Anda di halaman 1dari 3

Sintesis methanol

Methanol pertama kali ditemukan oleh R.Doyle pada tahun 1661. Dan kemudian
diidentifikasi stuktur kimia dan molecular methanol ditemukan oleh J.B.A Dumas
dan J.von Liebig pada tahun 1834. Methanol mulai diproduksi pada tahun 1913.
Methanol tersebut diproduksi dengan menggunakan basis katalis besi oksida. Dan
pada tahun 1923 methanol telah diproduksi secara massal degan kondisi operasi
pada tekanan tinggi (250-350 bar) dan suhu (320-450 oC) dan proses tersebut telah
berlangsung lebih dari 40 tahun. Katalis methanol yang digunakan adalah zinc
oxide-chromium oxide catalyst.
Proses Sintesis Metanol terbagi menjadi 2, yaitu:

Proses high pressure : berlangsung pada kondisi 250-350 bar dan 320450OC

Proses low-pressure : berlangsung pada kondisi 60-80 bar dan 250-280 OC


Saat ini lebih banyak digunakan proses low-pressure karena lebih
ekonomis dan syngas yang dihasilkan tidak mengandung sulfur.
pembentukan metanol dapat diringkas dengan tahapan reaksi pokok dari skema
diatas yang dapat digambarkan oleh gambar berikut:

Gambar.4 Skema Pokok Pembentukan Metanol


Berikut ini adalah penjelasan dari masing masing reaksi pokok pembentukkan
metanol.
1. Pemanasan dan Desulfurisasi
Pada alat ini, gas alam untuk proses dan bahan bakar diumpankan
pada tekanan 27 bar dan suhu 30oC. Selanjutnya gas alam ini dipanaskan
hingga bersuhu 385oC dan dimasukkan ke dalam unit desulfurisasi dengan
katalis CoMo untuk menghilangkan kandungan belerang yang dapat merusak
katalis nikel pada reformer. Selanjutnya gas alam yang memiliki tekanan 24,3
bar dan suhu 385oC sebagian besar gas alam ini dimasukkan untuk proses
reformasi gas dan sisanya digunakan sebagai bahan bakar.
2. Reformasi Gas
Reformasi gas merupakan tempat pengubahan atau pengonversian
gas alam (natural gas) menjadi gas sintesis yang umumnya terdiri dari CO,
CO2, dan H2. Gas-gas tersebutlah yang akan digunakan sebagai bahan baku

dari sintesis pembentukkan metanol. Berikut ini adalah reaksi yang terjadi
pada reformasi gas.
CH4 + H2O CO + 3H2
CH4 + 1/2O2 CO + 2H2
1/2O2 + H2 H2O
3. Sintesis Metanol
Sintesis metanol dilakukan pada reaktor, disinilah akan terbentuk
metanol dari gas sintesis reformer. Reaksi-reaksi di tempat pembentukan
metanol menghasilkan 3 produk sampingan, yaitu air, aseton, dan etanol.
Untuk pemisahan produk dengan produk sampingan maka hasil sintesis
metanol harus dialirkan kedalam kolom distilasi. Proses-proses utama pada
unit koversi methanol adalah kompresi gas sintetis, lingkar sintesis , dan
pembuangan gas.
4. Distilasi Metanol
Alat ini memiliki tujuan untuk memisahkan metanol mentah yang
dihasilkan dari gas-gas terlarut didalamnya. Proses pemisahan metanol
mentah dari gas terlarut, air, dan senyawa lainnya dilakukan dalam kolom
distilasi. Alat ini dioperasikan menggunakan prinsip perbedaan volatilitas
antara senyawa-senyawa tersebut.
Dalam proses sintesis methanol, ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan,
yaitu:

1. Aspek Kimia
Reaksi yang terjadi dalam unit 200 adalah :
CO + 2 H2 CH3OH
CO2 + 3 H2 CH3OH + H2O
CO + H2O CO2 + H2
Ketiga reaksi di atas bersifat eksotermis.

2. Aspek termodinamika dan kinetika


Dilihat dari aspek termodinamika dan kinetika, konversi CO dan CO 2 akan
meningkat pada tekanan yang lebih tinggi. Pada temperatur reaksi yang
semakin bertambah, konversi CO akan menurun dan konversi CO 2 akan
meningkat. Hal ini terjadi karena ketiga reaksi bersifat eksothermis.

3. Aspek Daur Ulang


Daur ulang yang dilakukan pada sintesa metanol bertujuan untuk
mendapatkan konversi yang tinggi sehingga operasi berlangsung
ekonomis. Recycle dilakukan terhadap gas sintesa keluaran reaktor yang
tidak terkonversi dan telah dipisahkan dari kondensatnya. Perbandingan
gas sintesa yang direcycle terhadap tambahan gas sintesa dinyatakan

sebagai rasio recycle yang bernilai antara 2,5-5. Semakin tinggi rasio
recycle menyatakan kenaikan produksi metanol

4. Aspek Katalisator
Katalis yang digunakan pada kilang metanol ini harus memiliki selektivitas
sintesa metanol yang tinggi untuk memperkecil jumlah produk sampingan
yang dihasilkan. Dalam reaktor unit 200 digunakan katalis Cu-ZnO. Katalis
ini memiliki keaktifan sangat tinggi sehingga kecepatan reaksi tinggi pada
temperatur relatif rendah (225255C).

Anda mungkin juga menyukai