Laprak Eldas 1
Laprak Eldas 1
UNIT I
PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIS
Nama
No. Mhs
: 13/348171/TK/40809
Hari Tanggal
I. PENDAHULUAN
Dalam praktikum ini, dilakukan pengujian komponen elektronis dengan menggunakan
multimeter digital, sehingga diharapkan dengan selesainya praktikum elektronika dasar unit
pertama ini praktikan mengetahui dan mampu menggunakan alat pengukur multimeter untuk
mengukur beberapa komponen- komponen elektronika serta mampu menganalisis hasil
pengukurannya. Dengan demikian praktikan mampu untuk menjelaskan bagaimana pengukuran
dari multimeter dan tata cara mengukur pada kompenen- komponen tertentu.
DASAR TEORI
Dalam praktikum elektronika dasar ini, kita harus mengenal terlebih dahulu beberapa komponen
elektronika yang digunakan pada praktikum ini, antara lain :
Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik
dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara
kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir,
berdasarkan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Karakteristik utama dari resistor
adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk
koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit
terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus
cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
Potensio / potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi
tegangan dapat disetel.[1] Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan
terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer
biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada
penguat.
LDR
LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis resistor yang berubah hambatannya karena
pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang
nilainya menjadi semakin kecil
Transformator
Transformator atau yang biasa disebut dengan trafo merupakan komponen elektronika yang
berfungsi mengubah tegangan masukan menjadi tegangan keluaran sesuai dengan perbandingan
lilitan di bagian masukan (primer) dan keluarannya (sekunder). Apabila tegangan sekunder lebih
besar dari tegangan primer, maka trafo tersebut adalah tipe step up yang jumlah lilitan sekunder
lebih banyak daripada lilitan primernya. Namun, bila tegangan primernya yang lebih besar
daripada tegangan sekundernya, maka trafo tersebut merupakan trafo step- up.
Kapasitor
perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari
dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang
disebut keping
Dioda
komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus
listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
F. Pengujian LDR
1 buah multimeter
1 buah LDR
G. Pengujian Trafo
1 buah multitester
1 buah transformator CT
H.Pengujian NTC dan PTC
1 buah multitester
1 buah PTC
1 buah NTC
I.Pengujian Diode
1 buah papan resistor
1 buah multitester
1 buah diode
J. Pengujian Kapasitor
1 buah papan resistor
1 buah multitester
1 buah saklar pemilih
K. Pengujian Tambahan
Dalam pengujian pertama ini, para praktikan mengambil 5 buah resistor dari
papan resistor EEC474. Kemudian membaca kode warna masing-masing
resistor dan mengukur nilai hambatan sebenarnya dengan multitester serta
tak lupa menghitung perbedaan antara nilai terbaca dan terukurnya.
Modelrangkaianyangdisusunsecaraseridimungkinkan
untukmenghambataruslistrikdengannilaitahananbisabertambahjikaresistordisusunlebih
dari1buah,ataudapatmenggunakanpersamaanRt=R1+R2+Rn
Padarangkaianseriaruslistrikyangmengalirpadamasingmasingresistoradalahsamadannilai
teganganpadamasingmasingresistorberbedatergantungdarinilaihambatanmasingmasing
resistortersebut.
Padapercobaankita,didapat:
RI:470ohm
R4:470ohm
R2:2200ohm
R5:22ohm
R3:220ohm
R4:22.000
R7:4700ohm
R2:2200
R5:470ohm
R8:27kohm
R3:220
R6:100Kohm
Pengujian potensio
Potensio merupakan salah satu resistor variabel, yang dipengaruhi oleh besar kecilnya sudut
putaran yang diputar pengguna. Semakin besar sudut putarnya, semakin besar nilai hambatan
dalam potensio tersebut. Semakin kecil sudut putarnya, semakin kecil nilai hambatan dalam
potensio tersebut. Praktikan akan menguji rangkaian ini dengan posisi sudut 45, 90, 135, dan
posisi maksimal (270).
Pengujian ldr
Pengujian transformator
Pengujian Diode
Prinsip Kerja Dioda berbeda dengan prinsip atau teori elektron yang menyebutkan bahwa arus
listrik yang terjadi dikarenakan oleh pergerakan elektron dari kutub positif menuju ke kutub
negatif, tetapi dioda ini hanya mengalirkan arus satu arah saja, yaitu DC. Oleh karena jika dioda
dialiri oleh tegangan P yang lebih besar dari muatan N, maka elektron yang terdapat pada muatan
N akan mengalir ke muatan P yang disebut sebagai Forward Bias, bila terjadi sebaliknya, yaitu
jika dioda tersebut dialiri dengan tegangan N yang lebih besar daripada tegangan P, maka elektron
yang ada di dalamnya tidak akan bergerak, sehingga dioda tidak mengaliri muatan apapun, pada
kondisi seperti ini sering disebut sebagai reverse bias.
Pengujian Tambahan
Saat keadaan aktif namun tanpa beban seperti pada rangkaian diatas, sifat relay menjadi
berkebalikan dengan keadaan normal. Saklar benpindah dari NC ke NO. Relay dihubungkan
dengan sumber tegangan DC 5 volt, saat gaund dihubungkan dengan NO, tegangannya
terukur 5,04 volt. Sedangkan saat ground dihubungkan dengan NC tegangan yang terukur
hanya 0,03 volt. Lama kelamaan tegangan pada NC akan semakin mendekati 0. Pada saat
keadaan aktif dengan beban motor. Prinsipnya hampir sama seperti sebelumnya, saklar NC
berpindah ke NO. Relay dihubungkan dengan sumber tengangan DC 5 volt. Saat gaund
dihubungkan dengan NO, tegangannya terukur 5,03 volt, sedangkan saat ground dihubungkan
dengan NC, tegangan yang terukur hanya 0,01 volt. Pada pengukuran arus pada motor, hasil
yang terukur pada multimeter adalah 0,29 mA.
Nilai
terbac
a
470
Nilai
Tolerans Nilai
Teruku i
Susut
r452
10%
18
470
500
5%
30
22.000 21.900 5%
100
220
220
5%
0
2200
2160
5%
40
488.00 20%
1800
0
100
20%
0
BC
21.700
AC
26.300
CD
DE
2100
4800
AF
251.000
BC
2800
AC
26000
CD
1600
DE
2000
AF
7630
D. PENGUJIAN POTENSIO
Posisi
45 derajat
90 derajat
135 derajat
Maksimum
Hasil Pengukuran
8,07 k
4,69 k
1,82 k
k
E. PENGUJIAN LDR
Keadaan
Keadaan Terbuka terhadap sinar
Sinar Terhalang telapak tangan
Tertutup telapak tangan
Hasil Pengukuran
464.000
485.000
70.000
Kumparan Primer
0 dengan 110
0 dengan 220
110 dengan 220
Tahanan
9700
19.940
10.350
Kumparan
Sekunder
0
dengan 20
0 dengan 15
20 dengan 20
15 dengan 15
Tahanan
16
19
35
45
H.PENGUJIAN DIODE
Merah dengan Anoda, Hitam dengan
Katoda
414
Merah ke Basis
Hitam ke Kolektor
0,799.106
Merah ke Basis
Hitam ke Emitor
10,21.106
Merah ke Kolektor
Hitam ke Emitor
2SC1061
Merah ke Basis
Merah ke Kolektor
12,97.106
Hitam ke Basis
Merah ke Emitor
13,55.106
Hitam ke Kolektor
Merah ke Emitor
2N3055
Merah ke Basis
Hitam ke Kolektor
6,66.106
Merah ke Basis
Hitam ke Emitor
8,10.106
Merah ke Kolektor
Hitam ke Emitor
J. PENGUJIAN KAPASITOR
Kapasitor 10K
Terbaca 10000 pF
Terukur
10,15 nF
100K
220K
100000 pF 220000
pF
99,5 nF
225.800
nF
K. PENGUJIAN TAMBAHAN
1 F
1 F
0,997 F
D. PENGUJIAN POTENSIO
E. PENGUJIAN LDR
F. PENGUJIAN TRANSFORMATOR PADA KUMPARAN PRIMER DAN
KUMPARAN SEKUNDER
G. PENGUJIAN NTC DAN PTC
H.PENGUJIAN DIODE
gambar
diatas,
nampak
bahwa
transistor
jenis
NPN
dapat
arus dapat mengalir dari kolektor menuju basis sehingga ada nilai resistansi
tertentu.
Ketika pencolok hitam dihubungkan dengan basis dan pencolok merah
dihubungkan ke emitor, pada pengujian didapatkan resistansi yang nilainya
13,55.106 . Hasil ini juga telah sesuai dengan teori yang ada, arus dapat
mengalir dari emitor menuju basis, sehingga ada nilai resistansi tertentu.
pengujian terakhir dengan NPN, ketika pencolok hitam dihubungkan ke
kolektor dan pencolok merah dihubungkan ke emitor, nilai yang muncul
dalam multimeter adalah overload. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang
ada. Bila dilihat dalam gambar, bila arus dialirkan dari emitor menuju
kolektor, maka arus akan diblokir oleh dioda dan nilai resistansinya menjadi
sangat besar ().
a. Pengujian 2N3055
Pada pengujian 2N3055, saat pencolok merah dihubungkan dengan basis
dan pencolok hitam dihubungkan dengan kolektor, nilai resistansi yang
terukur pada multimeter adalah 6,66.106 .
Sedangkan saat pencolok merah dihubungkan dengan basis dan pencolok
hitam dihubungkan dengan emitor, hasil yang terukur adalah 8,10.10 6 .
Saat pencolok merah dihubungkan dengan kolektor dan pencolok hitam
dihubungkan dengan emitor, nilai yang muncul pada multimeter adalah
overload. Hal ini disebabkan karena tidak ada arus yang mengalir, sehingga
resistansinya menjadi sangat besar. Dapat disimpulkan bahwa transistor
tersebut bertipe PNP.
J. PENGUJIAN KAPASITOR
K. PENGUJIAN TAMBAHAN
VI. KESIMPULAN
o
Nilai tahanan serta toleransi suatu resistor sudah tertulis di tubuh resistor tersebut
dalam kode warna. Resistor yang baik dan masih layak digunakan adalah yang nilai
o
o
o
o
o
pada
NTC, setiap suhu naik hambatan dari NTC itu justru akan semakin menurun.
Nilai kapasitansi yang tertulis dalam tubuh kapasitor itu sendiri nilainya tak jauh
tersebut.
Pada transistor PNP arus hanya mengalir dari emitor ke kolektor sedangkan pada
transistor
NPN, arus hanya mengalir dari kolektor ke emitor.
VII. LAMPIRAN