Anda di halaman 1dari 7

Nama : Renauldy Darma Wijaya

Kelas : 9A

SMPK MENARA TIRZA


2015 -2016
TANGERANG

Pagi yang sejuk, matahari yang cerah, udara yang segar, cuaca terbaik
untuk memulai hari Simon. Pagi itu ia langsung bangun dan bersiap-siap untuk
lari pagi. Ia memakai sepatu lari kesukaan nya. Seperti biasa ia berlari
mengelilingi kompleks yang ia tinggali. "Pagi Simon", sapa tetangga yang tinggal
di sebelah rumah Simon. "Pagi juga pak", balas Simon dan kemudian melanjutkan
lari paginya. Satu setengah jam kemudian Simon kembali ke rumahnya, dan
langsung mengambil segelas air, setelah itu Simon langsung mandi karena badan
nya penuh dengan keringat. Selesai mandi ia mulai bersiap-siap untuk berangkat
ke sekolah, sebelum ia berangkat ke sekolah, ia pamit terlebih dahulu ke mama
nya. Ia pun berangkat naik motor diantar pembantu nya karena papa nya tidak bisa
mengantar dia ke sekolah karena masih tidur.
Sesampai ia di sekolah, ia langsung masuk ke kelas baru nya yaitu 9A.
Saat ia masuk ia langsung disapa oleh teman dekat Simon yang bernama Andrew.
"Halo Simon, selamat pagi", Sapa teman baik nya. "pagi Drew, apa kabar ? balas
Simon dengan senyuman. "Itu siapa Drew?", tanya Simon kepada Andrew. "Aku
juga tidak tahu, sepertinya ia anak baru", jawab Andrew. Setelah Andrew dan
Simon asik mengobrol, wali kelas nya pun masuk ke kelas. "Pagi anak-anak,
nama saya Yusuf, saya akan menjadi Wali Kelas kalian", Sapa wali kelas baru 9A.
"Pagiiiiii......., Bapak Yusuf " Sapa murid-murid kelas 9A. "Saya guru baru di
sekolah ini, bolehkah kalian memperkenalkan diri satu per satu? "Baiklah Pak",
jawab murid 9A.
Satu per satu maju ke depan untuk memperkenalkan diri, hingga tiba saat
nya anak baru yang ditanyakan Simon maju ke depan. "Hai, nama saya Methalia
Margaretha, panggil saja Metha ,saya pindahan dari IPEKA International School.
Salam kenal semua....". Muka Simon langsung memereah saat ia memperhatikan
Metha memperkenalkan dirinya. " Mungkin ada pertanyaan yang ingin ditanyakan
kepada Metha?", Tanya Pak Yusuf kepada murid-murid 9A. "Simon ingin
bertanya!", sahut Andrew. "Ti.. Tidak pak, tidak, saya tidak ingin bertanya", Balas
Simon sambil gerogi." Kamu kenapa Simon sepertinya gugup, kamu naksir ya
sama Metha?", Tanya Pak Yusuf. "Cieee..... ", sorak anak-anak kelas 9A sambil

tertawa.. "Kamu sih Dru...!!", Balas Simon ke Andrew. Metha hanya tersenyum di
depan kelas saat kejadian itu berlangsung.
6 jam pun berlalu, pelajaran sudah selesai, murid-murid langsung turun
kebawah untuk pulang, Simon sudah berencana untung berkenalan dengan Metha
dari awal kelas dimulai. "Kesempatan ku untuk berkenalan dengan Metha, tapi....
aku malu, bagaimana yah...", Tanya Simon dalam hatinya. Hatinya deg-deg an
karena dia sangat gugup untuk berkenalan dengan Metha. Beberapa saat
kemudian, Metha turun dari tangga, Simon langsung mendatangi Metha dangan
gerogi,

badannya

penuh

keringat

dingin.

"Mudah-mudahan

aku

tidak

mengacaukannya", Gumam Simon dalam hatinya. "Hai.. Kamu Simon kan ?",
Tanya Metha saat bertemu dengan Simon. "I..i..iya namaku Simon", Balas Simon
kaget karena ia yang berencana untuk bertanya duluan. "Tidak usah gerogi, kita
kan sudah berteman", Balas Metha. Simon tambah kaget karena mereka belum
berkenalan tapi sudah dianggap berteman. "Aku boleh minta nomor telepon mu
tidak?". Simon tiba-tiba berhenti karena Simon tidak tahu mau melakukan apa,
hatinya sangat senang setelah Metha minta nomor telefon nya. Simon pun berlari
menuju tasnya dan mengambil selembar kertas dan pensil untuk menulis nomor
telefon nya.
Setelah Simon menulis nomor telefon nya, ia langsung memberikan nya
kepada Metha. "Ini nomor telefon ku, memang nya untuk apa kamu menanyakan
nomor telepon ku?" tanya Simon penasaran. "Karena sebelumnya aku belum
pernah mempunyai teman lelaki sebelum nya, setelah aku melihat mu, aku yakin
bahwa kamu dapat menjadi teman yang baik untukku", Balas Metha dengan
senyuman yang sangat manis. Muka Simon langsung memerah karena ia tidak
pernah mendengar sesuatu semanis itu. "Terima kasih sudah mempercayai ku
menjadi teman lelaki pertama mu", Balas Simon dengan senang hati. "Semestinya
aku yang mengatakan terima kasih karena kamu sudah memberi ku nomor telefon
mu", Balas Metha. "Yasudah sampai jumpa besok", Sahut Simon dengan
senyuman. "Ya, sampai jumpa, hati-hqti di jalan", Balas Metha.

Simon pun langsung lari ke mobil jemputannya, "Bagaimana hari pertama


mu Mon ?", Tanya ayah nya saat Simon masuk ke mobil. "Hari yang mengejutkan
yah", Balas Simon dengan senyuman. "Ada apa dengan mu hari ini, sepertinya
kamu senang sekali", Tanya ayahnya karena Simon tidak pernah terlihat senang
seperti ini sebelumnya. "Tidak apa-apa yah", Balas Simon. "Ayolah beri tahu
ayah", Tanya ayahnya karena ayah nya sangat penasaran. "Baiklah, tadi Simon
habis berkenalan dengan teman perempuan", Jawab Simon. Anak ayah sudah
dewasa sekarang", Balas ayahnya dengan senang. Simon hanya bisa membalas
dengan senyuman karena Simon sangat senang.
Sesampainya ia dirumah, ia langsung menyalakan HP nya. Saat HP nya
sudah nyala, ada notifikasi dari nomor tidak diketahui. Tertulis, "Hai, ini Metha,
apakah ini Simon?". Setelah Simon melihat notifikasi itu ia langsung bersoraksorai karena Simon sangat senang, tetapi ia tidak tau mau membalas apa karena ia
jarang berbicara dengan perempuan karena ia tidak punya keberanian untuk
melakukan itu. Ia berpikir....berpikir sampai akhirnya ia berani untuk membalas. "
Ya, ini Simon, apa kabar ". Setelah ia mengirim pesan itu, ia langsung merasa lega
karena akhirnya ia bisa membalas pesan dari Metha. 2 menit kemudian ia
mendapat notifikasi dari Metha lagi, tertulis, "Halo, aku baik-baik saja, bagaimana
denganmu?". Simon pun membalas "Ya aku juga baik, kamu sedang apa?". "Aku
sedang makan ayam, kamu sendiri sudah makan belum?", Metha langsung
membalas. 1 jam pun berlalu, mereka masih chatting sampai jam 9 malam. "
Simon aku tidur dukuan ya, aku sudah ngantuk ", seru Metha. "Yasudah, selamat
malam", balas Simon.
Keesokan harinya Simon bangun jam 5 pagi, ia langsung melihat HP nya
yang di charge semalaman. Setelah ia membuka HP nya ia langsung membuka
chat Simon dengan Metha. "Selamat pagi .. ", Simon mengirim pesan ke Metha. 1
jam kemudian Simon masih menunggu untuk Metha membalas, sepertinya Metha
tidak akan membalas karena sudah jam 6 pagi, waktunya untuk berangkat ke
sekolah. Sesampainya ia disekolah Simon langsung kaget karena ia andrew
berpegangan dengan Metha, ia tidak percaya sahabatnya sendiri menikungnya.
Muka Simon langsung murung, ia langsung mendatangi Andrew dengan muka

marah, "maksud lu apa Dru ?!", Andrew kaget dan ia membalas "lu jangan tiba
datang ke gw marah-marah tanpa sebab donk ", Balas Andrew. "Jangan pura-pura
gatau lu, lw udah nikung gw ", bentak Simon. "Loh memangnya Metha punya lu?
", balas Andrew. Simon langsung terdiam tidak tau mau berbicara apa lagi,
"Sudahlah jangan di tanggepin", saut Metha.
Andrew dan Metha pun pergi meninggalkan Simon sendirian. Simon
terdiam tidak tau mau melakukan apa-apa lagi. Beberapa lama ia berpikir ia
berencana untuk mendapatkan Metha dari Andrew tetapi ia tidak tau cara
mendapatkan nya. Ia harus menanyakan kepada temannya yang bernama Joshua,
karena ia pernah mengalami hal yang sama dengan Simon. Sebelumnya Simon
harus bertemu dengan Joshua. Joshua adalah anak yang pendiam sekali, jarang
orang lain berbicara dengannya. Saat Simon ingin menghampiri Joshua, ia baru
ingat kalau Joshua izin sekolah, jadi Simon harus menunggu sampai pulang
sekolah.
5 jam telah berlalu, Simon langsung pergi ke rumah Joshua untuk
menanyakan bagaimana cara untuk mendapatkan Metha dari Andrew. Sesampai
nya Simon dirumah Joshua, ia langsung memanggil Joshua dengan suara yang
keras, Joshua!!!, Joshua langsung kaget saat Simon memanggil nama nya,
Joshua pun langsung keluar dari rumahnya karena ia penasaran siapa yang panggil
namanya sampai sekeras itu. ya siapa? Ooo ternyata Simon, ada apa?, Joshua
merasa lega karena yang memanggilnya hanya Simon, ia kira seseorang datang ke
rumahnya untuk marah-marah ke Joshua, aku ingin bertanya tentang suatu hal,
boleh aku masuk?, kata Simon. yasudah silahkan masuk, balas Joshua. Saat
Simon masuk ia terkagum akan rumah Joshua yang sangat mewah, wow
rumahmu mewah sekali., kata Simon yang tidak bisa menutup mulutnya
karena ia sangat terkagum akan rumah yang mewah itu. sialahkan duduk, ingin
bertanya apa?, kata Joshua. aku ingin bertanya tentang bagaimana cara untuk
mendapatkan Metha dari Andrew?, kata Simon. oh, baiklah saran ku adalah
jangan lah kau menyerah, jika memang bukan jodohmu biarkanlah Metha pergi
darimu., jawab Joshua. Masa seperti itu jawabanmu kamu lebih
berpengalaman Jo.. , balas Simon. Yasudah, aku akan berikan saran lainnya

Jadi, kalau kamu ingin mendapatkan Metha, coba bersikap baik di depannya,
tetapi jangan terlalu mendekati Metha karena nanti Andrew akan cemburu
terhadapmu, balas Joshua dengan rendah hati. ok, akan ku coba saran mu itu,
terima kasih ya, kata Simon. ya, sama-sama Mon, balas Joshua. Mereka
mengobrol sampai 1 jam kemudian. aku pamit, dulu ya Jo, sudah jam 7 malam
nih, kata Simon. Mereka kemudian berpisah dan Simon pulang ke rumah nya.
Keesokan harinya di kelas 9A, ada pengumuman yang isinya, Anak-anak,
kami akan memberikan pengumuman. Minggu depan kita akan mengadakan
fieldtrip ke Taman Safari. Anak-anak 9A sangat senang karena sudah menunggu
lama untuk kegiatan fieldtrip. Simon sangat senang akan kegiatan itu, karena
mungkin itu adalah kesempatan nyaa untuk mendekati Metha, ia hanya menggu
waktu itu tiba. Saat jam istirahat, Simon melihat Metha dan Andrew agak
menjauh. Simon merasa heran karena biasa nya mereka berdua sangat dekat.
Simon juga sangat senang akan hal itu karena ia dapat mendapatkan Metha tanpa
halangan dari Andrew. Simon kemudia mulai bertanya dengan teman-teman
sekelasnya akan hubungan mereka berdua. Teman-temannya berkata bahwa
mereka berdua sudah putus, karena Andrew telah bersama wanita lain. Simon
kemudian mendekati Andrew dan bertanya, Kenapa lu menjauh dari Metha?.
Gw dah putus sama Metha, balas Andrew. Simon merasa senang karena ia
mendapatkan peluang untuk mendekati Metha.
Sehari sebelum fieldtrip, Simon menyiapkan barang-barang yang akan di
bawa pada kegiatan tersebut. Ia juga tidak sabar untuk mendapatkan Metha. Ia
juga merasa takut kalau ia di tolak oleh Metha. Keesokan harinya, Simon bersiapsiap untuk berangkat ke sekolah untuk pergi ke Taman Safari. Ia juga berdoa agar
perjalanannya lancar dan sampai dengan selamat. Sesampainya di sekolah, ia
merasa lega karena ia belum terlambat dan bus belum berangkat. Ia langsung
segera naik ke bus dan merapikan barang-barangnya. Ia membawa komik
kesukaannya untuk mengisi waktu luang saat perjalanan menuju Taman Safari
agar dia tidak bosan. Ia kira komik itu akan habis saat tiba di Taman Safari,
ternyata komik tersebut hanya bertahan hingga setengah perjalanannya. Ia mulai
bosan dan tidak tahu ingin melakukan apa. Satu-satunya cara untuk menghabiskan

waktu, ia memakan snack yang dibawanya dari rumah. Sesampainya di Taman


Safari Simon merasa lega karena ia dapat berdiri dari tempat duduknya setelah
berjam-jam. Lalu tour guide datang untuk mengantar rombongan keliling Taman
Safari. Setalah satu jam, mereka akhirnya beristirahat di kafetaria terdekat Taman
Safari yang terletak di tengah-tengah taman Safari. Di sana mereka diberikan
makan siang dari sekolah. Mereka pun makan bersama-sama dan setelah itu guruguru darai sekolah memberi tahu bahwa ada kejutan istimewa yaitu adanya
pertujukan sirkus yang akan dipersembahkan oleh kru Taman Safari. saat
Perjalanan ke pertunjukan tersebut, tiba-tiba hujan deras. Murid-murid berlarian
untuk mencari tempat berlindung dari hujan. Saat berlari, Simon melihat
seseorang yang terjatuh, yang ternyata adalah Metha. Simon segara menghampiri
Metha untuk menolongnya. Metha kaget bahwa yang menolong nya adalah
Simon, ia sangat senang karena walaupun ia sudah menjauhi Simon, ia tetap
menolongnya. Mereka kemudian menjadi akrab kembali.

Anda mungkin juga menyukai