Manuskrip Reminiscence
Manuskrip Reminiscence
ABSTRAK
Pendahuluan : Perubahan sistem tubuh pada lanjut usia akibat proses menua mengakibatkan lansia
mengalami penurunan kemampuan aktivitas dan perubahan penampilan fisik yang tidak diinginkan, hal ini
merupakan stressor yang dapat menimbulkan perasaan negatif, sehingga sangat beresiko terjadinya
depresi. Terapi reminiscence efektif untuk menurunkan depresi karena pada terapi ini dapat meningkatkan
harga diri melalui hubungan teraksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Terapi
Reminiscence (sesi 1) terhadap depresi pada lanjut usia. Metode : penelitian praeksperimental dengan
pendekatan One - group Pre-post test Design. Jumlah sampel 20 orang. Sampel diambil dengan cara
Purposive Sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan Geriatric Depresion Scale. Hasil :
penelitian rata-rata tingkat depresi pada lansia pre test 6.90 dan post test 3,70. Hasil uji Paired t Test
didapatkan nilai p value = 0,000< 0,05 menunjukkan ada pengaruh terapi reminiscence (sesi 1) terhadap
depresi pada lanjut usia. Adanya pengaruh yang signifikan karena terapi reminiscence meningkatkan
sosialisasi dan hubungan dengan orang lain, memberikan stimulasi kognitif, meningkatkan komunikasi dan
dapat menjadi suatu terapi yang efektif untuk gejala depresi. Diskusi : agar terapi reminiscence dijadikan
sebagai metode alternatif tindakan keperawatan yang dapat dilaksanakan di keperawatan gerontik guna
membantu lansia dalam menurunkan depresi.
Kata Kunci : Terapi Reminiscence, Depresi, Lanjut Usia
ABSTRACT
Introduction : Changes in body systems in the elderly due to the aging process results in the elderly
decreased activity ability and physical appearance changes arent desirable, its a stressor that can cause
negative feelings, so its at risk of depression. Reminiscence therapy are effective for lowering levels in the
treatment of depression because it can improve self-esteem through social interaction. This study aims to
determine the effect of Reminiscence Therapy (session 1) of the depression in the elderly. Method : type of
pre-experimental research approaches One-group pre-post test design. The total sample of 20 people.
Samples taken by purposive sampling. Collection instruments using the Geriatric Depression Scale. Result :
the average rate of depression in older pre-test and post-test 6.90 to 3.70. Paired t Test results obtained p
value = 0,000 < 0,05 showed no effect of reminiscence therapy (session 1) of the depression in the elderly.
There is significant because reminiscence therapy improve socialization and relationships with others,
provide cognitive stimulation, improved communication and may be an effective therapy for the symptoms of
depression. Discussion : that reminiscence therapy is used as an alternative method of nursing actions that
can be implemented in nursing gerontik to assist elderly people in the lower levels of depression.
Keywords: Reminiscence Therapy, Depression, Elderly
Alamat Korespondensi
Email
PENDAHULUAN
Lanjut Usia (lansia) adalah individu
yang berumur 60 tahun atau lebih (Depkes,
2012). Individu pada tahap ini biasanya
sudah mengalami kemunduran fungsi
fisiologis organ tubuhnya. Tahap lanjut usia
sel-sel tubuh mengalami proses degeneratif,
sehingga terjadi kelemahan fungsi sistem
saraf pusat, kemunduran fisik, timbulnya
berbagai macam penyakit, terutama penyakit
degeneratif (Mubarak, 2010).
Semua
perubahan sistem tubuh pada lanjut usia
akibat proses menua mengakibatkan lansia
mengalami penurunan kemampuan aktivitas
dan perubahan penampilan fisik yang tidak
diinginkan, sehingga lansia tidak produktif
lagi secara sosial. Keadaan ini merupakan
suatu stressor yang dapat menimbulkan
perasaan negatif bagi lansia yaitu perasaan
tidak berdaya, tidak berguna, frustasi, putus
asa, sedih dan terisolasi, yang menjadikan
lansia akan meminimalkan interaksi dengan
orang lain, sehingga sangat beresiko
terjadinya depresi (Nugroho, 2010).
Berdasarkan Depkes, (2012) jumlah
penduduk lansia di Indonesia pada tahun
2011 sebanyak 20 juta jiwa, dan yang
mengalami depresi mencapai 30%,
kemudian mengalami peningkatan pada
tahun 2013 mencapai 23.992.000 jiwa dan
penduduk lansia yang mengalami depresi
diperkirakan sebesar 33%. Pada tahun
2020 diperkirakan mengalami peningkatan
sebesar 28,8 juta dengan umur harapan
hidup sekitar 70 tahun. Peningkatan tersebut
juga terjadi di tingkat provinsi, salah satunya
di provinsi Bali. Berdasarkan data BPS
Provinsi Bali, jumlah lansia pada tahun 2011
sebanyak 371.900 jiwa, dan mengalami
depresi mencapai 27%. Pada tahun 2012
jumlah lansia yang terdata sebanyak
680.114 jiwa, dan mengalami depresi
mencapai 29%. Pada tahun 2020
diperkirakan akan mengalami peningkatan
hampir dua kali lipat di bandingkan pada
tahun 2011, peningkatan tersebut lebih dari
432 ribu orang atau 11,4% dari jumlah
penduduk (BPS, 2013). Menurut data Dinas
Kesehatan Kabupaten Gianyar, jumlah lansia
di Kabupaten Gianyar tahun 2012 sebanyak
47.647 jiwa dan lansia yang mengalami
depresi mencapai 19%, kemudian pada
Frekuensi
Presentase
Laki-laki
Perempuan
8
12
(%)
40
60
Frekuensi
Tidak Sekolah
SD
SMP
Jumlah
3
13
4
20
Presentase
(%)
15
65
20
100
pengamatan
terhadap
obyek
Tingkat depresi
Hasil
1
2
3
4
5
6
Nilai rata-rata
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Nilai tengah
Nilai sering muncul
Simpangan baku
6,90
4
10
6,50
6
1,774
Tingkat depresi
Hasil
1
2
3
4
5
6
Nilai rata-rata
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Nilai tengah
Nilai sering muncul
Simpangan baku
3,70
2
6
4
4
1,081
Paired
Differences
Selisih
Mean
Mean
9,60
3,70
3,20
14,236
P value
0.000
PEMBAHASAN