Anda di halaman 1dari 13

METODE

PENARIKAN SAMPEL
(SAMPLING)
Matakuliah
Tahun
Versi

: KodeJ0204/Statistik Ekonomi
: Tahun 2007
: Revisi

ALASAN DILAKUKAN SAMPLING

Percobaan/Eksperimennya bersifat destruktif (merusak)


Contoh:
1. Perusahaan pilar beton, menguji kekuatan beton
hasil produksinya
2. Perusahaan bola lampu mencoba daya tahan bola
lampu hasil produksinya

Populasinya sangat besar


Biaya/tenaga terbatas
Waktu terbatas

PENDEKATAN SAMPLING
1.

Probability Sampling (Sampling dengan Probabilita)


yaitu jika unit-unit observasi memiliki
peluang/kemungkinan yang sama untuk terpilih

2.

NonProbability Sampling
yaitu penarikan sampel yang tidak dilakukan dengan
kaidah-kaidah probabilita
Termasuk dalam NonProbability Sampling:
a. Purposive Sampling
b. Haphazard Sampling
c. Snowball Sampling

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
1.

Simple Random Sampling (SRS)


Dilakukan jika populasinya homogen
A.

Populasi Terbatas (Finite Population)


SRS untuk populasi terbatas berukuran N
adalah sampel yang dipilih sedemikian sehingga
masing-masing kemungkinan sampel berukuran
n memiliki peluang yang sama untuk terpilih.
Ada 2 (dua) tipe, yaitu:
Dengan Pengembalian (with replacement WR)
Tanpa Pengembalian (without replacement WOR)

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
1.

Simple Random Sampling (SRS)


Dilakukan jika populasinya homogen
B.

Populasi Tak Terbatas (Infinite Population)


SRS dari populasi tak terbatas merupakan
sampel yang dipilih sedemikian sehingga kondisi
berikut terpenuhi:
Masing-masing elemen dipilih dari populasi
yang sama
Setiap elemen dipilih secara bebas
(independent)

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
2.

Cluster Random Sampling


Dilakukan jika populasinya besar/luas, dengan prinsip
unit-unit observasi dalam satu cluster heterogen dan
antar cluster homogen
(misal: dalam satu wilayah harus ada petani, karyawan
swata/buruh, PNS, TNI homogen menurut jenis
pekerjaan)

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
2.

Cluster Random Sampling


Populasi Cluster
Cluster 1

Cluster 2

Cluster 3

Pemilihan Cluster
Cluster terpilih
Cluster 1

Cluster 3

Cluster c

Cluster k

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
3.

Stratified Random Sampling


Suatu teknik penarikan sampel dimana unit-unit
populasi dikelompokkan menjadi kelompokkelompok yang homogen
Dilakukan jika populasinya tidak homogen dan
populasi dapat dibagi dalam beberapa
lapisan/strata
Misal: Kelompok Kelas Ekonomi
I. Atas,
pendapatan > 10 jt rupiah
II. Menengah, pendapatan 1 - 10 jt rupiah
III. Bawah,
pendapatan < 1 jt rupiah

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
3.

Stratified Random Sampling (Lanjutan)


Prinsip Pembentukan Strata:
a. Pembentukan strata dalam populasi tidak boleh

Populasi

terjadi overlapping
b. Setiap strata dalam populasi harus homogen

C C BABAC
AAB C C BAC C B
AB B CAC B B C BA
C AB C AAC C B B
B C B BAC B

disekat menjadi

Strata I Strata II

C
Strata III

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
4.

Multistage Sampling (Penarikan Sampel Bertahap)


Dilakukan jika cakupan penelitiannya (populasi) sangat
besar
Misal: pemilihan kelurahan/desa di suatu propinsi,
Tahap I pemilihan kabupaten/kota,
Tahap II pemilihan kecamatan,
Tahap III pemilihan kelurahan/desa

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
5.

Systematic Sampling
a. Linear Systematic Sampling
Prosedur:
1). Urutkan elemen populasi pada sampling frame
2). Hitung interval (I) = N/n (N = banyaknya anggota populasi,
n = banyaknya sampel)
3). Pilih random start (dari Tabel Angka Random) dengan nilai
1 s.d I (misalkan i)
4). Sampelnya adalah elemen ke-(i + kI), (k = 0, 1, , (n-1))
Sampel
1 adalah no. urut ke-i
2 adalah no. urut ke-(i + I)
3 adalah no. urut ke-(i + 2I)

Sampel
n adalah no. urut ke-(i + (n-1)I)

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
5.

Systematic Sampling
b. Circular Systematic Sampling
Prosedur:
1). Urutkan elemen populasi pada sampling frame
2). Hitung interval (I) = N/n (N = banyaknya anggota populasi,
n = banyaknya sampel)
3). Pilih random start (dari Tabel Angka Random) dengan nilai
1 s.d I (misalkan j)
4). Sampelnya adalah elemen ke-(j + kI), (k = 0, 1, , (n-1))
5). Bila j + kI > N, maka sampelnya no. urut ke-(j + kI) N

SEKIAN &
SEE YOU NEXT SESSION

Anda mungkin juga menyukai