ABSTRAK
Barringtonia asiatica atau Keben merupakan salah satu flora yang habitatnya di pesisir.
Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif yang
terdapat pada tanaman keben. Senyawa bioaktif adalah senyawa kimia yang menghasilkan
aktivitas biologis dalam tubuh. Praktikum mengenai ekstraksi buah keben ini dilaksanakan pada
27 Oktober 2015 menggunakan metode maserasi. Ekstraksi secara maserasi dilakukan dengan
perendaman simplisia, melalui dua metode yaitu tunggal dan bertingkat. Ekstraksi bertingkat
menggunakan tiga jenis pelarut yaitu n-heksan, etil asetat, dan metanol. Hasil filtrat menunjukkan
pengurangan volume yang drastis dibandingkan dengan volume pelarutnya, hal ini diperkirakan
karena terjadinya kesalahan saat praktek. Berdasarkan penelitianyang telah ada sebelumnya,
keben diketahui mengandung senyawa saponin yang bersifat polar, sehingga efektif diekstrak
dengan pelarut metanol yang bersifat polar juga.
Kata kunci: Keben, ekstrasi, maserasi, pelarut
ABSTRACT
Barringtonia asiatica or Keben is one of flora that lives in coastal area. Many research
has been done to determine the content of bioactive compounds found in keben plant. Bioactive
compounds are chemical compounds that produce biological activity in the body. Practicum on
keben fruit extraction was held on October 27, 2015 using maceration method. Extraction by
maceration is done by soaking bulbs, through two methods of single and multi-storey. Storey
extraction using three types of solvents are n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Filtrate results
showed a drastic reduction in volume compared to the volume of the solvent, it is estimated due
to the occurrence of an error when the practice. By supporting a research has been there before,
keben known to contain saponins which are polar compounds, thus effectively extracted with
methanol solvent which is polar, too.
Keyword: Keben, extraction, maseration, solvent.
PENDAHULUAN
Keben
merupakan
tanaman
berbentuk pohon yang hidup dengan
sebagian tubuhnya tergenang di air laut
ketika sedang pasang. Pohon yang juga
dikenal dengan sebutan fish poison tree ini
mudah ditemukan di sepanjang pantai,
pinggiran luar hutan bakau, pinggiran sungai
dataran rendah, mencakup seluruh lautan
India dan Pasifik. Karena keindahan daun
dan bunganya, tanaman ini juga banyak
dibudidayakan di daerah-daerah tropis dan di
perbanyak dengan bijinya. Hingga saat ini
telah banyak penelitian yang dilakukan
untuk mengungkap kandungan senyawa
aktif dalam tanaman keben. Greshoff,
peneliti dari Belanda menemukan jenis-jenis
saponin di dalam biji yang sudah diterapkan
dalam ilmu kedokteran. Dengan kandungan
senyawa tersebut, keben telah dilaporkan
memiliki banyak aktivitas farmakologi
seperti antibakteri, antijamur, dan antitumor.
Metode pemisahan senyawa telah
banyak dilakukan dan merupakan aspek
penting dalam bidang kimia karena
kebanyakan materi yang terdapat di alam
berupa campuran. Untuk memperoleh
senyawa murni dari suatu campuran, maka
harus dilakukan pemisahan. Diantara
berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi
pelarut atau merupakan metode pemisahan
yang paling banyak dilakukan. Ekstraksi
merupakan kegiatan penarikan kandungan
kimia dari suatu bahan alam. Prinsip metode
ini didasarkan pada distribusi zat terlarut
dengan perbandingan tertentu antara dua
pelarut yang tidak saling bercampur.
Ekstraksi secara maserasi dilakukan
dengan perendaman simplisia bahan oleh
pelarut seperti metanol, etanol, etil asetat,
heksana, dan air yang mampu memisahkan
senyawa-senyawa penting yang terdapat
pada bahan tersebut. Pemilihan pelarut yang
akan digunakan dalam proses ekstraksi harus
memperhatikan sifat kandungan senyawa
yang akan diisolasi. Sifat yang penting
N
o
Perlakuan
Jenis
Maserasi
Perbandingan
Volume Pelarut
1 : 3'
Tunggal
1 : 5'
4
5
Lama Perendaman
Volume Pelarut
(mL)
Pelarut
Volume
Filtrat (mL)
1 x 24
180
Metanol
96
2 x 24
180
Metanol
231
1 x 24
300
Metanol
87.5
2 x 24
300
Metanol
227
135
N-heksana
25
135
Etil Asetat
27
135
Metanol
28
135
N-heksana
39
135
Etil Asetat
50
135
Metanol
51
225
N-heksana
12*
225
Etil Asetat
14*
225
Metanol
15
225
N-heksana
42
225
Etil Asetat
35
225
Metanol
39
1 x 24
1 : 3'
2 x 24
Bertingkat
1 x 24
1 : 5'
2 x 24
sama,
LAMPIRAN