Jurnal Reaktor Shunt (Nabas)
Jurnal Reaktor Shunt (Nabas)
I. PENDAHULUAN
2 ..( +3 )
Dimana:
: Reaktor shunt
k : Kostanta
: Kapasitansiantar kabel fasa
: Kapasitansi kabel fasa ke tanah
(1)
2
Jarak antar fasa adalah 16 m, maka Dab= 16 m, Dbc= 16 m,
dan Dca= 32 m.
3
Deq= 16 16 32
Deq= 20.16 m.
Tinggi kawat fasa adalah 70 m.
Sehingga Ha= 70 m, Hb= 70 m, dan Hc= 70 m.
3
Heq= 70 70 70
Heq= 70 m.
Mencari GMD.
1
= .
2
1 +
42
3 (0 ).1 2 1
. .
0
Dimana 0 =
1
3
. 0
= 20.16
= 19.75
(2)
2
1 + 20.16 2
4 70
Mencari GMR.
= [ . . 1 ]
(3)
2.
45 102
=
2.
4
= 0.3182
Sehingga GMR adalah
Dimana:
K : 0.6 dan 0.8
: Reaktor netral
: Reaktor shunt
0 :
Pada tabel di bawah ini dijelaskan nilai-nilai yang digunakan
untuk mencari besar dari [3]:
= [ 4 0.16395 0.318241 ]4
= 0.381
Sehingga nilai dari adalah
0.0388
=
log
0.0388
=
19.73
log
0.381
= 0.0226 Fmile
= 3.53 F
Untuk menghitung kapasitansi saluran kabel ke tanah
maka perlu menggunakan metode muatan bayangan. Hal ini
kan di jelaskan pada gambar 4 di bawah ini.
1
2
3
Tabel 1
Konsatanta perbadingan dan , besar 0 dan k
0 = 0.3
0 = 0.45
k = 0.6
0.33
1
k = 0.8
0.2
0.43
H1
H2
H3
Permukaan bumi
H23
H31
H12
1
Gambar 4. Metode muatan bayangan
ln
20
12 23 31
ln( 3
)
1 2 3
1 = 70 m, 2 = 70 m, dan 3 = 70 m
12 = 140.9 m, 23 =140.9 m, dan 31 = 143.6 m
Maka nilai dari adalah.
20
=
3
12 23 31
ln
ln( 3
)
1 2 3
=
ln
2 8.854 1012
3
19.75
140.9 140.9 143.6
ln(
)
3
0.16395
70 70 70
= 1.36 1011
1
2 50 0,6 (1.36 1011 + 3. (3.53 106 )
= 351.57
Keterangan:
Gelombang warna merah menunjukan BUS A
Gelombang warna hijau menunjukan BUS B
Pada keadaan sistem tanpa reaktor shunt , tegangan sumber
adalah 500 kV dengan frekuensi 50 Hz. Dari plot gambar 4.2
dapat dilihat pengaruh adanya line charging pada transmisi
sehingga nilai tegangan pada sisi terima lebih besar dari pada
sisi kirim. Disini terlihat bahwa efek feranti yang timbul pada
saluran ungaran menuju krian tidak terlalu besar yaitu hanya
sekitar 17,78 kV. Tetapi meskipun efek feranti ini kecil juga
perlu d kompesasikan di gardu induk krian agar kualitas
sistem terjaga.
1 351.57. 0.33
.
3 0.6 0.33
= 143.22 H
cos
(1.2x 103 . . )
500
=
cos(1.2x 103 .50.251)
= 517,78
=
menggunakan
Keterangan:
Gelombang warna merah menunjukan BUS A
Gelombang warna hijau menunjukan BUS B
Pada keadaan sistem dengan reaktor shunt , tegangan
sumber adalah 500 kV dengan frekuensi 50 Hz. Dari plot
gambar 4.5 dapat dilihat pengaruh adanya daya reaktif yang
dihasilkan oleh reaktor shunt sehingga daya pada sisi terima
meniliki nilai lebih rendah apabila dibandingkan dengan daya
pada sisi kirim.
menggunakan
Gambar 13. Arus secondary arc dengan reaktor shunt dan reaktor netral
Gambar 10. Pemodelan Sistem Transmisi 3-fasa 500 kV
ATP/EMTP dalam kondisi gangguan satu fasa ke tanah.
menggunakan
Gambar 17. Arus secondary arc dengan reaktor shunt dan reaktor netral
Gambar 14. Pemodelan Sistem Transmisi 3-fasa 500 kV
ATP/EMTP dalam kondisi gangguan dua fasa ke tanah.
menggunakan
menggunakan
4.
[1]
Ramold, M., Idarraga, G., dan Jger, J., Transient shunt reactor
dimensioning for bulk power transmission systems during normal and
faulty network conditions, International Conference on Power System
Technology, 2006.
[2] IEEE Power System Relaying Committee Working Group, Single
phase tripping and auto reclosing of transmission lines IEEE
committee report, IEEE Transactions on Power Delivery, Vol. 7, No.
1, pp. 182-192, Jan. 1989
[3] E. W. Kimbark, Suppression of Ground-Fault Arcs on Single-PoleSwitched EHV Lines by Shunt Reactors, IEEE Transactions on Power
Apparatus and Systems, vol PAS-83, pp. 285-290, March/April 1964
[4] J. A. Filho, P.C. Fernandez, E. H. Rose, A DAjuz and A. Castanheira,
Brazilian Successful Experience in the Usage of Current Limiting
Reactors for Short-Circuit Limitation, paper 206, Cigre session in
Tokyo,2005.
[5] Wahyudi, R, Ir. Transmisi Tenaga Listrik, Diktat Kuliah Jurusan
Teknik Elektro, FTI ITS, 2010.
[6] Hutauruk, T.S., Gelombang Berjalan dan Proteksi Surja, Jakarta,
Erlangga, 1989.
[7] M. V. Escudero, M. Redfern, Effects of Transmission Line
Construction on Resonance in Shunt Compensated EHV Lines,
International Conference on Power Systems Transients (IPST05) in
Montreal, Canada on June 19-23, 2005, Paper No. IPST05-109
[8] Kadir, Abdul, Transmisi Tenaga Listrik, UI-Press, Jakarta, 1998.
[9] Arismunandar, A., 1984, Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik, Jilid
III, Gardu Induk, Pradnya Paramita, Jakarta.
[10] Aslimeri dkk., 2008, Teknik Transmisi Tenaga Listrik, Jilid II,
Direktorat
Pembinaan
Sekolah
Menengah
Kejuruan,
Jakarta.Arismunandar,A., Teknik Tegangan Tinggi Suplemen,GhaliaIndonesia,Jakarta,1983.
[11] Zoran G., Birger H., Fahrudin M., Oktober 2003. HV Shunt Reactor
Secrets for Protection Engineers, presented at 30th Western Protective
Relaying Conference, Washington.
Gambar 21. Arus secondary arc dengan reaktor shunt dan reaktor netral
IV. KESIMPULAN
1.
2.
3.