Secara teori tidak ada metal (khususnya besi) yang bebas dari kotoran
didalam materialnya (Impuritis) yang berupa oksida dari metal besi
tersebut akan bereaksi dengan zat asam di udara,perbedaan struktur
molekuler dari material itu sendiri,serta perbedaan tegangan di dalam
bagian- bagian metal besi tersebut.
KONDISI LINGKUNGAN
Pintu gerbang (pagar) yang dijadikan analisa kasus ini berada pada
dipinggir jalan dan langsung dipengaruhi oleh suhu yang berbeda
antara siang dan malam (tidak ada yang melindungi dari panas,hujan
dan embun).
Proses pelapukan atau korosi pada metal erat kaitannya dengan
kondisi metal itu sendiri, tempat (lingkugan), perlakuan sewaktu metal
dalam proses perubahan fungsi atau bentuk.Proses korosi tersebut
akan berhubungan langsung dengan udara terbuka yang mengandung
zat asam.Jika udara basah dan dingin,maka akan terbentuk bintikbintik embun dipermukaan metal besi yang dingin.
Dan apabila hujan,permukaan metal menjadi basah.Di dalam udara
terdapat banyak sekali sampah,debu sebagai pencemar dengan
partikel- partikel air embun.Sewaktu bintik- bintik embun / air hujan
kering, proses ini berhenti dan terjadi lagi jika ada air.
7. Penggetasan.
8. Keretakan dan perforasi.
9. Metal atau logam menjadi hancur berkeping-keping.
Korosi Atmosfir :
Paling dominan, terjadi karena proses elektrokimia antara dua bagian
benda padat,khususnya metal besi yang berbeda potensial dan
langsung berhubungan dengan udara terbuka.
Mekanisme terjadinya :
1. Tidak ada metal, khususnya besi yang bebas dari kotoran didalam
materialnya,yang disebut impuritis yang berupa oksida dari metal besi
tersebut akan bereaksi dengan zat asam di udara, perbedaan struktur
molekuler dari material itu sendiri,serta perbedaan tegangan dalam
bagian bagian metal besi tersebut.
2. Hal-hal tersebut akan mengakibatkan perbedaan potensial antara
bagian-bagian.
3. Perbedaan potensial menyebabkan sebagian dari metal bersifat
katodis(yakni kotoran,oksida,dan struktur molekuler yang katodis)
serta bagian anodis (yakni bagian metal besi yang murni)
4. Jika udara dingin dan basah,maka akan terbentuk bintik-bintik
embun di permukaan metal besi yang dingin.Juga apabila hujan,maka
permukaan metal menjadi basah.
5. Di dalam udara terdapat banyak sekali sampah,debu sebagai
pencemar dgn partikel- partkel air embun.
6. Larutan yang PH-nya sangat rendah inilah yang berfungsi sebagai
bahan penghantar (electrolyte) yang sangat baik,sehingga terjadi sel
korosi di dalam titk embun yang menempel pada permukaan yang
memiliki beda potensil tersebut.
Faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat korosi atmosfir :
1. Jumlah zat pencemar di udara
2. Suhu
3. Kelembaban kritis
4. Arah dan kecepatan angin
5. Radiasi sinar matahari
6. Jumlah curah hujan
PENCEGAHAN
Agar metal-metal tersebut dapat seoptimal mungkin, diperlukan suatu
pengetahuan tentang korosi yang terjadi sehingga elemen-elemen
bangunan yang dipakai dapat diperkirakan umurnya dan dapat
dilakukan usaha pencegahan korosi tersebut sebelum atau setelah
dipergunakannya bahan material metal besi tersebut..Setiap jenis
logam tidak ada yang kebal terhadap korosi.
Ada beberapa prinsip pencegahan terhadap korosi,tergantung pada
alat, tempat serta jenis lingkungan yg korosif :
1. Prinsip perbaikan lingkungan. yang korosif
2. Prinsip netralisasi zat koroden sedemikian sehingga tdk berbahaya
lagi
3. Prinsip perlindungan permukaan dengan cara :
a. pelapisan dengan cat (organis coating)
b. pelapisan dengan metal coating, lining, overlay dan cladding
c. pelapisan anorganis
d. pembalutan (wrapping)
4. Prinsip penggunaan bahan yang tahan terhadap jenis korosi tertentu
5. Perlindungan katodik dan perlindungan anodik
6. Penggunaan zat pelambat korosi (corrosion inhibitor)
Diposkan oleh Edy Patrawijaya di 20.42 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
Facebook
http://edypatrawijaya.blogspot.com/