Anda di halaman 1dari 64

OTITIS MEDIA

TELINGA

Telinga Tengah
Telinga tengah berbentuk kubus dengan :
Batas luar
: membran timpani
Batas depan
: tuba eustachius
Batas bawah
: vena jugularis (bulbus jugularis)
Batas belakang
: auditus ad antrum,
kanalis fasialis pars vertikalis
Batas atas
: tegmen timpani (meningen/
otak)
Batas dalam
: berturut-turut dari atas ke
bawah,
kanalis semi sirkularis horizontal,
kanalis fasialis, tingkap lonjong
(oval window), tingkap bundar
(round
window), & promontorium.

Membran Timpani

Tuba Eustachius

Menghubungkan rongga telinga tengah nasofaring.


Bagian lateral bagian yang bertulang
2/3 medial bersifat kartilaginosa.
Origo otot tensor timpani sebelah atas bagian
bertulang
kanalis karotikus terletak di bagian bawahnya.
Bagian bertulang rawan berjalan melintasi dasar
tengkorak masuk ke faring di atas otot levator
palatinum dan tensor palatinum disarafi pleksus
faringeal dan saraf mandibularis.
Menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi
membrana timpani.

OTITIS MEDIA

Definisi

Otitis media adalah peradangan


sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba Eustachius,
antrum mastoid dan sel-sel mastoid.

Patifisiologi

Klasifikasi

Otitis Media Supuratif : Akut (OMA) dan


Kronis (OMSK)
Otitis Media Non-Supuratif / Serosa :
Akut dan Kronis
OMSK : tipe benigna dan malignant
Otitis media spesifik : otitis media
tuberkulosa, otitis media sifilitik, dan
otitis media adhesiva.

OTITIS MEDIA AKUT

Definisi OMA

Peradangan telinga tengah yang mengenai


sebagian atau seluruh periosteum dan terjadi
dalam waktu kurang dari 3 minggu.

Etiologi

Otitis Media Supuratif Akut (OMA)


- Sumbatan tuba Eustachius
- ISPA
- Kuman penyebab OMA (bakteri piogenik) :
Streptococcus Pneumoniae (38%)
Haemophilus Influenzae (27%)
Staphylococcus aureus (2%)
Moraxella Catarrhalis

- Anak-anak : ISPA >> kemungkinan OMA


>>
- Bayi : OMA dipermudah karena posisi tuba
Eustachius pendek, lebar dan horizontal.

Patogenesis dan Patofisiologi

Patofisiologi otitis media akut 1


Patofisiologi otitis media akut 2

Stadium OMA

Stadium
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium

Oklusi Tuba Eustachius


Hiperemis (Stadium pre-supurasi)
supurasi
perforasi
resolusi

Stadium oklusi tuba


eustachius

Retraksi membran timpani, kadang


membran timpati tampak normal /
berwarna keruh pucat

Stadium hiperemis

Nyeri dan rasa penuh di telinga, demam,


pemeriksaan otoskop : injeksi PD
membran timpani (hiperemis)

Stadium supurasi

Sakit dan panas >>, muntah , kejang


(bayi dan anak-anak), pendengaran
berkurang, pemeriksaan otoskop :
membran timpani merah,menebal,
cembung, refleks cahaya mulai hilang

Stadium perforasi

Keluar sekret dari telinga, sakit ,


demam , gangguan pendengaran ,
pemeriksaan otoskop : sekret + ruptur
membran timpani

Stadium resolusi

Bila daya tahan tubuh baik / virulensi


kuman rendah resolusi dapat terjadi
walaupun tanpa pengobatan

GEJALA KLINIS

Otitis Media Supuratif

Otitis Media Supuratif


Akut :

Nyeri
Demam
Malaise
Nyeri kepala di samping
nyeri telinga (kadang)
Anoreksia (anak)
Seluruh/sebagian
membran timpani
merah dan menonjol
Rasa penuh di telinga
dan penurunan
pendengaran

Otitis Media
Supuratif Kronis :

Sekret telinga yang


bau, mukopurulen
Penurunan
pendengaran
Otalgia
Vertigo dan tinitus
(jarang)

Pemeriksaan Fisik
otoskopi: otitis media serosa membrane
timpani tampak berwarna kekuningan
sedangkan otitis media mukoid tampak kusam
dan keruh. Maleus tampak pendek, retraksi dan
berwarna putih kapur. Air fluid level tanda
cairan serous di cavum timpani, pantulan
cahaya yang berkurang/menghilang
Penilaian Imobilitas membrane timpani dengan
otoskop penumatik dengan memberikan
tekanan negative dan positif.
Rinoskopi
Pemeriksaan garpu tala

Pemeriksaan Penunjang
Radiologi: CT Scan atau MRI
Kultur untuk memastikan apakah otitis media
serosa atau otitis media supurativa tapi jarang
dilakukan karena anemesis dan pemeriksaan
fisik sudah cukup sensitive dan spesifik.
Diagnosis Banding
Otitis media supurativa
Otitis media non supurativa

PENATALAKSANAAN

Otitis Media Supurativa akut


Terapi :
Antibiotik : perhatikan resistensi kuman.
Simtomatik : antipiretik, analgetik,
Nasal dekongestant / terapi alergi
Operasi : miringotomi u/ drainage
mastodektomi pd std koalesen dan std
komplikasi. (mastoidektomi simpleks)

Management Otitis Media Akut


Initial Management :

Otitis Media Akut limited episode First line


antibiotic
Persistent infection Second line or broad
spectrum antibiotic
Pertimbangkan : tympanocentesis jika tidak
responsive

Recurrent episodes (> 3 episodes in 6


months) Antibiotic prophylaxis

Antimikroba untuk Otitis Media Akut


First

line
Amoxicillin
Second line
Amoxicillin-clavulanate
Trimethoprim-sulfamethoxazole
Erythromycin-sulfamethoxazole
Broad spectrum
Cefixime, Azithromycin, Clarithromycin

Penatalaksanaan

Terapi OMA tergantung pada stadiumnya.

Penatalaksanaan Stadium Oklusi

tujuan terapi: membuka kembali tuba


eustachius.

obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam larutan


fisiologik untuk anak <12 thn
obat tetes hidung HCl efedrin 1% dalam larutan
fisiologik untuk anak yang berumur >12 thn atau
dewasa
sumber infeksi juga harus diobati dengan
memberikan antibiotik.

Penatalaksanaan Stadium Presupurasi

Antibiotik

penisilin atau eritromisin, jika terdapat resistensi,


dapat diberikan kombinasi dengan asam klavunalat
atau sefalosporin.
terapi awal diberikan penisilin IM agar
konsentrasinya adekuat di dalam darah.
Untuk Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari.
Pada anak diberikan ampisilin 4x50-100 mg/KgBB,
amoksisilin 4x40 mg/KgBB/hari, atau eritromisin
4x40 mg/kgBB/hari.

Obat tetes hidung


Analgesik.
Bila membran timpani sudah hiperemi difus,
sebaiknya dilakukan miringotomi.

Penatalaksanaan Stadium Supurasi

antibiotik
pasien harus dirujuk untuk dilakukan
miringotomi bila membran timpani masih
utuh.
analgesik juga perlu diberikan agar nyeri
dapat berkurang.

Penatalaksanaan Stadium Perforasi

obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari


antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.

Penatalaksanaan Stadium resolusi

biasanya akan tampak sekret mengalir keluar.


Pada keadaan ini dapat dilanjutkan antibiotik
sampai 3 minggu
namun bila masih keluar sekret diduga telah
terjadi mastoiditis.

Otitis Media Supuratif Kronis

Definisi

Otitis media supuratif kronik (OMSK) = Otitis


Media Perforata (OMP) = congek.
Infeksi kronis di telinga tengah dgn perforasi
membran timpani dan sekret yang keluar dari
telinga tengah terus menerus atau hilang
timbul. Sekret mungkin encer atau kental,
bening atau berupa nanah.

Epidemiologi

Kondisi sosial, ekonomi, suku, tempat tinggal yang


padat, hygiene dan nutrisi yang jelek.
Prevalensi OMSK Setiap Negara
oleh WHO Regional
Classification Kategori

Populasi

Paling tinggi ( >4% )

Tanzania, India, Solomon Islands, Guam, Australian


Aborigines,
Greenland

Tinggi ( 2-4% )

Nigeria, Angola, Mozambique, Republic of Korea,


Thailand,
Philippines, Malaysia, Vietnam, Micronesia, China,
Eskimos

Rendah (1-2% )
Paling rendah ( <1% )

Brazil, Kenya
Gambia, Saudi Arabia, Israel, Australia, United
Kingdom,
Denmark, Finland, American Indians

Di Indonesia

Survei pada 7 propinsi di Indonesia pada


tahun 1996
Otitis Media Supuratif Kronis sebesar 3% atau
6,6 juta penderita OMSK dari 220 juta
penduduk.

ETIOLOGI

Lingkungan
Genetik
Otitis media sebelumnya
Infeksi saluran nafas atas
Alergi
Gangguan fungsi tuba eustachius

Etiologi

Otitis Media Supuratif Kronis


(OMSK)
Faktor yang menyebabkan OMA
OMSK :
- terapi yang terlambat diberikan
- terapi yang tidak adekuat
- virulensi kuman tinggi
- imunitas rendah
- gizi kurang
- higiene kurang

Jenis-Jenis Perforasi

Jenis OMSK

OMSK Benigna

OMSK Maligna

Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar :


1.

2.

OMSK aktif, merupakan OMSK dengan


sekret yang keluar dari kavum timpani
secara aktif.
OMSK tenang, ialah OMSK yang
keadaan kavum timpaninya terlihat
basah atau kering.

Patofisiologi

Didahului dari OMA biasanya disebabkan oleh


Infeksi di Saluran Nafas Atas (ISPA), umumnya
terjadi pada anak

ISPA menyebabkan edema pada mukosa


saluran nafas termasuk mukosa tuba eustakius
dan nasofaring tempat muara tuba eustakius
Edema ini akan menyebabkan oklusi tuba yang
berakibat : gangguan fungsi tuba eustakius yaitu
fungsi ventilasi, drainase dan proteksi terhadap
telinga tengah.

Jika proses peradangan ini tidak mengalami


resolusi dan penutupan membran timpani setelah
6 minggu maka OMA beralih menjadi OMSK.

Diagnosis

Anamnesis (history-taking)

Terjadi perlahan dan penderita seringkali


datang dgn gejala-gejala penyakit yang sudah
lengkap.
Telinga berair, sekret di liang telinga yang pada
tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan
seperti berbenang (mukous), tidak berbau
busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe
atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau
busuk, kadangkala disertai pembentukan
jaringan granulasi atau polip, maka sekret yang
keluar dapat bercampur darah.
Keluhan kurang pendengaran atau telinga
keluar darah

Pemeriksaan otoskopi

Pemeriksaan otoskopi akan menunjukan adanya dan letak perforasi.

Pemeriksaan radiologi
- Radiologi konvensional, foto polos radiologi,
- Posisi Schller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma
- CT scan dapat lebih efektif menunjukkan anatomi
tulang temporal dan kolesteatoma.

Pemeriksaan audiologi audiogram

Gejala Klinis

Terapi

Tipe Benigna

Prinsip terapi ialah konservatif atau dengan


medikamentosa.
Bila sekret yang keluar terus menerus, maka
diberikan obat pencuci telinga, H2O2 3 %
selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang,
maka terapi dilanjutkan dengan memeberikan
obat tetes telinga yang mengandung
antibiotika dan kortikosteroid.

Tipe Maligna

Prinsip terapi ialah pembedahan, yaitu


mastoidektomi dengan atau tanpa
timpanoplasti.

Terapi konservatif dengan medikamentosa


terapi sementara sebelum dilakukan
pembedahan.

Jenis Pembedahan pada OMSK

Mastoidektomi sederhana
- Dilakukan pada OMSK tipe benigna
- Tujuannya supaya infeksi tenang dan
telinga tidak berair lagi

Mastoidektomi radikal
- Dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi
atau kolesteatom yang sudah meluas
- Tujuan operasi ini ialah membuang semua
jaringan patologik dan mencegah komplikasi
ke
intrakranial

Mastoidektomi radikal dengan modifikasi


- Dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom
di daerah atik
- Tujuan operasi ialah membuang semua
jaringan patologik dari
rongga mastoid

Miringoplasti
- Dilakukan pada OMSK benigna yang sudah
tenang
- Tujuannya adalah mencegah berulangnya
infeksi telinga tengah
pada OMSK tipe benigna dengan perforasi
menetap

Timpanoplasti
- Dilakukan pada OMSK benigna dengan kerusakan
lebih berat atau OMSK benigna yang tidak bisa dg
konservatif
- Tujuan menyembuhkan penyakit serta
memperbaiki pendengaran
Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined
approach tympanoplasty)
- Dilakukan pada kasus Maligna dan Benigna
dengan jaringan granulasi yang luas.
- Tujuan menyembuhkan penyakit serta
memperbaiki pendengaran tanpa melakukan
teknik
mastoidektomi radikal

Komplikasi
A. Komplikasi ditelinga tengah :
1. Perforasi persisten membrane timpani
2. Erosi tulang pendengaran
3. Paralisis nervus fasial
B. Komplikasi telinga dalam
1. Fistel labirin
2. Labirinitis supuratif
3. Tuli saraf (sensorineural)

C. Komplikasi ekstradural
1. Abses ekstradural
2. Trombosis sinus lateralis
3. Petrositis
D. Komplikasi ke susunan saraf pusat
1. Meningitis
2. Abses otak
3. Hindrosefalus otitis

Otitis Media Efusi

Definisi

Otitis media efusi (OME) adalah peradangan


telinga tengah dan mastoid yang ditandai
dengan akumulasi cairan nonpurulen di
telinga tengah tanpa disertai tanda atau
gejala infeksi akut dengan membran timpani
utuh.

Epidemiologi

OME adalah salah satu penyakit yang paling


sering
terjadi
pada
anak.
Statistik
menunjukkan 28-38% anak prasekolah pernah
menderita OME.
Merupakan penyebab tersering gangguan
pendengaran pada anak usia sekolah.

Faktor Risiko
1. Faktor resiko anatomi: anomali kraniofasial,
down syndrome, celah palatum, dan hipertrofi
adenoid.
2. Faktor resiko fungsional: serebral palsy, down
syndrome, dan imunodefisiensi.
3. Faktor resiko lingkungan: bottle feeding,
menyandarkan botol di mulut pada posisi tengadah
(supine position), perokok , status ekonomi rendah,
banyaknya anak yang dititipkan di fasilitas
penitipan anak.

Diagnosis

Diagnosis OME seringkali sulit ditegakkan


karena prosesnya sendiri yang kerap tidak
bergejala (asimptomatik), atau dikenal
dengan silent otitis media.
Gejala yang dapat ditemukan :

Pendengaran berkurang
Displacusis binauralis
Kadang terasa seperti ada cairan yang bergerak
dalam telinga saat posisi kepala berubah.
Rasa sedikit nyeri

Diagnosis

pemeriksaan fisik telinga lazimnya ditemukan


cairan di belakang MT yang normalnya translusen.

Pemeriksaan otoskop dapat memperlihatkan:


- MT yang retracted (tertarik ke dalam), dull, dan
opaque.
- Warna MT bisa merah muda cerah hingga biru
gelap.
- Terlihat gelembung udara atau adanya level
udara-cairan (air fluid level) membuat diagnosis
lebih nyata.

Tuli konduktif dapat dibuktikan dengan garputala

Diagnosis

Pemeriksaan penunjang lain

Pneumatic otoscope
Impedance audiometry (tympanometry)
Pure tone Audiometry

Tympanometry

Pure tone Audiometry

Penatalaksanaan

Konservatif
Medika mentosa

Antihistamin atau dekongestan


Mukolitik
Antibiotik
Kortikosteroid

Pembedahan

Miringotomi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai