Anda di halaman 1dari 4

Filsafat Sejarah Kritis

1. Pengertian Filsafat Sejarah Kritis


Filsafat sejarah kritis mempunyai sifat yang untuk meneliti dan lebih mengarahkan
kepada masalah masalah bagaimana masa silam itu dapat dilukiskan, digambarkan atau dapat
direkontruksi kembali, hubungan antara filsafat sejarah kritis dan ilmu sejarah sama seperti
hubungan filsafat ilmu dan ilmu, keduaanya meneliti secara filosofis bagaimana proses
pengumpulan pengetahuan terjadi dan bagaimana proses itu dapat dibenarkan dalam arti
umum maupun formal.
2. Obyek Filsafat Sejarah
Terdiri dari 2 obyek
a.

Obyek material sejarah kritis

b. Obyek formal filsafat sejarah kritis


3. Skeptisme, Konstrukstivisme, Re-enactmentisisme dan verifikasionisme
Maslah utama dalam filsafat sejarah adalah sejauh mana dapat diperoleh pengetahuan
yang benar mengenai masa silam dan bagaimana sifat pengetahuan mengenai masa silam itu,
mengenai mungkin atau tidaknya diusahakannya suatu pengetahuan mengenai masa silam.
a.

Aliran Skeptisme menyangsikan secara prinsip akan kesahihan pengetahuan sejarah.


Menurut mereka tidak akan mungkin ditemui pengetahuan masa silam yang terandalkan,
karena setiap ahli sejarah mempunyai kebenaran sendiri.

b.

Aliran Kontrukstivisme tidak seektrim aliran skeptisme, mereka berpendapat bahwa


pengetahuan mengenai masa silam dapat dimungkinkan dan dibenarkan bila didukung bukti
bukti historisseperti dokumen, prasati dan lainnya.

c.

Aliran Re-enactisisme yang merupakan lawan dari aliran skeptisime, mereka lebih membela
dan menyelamatkan kepastian pengetahuan sejarah. Menurutnya seorang peneliti sejarah
dimungkinkan untuk menghayati gagasan, pikiran, dan perbuatan para tokoh pelaku sejarah
yang sedang dipelajarinya.

d.

Aliran Verifikasionisme memiliki pandangan yang sangat dekat dengan pandangan


konstruksivisme apabila tidak boleh dikatakan identik. Menurut pandangan verifikasionisme
apabila didapatkan bahan bukti sejarah, maka tidak perlu lagi di sangsikan kehandalannya
dalam pengetahuan sejarah masa silam itu.

4. Tokoh tokoh Filsuf Sejarah Kritis dan Pemikirannya


Terdapat dua teori yang membahas tentang pemikiran sejarah
a.

Teori positivisme yang bertujuan mempertahankan kesatuan ilmu pengetahuan. Tokohnya


Auguste Comte dan David Hume

b.

Teori idealis yang menekankan suatu gambaran tentang pengetahuan sejarah, teori ni
dikembangkan oleh filsuf dari jerman, Italia dan juga Inggris.

5. Fakta dan Kebenaran Sejarah


Sejarah dengan sifatnya yang sekali terjadi , maka setiap peristiwa sejarah akan segera
lengkap, sehingga kenyataan kenyataan masa lampau itu tidak mungkin disaksikan lagi.
Bukti sejarah yang merupakan data yang terserak serak membutuhkan proses
pengumpulan dan juga pengujian agar diperoleh fakta sejarah.
Kebenaran Pernyataan Sejarah
Terdapat 4 teori tentang kebenaran pernyataan sejarah, ialah teori performance,
pragmatis, korespondensi dan kohesi.
6. Obyektifitas sejarah
Obyektifitas sejarah harus dipandang sebagai bagian dari kebenaran itu sendiri, sesuatu
yang benar itu akan bersifat obyektif oleh karena itu kebenaran merupakan prinsip utama
yang harus dipegang oleh sejarawan terutama dalam merekontruksi masa lampau sebagai
yang pernah terjadi. Unsur subyektif dalam pemikiran sejarah lebih nampak pada tahap
interpretasi dan penulisan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi adanya subyektifitas
dalam interpretasi sejarah :
a.

Sikap berat sebelah pribadi (personal bias)

b. Prasangka kelompok ( group prejudice)


c.

Tori tentang interpretasi sejarah mengenai faktor sejarah

d. Pandangan dunia
7. Ekplansi Sejarah
Adalah tugas untuk menjelaskan peristiwa peristiwa sejarah. Ekplansi sejarah yang
paling sederhana adalah menurut metode jurnalistik dalam penyusunan berita harus
memenuhi rumus 5 W dan 1 H
A. Deskripsi dan Penjelasan Sejarah

Laporan faktual mengenai peristiwa peristiwa sejarah yang terjadi pada Agustus 1945 di
Eropa, sekaligus dapat memberi tahu tentang penyebab terjadinya perang Dunia I.
Berdasarkan hal itu para filsuf sejarah menyatakan bahwa secara prinsipal, mustahil untuk
membedakan antara deskripsi sejarah dengan ekplansi sejarah.
B. Teori teori Ekplansi Sejarah
Patrick Guardiner membedakan dua jenis ekplansi yaitu :
-

Teori hukum hukum yang menjelaskan segalanya

Teori Seri yang terus menerus


Anker Smith berpendapat terdapat tiga visi dalam penjelasan ekplansi sejarah

Menurut pendukung covering law model

Menurut paham Hermeneutika

Menurut aliran narativisme


Sartono Kartodirjo membedakan ekplansi menjadi 2

Ekplansi deskriptif

Ekplansi analitis
8.

Hukum Sejarah

1.

Perulangan dalam ilmu ilmu alam dan dalam sejarah perumusannya bersifat umum.
Hanya dimungkinkan dengan adanya unsur pengulangan, dapat juga dilakukan
ekperimen untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi.

2.

Hukum dalam sejarah berbeda dengan ilmu lain karena hanya dapat ditarik suatu
kecenderungan kecenderungan umum dan bukan hukum hukum pasti seperti pada ilmu
lain

3. Prediksi dalam sejarah


Prediksi merupakan suatu fungsi ilmu terutama dalam lmu alam yang hakekatnya adalah
berlakunya hukum hukum dikemudian hari apabila suatu gejala memenuhi unsur yang
tercakup dalam hukum tersebut, sedangkan ilmu sejarah sangat sulit diprediksi. Kesulitan ini
jangan lantas dijadikan penghalang dalam memproyeksikan obyek sejarah.
9.

Kesadaran Sejarah
Mengenal sejarah sebagai sumber informasi tentang masa lampau yang menyebabkan

kita dapat berbudaya saat ini karena hal tu berakar dari mas lalu. Dan harus selalu kita
sempurnakan.
1. Kesadaran akan perubahan

Konsep perubahan merupakan dua konsep yang bertentangan karena kita bisa merasakan
suatu perubahan bila ada hal yang sama dan tidak berubah, melihat masa lalu akan menjadi
tolak ukur untuk meningkatkan kesadaran mengenai persatuan kita.
2. Kesadaran waktu
Perubahan menyadarkan kita tentang adanya suatu yang bergerak secara berlanjut, hal ini
merupakan kesanggupan manusia untuk melihat segala sesuatu yang tidak hanya tercurah
pada masa lalu dan sekarang namun juga masa depan.
3. Bagaimanakah dapat menumbuhkan kesadaran sejarah
Melalui sejarah kita dapat melihat identitas bangsa kita dan juga dunia, kesadaran sejarah
dibagi 2 yaitu :
1.

Nasional yaitu mempelajari pertumbuhan pergerakan bangsa dan kita dapat mempelajari
perubahan bangsa.

2. Internasional yaitu melalui pembelajaran tentang sejarah internasional, dapat dilihat bahwa
sejarah kita merupakan bagian dari sejarah dunia yang tidak bisa dipisahkan.
dari berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai