Anda di halaman 1dari 7

3.

7 Evaluasi Kinerja Struktur


3.7.1 Modal Pushover Analysis
Analisis modal pushover dikembangkan dari analisis
pushover untuk menghitung efek dari mode yang lebih tinggi
dengan mempertimbangkan kontribusi beberapa mode.
Untuk sistem elastis, prosedur ini sama dengan analisis
respon spektrum. Untuk sistem inelastis, menggunakan
asumsi dan pendekatan-pendekatan dalam analisisnya.
Langkah-langkah Analisis Modal Pushover menurut Chopra
dan Goel (2001) adalah sebagai berikut :

a. Hitung frekuensi alami,


, dan mode,
, untuk
getaran linier-elastis bangunan.
b. Untuk mode ke-n, buat kurva kapasitas (gaya geser perpindahan atap) dari struktur keseluruhan untuk pola
gaya lateral :
i.
Tentukan distribusi gaya :

sn* mn

ii.

dimana
adalah massa matriks dan
adalah
mode ke-n.
Menerapkan distribusi gaya langkah b.1 secara
bertahap dan catat gaya geser dan perpindahan atap.
Struktur harus didorong tepat diluar target (atau yang
diharapkan) perpindahan atap pada mode yang
dipilih. Karena target perpindahan atap mungkin
tidak diketahui pada awal prosedur, Langkah ini
dapat dengan mudah diimplementasikan oleh
software yang tersedia.

c. Idealisasi kurva pushover sebagai kurva bilinier


(Gambar 3.6) dengan menggunakan prosedur FEMA273 (Building Seismic Safety Council, 1977).
i.
Tentukan titik ujung, B, dari kurva bilinear pada
target perpindahan atap. Misalkan perpindahan atap

urno
dan gaya geser dasar pada titik ujung sebagai

Vbno
ii.

dan
.
Menghitung area dibawah kurva pushover yang

Apn
sebenarnya,
, menggunakan metode integrasi
numerik, misalnya, Aturan Trapesium.
i
Vbny

iii.

iv.

Perkirakan gaya geser dasar leleh,


. Nilai ini,
diperoleh
dengan
anggapan,
dan
akan
disempurnakan oleh prosedur iteratif yang berusaha
menyamakan area di bawah kurva pushover aktual
dan idealisasi.
Hitung kemiringan awal dari kurva bilinear

kni
idealisasi,
, dengan menghubungkan garis lurus
antara, O, dan titik pada kurva pushover yang
sebenarnya dengan gaya geser dasar sama dengan
i
Vbny

0,6
. Langkah ini memberikan kekakuan sekan
pada gaya geser dasar sebesar 60% dari gaya geser
dasar leleh.

Dari data pushover, tentukan perpindahan atap,


urni ,0.6
, pada gaya geser dasar sama dengan 0,6
i
bny

i
kni 0.6 Vbny

urni ,0.6

Hitung kemiringan,

.
i
i
urny
Vbny
kni

v.

Hitung perpindahan leleh,

, sesuai
i
bny

V
dengan perkiraan gaya geser dasar leleh,

. Buat
i
Vbny

titik dengan gaya

u
vi.

vii.

geser dasar

dan

i
rny

perpindahan atap =
yang dinotasikan sebagai A.
Gambarkan kurva OAB dengan menghubungkan tiga
titik O, A, dan B dengan garis lurus untuk
mendapatkan kurva bilinear idealisasi.
Hitung rasio kemiringan untuk strain-hardening :
i
ni Vbno Vbny
1

rno

i
urny
1

Abni
viii.

Hitung area di bawah kurva bilinear OAB,

100 A Apn
ix.

i
bn

Apn

Hitung error
. Jika error
melebihi batasan toleransi, maka perlu dilakukan
iterasi. Batasan toleransi yang digunakan adalah 0.01
atau 1%.

i 1
i
Vbny
Vbny
Apn Abni

Hitung
.
Ulangi langkah iv sampai viii.

Gambar 3.13 Idealisasi kurva pushover dari mode ke-n

Fsn / Ln Dn
d. Buat hubungan

(Gambar 3.7).

Ln n
i.

Hitung

*
n

, dan
n

sebagai berikut :
Ln
Mn

Ln nT m
M n nT mn

M n Ln
*
n

L
n

Mn

nrn
ii.

Skalakan sumbu horisontal dengan


mendapatkan :

untuk

Dno urno / nrn


Dny urny / nrn

Mn
iii.

Skalakan sumbu
mendapatkan :

vertikal

Fsno / Ln Vbno / M n*

dengan

untuk

Fsny / Ln Vbny / M n*

Fsn / Ln Dn

Gambar 3.13 Hubungan

untuk mode ke-n

Dn
e. Hitung deformasi puncak,
, dari mode ke-n sistem
inelastis SDOF (Single degree of freedom) dengan
satuan massa dan hubungan gaya-deformasi Gambar 3.7
dengan menyelesaikan Persamaan 3.11 (dijelaskan pada
subbab selanjutnya), atau dari respon spektrum inelastis.
&
& 2 D& Fsn u&
&
D
n
n n n
g (t )
Ln

urno
f.

Hitung perpindahan atap


terkait dengan mode ke-n
sistem inelastis SDOF dari Persamaan (3.12).

urno nrn Dn

urno
g. Pada

, ekstrak respon lain yang diinginkan dari nilai

rno
database pushover,
.
h. Ulangi langkah a sampai g sebagai banyak mode yang
diperlukan untuk akurasi yang memadai. Biasanya, dua
atau tiga mode akan cukup.
i. Tentukan total respon dengan menggabungkan respon
puncak modal menggunakan aturan kombinasi SRSS
menurut Persamaan (3.13).

rno

3.8 Rumusan Masalah


3.9 Batasan Masalah

r
n 1

2
no

1/2

Anda mungkin juga menyukai