman timun, mulai dari proses panen,
proses pengeringan, perlakuan benih sampai dengan pengemasan benih mentimun
ini. Timun sangat prospektif dibudidayakan dalam pananaman karena memiliki
karakteristik yang mudah ditanam dan banyak dibutuhkan oleh konsumen.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) bertempat di lahan Bapak Endik
Mashudi yang beralamat di Desa Jabung Kec. Talun Kab. Blitar, yang menjalin
kemitraan dengan PT.BISI Internasional, Tbk.
Tanaman mentimun memiliki bunga jantan dan bunga betina jadi
mentimun merupakan tanaman yang mengalami penyerbukan silang. Lamanya
pembungaan tanaman mentimun

berkisar antara 5 sampai 10 hari. Emaskulasi

dilakukan pada pagi hari pukul 09.30. Bunga yang akan dikastrasi dipilih bunga
jantan yang belum mekar atau hampir mekar, sehubungan dengan hal itu maka
pertumbuhan kuncup bunga perlu diamati dengan seksama.
Hibridisasi dilakukan dengan cara menempelkan atau memasukan bunga
jantan kedalam bunga betina tepat pada putik. Tujuan dari hibridisasi adalah
menggabungkan dua sifat dari dua varietas tanaman ke dalam satu tubuh tanaman.
Oleh karena itu, sifat tanaman hasil persilangan (F1) merupakan gabungan sifat
diantara kedua tetuanya.
Saat panen buah untuk benih timun sekitar 130 hari setelah semai (masak
fisiologis).

Setelah

buah

dipanen,

buah-buah

tersebut

diekstrak

untuk

mendapatkan benih yang lebih berisi. Setelah itu dilakukan pengeringan pada
benih timun agar kadar air aman segera setelah panen untuk mencegah
perkecambahan, dan mempertahankan viabilitas dan vigor benih selama
penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai