Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PROTEKSI

OLEH

WIWIK PURWATI W, ST, M.Eng


DOSEN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

I.

MENGENAL SISTEM PROTEKSI

1.1 Proteksi Dengan Relay


Proteksi tenaga listrik adalah sistem
pengamanan yang dilakukan terhadap
peralatan-peralatan listrik yang terpasang
pada sistem tenaga listrik (misal trafo,
generator, jaringan transmisi/ distribusi
dsb)terhadap kondisi abnormal dari
sistem itu sendiri .

Gambar 1

1.2 Fungsi Proteksi


Mengurangi/menghindari
kerusakan
peralatan listrik.
Tercapai keandalan sistem yang tinggi.
Mempercepat melokalisir area/ zona
yang terganggu.
Mengamankan manusia (terutama) dari
bahaya listrik.

1.3 Faktor yang mempengaruhi


kerja proteksi
Macam saluran yang diamankan.
Pentingnya saluran yang dilindungi.
Banyaknya kejadian gangguan.

Tekno-ekonomis
sistem
yang
digunakan.

1.4 Bentuk dan Sebab Gangguan


a.
Bentuk Gangguan :
Short circuit : L-L, L-N, L-PE
Over/ Under Voltage
Over/ Under Frekuency
Over/ Under Current
Over load
b.Sebab Gangguan :
Gangguan Intern
Gangguan ekstern

1.5 Pengaman Utama dan Backup


Gambar 1 gangguan di K, CB 6 trip dan
CB lain tidak trip. Jika CB 6 tidak trip
maka CB 5 akan trip. CB 5 tidak trip CB 4
akan trip. Jadi pengaman Utama adalah
pengaman yang terpasang dekat dengan
gangguan yang akan bekerja, pengaman
backup merupakan pengaman yang
menggantikan posisi pengaman utama
jika tidak dapat trip.

1.6 Prinsip Operasi Sistem Proteksi


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan dan pengoperasian sistem
tenaga
listrik
guna
menghindari
gangguan :
a.Semua peralatan harus baik dan
mempunyai kekuatan isolasi yang cukup.
b.Koordinasi
harus
betul-betul
diperhatikan.
c.Menggunakan OGW dan tahanan
kontak antara menara dengan tanah
harus cukup rendah.
d.Konduktor yang digunakan harus
mampu
dialiri
arus
listrik
dan

II. KOMPONEN PROTEKSI DAN


PRINSIP KERJA RELAY
2.1 Komponen-komponen Proteksi
a.Fuse/sekering.
b.CB/ PMT.
c.DS/ PMS.
d.Relay.
e.Transformator instrumentasi.

2.2 Klasifikasi Relay


2.2.1 Berdasarkan Konstruksi
Tipe angker tarikan
Tipe batang seimbang
Tipe cakram induksi
Tipe kumparan yang bergerak
Tipe besi yang bergerak
2.2.2 Berdasarkan prinsip kerja
Relay elektro-magnetis tarikan dan
induksi
Relay thermis
Relay elektronis

2.2.3 Berdasarkan besaran yang diukur


Relay tegangan
Relay arus
Relay impedans
Relay frekuensi
2.2.4 Berdasarkan cara menghubungkan
sensing elemen :

Primary
relay
:Sensing
elemen
berhubungan langsung dengan rangkaian
yang harus diamankan.
Secondary relay : Sensing elemen
mendapatkan arus dan atau tegangan
dari trafo arus dan atau tegangan secara
tidak langsung.

2.2.5
Berdasarkan
cara
kerja
kontrol/kendali elemen
o Direct acting : Kontrol elemen bekerja
langsung memutuskan aliran.
o Indirect acting : Kontrol elemen
digunakan untuk menutup kontak, dan
peralatan
lain
digunakan
untuk
memutuskan aliran.
Indirect acting menggunakan supply DC.
Keuntungan :
- Keamanan lebih terjamin.
- Repair tidak perlu memutuskan aliran
utama.
- Terpisah secara elektris dari tegangan

Kerugian :
-Lebih
komplek
konstruksinya
jika
dibandingkan dengan direct acting.
- Tidak ekonomis untuk tegangan rendah.
2.2.6 Berdasarkan kegunaan.
Main relay : Elemen utama yang
berhubungan langsung dengan besaran
listrik.
Suplementary relay : Relay pembantu,
misal menjalankan sinyal.
2.2.7 Berdasarkan karakteristiknya.
Instantaneous
Definite Time Delay : Relay yang bekerja
dengan kelambatan waktu.

a. Regulable Time Delay : Yang dapat


diatur waktunya.
b. Non Regulable Time Delay : Yang tidak
dapat diatur waktunya.
Inverse : Berbanding terbalik antara
arus dan waktu.
a.Very inverse : Sangat berbanding
terbalik.
b. Extremely inverse : Sangat berbanding
terbalik sekali.

2.2.8 Berdasarkan jenis kontak


a.Normally open (NO)
b.Normally Close (NC)

2.3 Syarat Relay Pengaman


a.Cepat bereaksi .
Kecepatan bereaksi relay adalah saat
relay
merasakan gangguan hingga
pelaksanaan pelepasan CB. Top = tp +
tcb
top : total waktu yang diperlukan
untuk memutuskan rangkaian
tp
: waktu bereaksi relay
tcb : waktu yang dipergunakan untuk
pelepasan CB
b. Selective/cermat
Kecermatan dalam pemilihan

c. Sensitive/ peka : Kepekaan dalam


merespon gangguan.
d. Reliability/ andal
Perhitungan berdasarkan jumlah relay
dalam
mengamankan
daerahnya
terhadap jumlah gangguan yang terjadi.
Keandalan relay dikatakan baik bila
a
mempunyai harga
- 99 % Keandalan
x10090
%
b
relay
.
Keterangan :
a : Relay bekerja berapa kali dalam
mengamankan gangguan.
b : Banyak gangguan yang terjadi.

e. Simplicity/ sederhana
Sederhana : terjadinya kerusakan
kecil.
f. Economy/murah
Harganya
murah
dengan
tidak
meninggalkan fungsinya.

2.4 Fungsi Relay


a.Untuk menentukan dengan segera
pemutusan/
penutupan
pelayanan
penyaluran setiap elemen sistem tenaga
listrik bila mendapatkan gangguan atau
kondisi kerja abnormal.
b.Untuk mengetahui letak dan jenis

2.5 Prinsip Kerja Relay


Relay dikatakan bekerja apabila kontakkontak yang terdapat pada relay bergerak
membuka atau menutup dari kondisi
mulanya (tertutup atau tertutup).
Normally Open (NO) : kontak relay dalam
kondisi awal terbuka dan saat bekerja
relay tersebut tertutup.
Normally Close (NC) : kontak relay dalam
kondisi awal tertutup dan saat bekerja
relay tersebut terbuka.

a. Jika relay mulai bekerja membuka


kontak b atau menutup kontak a
disebut picks up .
picks up adalah besaran harga
terkecil yang menentukan kerja relay
tersebut dimulai dari harga nol yang
selanjutnya
dinaikkan
perlahan-lahan
sampai pada harga tertentu.
a

Normally open (NO)

Normally Close (NC)

b. Jika relay mulai bekerja untuk menutup


kontak b atau bergerak untuk berhenti
pada posisi kontak b disebut reset.
reset adalah besaran harga tertentu
yang menyebabkan relay tersebut
bergerak dengan cara memperkecil
besaran input secara perlahan-lahan.
c. Jika relay mulai bekerja untuk membuka
kontak a tapi bukan reset disebut
drop - off.

III. Karakteristik Relay dan Aplikasi


3.1 Relay Arus Lebih (Over Current
Relay).
Adalah suatu relay yang bekerjanya
berdasarkan adanya kenaikkan arus yang
melewatinya.
Agar peralatan tidak rusak bila dilewati arus
yang
melebihi
kemampuannya,
maka
peralatan
pengamannya
harus
dapat
bekerja pada jangka waktu yang telah
ditentukan, dan berkoordinasi dengan
peralatan pengaman lainnya.
Over current relay digunakan untuk :
hubung singkat satu fasa ke tanah, hubung

sebagai pengaman cadangan untuk


generator,
transformator
daya
dan
saluran transmisi.
Jenis relay arus lebih :
a.Relay arus lebih seketika (momentinstantaneous).
b.Relay arus lebih waktu tertentu
( definite time).
c.Relay arus lebih berbanding terbalik
(inverse).
* Relay berbanding terbalik biasa.
* Relay sangat berbanding terbalik
(very inverse).
* Relay sangat berbanding terbalik

a. Relay arus lebih seketika : paling


sederhana, dimana jangka waktu mulai
picks-up sampai selesainya kerja relay
sangat singkat sekitar 20-100 mili detik
tanpa adanya penundaan waktu.
Untuk relay arus lebih
seketika tanpa adanya
relay kelambatan waktu
t. Fungsi relay t adalah
untuk setting waktu

Relay arus lebih seketika jarang berdiri


sendiri tetapi umumnya dikombinasikan
dengan
relay
arus
lebih
dengan
karakteristik yang lain.
b.Relay arus lebih waktu tertentu : relay
ini akan memberikan perintah kepada
PMT(CB) pada saat terjadi gangguan
hubung-singkat
dan
besarnya
arus
melampaui settingnya, jangka waktu
relay mulai picks-up sampai selesainya
kerja relay dapat diperpanjang dengan
nilai tertentu dan tidak tergantung dari
besarnya arus yang mengerjakannya.

ttr t mg t pr t pp
Dengan penambahan relay kelambatan
waktu t (time lag relay) maka
beroperasinya relay akan tergantung pada
setting waktu relay kelambatannya.
Dengan pemasangan relay kelambatan
maka kerja relay :
tr
mg
pr
pp

t t t t

: Waktu total relay mulai terjadinya


gangguan
sampai
dengan
pemutus
tbekerja.
mg
: Waktu mulai terjadinya gangguan
tsampai
pr
dengan relay picks-up.
t pp : Waktu penundaan kerja relay.
: Waktu yang dibutuhkan pemutus
bekerja.
ttr

c. Relay arus lebih berbanding terbalik :


dimana jangka waktu relay mulai picks-up
sampai dengan selesainya kerja relay
tergantung dari besarnya arus yang
melewati kumparan relaynya artinya relay
tersebut mempunyai sifat terbalik untuk

Pada relay arus lebih memiliki 2 jenis


pengamanan yang berbeda antara lain:
Pengamanan hubung singkat fasa : Relay
mendeteksi arus fasa. Oleh karena itu,disebut
pula Relay fasa. Karena pada relay tersebut
dialiri oleh arus fasa, maka settingnya (Is)
harus lebih besar dari arus beban maksimum.

Ditetapkan Is = 1,2 x In (In = arus nominal


peralatan terlemah).
Pengamanan hubung tanah : Arus
gangguan
satu
fasa
tanah
ada
kemungkinan lebih kecil dari arus beban,
hal ini disebabkan oleh :
a. Gangguan tanah ini melalui tahanan
gangguan yang masih cukup tinggi.
b.Pentanahan
netral
sistemnya
melalui
impedansi/ tahanan yang tinggi, atau bahkan
tidak ditanahkan.

Relay pegaman hubung-singkat (relay


fasa) tidak dapat mendeteksi gangguan
tanah tersebut. Supaya relay sensitive
terhadap gangguan tersebut dan tidak
salah kerja oleh arus beban, maka relay
dipasang tidak pada kawat fasa melainkan
kawat netral pada sekunder trafo arusnya.
Dengan demikian relay ini dialiri oleh arus
netralnya, berdasarkan komponen simetrisnya
arus netral adalah jumlah dari arus ketiga
fasanya.

Saklar seksi Otomatis (sectionaliser / SSO)


SSO
merupakan
alat
perlindungan
terhadap arus lebih, hanya dipasang
bersama-sama dengan pemutus balik
otomatis (PBO) yang berfungsi sebagai
pengaman back-upnya.
SSO
menghitung
jumlah
operasi
pemutusan
yang
dilakukan
oleh
perlindungan back-upnya secara otomatis
disisi hulu dan SSO ini membuka pada
saat peralatan pengaman disisi hulunya
sedang dalam posisi terbuka.

Relay Differential

Prinsip kerja :
a.
Membandingkan
besarnya
sekunder
kedua
trafo
arus
digunakan.

arus
yang

b. Keadaan normal : Besarnya arus


sekunder pada trafo adalah sama,
sehingga tidak ada arus yang mengalir
pada relay akibatnya relay tidak bekerja.
c. Keadaan abnormal : Besarnya arus
sekunder pada trafo adalah tidak sama,
sehingga arus mengalir pada relay
akibatnya relay bekerja.
Relay differential digunakan sebagai
pengaman generator, trafo daya, busbar,
motor-motor yang mempunyai daya besar.
Persyaratan yang harus dipenuhi relay ini :
Perbandingan transformasi pada kedua
trafo arus harus sama.

Karakteristik kedua trafo arus sama.


Polaritas kedua trafo arus sama.
Sifat relay differential :
Cepat bereaksi dan sangat selektif,
tidak perlu dikoordinasikan dengan relay
lain.
Digunakan pada pengaman utama
bukan pengaman cadangan.
Daerah pengamanannya dibatasi oleh
pasangan trafo arus dimana relay
differential dipasang.

Anda mungkin juga menyukai