Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser
musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik
rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan
cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger", suatu gerakan
memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh itu
mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.
Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki
irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar
negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu
penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa
manusia.
Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor, selalu
terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri.
Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar
harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.
Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang tepat antara beat,
ritme dan harmony yang sesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi
memang terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek
Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas
California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi
adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal
ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila
mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering
mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan.
Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini
dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi
dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu.
Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan.
Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh,
lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik
tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi
seseorang.
4. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-hati,
karena musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian
kami menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung
mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta,
mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah
masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan
menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang
dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda bisa
mempunyai kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis musik
yang tepat.
6. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ''Great Book
About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan
moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan
psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam
menggunakan musik sebagai terapi. Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak
digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan
kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis.
8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ
keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka
kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik dalam
beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan
mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.
Selain 10 manfaat utama yang kami sebutkan di atas, tentu saja masih ada ratusan
manfaat lain dari Terapi Musik. Di tempat kami saja, ada puluhan jenis CD Terapi Musik
yang berguna untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Silakan klik disini untuk
melihat daftar manfaatnya >>
Hasil riset kami menunjukkan bahwa terapi musik sangat efektif dalam meredakan
kegelisahan dan stress, mendorong perasaan rileks, meredakan depresi dan mengatasi
insomnia. Terapi musik membantu banyak orang yang memiliki masalah emosional,
membuat perubahan positif, menciptakan suasana hati yang damai, membantu
memecahkan masalah dan memperbaiki konflik internal.
Ternyata penyembuhan terapi musik tidak hanya terbatas pada kesehatan mental atau
untuk masalah psikologis saja. Telah dilakukan studi terhadap pasien-pasien penderita
luka bakar, penyakit jantung, hipertensi, stroke, nyeri kronis, alergi, maag, kanker dan
penyakit lainnya, terapi musik juga bisa digunakan untuk membantu proses
penyembuhan.
Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan melengkapi
fungsi mati rasa dalam operasi dan perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anakanak serta pasien yang menjalani prosedur pembedahan. Musik juga berguna untuk
mengatasi trauma pada bayi yang lahir premature. Disamping situasi akut ini, terapi
musik juga membantu menghilangkan rasa sakit.
Terapi musik dapat juga memperbaiki kualitas bagi pasien yang mengalami sakit
berkepanjangan dan menambah kesehatan orang-orang jompo, termasuk untuk
penderita alzheimer. Musik juga telah digunakan untuk melengkapi perawatan. Selain itu,
terapi musik juga berguna untuk mendukung keharmonisan keluarga dan memotivasi
kinerja karyawan.
Pemahaman tentang aspek biologis suara berawal dengan pengertian bahwa perubahan
getaran udara sebenarnya adalah musik. Jauh sebelum pembentukan ontogenetik dan
filogenetik suara musik, fenomena akustik yang ditemukan sudah merupakan nilai-nilai
terapi musik. Fenomena akustik ini membuat orang dapat menghargai dan menemukan
kembali suara eksternal serta menerjemahkan suara tersebut ke dalam bahasa musik.
Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum dibuahi oleh
sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses yang
melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis, mempunyai
vibrasi, dan memiliki suara tersendiri. Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding
rahim, denyut jantung, aliran darah, bisikan suara ibu, suara dan desah napas,
mekanisme gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam, gerakan otot, proses kimiawi dan
enzim, serta banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan sebagai sebuah
kesempurnaan suara.
Ilustrasi: Musik yang diterima oleh telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga
otak merespon sesuai dengan "isi data digital" tersebut.
Ilustrasi: Bahwa otak adalah pengendali dan mempengaruhi kinerja seluruh organ di tubuh
Anda. Artinya, ketika otak distimulasi, organ-organ di tubuh Anda juga ikut terpengaruh.
Beberapa pendekatan dalam terapi musik meyakini bahwa tubuh kita adalah sumber
suara dan bahwa organ-organ tubuh sekaligus dapat dianalogikan sebagai seperangkat
alat musik. Tubuh manusia sebenarnya sarat dengan bunyi. Proses biologis yang
dilakukan oleh organ-organ tubuh misalnya lambung atau jantung menghasilkan
berbagai macam suara. Dokter dapat mendengarkan suara-suara tersebut dengan
menggunakan stetoskop. Tanpa alat bantu kita tidak dapat mendengar suara-suara tadi,
karena suara-suara yang terlalu tidak beraturan diredam oleh tulang-tulang rawan di
telinga bagian dalam.
Di sisi lain, jika setiap organ tubuh berfungsi dengan baik sebagaimana seperangkat alat
musik menghasilkan bunyi yang indah, maka seharusnya yang dihasilkan adalah musik
yang indah. Artinya tubuh kita sehat. Karena itu terapi musik dimaksudkan untuk
menyelaraskan kembali kinerja organ tubuh yang sedang terganggu, agar dapat
berfungsi normal kembali.
Sejak lebih dari seabad lalu, penelitian yang dilakukan sejumlah dokter, khususnya para
pakar di bidang Fisiologi menunjukkan keterkaitan antara aspek-aspek Biologi dan musik.
Bersama Hector Berlioz (seorang komponis Perancis), M. Getry melakukan observasi
mengenai kinerja musik pada nadi dan sirkulasi darah. Dilaporkan bahwa dengan
memainkan alat perkusi genderang, akan melipatgandakan cardiac output.
Dua orang pakar Fisiologi dari Perancis, La Salpetire dan Fr mengukur pengaruh
musik terhadap kapasitas kerja fisik manusia. Penemuan pertama menunjukkan bahwa
irama merupakan stimuli terkuat terhadap kinerja fisik, sementara dari penemuan kedua
ditemukan bahwa efek stimuli musik dipengaruhi oleh kebebasan irama dan intensitas
nada-nada musikal yang dimainkan. Nada-nada tinggi terbukti menghasilkan efek yang
lebih besar daripada nada-nada rendah.
Concetta Tomaino, direktur program terapi musik pada rumah sakit Beth Abraham di New
York, bercerita tentang seorang pasien penderita Parkinson hebat, yang masih bisa
duduk berjam-jam di depan piano untuk memainkan lagu-lagu dari komponis favoritnya
(Chopin). Seolah-olah pasien ini lupa akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain dan
terbuai oleh lagunya itu, tubuhnya bereaksi.
Contoh lain yang cukup mengejutkan adalah penelitian terhadap DNA. Melalui suara yang
diberikan, sangat mungkin untuk menghambat proses ulang-alik biosintesis protein,
purin, dan pirimidin dalam kehidupan sel, yang mengakibatkan perubahan DNA.
Meningkatnya polusi suara dalam kehidupan modern ini ditengarai berpengaruh juga
terhadap perubahan DNA sehingga penelitian terhadap perubahan DNA memperoleh
perhatian yang serius.
Beberapa hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa efek biologis dari suara dan musik
dapat mengakibatkan:
Energi otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimuli irama.
Timbulnya berbagai efek pada denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi
endokrin.
Selain itu, setiap musik yang Anda dengarkan, meskipun Anda tidak sengaja
mendengarkannya, akan berpengaruh pada otak Anda. Setidaknya ada tiga sistem saraf
dalam otak Anda yang akan terpengaruh oleh musik yang Anda dengarkan, yaitu:
koma. Ternyata denyut jantung bisa diturunkan dan tekanan darah pun turun, kemudian
begitu musik matikan, maka denyut jantung dan tekanan darah kembali naik. Fakta ini
juga bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan
darah.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi
membuktikan bahwa terapi musik berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan
pikiran kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin,
sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem lainnya
dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan bahwa musik dapat
digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti insomnia, stress,
depresi, rasa nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia,
kanker, psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.
Namun perlu diingat, meskipun manfaat terapi musik sangat besar, terapi musik tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan medis. Terapi musik digunakan sebagai
terapi pengobatan pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan suatu
penyakit.
CATATAN: Artikel ini ditulis oleh Tim TerapiMusik.Com dan hak cipta dilindungi hukum.
Mohon tidak menyalin sebagian atau seluruh isi artikel ini tanpa izin dari
TerapiMusik.Com
Artikel Terkait