Anda di halaman 1dari 2

ETIKET BURUK TAMPIL DI DEPAN MEDIA

Dias

: Aduh Pak Ardi lama ya ?, padahal kita udah janjian sama dia jam setengah dua

Manda : Kita tunggu lima menit lagi. Jika beliau tidak datang, baru kita cancel wawancaranya.
( 5 menit kemudian )
Manda : Ayo, sudah lima menit, kita balik
( Tiba tiba Pak Ardi datang dari pintu )
Ardi

: Eh....eh..... ini kenapa kalian sudah mau pergi?

Manda : Maaf Bapak, keterlambatan bapak sudah tidak bisa kami toleransi
Ardi

: Yaa, tidak bisa begitu. Ini bukan salah saya, salahkan saja pada pemerintah yang masih
belum mampu mengatasi kemacetan.

Dias

: Ya sudah Bapak, demi kepentingan bersama, mari wawancara kita lakukan.

Dias

: Program apa saya yang telah dilakukan perusahaan untuk mengenalkan perusahaan ke
masyarakat ?

Ardi

: Emmm....( Menggaruk kepala ) apa yaa Mbakk ? emmmm.....kami terjun ke masyarakat


mengadakan kegiatan sosial.

Manda : Apa saya kegiatan yang diselenggarakan Pak ?


Ardi

: Emmm....( Mengusap keringat ) itu lho Mbak, aduh saya lupa. Emmm.... Oh ada donor
darah, pemeriksaan kesehatan gratis dan emmmm....maaf saya lupa, Mbak.

Dias

: Oh, iya Pak. Lalu apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah efektif, Pak ?

Ardi

: I..ii...i..iyaaa sudah efektif menurut saya.

Manda : Kendala apa saja yang dijumpai ketika kegiatan dilaksanakan ?

Ardi

: Aduhhh, Mbakk saya rasa.........sebentar lagi saya rapat. Bisa diakhiri saja Mbak
wawancara ini ?

Dias

: Tapi maaf Pak, kita sudah mengatur jadwal dengan Bapak sampai jam tiga sore

Ardi

: Iya tapi saya lupa kalau ada rapat sebentar lagi dengan bos saya

Dias

: Tapi Pak, sebentar lagi Pak. Mungkin satu atau dua pertanyaan terakhir.

Ardi

: Rapat saya lebih penting dari wawancara ini Mbak. Mbak nggak tahu, rugi yang saya
tanggung jika tidak menghadiri rapat ini !

Anda mungkin juga menyukai