PENDAHULUAN
Ada sebuah kekhususan yang hanya dimiliki Bahasa Arab, yaitu: keterikatannya yang
sangat erat dengan sebuah agama, dalam hal ini agama Islam, dimana bahasa tersebut telah
ditempatkan sebagai faktor utama untuk memahami, mengerti dan mendalami hakekat Islam,
baik yang berhubungan dengan syari’ah maupun yang berkaitan dengan aqidah.
Hubungan yang sangat istimewa antara al-Qur’an dan Bahasa Arab ini telah
mengilhami para pakar dan ilmuwan dalam berbagai bidang untuk terus mencari dan
menciptakan sarana pembelajaran yang kondusif guna melestarikan bahasa tersebut dengan
menggunakan berbagai pendekatan.
1
Pembelajaran disebut juga sebagai proses perilaku dengan arah positif untuk
memecahkan masalah personal,ekonomi, sosial dan politik yang ditemui oleh individu,
kelompok dan komunitas.
Dalam hal ini perilaku diartikan sebagai sikap, ide, nilai ,keahlian dan minat individu.
Sedangkan arah positif merujuk kepada apa yang meningkatkan diri, orang lain dan
komunitas. Pembelajaran memungkinkan individu, kelompok, atau komunitas menjadi
entities yang berfungsi, efektif dan produktif di dalam masyarakat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran (proses belajar mengajar) adalah
suatu aktifitas (upaya) seorang pendidik yang disengaja untuk memodifikasi
(mengorganisasikan) berbagai komponen belajar mengajar yang diarahkan tercapainya tujuan
yang ditentukan.
Dari istilah proses belajar dan mengajar terdapat hubungan yang sangat erat. Bahkan
terjadi kaitan dan interaksi saling pengaruh-mempengaruhi dan saling menunjang satu sama
yang lain adapun tujuan belajar merupakan kriteria untuk mencapai derajat mutu dan efisiensi
pembelajaran itu sendiri. Perbuatan belajar adalah proses yang komplek. Proses itu sendiri
sulit diamati, namun perbuatan atau tindakan belajar dapat diamati berdasarkan perubahan
tingkah laku yang dihasilkan oleh tindakan belajar tersebut. Karena itu, untuk memahami
suatu perbuatan belajar diperlukan kajian terhadap perbuatan itu secara unsuriyah.
Dengan kata lain, setiap perbuatan belajar mengandung beberapa unsur, yang sifatnya
dinamis. Unsur-unsur tersebut dikatakan dinamis karena dapat berubah-ubah, dalam arti
dapat menjadi lebih kuat atau menjadi lebih lemah. Kedinamisan ini dipengaruhi oleh
kondisi-kondisi yang ada dalam diri mahasantri dan yang ada di luar mahasantri
bersangkutan. Perubahanunsur-unsur tersebut sudah tentu ada pengaruhnya terhadap kegiatan
belajar dan hasil yang diperoleh.
tujuan pengajaran Bahasa Arab di PPT PASIM AL FATH adalah untuk membawa anak didik
agar:
6
Dalam proses belajar dan mengajar Bahasa Arab, PPT PASIM ALFATH menggunakan
sistem perpaduan antara dua teori yang saling menopang :
1) Pengajaran Bahasa Arab dibagi dalam beberapa materi yang memang merupakan
cabang-cabang bahasa Arab, seperti; Insya’ – Muthola’ah – Nahwu dan Saraf –
Mahfudzot – Khath – Tarikh Adab.
2) Pembagian tersebut dimaksudkan untuk mempermudah proses belajar mengajar
sambil memberikan penekanan khusus pada materi-materi tertentu yang diperlukan.
3) Tidak memisahkan hubungan antara satu materi dengan materi lain karena pada
dasarnya seluruh materi tersebut adalah cabang dari sebuah induk yang saling terkait.
Sementara itu, dari sekian banyak metode pengajaran bahasa asing, yang jumlahnya tidak
kurang dari 15 (lima belas) macam, dalam memulai pengajaran Bahasa Arab, PPT PASIM
ALFATH lebih menitik beratkan penggunaan Direct Method (al-Thariqah al-Mubasyarah)
yang kemudian dibantu dengan metode-metode modern lain. Hal ini berlaku untuk seluruh
materi Bahasa Arab dan mata pelajaran agama.
Kalaupun ada ungkapan yang mengatakan bahwa “metode lebih penting dari materi” tapi
untuk di PPT PASIM ALFATH ungkapan tersebut harus ditambah dengan kata-kata dan
“Dosen (Mudarris)/mudarris jauh lebih penting dari pada metode”.
Sebagai gambaran, untuk mata pelajaran Bahasa Arab pada tahap permulaan, penggunaaan
metode langsung ini dapat dituturkan sebagai berikut :
7
warna, lantas kata kerja. (khusus kata kerja dimulai dengan “fi’il mudharai’”, lantas
“fi’il amr”, kemudian “fi’il maddhi”).
3) Ini berlangsung selama lima bulan dan diulang-ulang sehingga murid dapat
menguasai dasar-dasar percakapan.
4) Penggunaan tata bahasa/nahwu dan shorof dimulai dengan melalui lisan, bukan
dengan menghafal, untuk itu diperlukan banyak contoh-contoh penggunaan sebelum
sampai pada kaidah-kaidah tertentu.
5) Bila memakai buku maka Dosen (Mudarris) harus memberi contoh dalam membaca
dengan jelas, dan kemudian ditirukan oleh murid.
6) Harus memperbanyak latihan-latihan baik untuk pendengaran, lisan, menirukan,
maupun latihan-latihan tulisan.
7) Tidak diperbolehkan menggunakan tarjamah agar anak didik dapat berfikir dengan
bahasa yang dipelajari/Bahasa Arab.
Adapun untuk mata pelajaran Agama, Fiqh umpamanya, proses pembelajarannya adalah
sebagai berikut :
5) Semester VI-IX, dengan dibekali ilmu dan bahasa yang sudah memadai, anak didik
sudah siap untuk menjelajahi ummahat-ul-mashadir.
8
Kemudian, ada satu hal yang sangat penting sekali untuk diketahui, yaitu: PPT PASIM
ALFATH tidak memisahkan dan tidak mengenal apa yang biasa disebut dengan : Intra-
curriculair dan extra – curriculair, karena menurut paham PPT PASIM ALFATH, yang
disebut “curriculum” itu meliputi seluruh aktifitas dan kegiatan yang terorganisir dan
terprogram dengan baik, yang dilaksanakan anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ter-rumuskan, baik di dalam semester, maupun di luar semester. Dengan demikian,
pendidikan di PPT PASIM ALFATH itu meliputi seluruh aktifitas dan kegiatan anak didik
selama 24 jam.
A. Muhadharah
Anak didik dibagi dalam beberapa kelompok yang dibimbing oleh anak didik
senior/mahasantri kelas VI dan diasuh langsung oleh Bapak Pimpinan. Selain untuk
menumbuhkan sikap percaya diri, melalui muhadharah ini anak didik dapat membiasakan diri
berpidato dengan Bahasa Arab dan Inggris, di samping Bahasa Indonesia.
B. Al-Insya’ Al-Yaumi
“Daily Composition” ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis dengan baik.
Setelah mendapat pengarahan-pengarahan yang menyangkut teknis pelaksanaan kegiatan ini,
9
anak didik dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan kelasnya masing-masing dan
langsung dibimbing oleh Bapak-bapak Dosen (Mudarris).
C. Majalah dinding
Majalah dinding ini diterbitkkan oleh anak-anak didik sendiri sebagai sarana untuk
peningkatan Bahasa Arab dan Inggris secara teratur untuk tiap-tiap asrama, antar klub-klub
bahasa dan antar kelas setelah dikoreksi oleh para Dosen (Mudarris).
D. Penyebaran kosa kata baru dengan tulisan yang diletakkan di tempat-tempat strategis.
H. Motivasi demonstratif dengan Bahasa Arab dan Inggris oleh Bapak Kyai dan
Pembantu-pembantu beliau.
I. Inventarisasi istilah-istilah Bahasa Arab dan Inggris dari seluruh kegiatan mahasantri,
yang meliputi :
- Olah raga
- Kesenian
- Kantin
- Kelas
- Kamar mandi
- Dapur
- Kendaraan
4. Team Khusus
Untuk memantau seluruh aktivitas yang berlangsung, khususnya dalam proses pembelajaran
Bahasa Arab, maka dibentuklah Team Khusus yang langsung diarahkan, dibimbing, dan
dikontrol oleh Bapak Pimpinan/Bapak Kyai dan para pembantu beliau. Team tersebut terdiri
dari dua jenjang :
Pertama: Terdiri dari para Dosen (Mudarris) yang berfungsi sebagai motivator sekaligus
pengontrol seluruh kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan Bahasa
Arab dan Bahasa Inggris.Team ini dinamai : Language Advisory Council (al-Hai’ah al-
Istisyariyah li-Tarqiyatil-Lughoh).
Kedua: Terdiri dari anak didik/mahasantri senior yang langsung menangani pengembangan
Bahasa Arab dan Inggris di setiap asrama. Team ini tergabung dalam : Continous Language
Improvement (Al-Maktab Al-Markazy li Tasji’I-l-Lughah).
Seperti juga di institusi-institusi lain yang berkiprah dalam dunia pembelajaran bahasa asing,
PPT PASIM ALFATH dalam hal ini juga dihadapkan pada sejumlah kendala yang pada
11
akhirnya turut mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar, diantara hal-hal tersebut
adalah :
Penutup
Demikianlah apa yang telah, sedang, dan terus dilaksanakan di PPT PASIM ALFATH yang
sementara ini dianggap telah berhasil dalam mengembangkan proses belajar mengajar Bahasa
Arab. Namun kami yang di PPT PASIM ALFATH, terus terang, belum puas dengan apa
yang telah dicapai.
Kami terus berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan dengan segala cara agar
proses pembelajaran ini selalu sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
12
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pendidikan Pondok Modern, Pedoman dan Arah Tiap-tiap Pelajaran Pada Tiap-
tiap Kelas, Percetakan DArussalam Gontor, t.t.
Edward M. Stack, The Language Laboratory and Modern Language Teaching, Oxford
University Press, New York, 1966
13
Mahmud Yunus dan Qasim Bakri, At-Tarbiyah wa-t-Ta’lim, Mathba’ah Darussalam, t.t.
Muhaimin M.A. Dkk. Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: CV. Citra Media, 1996), h.99.
Agus Suryana, Panduan Praktis Mengelola Pelatihan, (Jakarta: Edsa Mahkota, 2006), h.
29
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta; Bumi Aksara, 1994) hal 50
14