Anda di halaman 1dari 7

Yosua Pardede

Kelas: XII A1

2014 - 2015

Membandingkan titik didih NaCl serta mengamati titik beku NaCl

I. Tujuan
1. Mengamati penurunan titik beku air yang diberi larutan garam dengan air murni.
2. Mengetahui penurunan titik didih air yang diberi larutan garam dengan air murni.
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab kenaikan titik didih dan penurunan titik beku pada
larutan elektrolit dan non-elektrolit
II. Pendahuluan
- Latar Belakang
Titik beku larutan adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Tekanan luar tidak terlalu berpengaruh pada titik beku. Pada postingan
sebelumnya sudah dibahas bahwa pada tekanan 760 mmHg (1 atm), air membeku pada suhu 0
C, sedangkan pada tekanan 4,58 mmHg air akan membeku pada suhu 0,0099 C.
Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan
tekanan luar. Titik didih suatu cairan bergantung pada tekanan luar. Penurunan tekanan uap
suatu cairan akibat adanya zat terlarut membawa konsekuensi bagi titik didih cairan tersebut.
Pada setiap suhu, suatu larutan memiliki tekanan uap yang lebih rendah daripada pelarut
murninya, akibatnya suatu larutan akan memiliki titik didih yang lebih tinggi dari pelarut
murninya karena energi diperlukan lebih benyak untuk dapat menyamakan tekanan uap
larutan dengan tekanan udara luar, energi yang lebih tinggi didapat dari suhu yang dinaikkan.
- Formulating The Problem
1. Bagaimana perbedaan penurunan titik beku air yang diberi larutan garam dengan air
murni ?
2. Bagaimana perbedaan penurunan titik didih air yang diberi larutan garam dengan air
murni ?
4. Apa saja faktor-faktor penyebab kenaikan titik didih dan penurunan titik beku pada
larutan elektrolit dan non-elektrolit ?
III. Theory
1. Kenaikan Titik Didih Larutan (Td / Tb)
Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari
molekul yang menyebabkan cairan berada pada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli
berada di permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan tersebut. Titik didih cairan
berhubungan dengan tekanan uap. Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang
tinggi pada suhu tertentu, maka molekul-molekul yang berada dalam larutan tersebut mudah
untuk melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau dapat dikatakan pada suhu yang sama
sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekul-molekul dalam larutan
1

Yosua Pardede

Kelas: XII A1

2014 - 2015

tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari larutan. Jadi larutan dengan tekanan
uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik didih yang lebih rendah.
Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan udara
luar. Titik didih cairan pada tekanan udara 760 mmHg disebut titik didih standar atau titik
didih normal. Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh
cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan).
Telah dijelaskan di depan bahwa tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap
pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari
pelarut sehingga kecepatan penguapan berkurang. Hubungan antara tekanan uap jenuh dan
suhu air dalam larutan berair ditunjukkan pada Gambar 1. Berikut :

Garis mendidih air digambarkan oleh garis CD, sedangkan garis mendidih larutan
digambarkan oleh garis BG. Titik didih larutan dinyatakan dengan Tb1, dan titik didih pelarut
dinyatakan dengan Tb0. Larutan mendidih pada tekanan 1 atm. Dari gambar di atas dapat
dilihat bahwa titik didih larutan (titik G) lebih tinggi daripada titik didih air (titik D). Oleh
karena tekanan uap larutan zat non volatil lebih rendah dari pelarut murninya maka untuk
mendidihkan larutan perlu energi lebih dibandingkan mendidihkan pelarut murninya.
Akibatnya, titik didih larutan akan lebih tinggi daripada pelarut murninya.
Besarnya kenaikan titik didih larutan, Td (relatif terhadap titik didih pelarut murni)
berbanding lurus dengan kemolalan larutan. Dalam bentuk persamaan dinyatakan dengan:
Td / Tb m, atau ;
Td = Kd x m
Kd adalah tetapan kesetaraan titik didih molal. Harga Kd bergantung pada jenis pelarut.

2. Penurunan Titik Beku Larutan (Tf)


Penambahan zat terlarut non volatil juga dapat menyebabkan penurunan titik beku
larutan. Gejala ini terjadi karena zat terlarut tidak larut dalam fasa padat pelarutnya.
2

Yosua Pardede

Kelas: XII A1

2014 - 2015

Contohnya, jika sirup dimasukkan ke dalam freezer maka gula pasirnya akan terpisah dari es
karena gula pasir tidak larut dalam es.
Agar tidak terjadi pemisahan zat terlarut dan pelarutnya ketika larutan membeku, diperlukan
suhu lebih rendah lagi untuk mengubah seluruh larutan menjadi fasa padatnya. Seperti halnya
titik didih, penurunan titik beku (Tf) berbanding lurus dengan kemolalan larutan :
Tf m

atau

Tf = Kf x m

Kf disebut tetapan penurunan titik beku molal. Harga Kf untuk beberapa pelarut dapat dilihat
pada Tabel 1.3.
Tabel 1. Tetapan Penurunan Titik Beku Molal (Kf) Beberapa Pelarut
Nilai Kf untuk benzena 5,12 C m1. Suatu larutan dari zat terlarut non volatil dalam pelarut
benzena sebanyak 1 molal akan membeku pada suhu lebih rendah sebesar 5,12 C dari titik
beku benzena. Dengan kata lain, titik beku larutan zat non volatil dalam pelarut benzena
sebanyak 1 molal akan mulai membeku pada suhu (5,5 5,12) C atau 0,38 C.
Penerapan dari penurunan titik beku digunakan di negara yang memiliki musim dingin. Suhu
udara pada musim dingin dapat mencapai suhu di bawah titik beku air. Oleh karena itu, dalam
air radiator mobil diperlukan zat antibeku yang dapat menurunkan titik beku air. Zat antibeku
yang banyak digunakan dalam radiator adalah etilen glikol (C2H6O2).
Selain pada radiator, penerapan dari penurunan titik beku juga digunakan untuk mencairkan
es di jalan-jalan dan trotoar pada musim dingin. Hal ini dilakukan dengan cara menaburkan
garam-garam, seperti CaCl2 dan NaCl sebagai penurun titik beku air sehingga es dapat
mencair.
IV. Alat dan Bahan
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kompor listrik
Beker Glass
Neraca Ohaus
Termometer raksa
Gelas ukur
Cawan Petri
Penjepit kayu
Pengaduk kaca
Spatula

Bahan
1. Garam (NaCl)
2. Air (dingin)
V. Cara Kerja
3

Yosua Pardede

Kelas: XII A1

2014 - 2015

1. Siapkan dua buah beker gelas 100 mL, lalu isi beker gelas yang pertama dengan air
biasa bervolume 50 mL.
2. Hitunglah banyaknya massa yang diperlukan untuk membuat larutan garam sebesar 1
molar dengan volume air 50 mL.
3. Panaskan kedua larutan. Ukur suhu awal larutan hingga suhu mendidh kemudia catat
data kenaikan suhunya.
4. Siapkan beker 2 gelas masing-masing di isi dengan 100 mL air, masukkan 10 gram aduk
hingga larut amati penurunan suhunya.
5. Tambahkan lagi 10 gram lalu amati penurunan suhunya, dan catat data dalam bentuk
tabel.
VII. Data hasil pengamatan
Tabel
Penurunan titik beku
No

Air es

Suhu awal

1.
2.

Ke-1
Ke-2

20oC
19oC

Setelah diberi
10gram
17oC
16oC

Kenaikan titik didih


No
1.
2.

Larutan
Air
Garam

Suhu awal
27oC
28oC

Titik didih
99oC
100oC

VIII. Diskusi
1. Grafik penurunan titik beku dan grafik kenaikan titik didih
Jawab:
-

Grafik

1. Penurunan titik beku

Waktu
3 menit
3,3menit

Yosua Pardede

Kelas: XII A1

2014 - 2015

Penurunan Titik Beku Air Es


25
20
15
10
5
0

Penurunan Titik Beku

2. Kenaikan titik didih


120
100
80
Air Biasa

60

Air + Garam
40
20
0
T0

T1

T2

T3

T4

2. Bagaimana hasil praktek dengan teori tentang penurunan titik didih dan kenaikan titik
didih yang sudah ada ?

Jawab:
Hasil dari praktikum yang telah kami lakukan dengan teori yang sudah ada sudah tepat
bahwa hasil praktikum menunjukan bahwa kenaikan titik didih larutan akan semakin
5

Yosua Pardede

Kelas: XII A1

2014 - 2015

besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlaru semakin besar. Titik didih larutan akan
lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Hal ini juga diikuti dengan penurunan titik
beku pelarut murni, atau titik beku larutan lebih kecil dibandingkan titik beku
pelarutnya. Roult menyederhanakan ke dalam persamaan
Tb = kb . m
Tb = kenaikan titik didih larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk 1 mol zat
dalam 1000 gram pelarut)
m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)
Perubahan titik didih atau Tb merupakan selisih dari titik didih
dengan titik didih pelarutnya, seperti persamaan :
Tb = Tb Tb
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb
Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut,
partikel/mol terlarut khususnya yang terkait dengan

larutan

dari zat pelarut.


tapi oleh jumlah

proses ionisasinya. Untuk

zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan

untuk

dikalikan dengan faktor ionisasi

sehingga persamaannya menjadi :

larutan,

kenaikan titik didik harus

Dimana,
n = jumlah ion-ion dalam larutan
= derajat ionisasi
Dan untuk penurunan titik beku Garam memiliki titik beku yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan pelarut murni air. Apabila ke dalam air kita larutkan garam dan
kemudian suhunya diturunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu larutan
tersebut secara perlahan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan
berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada
pada fasa cair dibandingkan fasa padat, akibatnya saat proses pendinginan berlangsung,
larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair. Hal ini menyebabkan potensial
kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah sedangkan potensial kimia pelarut dalam fasa
padat tidak terpengaruh. Inilah sebab mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku
larutannya.
Untuk jumlah konsentrasi sebuah larutan terhadap titik beku dan titik didih, semakin
besar konsentrasi zat tersebut akan mengakibatkan semakin tingginya titik didih larutan dan
semakin tingginya penurunan titik bekunya.

IX. Kesimpulan
6

Yosua Pardede

Kelas: XII A1

2014 - 2015

1. Garam bila di bekukan akan lebih lama dari pada air saja.
2. Garam bila dipanaskan akan lebih lama bila di bandingkan air saja.
3. Konsentrasi larutan berbanding lurus dengan kenaikan titik didih dan penurunan titik
beku.
X. Referensi
1. http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/06/pengertian-titikdidih.html
2. http://hatopikchem.wordpress.com/pbm-kimia/kenaikan-titik-didih-%E2%88%86tbdan-penurunan-titik-beku-%E2%88%86tf-larutan-contoh-soal-praktikum/
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan
4. http://rumushitung.com/2014/02/22/kenaikan-titik-didih-dan-penurunan-titik-beku/
5. http://blogg4ndonesia.blogspot.com/2013/09/makalah-tentang-kenaikan-titikdidih.html

Anda mungkin juga menyukai