Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Elektronika

PENGENALAN KOMPENEN DAN PERALATAN


ELEKTRONIKA
Nama

: Cut Putri Ramdana

Nim

: 1305106010054

Kelas

: Jumat / 10.00 WIB

Asisten

: Ari Irvansyah

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
PROGAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2015
I.PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang

Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga


buah komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan
sirkuit terpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil
menemukan bahwa electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor
lainnya melewati ruang hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal
dengan nama efek Edison. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison
ini untuk menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal dengan nama
dioda, yang dinamakannya valve (katup).
Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor sinyal-sinyal dari telegrap
radio Marconi. Lee De Forest mengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga
elemen, yang disebut trioda. Tabung hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk
memanipulasi kemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan.
Jadi mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakangerakan elektron dalam ruang hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai
tahun kelahiran Elektronika.
Dalam tahun-tahun terakhir, elektronika telah digunakan secara luas
dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan modern. Pada era globalisasi ini, kemajuan teknologi dan komunikasi
berkembang dengan pesat. Para peneliti berlomba-lomba dalam menciptakan sebuah
teknologi canggih. Teknologi canggih itu berupa barang-barang elektronik yang
memudahkan kita dalam melakukan sesuatu. Sebagai contoh, televise sekarang dapat
digunakan untuk berinternet, lalu alat multimedia yang dapat dibawa kemana-mana
yang disebut portable smartphone, dan masih banyak lagi.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung, stabilitas tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya, serta memungkinkan pengaliran
listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada, umumnya, transistor
memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan yang di
satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan

yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus
output Kolektor.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenal nama, bentuk, simbol, fungsi dan prinsip
kerja atau defenisi dari beberapa komponen dan peralatan elektronika.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Multimeter adalah alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk


mengukur arus, tegangan , dan hambatan listrik. Alat ini memakai suatu besaran
meteran dan memakai sistem selektor putar, sehingga mampu mengukur arus,
tegangan dan hambatansampai jejnjang yang lebih tinggi.Rentang arus dan tegangan
yang diukur disesuaikan dengan besar kecilnya besaran yang diukur. Akan tetapi
multi meter mempunyai kepekaan yang rendah terhadap pengukuran dalam rangkaian
semikonduktor elektronik modern.yang mempunyai impedansi tinggi dan tegangan
rendah (Chattopadyay,1989).
Transformator adalah alat listrik yang mengubah tegangan listrik yang
lebih rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Tegangan yang
dapat diubah oleh trafo hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu seperti
tegangan pada arus bolak balik. Secara umum trafo memiliki 2 kumparan yaitu
kumparan primer dan kumparan sekunder , kumparan primer berada dibagian input ,
tempat tegangan listrik masuk ke dalam trafo, kumparan sekunder berada dibagian
output, tempat keluarnya tegangan listrik hasil pengubahan (Blocher, 2004).
Barang-barang elektronik tersusun atas sebuah sistem rangkaian
elektronika yang merupakan satu-kesatuan dari beberapa komponen kecil elektronika,
contohnyaseperti resistor, resistor variabel, kondensator, dioda, transistor, IC, dan
lain-lain.Komponen-komponen itu merupakan komponen pelengkap dari terciptanya
sebuah barang elektronik , Cabang elektronika yang berhubungan dengan aliran

electron dalam hampa, gas, atau benda padat dinamakan elektronika fisika
(Siregar,2004).
Elektronika adalah cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mempelajari teori dan penggunaan kelas peralatan dimana terjadi penyaluran electron
lewat hampa, gas, atau semikonduktor. Tabung-tabung hampa, tabung berisi gas,
transistor, dan sebagainya merupakan contoh dari alat-alat tersebut dan dikenal
sebagai peralatan elektronika. Gerakan electron dari alat-alat ini biasanya
dikendalikan oleh penggunaan medan listrik , Bahan-bahan komponen elektronika
yaitu bahan-bahan yang menentukan kinerja (performance) dari peralatan/ komponen
listrik-elektronika

dan

sistem

insulasinya,

seperti

dalam

membangkitkan,

mentransmisikan, menyearahkan, memperkuat, dan memodulasi sinyal listrik


(Basuki,2009).
III.METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu


Praktikum Pengenalan Komponen dan Peralatan Elektronika di
lakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Syiah kuala pada hari Selasa 16 Oktober 2015 berlangsung dari pukul
10.00 sampai dengan 11.00 WIB.
B. Bahan dan Alat
Komponen dan peralatan elektronika yang tersedia di Lab seperti:
1. Resistor
2. Kapasitor
3. Potensiometer
4. Transistor
5. Diode
6. Project Board / Vero Board
7. Multimeter / Multitester / AVO meter

C. Tahapan Pelaksanaan
Adapun tahapan pelaksanaan yang dilakukan pada praktikum ini
adalah :
1. Didengarkan penjelasan tentang komponen komponen elektronika oleh
asisten.
2. Diperlihatkan oleh asisten komponen komponen elektronika.
3. Dijelaskan oleh asisten fungsi dari komponen komponen elektronika.
4. Dicatat.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data
Sebuah resistor dengan warna cincin sebagai berikut : Cincin ke 1 :
Jingga, cincin ke 2 : Merah, cincin ke 3 : Ungu, cincin ke 4 emas. Berapa nilai
tahanan atau resistansi resistor tersebut ?
Penyelesaian :
Nilai tahanan cincin 1 jingga = 3
Nilai tahanan cincin 2 merah = 2
7
Nilai tahanan cincin 3 ungu = 10

Nilai tahanan cincin 4 emas = 5%

Tahanan maksimum

7
7
32 x 10 + (32 x 10 x 5%)

32 x 10

7
33,6 x 10

336000000

+ 16 x 10

Tahanan minimum

B.

32 x 10

- (32 x 10

7
6
32 x 10 - 16 x 10

7
30,4 x 10

304000000

x 5%)

Pembahasan
IC (Integrated Circuit) IC mengkombinasikan tiga komponen
elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Para
ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke
dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Integrated Circuit (IC)
merupakan komponen semikonduktor yang di dalamnya dapat memuat puluhan,
ratusan atau ribuan atau bahkan lebih komponen dasar elektronik yang terdiri dari
sejumlah komponen resistor, transistor, dioda dan komponen semikonduktor yang
lain. Komponen-komponen yang ada di dalam IC membentuk suatu subsistem
terintegrasi (rangkaian terpadu) yang bekerja untuk suatu keperluan tertentu, namun
tidak tertutup kemungkinan dipergunakan untuk tujuan yang lain. Setiap jenis IC
didesain untuk keperluan khusus sehingga setiap IC akan memiliki rangkaian internal
yang beragam. Integrated Circuit adalah suatu komponen elektrolit yang dibuat dari
bahan semi konduktor dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen
seperti resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah
rangkaian berbentuk chip kecil. IC diperlukan untuk beberapa keperluan pembuatan
peralatan elektrolit agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang relatif kecil. Selain
dari ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan lain
yaitu bila IC denga sirkuit yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber
tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan
pendinginan (cooling system). Kelemahan dari IC yaitu keterbatasannya di dalam
menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebih dapat
menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti IC

akan mudah rusak Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen
Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor,
Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian
Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah
Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling sering
digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa
Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit
Terpadu.Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat
dibedakan menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari keduanya.
IC Linear :
IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada
umumnya berfungsi sebagai :Penguat Daya (Power Amplifier)Penguat Sinyal (Signal
Amplifier)Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)Penguat Sinyal
Mikro (Microwave Amplifier)Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)Voltage
Comparator Multiplier Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)Regulator
Tegangan (Voltage Regulator)
IC Digital :
IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan
Input dan Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu Tinggi dan Rendah atau
dalam kode binary dilambangkan dengan 1 dan 0. IC Digital pada umumnya
berfungsi sebagai Flip-flop Gerbang Logika (Logic Gates) Timer ,Counter ,
Multiplexer , Calculator ,

Memory,Clock ,Microprocessor (Mikroprosesor)

,Microcontroller.Hal yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan


Komponen Elektronika Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic Discharge
(ESD). Jadi, diperlukan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan
pada IC tersebut.

Gambar 1. IC ( Intergrated Circuit )

Sebuah

induktor

atau

reaktor

adalah

sebuah komponen

elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi


pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
Kemampuan

induktor

untuk

menyimpan

energi

magnet

ditentukan

oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah
kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat
medan magnet yang kuat didalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday.
Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam
rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan
induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Sebuah

induktor

ideal

memiliki

induktansi

tetapi

tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada
kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena
resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat
menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada
resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya didalam inti karena
efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena
penjenuhan. Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet
yang terbentuk disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan
arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet sebanding

dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet
yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat
menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya elektromotif
yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu. Sebagai contoh,
sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif sebesar
1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon.
Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.

Gambar 2. Induktor

Pengertian transformator atau yang biasa kita kenal dengan trafo


adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan listrik. Dengan demikian fungsi transformator ini sangat diperlukan sekali
dalam sebuah sistem/rangkaian elektronika. Di sini transformator berperan dalam
menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah
atau sebaliknya, namun dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula
transformator merupakan piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin
listrik statis. Transformator ini berbentuk empat persegi panjang dimana di dalamnya
terdapat susunan pelat baja berbentuk huruf E. Transformator terbuat dari bahan
kawat tembaga (email) berukuran kecil yang melilit pelat tersebut yang membentuk
lilitan primer dan lilitan sekunder.

Transformator

bekerja

berdasarkan

prinsip

kerja

induksi

elektromagnetik. Dimana apabila terjadi suatu perubahan fluks magnet pada


kumparan primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan
suatu gaya gerak listrik (ggl) induksi dan arus induksi. Nah,agar selalu terjadi
perubahan fluks magnet, maka arus yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak
balik (AC). Di dalam perkembangannya terdapat bermacam-macam jenis
transformator atau trafo dan mempunyai berbagai fungsi, diantaranya :Trafo (
Transformator ) Adaptor Trafo ( Transformator ) IF ( Frekuensi Menengah ) Trafo
Step Up / Step Down Trafo OT ( Out Put ) . Berikut ini contoh fungsi
transformator yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari : Trafo step up, Fungsi
transformator ini digunakan untuk menaikkan tegangan AC, trafo jenis ini dipakai
dalam rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan pada perangkat elektronika seperti
trafo inverter monitor LCD, trafo inverter TV, dll. Trafo step-down adalah
kebalikannya, fungsi transformator ini untuk menurunkan tegangan AC, contoh
pemakaiannya pada adaptor.

Gambar 3. Transformator

Saklar adalah pemutus dan penyambung aliran arus listrik. Komponen


listrik ini sengaja dirancang untuk memiliki dua keadaan, yaitu keadaan menutup,
yaitu keadaan tertutup (terhubung) dan keadaan terbuka (tidak terhubung). Dua
keadaan tersebut dapat diganti-ganti sehinga rangkaian dapat diubah dari terbuka
menjadi tertutup, atau sebaliknya, sesuai dengan keinginan kita. Rangkaian listrik
dapat diubah menjadi rangkaian terbuka atau tertutup dengan membuka atau menutup
saklar. Jika saklar ditutup (terbentuk rangkaian tertutup), arus listrik akan mengalir
dalam rangkaian. Sebaliknya, jika saklar dibuka (terbentuk rangkaian terbuka), arus
listrik berhenti mengalir. Jadi, fungsi saklar adalah sebagai alat pemutus dan
penyambung arus listrik pada rangkaian , digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan.
Jenis-jenis sakelar pada dasarnya dibedakan menjadi:. Saklar manual. Saklar
magnetik (MC)

Saklar otomatis Saklar manual menurut penggunaannya untuk

Instalasi penerangan, Instalasi tenaga. Macam-macam saklar manual yang digunakan


untuk instalasi penerangan menurut hubungannya antara lain: Saklar tunggal , Saklar
kutub dua, Saklar seri , Saklar kutub tiga. Saklar silang , Saklar tarik Saklar tukar ,
Saklar tombol tekan. Saklar kelompok.

Gambar 4. Saklar

Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen yang


mirip dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi kaki pada SCR tidak
sama dengan kaki yang terdapat pada transistor. Kaki yang terdapat pada SCR terdiri
dari ; A = Anoda, G = Gate, K = Katoda. Jadi jelaslah bahwa fungsi SCR ini beda
dengan transistor.
SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan, misalnya saja SCR yang
memiliki daya dan kekuatan sebesar 100 V / 2A. Ini berartii SCR tersebut hanya bisa
dipakai tidak lebih dari 2 Ampere atau sama dengan tak lebih dari 200 Watt.
Fungsi SCR adalah sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar
arus yang otomatis. Dengan karakteristik yang serupa tabung thiratron, maka SCR
atau Tyristor (Therystor) masih termasuk keluarga semikonduktor. Kaki gate (G)
adalah sebagai pengendalinya. Sebetulnya SCR terbuat dari bahan campuran P dan N.
SCR berisi bahan-bahan yang terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan
biasanya disebut sebagai PNPN Trioda.

Gambar 5. SCR
Kabel UTP adalah jenis kabel yang terbuat dari bahan penghantar
tembaga, memiliki isolasi dari plastik dan terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu

melindungi dari api dan kerusakan fisik. Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti
kabel yang saling berbelit yang masing-masing pasang memiliki kode warna
berbeda. Kabel UTP tidak memiliki pelindung dari interferensi elektromagnetik,
namun jenis kabel ini banyak digunakan karena harga yang relatif murah dan
fungsinya yang memang sudah sesuai Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai
kabel jaringan LAN (Local Area Network) pada sistem jaringan komputer, dan
biasanya kabel UTP mempunyai impedansi kurang lebih 100 ohm, serta dibagi
menjadi beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.
Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai kabel
jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem jaringan
suatu perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP yang
tidak tahan terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda keras,
masih bisa diatasi dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa plastik.

Gambar 6. kabel
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah
komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun
perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus
pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan
ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan
listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang
berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga
tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian Elektronika yang
bersangkutan. Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan
Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, Fuse atau sekering
juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik. Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal

dan biasanya dipasang secara Seri dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan
dilindunginya sehingga apabila Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi
Open Circuit yang memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat
mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.

Gambar 7. Sekering

Secara umum pengertian speaker adalah perangkat elektronika yang


terbuat dari logam dan memiliki membran, kumparan, serta magnet sebagai bagian
yang saling melengkapi. Tanpa adanya membran, sebuah speaker tidak akan
mengeluarkan bunyi, demikian juga sebaliknya. Fungsi speaker secara keseluruhan
adalah mengubah gelombang listrik dari perangkat penguat audio menjadi gelombang
suara atau getaran. Proses pengubahan gelombang elektromagnet menjadi gelombang
bunyi tersebut dapat terjadi karena aliran listrik dari penguat audio dialirkan kedalam
kumparan dan terkena pengaruh gaya magnet pada speaker, sesuai dengan kuat
lemahnya arus listrik yang diterima, maka getaran yang dihasilkan pada membran
akan mengikuti dan jadilah gelombang bunyi yang dapat kita dengarkan.

Gambar 8. Speaker
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan
Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay
yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature
Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 9. Relay
Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu
Transduser Input dan Transder Output. Hampir semua perangkat Elektronika terdapat
kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini adalah Blok Diagram sederhana dari
Transduser Input ke Transduser Output. Transduser Input merupakan Transduser yang
dapat mengubah energi fisik (physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun
Resistansi (yang kemudian juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi
fisik tersebut dapat berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun gelombang suara.
Seperti contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang
suara menjadi sinyal listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser
Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi bentuk

energi fisik (Physical Energy). Seperti contohnya Loudspeaker, Loudspeaker


mengubah sinyal listrik menjadi Suara yang dapat di dengar oleh manusia. Transduser
Output sering disebut juga dengan istilah Actuator.

Gambar 10. Tranduser


V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Pengenalan
Komponen dan Peralatan Elektronika adalah :
1. Pengertian transformator atau yang biasa kita kenal dengan trafo adalah
komponen elektronika yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan listrik
2. Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik
(physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang kemudian
juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik.
3. Komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantarnya
adalah resistor, kapsitor, induktor,saklar dan diode.
4. Tahanan maksimum dan minimum yang didapatkan dengan Cincin ke 1 :
Jingga, cincin ke 2 : Merah, cincin ke 3 : Ungu, cincin ke 4 emas yaitu
336000000 , minimum : 304000000.
5. Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian

utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak


Saklar/Switch).
B.Saran
Seharusnya alat di laboratorium lebih lengkap lagi , dan ruangan lebih
bagus lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Basuki. 2009. Diktat KuliahBahan-bahanListrik. Universitas Syiah Kuala, Banda


Aceh.
Blocher, R. 2004. DasarElektronika. Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Chattopadyay, D. 1989. Foundations of Electronic. University of Calcutta, Calcutta City.
Siregar, W. 2004.Electrical Utilities. Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai