Anda di halaman 1dari 11

Mengenal Terapi Musik

Apa itu Terapi Musik?


Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan
suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir
sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan
mental.

Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan


kemampuan pikiran seseorang. Ketika musik diterapkan menjadi
sebuah terapi, musik dapat meningkatkan, memulihkan, dan
memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.
Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena musik bersifat
nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal. Perlu diingat bahwa
banyak dari proses dalam hidup kita selalu ber-irama. Sebagai contoh, nafas kita, detak
jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama.
Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang karena
kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan musik.
Terapi musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf
pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (sistem limbik).
Pengaruh musik yang besar bagi pikiran dan tubuh kita. Contohnya, ketika Anda
mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu), seketika Anda bisa
merasakan efek dari musik tersebut. Ada musik yang membuat Anda gembira, sedih,
terharu, terasa sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-lain.
Salah satu figur yang paling berperan dalam terapi musik di awal abad ke-20 adalah Eva
Vescelius yang banyak mempublikasikan terapi musik lewat tulisan-tulisannya. Ia
percaya bahwa objek dari terapi musik adalah melakukan penyelarasan atau harmonisasi
terhadap seseorang melalui vibrasi. Demikian pula dengan Margaret Anderton, seorang
guru piano berkebangsaan Inggris, yang mengemukakan tentang efek alat musik
(khusus untuk pasien dengan kendala psikologis) karena hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa timbre (warna suara) musik dapat menimbulkan efek terapeutik.

Apakah Semua Jenis Musik Bisa Dijadikan Terapi?


Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik. Namun kita
harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme,
harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada
pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan
masalah atau tujuan yang ingin kita capai.

Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik


memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat
mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan
harmony mempengaruhi roh.

Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser
musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik
rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan
cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger", suatu gerakan
memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh itu
mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.

Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki
irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar
negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu
penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa
manusia.

Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor, selalu
terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri.
Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar
harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.

Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang tepat antara beat,
ritme dan harmony yang sesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi
memang terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.

Dua Macam Terapi Musik


Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu:

1. Terapi Musik Aktif.


Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat musik,
menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien
berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik katif tentu saja
dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.

2.Terapi Musik Pasif.


Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan
menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. CD
Terapi Musik dari www.terapimusik.com termasuk jenis Terapi Musik Pasif. Hal terpenting
dalam Terapi Musik Pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan
pasien. Oleh karena itu, kami membuat puluhan jenis CD Terapi Musik yang disesuaikan
dengan kebutuhan Anda.

Apa Saja Manfaat Terapi Musik?


Ada banyak sekali manfaat terapi musik. Jika disebutkan satu per satu semuanya, tentu
saja butuh banyak waktu. Di bawah ini kami sebutkan sepuluh manfaat utama terapi
musik menurut para pakar terapi musik.

1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran


Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks,
tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan
bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi
relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan
pikiran mengalami penyegaran.

2. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek
Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas
California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi

adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal
ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila
mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering
mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan.
Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini
dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi
dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.

3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu.
Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan.
Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh,
lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik
tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi
seseorang.

4. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-hati,
karena musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian
kami menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung
mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta,
mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah
masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan
menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang
dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda bisa
mempunyai kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis musik
yang tepat.

5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat


Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi
karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori.
Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis
memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di
sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik
siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani
masalah kepikunan dan kehilangan ingatan.

6. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ''Great Book
About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan
moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan
psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam
menggunakan musik sebagai terapi. Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak
digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan
kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis.

7. Mengurangi Rasa Sakit


Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung
jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol
perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif
terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang
membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah.
Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental,
sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan,
terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan
bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu
mengatasi rasa sakit.

8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ
keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka
kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.

9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh


Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari musik
terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik yang
kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi
dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat
dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem
kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.

10. Meningkatkan Olahraga

Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik dalam
beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan
mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.

Selain 10 manfaat utama yang kami sebutkan di atas, tentu saja masih ada ratusan
manfaat lain dari Terapi Musik. Di tempat kami saja, ada puluhan jenis CD Terapi Musik
yang berguna untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Silakan klik disini untuk
melihat daftar manfaatnya >>

Hasil riset kami menunjukkan bahwa terapi musik sangat efektif dalam meredakan
kegelisahan dan stress, mendorong perasaan rileks, meredakan depresi dan mengatasi
insomnia. Terapi musik membantu banyak orang yang memiliki masalah emosional,
membuat perubahan positif, menciptakan suasana hati yang damai, membantu
memecahkan masalah dan memperbaiki konflik internal.

Ternyata penyembuhan terapi musik tidak hanya terbatas pada kesehatan mental atau
untuk masalah psikologis saja. Telah dilakukan studi terhadap pasien-pasien penderita
luka bakar, penyakit jantung, hipertensi, stroke, nyeri kronis, alergi, maag, kanker dan
penyakit lainnya, terapi musik juga bisa digunakan untuk membantu proses
penyembuhan.

Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan melengkapi
fungsi mati rasa dalam operasi dan perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anakanak serta pasien yang menjalani prosedur pembedahan. Musik juga berguna untuk
mengatasi trauma pada bayi yang lahir premature. Disamping situasi akut ini, terapi
musik juga membantu menghilangkan rasa sakit.

Terapi musik dapat juga memperbaiki kualitas bagi pasien yang mengalami sakit
berkepanjangan dan menambah kesehatan orang-orang jompo, termasuk untuk
penderita alzheimer. Musik juga telah digunakan untuk melengkapi perawatan. Selain itu,
terapi musik juga berguna untuk mendukung keharmonisan keluarga dan memotivasi
kinerja karyawan.

Bagaimana Musik Bisa Mempengaruhi Tubuh Dan Pikiran?

Pemahaman tentang aspek biologis suara berawal dengan pengertian bahwa perubahan
getaran udara sebenarnya adalah musik. Jauh sebelum pembentukan ontogenetik dan
filogenetik suara musik, fenomena akustik yang ditemukan sudah merupakan nilai-nilai
terapi musik. Fenomena akustik ini membuat orang dapat menghargai dan menemukan
kembali suara eksternal serta menerjemahkan suara tersebut ke dalam bahasa musik.

Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum dibuahi oleh
sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses yang
melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis, mempunyai
vibrasi, dan memiliki suara tersendiri. Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding
rahim, denyut jantung, aliran darah, bisikan suara ibu, suara dan desah napas,
mekanisme gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam, gerakan otot, proses kimiawi dan
enzim, serta banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan sebagai sebuah
kesempurnaan suara.

Ilustrasi: Musik yang diterima oleh telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga
otak merespon sesuai dengan "isi data digital" tersebut.

Ilustrasi: Bahwa otak adalah pengendali dan mempengaruhi kinerja seluruh organ di tubuh
Anda. Artinya, ketika otak distimulasi, organ-organ di tubuh Anda juga ikut terpengaruh.
Beberapa pendekatan dalam terapi musik meyakini bahwa tubuh kita adalah sumber
suara dan bahwa organ-organ tubuh sekaligus dapat dianalogikan sebagai seperangkat
alat musik. Tubuh manusia sebenarnya sarat dengan bunyi. Proses biologis yang
dilakukan oleh organ-organ tubuh misalnya lambung atau jantung menghasilkan
berbagai macam suara. Dokter dapat mendengarkan suara-suara tersebut dengan
menggunakan stetoskop. Tanpa alat bantu kita tidak dapat mendengar suara-suara tadi,
karena suara-suara yang terlalu tidak beraturan diredam oleh tulang-tulang rawan di
telinga bagian dalam.

Di sisi lain, jika setiap organ tubuh berfungsi dengan baik sebagaimana seperangkat alat
musik menghasilkan bunyi yang indah, maka seharusnya yang dihasilkan adalah musik
yang indah. Artinya tubuh kita sehat. Karena itu terapi musik dimaksudkan untuk
menyelaraskan kembali kinerja organ tubuh yang sedang terganggu, agar dapat
berfungsi normal kembali.

Sejak lebih dari seabad lalu, penelitian yang dilakukan sejumlah dokter, khususnya para
pakar di bidang Fisiologi menunjukkan keterkaitan antara aspek-aspek Biologi dan musik.
Bersama Hector Berlioz (seorang komponis Perancis), M. Getry melakukan observasi
mengenai kinerja musik pada nadi dan sirkulasi darah. Dilaporkan bahwa dengan
memainkan alat perkusi genderang, akan melipatgandakan cardiac output.

Dua orang pakar Fisiologi dari Perancis, La Salpetire dan Fr mengukur pengaruh
musik terhadap kapasitas kerja fisik manusia. Penemuan pertama menunjukkan bahwa
irama merupakan stimuli terkuat terhadap kinerja fisik, sementara dari penemuan kedua
ditemukan bahwa efek stimuli musik dipengaruhi oleh kebebasan irama dan intensitas
nada-nada musikal yang dimainkan. Nada-nada tinggi terbukti menghasilkan efek yang
lebih besar daripada nada-nada rendah.

Di pusat rehabilitasi di Amerika, para pasien stroke disuruh berbaris sambil


mendengarkan musik berirama march lewat walkman. Ternyata, jenis musik ini mampu
menstimulasi otak. Tujuan perawatan ini agar si pasien terbiasa dengan irama dan
kebutuhan telinga dalam bisa terpenuhi. Dengan ini, lama kelamaan mereka dapat
bergerak normal lagi walau tanpa musik. Hasil penyelidikan menunjukkan, kemampuan
koordinasi motorik otak yang terlatih tadi lama kelamaan akan menunjukkan perbaikan.

Concetta Tomaino, direktur program terapi musik pada rumah sakit Beth Abraham di New
York, bercerita tentang seorang pasien penderita Parkinson hebat, yang masih bisa
duduk berjam-jam di depan piano untuk memainkan lagu-lagu dari komponis favoritnya
(Chopin). Seolah-olah pasien ini lupa akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain dan
terbuai oleh lagunya itu, tubuhnya bereaksi.

Berdasarkan pengamatan di kliniknya, Concetta Tomaino melihat musik mampu


menggali ingatan pasien-pasiennya. Ia juga pernah mencoba pada pasien Alzheimer
yang kemampuan berpikirnya hampir hilang sama sekali. Ketika ia memainkan musik
yang dikenal oleh pasien sewaktu masih muda, tiba-tiba pasien tersebut jadi ingat akan
tempat dan orang-orang yang pernah dikenalnya.

Contoh lain yang cukup mengejutkan adalah penelitian terhadap DNA. Melalui suara yang
diberikan, sangat mungkin untuk menghambat proses ulang-alik biosintesis protein,
purin, dan pirimidin dalam kehidupan sel, yang mengakibatkan perubahan DNA.
Meningkatnya polusi suara dalam kehidupan modern ini ditengarai berpengaruh juga
terhadap perubahan DNA sehingga penelitian terhadap perubahan DNA memperoleh
perhatian yang serius.

Beberapa hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa efek biologis dari suara dan musik
dapat mengakibatkan:

Energi otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimuli irama.

Tarikan napas dapat menjadi cepat atau berubah secara teratur.

Timbulnya berbagai efek pada denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi
endokrin.

Berkurangnya stimulus sensorik dalam berbagai tahapan.

Kelelahan berkurang atau tertunda, tetapi ketegangan otot meningkat.

Perubahan yang meningkatkan elektrisitas tubuh.

Perubahan pada metabolisme dan biosintesis pada beberapa proses enzim.

Selain itu, setiap musik yang Anda dengarkan, meskipun Anda tidak sengaja
mendengarkannya, akan berpengaruh pada otak Anda. Setidaknya ada tiga sistem saraf
dalam otak Anda yang akan terpengaruh oleh musik yang Anda dengarkan, yaitu:

1. Sistem Otak Yang Memproses Perasaan.


Musik adalah bahasa jiwa, ia mampu membawa perasan kearah mana saja. Musik yang
Anda dengar akan merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan.
Perangsangan sistem saraf ini mempunyai arti penting bagi pengobatan, karena sistem
saraf ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam ilmu kedokteran jiwa, jika emosi tidak
harmonis, maka akan mengganggu sistem lain dalam tubuh kita, misalnya sistem
pernapasan, sistem endokrin, sistem immune, sistem kardiovaskuler, sistem metabolik,
sistem motorik, sistem nyeri, sistem temperatur dan lain sebagainya. Semua sistem
tersebut dapat bereaksi positif jika mendengar musik yang tepat.

2. Sistem Otak Kognitif


Aktivasi sistem ini dapat terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau
memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang sistem ini secara
otomatis, walaupun seseorang tidak menyimak atau memperhatikan musik yang sedang
diputar. Jika sistem ini dirangsang maka seseorang akan meningkatkan memori, daya
ingat, kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis, logika, inteligensi dan
kemampuan memilah, disamping itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya
keseimbangan sosial.

3. Sistem Otak Yang Mengontrol Kerja Otot


Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan pernafasan
bisa melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik yang didengar.
Bahkan orang yang bayi dan orang tidak sadar pun tetap terpengaruh oleh alunan musik.
Bahkan ada suatu penelitian tentang efek terapi musik pada pasien dalam keadaan

koma. Ternyata denyut jantung bisa diturunkan dan tekanan darah pun turun, kemudian
begitu musik matikan, maka denyut jantung dan tekanan darah kembali naik. Fakta ini
juga bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan
darah.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi
membuktikan bahwa terapi musik berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan
pikiran kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin,
sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem lainnya
dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan bahwa musik dapat
digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti insomnia, stress,
depresi, rasa nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia,
kanker, psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.

Namun perlu diingat, meskipun manfaat terapi musik sangat besar, terapi musik tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan medis. Terapi musik digunakan sebagai
terapi pengobatan pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan suatu
penyakit.

Dalam memproduksi CD Terapi Musik, kami menggabungkan terapi musik, terapi


gelombang otak dan terapi pemrograman pikiran untuk hasil maksimal. Jadi sebenarnya
yang kami sebut CD Terapi Musik tidak hanya berisi terapi musik saja, melainkan telah
diperkaya dengan jenis terapi lain yang bisa meningkatkan hasil terapi musik.

CATATAN: Artikel ini ditulis oleh Tim TerapiMusik.Com dan hak cipta dilindungi hukum.
Mohon tidak menyalin sebagian atau seluruh isi artikel ini tanpa izin dari
TerapiMusik.Com

Artikel Terkait

Anda mungkin juga menyukai