Disusun oleh:
Fiola Hamanda Prisilia
131710101022
THP-A
1. Pengertian Cake
Menurut SNI 01-3840-1995, Cake adalah produk makanan semi basah yang
dibuat dengan pemanggangan adonan. Adonan dari cake biasanya terdiri dari
terigu, gula, telur, susu, aroma dan lemak, serta bahan pengembang dengan atau
tanpa penambahan bahan makanan dan bahan tambahan makanan lain yang
diijinkan. Pengertian Cake menurut U.S.Wheat Associates (1983), Cake berasal
dari adonan liquid dari bahan utama mentega, margarine, telur, gula pasir, tepung
terigu medium wheat white, susu, cream of tar tar, dan bahan pelengkap seperti :
cheese, chocolate, buah, rempah, ekstra buah, dan bahan pewarna tumbuhan
seperti : chlorophyl, safron, blue, carmine, anato, buttercream, pasta almond.
Sedangkan menurut pendapat Subagio (2007), Cake ialah adonan panggang yang
terbuat dari tepung, gula, garam, bahan pengembang, shortening, susu, telur, dan
bahan penambah aroma. Jenis cake dibedakan menjadi: butter cake/pound cake,
foam cake/sponge cake/genoise cake dan chiffon cake (Anni Faridah, 2008:304).
Butter cake merupakan cake yang pembuatannya diawali dengan pengocokan
mentega hingga pucat dan lembut lalu memasukkan telur satu persatu sambil terus
mengocoknya hingga kental dan mencampurnya dengan bahan kering dan
diselesaikan dengan proses pengovenan. Hasilnya adalah cake yang padat dengan
remah kasar. Sponge cakeadalah jenis cake yang sangat populer karena relatif
mudah membuatnya. Yang utama hanya diperlukan gula, telur dan terigu. Setelah
dikocok sampai mengembang sempurna lalu dipanggang. Pengocokan yang
sempurna adalah bila udara dapat masuk ke dalam adonan telur dan gula sebelum
dicampur dengan bahan. Genoise cake merupakan sponge cake klasik Eropa. Kom
pengocok telur direndam pada kom lain yang berisi air hangat selama pengocokan
telur berlangsung hingga telur terasa hangat. Hasilnya adalah cake yang ringan
dan halus. Sedangkan chiffon cake merupakan kombinasi dari butter cake dengan
foam cake. Cake yang sangat ringan dan halus teksturnya. Cake ini mengandalkan
putih telur yang dikocok kaku agar adonan mengembang tinggi. Menteganya pun
diganti minyak.
1. Bahan-bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan yaitu :
Tepung terigu
Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan
biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian yang biasa
tumbuh di negara seperti Amerika, Kanada, Eropa, dan Australia. Secara umum
tepung terigu biasa digunakan untuk membuat aneka macam makanan seperti kue
dan roti. Hal ini menjadi salah satu dikonsumsi masyarakat karena dianggap
sebagai pengganti karbohidrat dan praktik. Tepung terigu mengandung gluten
yang dapat membuat adonan makanan menjadi tipis dan elastis. Menurut Syarbini
( 2013 : 19 ), Tepung terigu dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan kandungan
protein, yaitu :
a. Tepung terigu dengan kandungan protein tinggi ( Hard Flour ) . Tepung ini
memiliki kandungan protein antara 12%-14% yang sangat baik untuk
pembuatan aneka macam roti dan cocok untuk pembuatan mie karena
memiliki tingkat elastisitas dan kekenyalan yang kuat sehingga mie yang
dihasilkan tidak mudah putus.
b. Tepung terigu dengan kandungan protein sedang ( Medium Flour ) .
c. Tepung ini biasanya disebut dengan all purpose flour karena memiliki
kandungan protein antara 10%-11.5% yang cocok digunakan untuk
pembuatan aneka cake, mie basah, pastry, dan bolu.
d. Tepung terigu dengan kandungan protein rendah ( Soft Flour ) . Tepung
terigu dengan kandungan protein 8%-9.5% ini tidak memerlukan tingkat
kekenyalan namun tingkat kerenyahan sehingga cocok untuk pembuatan
cookies, wafer, dan aneka gorengan.
Penggunaan tepung yang halus sangat menentukan keberhasilan dalam
pembuatan cake karena tepung yang halus memiliki partikel yang relative kecil
dari komponen gluten protein. Ketika pengovenan, gluten akan menggumpal
(koagulat) dan akan menghasilkan tekstur cake yang lembut.
Telur
Menurut Sudaryani (2003), telur merupakan produk peternakan yang
Dari sebutir telur didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat
zat gizi yang sangat baik & mudah dicerna. Oleh karenanya telur merupakan
bahan pangan yang sangat baik untuk anak anak yang sedang tumbuh dan
memerlukan protein dan mineral dalam jumlah banyak dan juga dianjurkan
diberikan kepada orang yang sedang sakit untuk mempercepat proses
kesembuhannya. Menurut Rasyaf (1990), telur merupakan kumpulan makanan
yang disediakan induk unggas untuk perkembangan embrio menjadi anak ayam
didalam suatu wadah. Isi dari telur akan semakin habis begitu telur telah menetas.
Telur tersusun oleh tiga bagian utama: yaitu kulit telur, bagian cairan bening, &
bagian cairan yang bewarna kuning. Menurut Sudaryani (2003), telur mempunyai
kandungan protein tinggi dan mempunyai susunan protein yang lengkap, akan
tetapi lemak yang terkandung didalamnya juga tinggi. Menurut Desrosier (2008)
telur selalu digunakan dalam produksi cake, biskuit, dan sejenisnya. Telur utuh
mengandung 8-11% albumen (putih telur) dan 27-32% kuning telur. Albumen
berfungsi sebagai agensia pengeras, sedangkan kuning telur sebagai agensia
pengempuk. Sehingga adanya penambahan telur pada cake dapat mempengaruhi
tekstur yang dihasilkan.
Baking Powder
Baking Powder adalah
bahan
pengembang
yang
dipakai
untuk
harga yang murah, mudah penggunaanya, relatif tidak terasa dalam produk akhir
dan memiliki kemurnian tinggi.
Gula halus
Menurut Darwin (2013), gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena
dapat larut dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi.
Fungsi gula dalam pembuatan cakeadalah menghaluskan crumb, memberi rasa
manis, membantu aerasi, menjaga kelembaban, memberi warna pada kulit,
melembutkan crumb, memperpanjang umur simpan. Gula ini dapat digunakan
untuk teknik creamingatau sponge. Beberapa petunjuk dalam penguunaan gula
yaitu gunakan gula dua kali jumlah lemak bila menggunakan teknik creaming dan
gunakan gula sama dengan berat telur bila menggunakan teknik sponge, bila berat
gula lebih banyak daripada telur maka sisanya harus dilarutkan dan dimasukkan
berikutnya. Pada praktikum digunakan gula halus. Gula Bubuk (Icing Sugar atau
Confectioners Sugar) Gula ini mengalami proses penghalusan sehingga berbentuk
bubuk. Kadang disebut juga dengan tepung gula. Karena mudah larut, gula ini
cocok digunakan untuk membuat krim atau menjadi taburan pada cake atau kue
kering. Gula bubuk ada yang mengandung pati jagung sehingga tidak mudah
menggumpal.
Susu bubuk
Susu dalam pembuatan roti berfungsi untuk meningkatkan kualitas
penyerapan dalam adonan. Kasein dari susu mempertahankan sifat penahan air
dari adonan. Susu juga memberikan kontribusi terhadap nilai gizi, membantu
pengembangan adonan, membantu proses pembentukan krim dan memperbaiki
tekstur roti. Selain itu juga susu memperbaiki warna kulit dan rasa roti serta
memperkuat gluten karena keberadaan kandungan kalsium pada susu. Susu yang
umum digunakan dalam pembuatan roti adalah susu bubuk karena menambah
absorbsi air, tahan lama dan lebih mudah penyimpanannya. Susu bubuk yang
digunakan dapat berupa susu skim bubuk (perlu diingat susu ini mengandung
lemak susu sekitar 1%) dan susu full krim bubuk (mengandung lemak susu sekitar
29%) biasanya susu full krim ini untuk roti manis.(Winarno, 1993).
Margarin
dicairkan
5. Lalu diaduk dan jadilah adonan cake
6. Lalu di Oven 180C selama 30 menit.
Daftar Pustaka
Anni Farida dkk M.Pd.(2008).Patiseri jilid 1 untuk SMK Jakarta Pembinaan
Darwin. 2013. Pembuatan Standar Modern Karbon Gula Pasir Indonesia Untuk
Menentukan Umur Fosil Kayu dan Molusca Menggunakan Metode
Radiokarbon. Sumedang: Fakultas Matematika dan IPA Universitas
Padjajaran.
Desrosier, Norman W. (2008). The Technology of Food preservation, Third
Edition (Teknologi Pengawetan Pangan, Edisi Ketiga). Penerjemah: Muchji
Mulijohardjo. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Nink Tyana. (2011). Kitab Kue dan Minuman Terlengkap. Jakarta : Diva Press
Proses Pembuatan Roti, Panduan Menjadi Bakepreneur. (Cetakan ke-1).
Rasyaf, M. 1990. Bahan Makanan Unggas di Indonesia. Yogyakarta: Kasinius
Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menegah Departmen Pendidikan Nasional.
Jakarta :
Djambatan
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi Teknologi Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama