KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.
1111012014
1211011001
1211011002
1211011015
1211012009
PENDAHULUAN
Asma bronkial adalah salah satu penyakit kronis
yang paling umum pada masa kanak-kanak.
Sebuah studi yang dilakukan di Cina, bronkial hiperresponsif (BHR) yang merupakan indikator yang
lebih spesifik dari gejala asma menunjukkan bahwa
infeksi Ascaris meningkatkan prevalensi BHR.
Tingginya kadar Anti-Ascaris IgE telah ditemukan
berhubungan dengan peningkatan resiko asma pada
studi kohort sebelumnya di Jerman Timur di mana
paparan Ascaris rendah.
METODE
Etika, persetujuan dan izin
Lokasi penelitian dan peserta
Pengumpulan data
Pengujian BHR
Analisis statistik
3. Pengumpulan data
Pengumpulan data dan sampel dilakukan dari
bulan Maret sampai Juli 2005.
Dilakukan tes BHR pada anak
Total kadar IgE dalam serum diukur dengan
menggunakan
metode
fluoro
enzyme
immunoassay (FEIA).
Antibodi IgE spesifik untuk Dermatophagoides
pteronyssinus (DP) dan Ascaris lumbricoides
diukur oleh sistem CAP-FEIA
Spesimen tinja segar diperiksa untuk parasit
menggunakan metode Pap smear
4. Pengujian BHR
5. Analisis Statistik
Data dianalisis menggunakan SPSS v22
HASIL
Dari 114 anak yang mengi, 59 (55%) adalah BHRpositif, dan 32 (73%) adalah BHR-negatif dan 44
anak-anak yang tidak pernah mengi.
PEMBAHASAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar Anti-Ascaris Ig E
dikaitkan dengan peningkatan resiko BHR-positif pada anakanak 9 tahun di pedesaan Bangladesh, di mana prevalensi
infeksi Ascaris adalah 75%.
Hagel dkk. melaporkan bahwa kadar anti- Ascaris IgE dikaitkan dengan
peningkatan resiko BHR dan penurunan FEV1 di daerah di mana
Ascaris sangat prevalent. Sesuai dengan penelitian tersebut,
ditemukan hubungan yang signifikan antara kadar anti-Ascaris IgE dan
BHR antara anak-anak.
KESIMPULAN
Anti-Ascaris IgE memainkan peran penting
dalam pengembangan mengi dan uji positif BHR
di antara anak pedesaan Bangladesh.