Publik
Edisi Revisi
Edisi Revisi
Cetakan Pertama, Juli 2009
Pusat Kajian Manajemen Pelayanan, Deputi II Bidang Kajian Kebijakan dan Pelayanan
StandarPelayananPublik
TIM PENYUSUN
Edisi Revisi
2009
Noorsyamsa Djumara
Achmad Sjihabuddin
Damayani Tyastianti
Ferry Firdaus
Marsono
Sri Wahyu Wijayanti
Gesma Dewi
Wisber Wiryanto
Erna Irawati
Puji Rahayu
Mariman Darto
Eddi Wibowo
Iih Faihaah
Lucia Suhartini
Nahwiyah
Edi Laksono
Fitri Handayani
Paino
Bambang Suhartono
Yuniati
Edisi Pertama
2003
Ismail Mohamad
Achmad Sjihabuddin
Teguh Widjinarko
Damayani Tyastianti
Ferry Firdaus
Achmad Nursalman
Hamidah Rosidanti
Dinner Purba
Martini Suryaningsih
Reni Suzana
Isti Heriani
SAMBUTAN
Sebagai salah satu lembaga yang bertanggungjawab dalam
mengembangkan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara,
Lembaga Administrasi Negara merasa perlu untuk turut serta dalam
mengembangkan secara konseptual suatu sistem yang diharapkan
berguna dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Untuk itu pada
tahun 2003 LAN telah membuat Buku Penyusunan Standar
Pelayanan. Buku ini telah didistribusikan ke berbagai instansi
penyelenggara pelayanan publik di Indonesia dan telah pula dijadikan
sebagai salah satu referensi utama penyusunan berbagai kebijakan dan
peraturan perundangan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik
baik di pusat maupun di daerah. Namun seiring dengan dinamika
perkembangan berbagai kebijakan pemerintah dan mengantisipasi serta
menindaklanjuti berbagai perubahan kondisi lingkungan global
maupun nasional, buku ini dipandang perlu untuk mendapatkan
berbagai penyempurnaan.
Buku edisi revisi ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi
berbagai instansi pelayanan publik yang akan menyusun, menerapkan
iii
iv
KATA PENGANTAR
Permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam bidang
pelayanan publik seperti kurang responsif, kurang informatif, kurang
aksesibel, lemahnya koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar
keluhan/saran/aspirasi masyarakat serta masalah inefisien ditenggarai
sebagai akibat dari belum adanya transparansi dan standarisasi
pelayanan publik. Jika pelayanan sudah diselenggarakan dengan
mengikuti suatu standar yang jelas mengenai biaya, waktu, prosedur dan
persyaratan administratifnya tentulah masyarakat akan dapat menikmati
pelayanan publik yang berkualitas.
Standar Pelayanan adalah suatu tolok ukur yang dipergunakan
untuk acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji
dari pihak penyedia pelayanan kepada pelanggan untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas, yaitu pelayanan yang cepat, menyenangkan,
tidak mengandung kesalahan, dan mengikuti proses serta prosedur yang
telah ditetapkan terlebih dahulu (LAN, 2003). Manfaat dari adanya
Standar Pelayanan diantaranya adalah dapat memberikan jaminan
kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang baik,
vi
Noorsyamsa Djumara
vii
StandarPelayananPublik
DAFTAR ISI
Hal.
BAB 1
BAB 2
Halaman Judul
Tim Penyusun
ii
Sambutan
iii
Kata Pengantar
Daftar Isi
ix
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
10
12
Saat ini
2) Pola Ideal Hubungan antara Birokrasi
13
dengan Warga
BAB 3
15
15
17
3) Prinsip-prinsip Pelayanan
18
4) Karakteristik Pelayanan
19
19
26
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
29
Daftar Isi
ix
StandarPelayananPublik
Hal.
3.1. Kepemimpinan
29
1) Definisi Kepemimpinan
30
34
Penting
3) Bagaimana Kepemimpinan Mendorong
36
38
38
39
40
BAB 4
42
43
2) Sumber Pembiayaan
46
46
4) Teknologi Informasi
47
3.4
Kelembagaan
48
3.5
52
4.2
55
55
1) Standar Pelayanan
56
57
58
4) Maklumat Pelayanan
62
64
64
Daftar Isi
StandarPelayananPublik
Hal.
2) Identifikasi Jenis Pelayanan dan Pelanggan
65
66
68
69
72
73
76
Pelayanan
BAB 5
BAB 6
77
5.2
79
5.3
Pengesahan SP
80
5.4
Pelatihan
80
5.5
Pengkomunikasian SP
83
5.6
Penerapan SP
85
5.7
86
5.8
98
77
99
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
101
LAMPIRAN
105
Daftar Isi
xi
BAB 1. PENDAHULUAN
StandarPelayananPublik
BAB 1
PENDAHULUAN
StandarPelayananPublik
Bab1Pendahuluan
StandarPelayananPublik
StandarPelayananPublik
Bab1Pendahuluan
StandarPelayananPublik
Bab1Pendahuluan
StandarPelayananPublik
Bab1Pendahuluan
StandarPelayananPublik
Bab1Pendahuluan
StandarPelayananPublik
BAB 2
PARADIGMA PELAYANAN
PUBLIK
StandarPelayananPublik
10
StandarPelayananPublik
Konsensus Washington ini sering juga disebut sebagai Neoliberalisme oleh mereka-mereka yang
menentang globalisasi (cf. Williamson, 1994).
11
StandarPelayananPublik
StandarPelayananPublik
Pemegang Kekuasaan
Mengontrol
Rakyat
Obyek Kekuasaan
13
StandarPelayananPublik
dan bukan pemberian dari birokrasi. Hak ini didapatkan karena warga
membayar pajak untuk membiayai kegiatan pelayanan publik, seperti
yang diinginkannya. Sebagai pemegang mandat (principal), warga melalui
wakil-wakilnya di lembaga legislatif menentukan apa pelayanan dasar
yang harus dipenuhi oleh pemerintahnya dan karenanya mereka berhak
menuntut kepada pemerintahnya untuk memenuhi pelayanan yang
sudah disepakatinya melalui proses politik. Sementara birokrasi
pelayanan berkewajiban mematuhi keputusan politik warga dan
menyelenggarakan pelayanan sebagaimana ditentukan dan dikehendaki
oleh warganya. Secara grafis pola tersebut dapat dijelaskan dalam
gambar berikut ini:
Pola Ideal Hubungan antara Birokrasi dengan Warga
Mengontrol
Birokrasi
Agen
Rakyat
Prinsipal
14
StandarPelayananPublik
15
StandarPelayananPublik
16
StandarPelayananPublik
17
StandarPelayananPublik
Ketiga,
StandarPelayananPublik
Kualitas Pelayanan
19
StandarPelayananPublik
20
StandarPelayananPublik
Prinsip 2 : Kepemimpinan
Disadari atau tidak keterlibatan pimpinan dalam penerapan
manajemen kualitas sangat dibutuhkan, karena dengan demikian akan
membawa dampak pada keterlibatan secara penuh dari setiap unsur
organisasi.
21
StandarPelayananPublik
22
StandarPelayananPublik
23
StandarPelayananPublik
24
StandarPelayananPublik
25
StandarPelayananPublik
2.4.
26
StandarPelayananPublik
27
StandarPelayananPublik
pemerintah
daerah
membuka
peluang
terjadinya
penyelenggaraan layanan dengan jalur birokrasi yang lebih
ringkas dalam peningkatan layanan publik. Namun sayangnya
setelah otonomi, ada kecenderungan pelayanan publik menjadi
terfragmentasi antar daerah, akibat dari pendekatan sektoral dan
regional yang mengabaikan prinsip universalitas. Hal ini
sebenarnya bisa diatasi jika ada berbagai macam bentuk kerja
sama antar pemerintah daerah untuk memastikan setiap
warganya mendapatkan pelayanan publik yang lebih baik.
Kendala lain yang dihadapi adalah dari faktor-faktor pendukung
pelayanan itu sendiri, yaitu kelemahan dari segi kelembagaan, sumber
daya manusia, kurang mendukungnya kepemimpinan (leadership) dan
lain-lain, seperti yang akan dibahas dalam Bab 3.
28
StandarPelayananPublik
BAB 3
Kepemimpinan
29
StandarPelayananPublik
30
StandarPelayananPublik
31
StandarPelayananPublik
32
kegiatan
StandarPelayananPublik
33
StandarPelayananPublik
34
StandarPelayananPublik
35
StandarPelayananPublik
36
StandarPelayananPublik
inspiring and motivating; (10) establishing alignment and focus; (11) holding
ultimate responsibility; (12) dealing with authority issues; (13) determining
successors; (14) managing ambiguity; and (15) optimizing organizational
structure and process.
Dibalik fungsi-fungsi tersebut terdapat tugas dan peran
kepemimpinan. Dalam hubungan itu, pada tahun 1990 John P. Kotter
pada satu pihak mengidentifikasi tiga tugas prinsipil kepemimpinan,
yaitu (1) Menetapkan tujuan , membangun visi dan strategi, untuk masa
depan penyelenggaraan pelayanan (establishing direction, developing a vision
and strategies for the future of the business); (2) Menyearahkan bawahan,
membuat orang lain mengerti, menerima dan bekerja sama ke arah
tujuan yang telah ditetapkan (Aligning people - getting others to understand,
accept and line up in the chosen direction), dan (3) Memotivasi dan
menginspirasi bawahan untuk memahami kebutuhan dasar, nilai-nilai
dan emosi masyarakat yang sering kurang mendapatkan perhatian
(Motivating and inspiring people by appealing to very basic but often untapped
human needs, value and emotions).
Pada lain pihak, Kotter juga menjelaskan empat peran manajemen
berikut, (1) Perencanaan dan penganggaran, menentukan target jangka
pendek dan menengah (Planning and budgeting, setting short-to medium-term
targets); (2) Menetapkan langkah-langkah untuk mendapatkan dan
mengalokasikan berbagai sumber daya yang dibutuhkan (Establishing
steps to reach them and allocating resources); (3) Mengorganisir, mengatur
dan menetapkan struktur organisasi dalam upaya pelaksanaan rencana,
menempatkan sumber daya manusia untuk tugas-tugas tertentu,
mengkomunikasikan rencana, mendelegasikan tanggung jawab dan
menetapkan sistem monitoring pelaksanaan (Organizing and staffing,
establishing an organizational structure to accomplish the plan, staffing the jobs;
communicating the plan, delegating responsibility and establishing systems to
monitor implementation); dan (4) Pengendalian dan penyelesaian masalah,
pengidentifikasian permasalahan serta mengupayakan berbagai cara
37
StandarPelayananPublik
Budaya Pelayanan
1) Definisi Budaya Pelayanan
38
StandarPelayananPublik
39
StandarPelayananPublik
40
StandarPelayananPublik
41
StandarPelayananPublik
Sumber Daya
Keberhasilan
dalam
penyusunan dan penerapan
Standar
Pelayanan publik perlu didukung dengan sumber daya, baik sumber
daya manusia (SDM) pelayanan maupun pembiayaan serta
42
StandarPelayananPublik
43
StandarPelayananPublik
44
StandarPelayananPublik
45
StandarPelayananPublik
46
StandarPelayananPublik
47
StandarPelayananPublik
Kelembagaan
Tingkatan kebijakan.
Tingkatan organisasi
Tingkatan Perilaku (expected Action)
48
StandarPelayananPublik
2. Terjadinya konsentrasi
kekuasaan dalam satu atau
beberapa unit yang tidak dapat
dikendalikan oleh unit yang
lebih tinggi.
3. Terjadinya keterputusan
rangkaian data dan pengambilan
keputusan dari satu rantai ke
rantai orga-nisasi lainnya.
49
StandarPelayananPublik
50
StandarPelayananPublik
51
StandarPelayananPublik
52
StandarPelayananPublik
53
StandarPelayananPublik
BAB 4
4.1.
PERANCANGAN STANDAR
PELAYANAN PUBLIK
55
StandarPelayananPublik
1) Standar Pelayanan
56
StandarPelayananPublik
57
StandarPelayananPublik
58
StandarPelayananPublik
59
StandarPelayananPublik
Membantu
penelusuran
terhadap
kesalahan-kesalahan
prosedural;
Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam
penyusunan standar pelayanan sehingga sekaligus dapat
memberikan informasi bagi kinerja pelayanan.
60
berdasarkan
StandarPelayananPublik
Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayani). Prosedurprosedur yang distandarkan harus mempertimbangkan
kebutuhan pengguna (customers needs) sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada pengguna;
61
StandarPelayananPublik
4) Maklumat Pelayanan
62
StandarPelayananPublik
penerapan
maklumat
Tabel 4.1
Prinsip Penerapan Maklumat Pelayanan
Prinsip Prinsip Strategik
1. Prinsip Strategik 1
Unsur Utama Maklumat Pelayanan
Sub Prinsip
1. Informasi kepada pelanggan
tentang Instansi Peyedia
Layanan.
2. Jalur-Jalur Komunikasi
3. Standar Pelayanan (wajib)
4. Hak dan Kewajiban Pelanggan
5. Masukan dan keluhan
Pelanggan (wajib)
Prinsip Strategik 2
Pengembangan Maklumat
1. Konsultasi Pengembangan
Maklumat Pelayanan.
63
StandarPelayananPublik
Sub Prinsip
2. Format dan Tampilan
Maklumat
3. Peresmian Maklumat Pelayanan
Prinsip Strategik 3
Prinsip Strategik 4
Memonitor dan melaporkan
penerapan Maklumat Pelayanan
4.2.
64
StandarPelayananPublik
65
StandarPelayananPublik
66
StandarPelayananPublik
pelayanan yang dirasakan pelanggan saat ini dan apa yang diharapkan
di masa yang akan datang. Informasi dari pelanggan ini selain
dilakukan dengan survey dapat juga dilakukan dengan mengadakan
focus group discussion dengan pelanggan, customer pannel ataupun
penyelenggaraan lokakarya dengan melibatkan pelanggan sebagai
pesertanya.
Kedua: mengadakan diskusi dengan seluruh staf yang terlibat
langsung pelayanan. Dalam lingkup organisasi, seorang staf yang
bertang-gungjawab untuk memberikan pelayanan langsung biasanya
memiliki informasi yang lengkap mengenai harapan-harapan
pelanggan. Kedudukan staf ini dapat sebagai penyedia pelayanan
tetapi juga dapat sebagai pelanggan bagi staf lain yang bertugas
menyediakan berbagai hal bagi staf penyedia pelayanan dalam
memberikan pelayanannya kepada pelanggan sesungguhnya. Dengan
demikian, identifikasi ungkapan-ungkapan harapan tersebut
merupakan identifikasi ungkapan-ungkapan harapan dari pelanggan
eksternal, dan identifikasi ungkapan-ungkapan harapan pelanggan
internal.
Pertanyaan-pertanyaan dasar yang harus diketahui dari pelanggan
adalah : (1) Bagaimana pelayanan yang selama ini telah dilakukan
terkait dengan prosedur, biaya, persyaratan, waktu pemberian
pelayanan, (2) Apa saran yang dari pelanggan untuk perbaikan kualitas
pelayanan dimasa datang, (3) Apa saja yang menjadi kebutuhan
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan kita.
Hasil dari proses identifikasi ini adalah: harapan pelanggan terkait
dengan kualitas pelayanan; tingkat kepuasan pelanggan saat ini dan
harapan di masa yang akan datang; serta perubahan-perubahan apa yang
diinginkan pelanggan. Lembar kerja 3 pada bagian lampiran dapat
dipergunakan sebagai alat bantu dalam melakukan aktivitas ini.
67
StandarPelayananPublik
68
StandarPelayananPublik
upaya
69
StandarPelayananPublik
Analisis Persyaratan
Analisis persyaratan pelayanan ini diperlukan untuk mengetahui halhal yang harus dipenuhi
oleh pelanggan untuk mendapatkan
pelayanan. Persyaratan pelayanan dapat berupa dokumen kelengkapan
atau surat-surat, berupa barang seperti benih tanaman, tergantung
kebutuhan dari masing-masing jenis pelayanan. Persyaratan pelayanan
perlu diidentifikasi dari tiap aktivitas pelayanan sehingga untuk
keseluruhan proses dapat ditentukan keseluruhan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh pelanggan termasuk biaya total yang harus dibayar
oleh pelanggan. Meskipun demikian berdasarkan analisis terhadap
suatu proses pelayanan ternyata tidak memerlukan persyaratan tertentu,
pada tahapan ini kolom lembar kerjanya tidak perlu diisi.
70
StandarPelayananPublik
71
StandarPelayananPublik
72
StandarPelayananPublik
Analisis Keterkaitan
73
StandarPelayananPublik
dilakukan
dalam
membangun
74
StandarPelayananPublik
75
StandarPelayananPublik
76
StandarPelayananPublik
BAB 5
PENERAPAN STANDAR
PELAYANAN
77
StandarPelayananPublik
78
StandarPelayananPublik
79
StandarPelayananPublik
Pengesahan SP
Pelatihan
80
StandarPelayananPublik
b. Materi Pelatihan
81
StandarPelayananPublik
82
StandarPelayananPublik
e. Metode Pelatihan
Pengkomunikasian SP
83
StandarPelayananPublik
84
StandarPelayananPublik
Penerapan SP
pelaksana
memahami
mekanisme
untuk
memonitor/memantau kinerja, mengidentifikasi masalahmasalah yang mungkin muncul, dan menyediakan dukungan
dalam proses penerapan SP.
85
StandarPelayananPublik
86
StandarPelayananPublik
87
StandarPelayananPublik
88
a)
b)
StandarPelayananPublik
c)
d)
e)
89
StandarPelayananPublik
PELAKSANAAN / PENGECEKAN
(1)
(2)
URAIAN
KEGIATAN
TINDAKAN
PENANGG
ULANGAN
REKAMAN/
RECORD
REFERENS/
ACUAN
(4)
(5)
STANDAR
MUTU
TOLOK
UKUR
METODE
PENGUKU
RAN
ALAT/PERAL
ATAN
(WHAT)
FREQUENSI
(WHEN)
PENANGG
UNG
JAWAB
(WHO)
Pemohon Mengajukan
Permintaan Sambung-an
Pelanggan dg meng-isi
formulir permohonan
Sesuai
Persyaratan
Lengkap
Visual
ATK
Setiap pengajuan
Pemohon
Formulir
Permohonan
Standar
Pencatatan
Sesuai
Permohonan
Visual
ATK
Setiap pengajuan
Staf Hublang
Buku Daftar
Calon
Pelanggan
Sesuai
Pemeriksaan
Sesuai
Permohonan
Visual
ATK
Setiap pemohon
Staf Hublang
Buku
Sambungan
Pelanggan
90
(3)
StandarPelayananPublik
PELAKSANAAN / PENGECEKAN
(1)
(2)
URAIAN
KEGIATAN
PENANGG
UNG
JAWAB
(WHO)
TINDAKAN
PENANGG
ULANGAN
REKAMAN/
RECORD
REFERENS/
ACUAN
(4)
(5)
METODE
PENGUKU
RAN
ALAT/PERAL
ATAN
(WHAT)
FREQUENSI
(WHEN)
Sesuai
Tahapan
Visual
ATK
Setiap pemohon
Kabag
Hublang
Formulir
Permohonan
Sesuai
Format
Sesuai
Tahapan
Visual
ATK
Setiap pemohon
Dirtek
Formulir
Permohonan
Sesuai
Prosedur
Jelas
Visual
Peta Jaringan
Setiap pemohon
Staf
Perencanaan
Berkas
Permohonan
Pelanggan
Sesuai
Prosedur
Akurat
Visual
Kendaraan
Operasional /
Meteran
Setiap pemohon
Staf
Perencanaan
Gambar
Situasi
STANDAR
MUTU
TOLOK
UKUR
Sesuai
Format
(3)
91
StandarPelayananPublik
PELAKSANAAN / PENGECEKAN
(1)
(2)
URAIAN
KEGIATAN
PENANGG
UNG
JAWAB
(WHO)
TINDAKAN
PENANGG
ULANGAN
REKAMAN/
RECORD
REFERENS/
ACUAN
(4)
(5)
METODE
PENGUKU
RAN
ALAT/PERAL
ATAN
(WHAT)
FREQUENSI
(WHEN)
Sesuai
Tahapan
Visual
Komputer
Setiap pemohon
Kabag
Perencanaan
RAB
Sesuai
Prosedur
Tanda tangan
Visual
Setiap pengajuan
Dirtek
RAB
Sesuai
Prosedur
Tanda tangan
Visual
Setiap pengajuan
Direktur
Utama
Formulir
Permohonan
Sesuai
Prosedur
Hasil diterima
Visual
Setelah
menerima RAB
Kabag
Hublang
Formulir
Permohonan
STANDAR
MUTU
TOLOK
UKUR
Menerima sket dan rincian kebutuhan bahan untuk dijadikan RAB pemasangan sambungan
pelanggan
Sesuai
Prosedur
(3)
an kebutuhan bahan
92
StandarPelayananPublik
PELAKSANAAN / PENGECEKAN
(1)
(2)
URAIAN
KEGIATAN
TINDAKAN
PENANGG
ULANGAN
REKAMAN/
RECORD
REFERENS/
ACUAN
(4)
(5)
STANDAR
MUTU
TOLOK
UKUR
METODE
PENGUKU
RAN
ALAT/PERAL
ATAN
(WHAT)
FREQUENSI
(WHEN)
PENANGG
UNG
JAWAB
(WHO)
Sesuai
Prosedur
Hasil diterima
Visual
Bukti Stor
Sesuai
Prosedur
Lengkap
Visual
Petugas Loket
Formulir
Permohonan
Sesuai
Prosedur
Sesuai
Tahapan
Visual
ATK
Setelah lunas
dibayar
Kabag
Hublang
SPK
Sesuai
Prosedur
Tanda tangan
Visual
Setelah lunas
dibayar
Dirtek
SPK
Sesuai
Prosedur
Berkas
diterima
Visual
Setelah disetujui
Kabag
Distribusi
DPB
Setelah
menerima
Rekening Non
Air
(3)
93
StandarPelayananPublik
PELAKSANAAN / PENGECEKAN
(1)
(2)
URAIAN
KEGIATAN
REKAMAN/
RECORD
REFERENS/
ACUAN
(4)
(5)
METODE
PENGUKU
RAN
ALAT/PERAL
ATAN
(WHAT)
FREQUENSI
(WHEN)
Berkas
diterima
Visual
Setelah disetujui
Petugas
Gudang
BPPB
Sesuai
Instruksi
kerja
Material
diterima
Visual
Kendaraan
Operasional
Setelah Material
diterima
Staf Distribusi
BA
Pemasangan
Sambungan
Instruksi kerja
pelaksanaan
Pemasangan
Sambungan
Sesuai
Prosedur
Tanda tangan
Visual
Setelah
pemasangan
Staf Distribusi
BA
Pemasangan
Sambunagn
STANDAR
MUTU
TOLOK
UKUR
Sesuai
Prosedur
Pemasangan Sambungan
Pelanggan
Menandatangani BA
Pemasangan Meter Air
sebagai tanda telah menjadi pelanggan PDAM
94
PENANGG
UNG
JAWAB
(WHO)
TINDAKAN
PENANGG
ULANGAN
(3)
StandarPelayananPublik
95
StandarPelayananPublik
96
StandarPelayananPublik
97
StandarPelayananPublik
98
BAB 6. PENUTUP
StandarPelayananPublik
BAB 6
PENUTUP
Bab 6 Penutup
99
StandarPelayananPublik
100
Bab 6 Penutup
StandarPelayananPublik
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adair, John. (1989). Great Leaders. Talbot Adair Press. Guildford
Bromley, Peter. (1989). The Role of Leaderships and Culture in Creating
Canadas Most Successful Organization. Canada. First Light PMV, Inc.
Brunsson, N. dan Olsen, J.P. (1993). The Reforming Organization. London:
Routledge.
Dwiyanto, A. (Ed.). (2006). Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan
Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Fukuyama, F. (2002). Memperkuat Negara: Tata Pemerintahan dan Tata Dunia
Abad 21. Jakarta: Gramedia.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M, and Donnelly, J.H. (1998). Organizations:
Behavior, Structure, Processes. Homewood III: Richard D. Irwin, Inc.
Goodin, R.E.(Ed.). (1996). The Theory of Institutional Design. Cambridge,
UK: Cambridge University Press.
Daftar Pustaka
101
StandarPelayananPublik
Daftar Pustaka
102
StandarPelayananPublik
Daftar Pustaka
103
StandarPelayananPublik
Daftar Pustaka
104
StandarPelayananPublik
LAMPIRAN BAB IV
Langkah-langkah Penyusunan Standar Pelayanan:
Untuk memudahkan proses penyusunan standar pelayanan, pada
lampiran ini akan diuraikan secara singkat langkah-langkah penyusunan
standar pelayanan :
1. Analisis Pra Kondisi
1) Kegiatan yang harus dilakukan pada tahapan ini adalah : melakukan
identifikasi kewenangan/ tugas dan fungsi yang dimiliki suatu
organisasi pelayanan
2) Kegiatan identifikasi ini dilakukan dengan menjawab beberapa
pertanyaan sebagai berikut :
Bagaimana bentuk kelembagaan yang ada saat ini? Proses ini
dapat dilakukan dengan menganalisis stuktur kelembagaan yang
dimiliki?
Lampiran Bab IV
105
Lembar Kerja 1 :
Identifikasi Tugas Fungsi, Kewenangan dan Dasar Hukum
No
Tugas Fungsi
Kewenangan
Dasar Hukum
Lampiran Bab IV
StandarPelayananPublik
Lembar Kerja 2 :
Identifikasi Jenis
No
Jenis Pelayanan
Pelanggan
Dasar Hukum
Keterangan*)
107
108
Lampiran Bab IV
StandarPelayananPublik
Lembar Kerja 3 :
Identifikasi Harapan Pelanggan
No
Jenis Pelayanan
Harapan/Kebutuhan
Pelanggan *)
Saran*)
visi
pelayanan
Lampiran Bab IV
dari
beberapa
kelompok
109
dipresentasikan
bersama
dan
dipilih
atau
dimodifikasi/dirumuskan kembali menjadi visi pelayanan
yang disepakati semua kelompok.
3) Kegiatan merumuskan misi dapat dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut
Gunakan kelompok yang sama ketika menyusun visi untuk
menyusun misi pelayanan;
Beri kewenangan kepada kelompok tersebut untuk bekerja
secara mandiri merumuskan misi pelayanan. Kegiatan
merumuskan harus mencakup pelayanan yang akan
diberikan dan ditawarkan kepada pelanggan internal dan
eksternal;
Rumusan misi pelayanan dari beberapa kelompok
dipresentasikan
bersama
dan
dipilih
atau
dimodifikasi/dirumuskan kembali menjadi misi pelayanan
yang disepakati semua kelompok.
Untuk membantu setiap kelompok dalam merumuskan visi dan
misi, dapat digunakan lembar kerja sebagai berikut:
Lembar Kerja 4:
Identifikasi Visi dan Misi Pelayanan
VISI
MISI
110
Lampiran Bab IV
StandarPelayananPublik
111
Lampiran Bab IV
StandarPelayananPublik
Lembar Kerja 5 :
Identifikasi Proses, persyaratan, Sarana Prasarana, Biaya dan Waktu
Pelayanan*)
Jenis Pelayanan :.
Sarana Prasarana
No
Aktivitas
Persyaratan
Utama
Pendukung
Biaya
Pelanggan
Waktu
Instansi
*) proses identifikasi ini dilakukan untuk setiap jenis pelayanan yang tridentifikasi pada lembar
kerja 2
113
Lampiran Bab IV
StandarPelayananPublik
Lembar Kerja 6 :
Identifikasi Kualifikasi Personel Dan Keterkaitan
No
Jenis Pelayanan
Kualifikasi Personel
Keterkaitan
Lampiran Bab IV
115
116
Lampiran Bab IV
StandarPelayananPublik
Lembar Kerja 7
Format Standar Pelayanan
1. Visi Pelayanan kami adalah : ..(gunakan hasil lembar kerja
ke 4)
2. Misi Pelayanan kami adalah : .( gunakan hasil lembar kerja
ke 4)
3. Jenis Pelayanan yang disediakan :.
1)
2) .dst ( gunakan hasil lembar kerja ke 2)
4. Prosedur Pelayanan : ..
1) .
2) ..dst (gunakan hasil lembar kerja ke 5)
5. Persyaratan Pelayanan :..
1) .
2) ..dst (gunakan hasil lembar kerja ke 5)
6. Biaya Pelayanan :.. (gunakan hasil lembar kerja ke 5)
7. Waktu Pelayanan :. (gunakan hasil lembar kerja ke 5)
8. Mekanisme Pengaduan : (gunakan hasil analisis langkah ke 7)
Lampiran Bab IV
117