Anda di halaman 1dari 2

Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)

Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera


dilakukan
karena
terjadi
kemacetan
atau
kerusakan yang tidak terduga.
Catatan
historis:
suatu
dokumen
yang
menginformasikan tentang semua pekerjaan yang
telah dilakukan pada peralatan

Perawatan : Suatu kombinasi dari berbagai


tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu
barang, memperbaikinya sampai pada suatu
kondisi yang dapat diterima
Mengapa ada bagian perawatan:
1. Menjaga produksi berlangsung secara lancar
2. Menjaga sarana produksi agar selalu siap pakai
Tujuan Utama perawatan:
- Memperpanjang umur peralatan
- Mengurangi rugi
- Menjamin kesiapan alat bila dalam keadaan
darurat
- Menjamin keselamatan orang yang
menggunakannya

Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksa dengan


menggunakan
indera
penglihatannya
untuk
mendeteksi karakteristik normal atau tanda
tertentu
Perawatan
Preventif
Adalah
pekerjaan
perawatan yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang
direncanakan untuk pencegahan (preventif).
Perawatan Korektif Adalah pekerjaan perawatan
yang
dilakukan
untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga
mencapai standar yang dapat diterima.
Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika
fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja.
Perawatan berjalan diterapkan pada peralatanperalatan yang harus beroperasi terus dalam
melayani proses produksi.
Perawatan
Prediktif
dilakukan
untuk
mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan
dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor
yang canggih.
Perawatan
setelah
terjadi
kerusakan
(Breakdown
Maintenance).
Pekerjaan
perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan
pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus
disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan
tenaga kerjanya.

Catatan untuk membantu perbaikan 1. Buku


manual
oprasi,
2.Buka
manual
instruksi
perawatan,3.kartu
riwayat
mesin,
4.daftar
permintaan suku cadang,5.kartu inspeksi,6.catatan
kegiatan harian,7.catatan kerusakan
Peralatan yang cocok untuk PM: peralatan
yang menyebabkan major shutdown, penurunan
kualitas produk, kerusakan terhadap komponen
terkait,bahaya kepada karyawan
Penyebab gangguan mesin
- meminumalkan gangguan mesin
- kesalahan dalam mendeteksi
- kurangnya
kepedulian
dan
keterampilan
operator
- kondisi mesin kurang baik
- penggunaan mesin menyimpang dari rancang
bangun semestinya
- kelalaian dalam perawatan
Petugas rawat mesin
1. Petugas ahli sering mengganti komponen tanpa
bertanya kepada operator
2. Terugas rawat mesin tidak pernah membagi
pengetahuan kepada operator
3. Petugas rawat mesin jarang/tidak pernah
memantau kondisi mesin
4. Petugas rawat mesin hanya memperhatikan
masalah berat saja, hal kecil dilupakan padahal
menyebankan kerusakan berat
5. Petugas rawat mesin terlalu mengandalkan
teknologi bukan Sumber daya
6. Adanya sikap mental yang negative
7. Menganggap mobil bukan miliknya sendiri.
Pihak Manajemen
- manajemen memfokuskan pada produksi saja
- manajemen tidak sadar pentingnya perawatan
pada proses produksi
- kurang perhatian terhadap upaya perawatan
mesin
- keinginan yang kuat untuk berhemat yang tidak
pada tempatnya
- susah/tidak mau menerima saran dan masukan
dari bawah
MEsin
- kondisi mesin yang kotor
- komponen tidak original
- menggunakan pelumas yang jelek
- mesin terlalu panas, bising dan bergetar
jenis dan ruang lingkup pemeliharaan
berdasarkan sifat: Pemeliharaan tidak terencana
dan terencana
pemeliharaan terencana:
a. pemeliharaan pencegahan: inspeksi, running
maintenance, penggantian komponen minor,
shutdown
b. pemeliharaan korektif: reparasi minor, overhaul
terencana
Hal-hal yang perlu diperhatikan
- fasilitas yang diperhatikan
- alat perkakas yang akan digunakan

- estimasi waktu
Faktor Yang Diperhatikan Dalam Pekerjaan
Perawatan
lokasi, prioritas pekerjaan, ketersediaan tenaga
ahli, ketersediaan tenaga kerja, biaya.
Untuk dapat melakukan kegiatan pemeliharaan
terencana yang baik diperlukan berbagai
masukan
informasi yang meliputi:
1.Data tentang seluruh fasilitas yang ada.
2.Inventory suku cadang.
3.Data tentang personil pemeliharaan.
4.Data historis fasilitas.
5.Data perbaikan fasilitas yang telah dilakukan.
6.Analisa biaya pemeliharaan.
7.Schedule (manusia, fasilitas dan investasi).
8.Kebijaksanaan dan peraturan (internal dan
eksternal perusahaan) yang berkaitan dengan
kegiatan pemeliharaan
Kinerja Peralatan menunjukkan seberapa jauh
tingkat keberhasilan program pemeliharaan yang
telah dilaksanakan. Dari sinilah bias dilihat tolak
ukur keberhasilan kegiatan pemeliharaan.
Parameter pengukuran terdiri dari:
Utility memperlihatkan kondisi pengoperasian alat,
Relibility menunjukkan tingkat kerewelan
Availability menunjukkan kesiapan mesin/alat

Hal-hal yang mengakibatkan rendahnya


Availability suatu alat adalah:
1. Desain peralatan yang kurang sempurna.
2. Pengadaan suku cadang dan material tidak
lancar.
3. Pelaksanaan pemeliharaan kurang memadai.
4. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sulit.
5. Operator kurang mahir menggunakan peralatan
Operasional Pemeliharaan

1.

Tahap Perencanaan
- menekan sekecil mungkin breakdown
- pemeliharaan preventif harus memiliki
rencana yang tertulis
- rencana yang tertulis itu harus jelas pada
program tahunan dan program mingguan.
Program tahunan meliputi: Tahun berlakunya
program, Tempat pelaksanaan program, Jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan, Frekwensi
pelaksanaan kegiatan, Kapan rencana
dimulainya kegiatan
2. tahap Pelaksanaan
Teknisi dibekali dokumen berupa :
- Spesifikasi kerja, berisi petunjuk urutan kegiatan
yang harus dilakukan
- Laporan inspeksi, dokumen yang
menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
kegiatan
- Permintaan kerja pemeliharaan, dokumen untuk
meminta pekerjaan pemeliharaan
3. Evaluasi dan analisis
- Analisis tenaga kerja.untuk memperoleh
masukan jumlah jam yang telah dilakukakn

- Analisis pemeliharaan darurat.untuk


mengetahui jumlah jam yang dihabiskan untuk
keperluan pemeliharaan darurat
- Analisis kelompok alat. Untuk mengetahui
apakah pemeliharaan yang kita terapkan sudah
memadai/belum
- Analisis alat kritis. Untuk mengetahui mesin/alat
mana yang paling rewel
4. Tindak lanjut

Identifikasi Fasilitas Industri


a. Simbol Identitas
Dalam pemberian identitas, perlu
diperhatikan
supaya
jangan
terjadi
penandaan yang mempunyai arti sama pada
peralatan yang berbeda. Tiap bagian harus
diidentifikasikan dengan suatu simbol yang
mengandung arti jelas menurut instruksi,
catatan, kartu pekerjaan, spesifikasi, laporan
dan lain-lainnya.
Hal-hal penting dalam pemberian
identitas adalah:
1. Tidak terjadi kesalahan dalam pemberian
identitas pada bagian yang dimaksud.
2. Pemberian identitas pada masing-masing
bagian mempunyai arti yang ada kaitannya
dengan dokumen.
3. Melokasikan tanda-tanda yang dimaksud
pada bagian-bagian yang mudah terlihat.
4. Identifikasi menunjukkan departemen,
seksi, kelompok atau jenis dari bagianbagian yang dimaksud.
Identitas yang diberikan dapat diberikan
dengan kode warna, bentuk, pola, nama,
huruf, angka atau gabungan dari semuanya.
Sebagai contoh:
Dua angka pertama menunjukkan lokasi
mesin, misalnya : departemen.
Dua angka berikutnya menunjukkan jenis
mesin, misalnya : mesin bubut, mesin frais
dsb.
Dua angka terakhir menunjukkan nomor
mesin dalam kelompok jenisnya, misalnya :
mesin bubut no. 1, mesin bubut no. 2 , dsb.
Contoh penerapan

Anda mungkin juga menyukai