TELINGA
Telinga Tengah
Telinga tengah berbentuk kubus dengan :
Batas luar
: membran timpani
Batas depan
: tuba eustachius
Batas bawah
: vena jugularis (bulbus jugularis)
Batas belakang
: auditus ad antrum,
kanalis fasialis pars vertikalis
Batas atas
: tegmen timpani (meningen/
otak)
Batas dalam
: berturut-turut dari atas ke
bawah,
kanalis semi sirkularis horizontal,
kanalis fasialis, tingkap lonjong
(oval window), tingkap bundar
(round
window), & promontorium.
Membran Timpani
Tuba Eustachius
OTITIS MEDIA
Definisi
Patifisiologi
Klasifikasi
Definisi OMA
Etiologi
Stadium OMA
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium hiperemis
Stadium supurasi
Stadium perforasi
Stadium resolusi
GEJALA KLINIS
Nyeri
Demam
Malaise
Nyeri kepala di samping
nyeri telinga (kadang)
Anoreksia (anak)
Seluruh/sebagian
membran timpani
merah dan menonjol
Rasa penuh di telinga
dan penurunan
pendengaran
Otitis Media
Supuratif Kronis :
Pemeriksaan Fisik
otoskopi: otitis media serosa membrane
timpani tampak berwarna kekuningan
sedangkan otitis media mukoid tampak kusam
dan keruh. Maleus tampak pendek, retraksi dan
berwarna putih kapur. Air fluid level tanda
cairan serous di cavum timpani, pantulan
cahaya yang berkurang/menghilang
Penilaian Imobilitas membrane timpani dengan
otoskop penumatik dengan memberikan
tekanan negative dan positif.
Rinoskopi
Pemeriksaan garpu tala
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi: CT Scan atau MRI
Kultur untuk memastikan apakah otitis media
serosa atau otitis media supurativa tapi jarang
dilakukan karena anemesis dan pemeriksaan
fisik sudah cukup sensitive dan spesifik.
Diagnosis Banding
Otitis media supurativa
Otitis media non supurativa
PENATALAKSANAAN
line
Amoxicillin
Second line
Amoxicillin-clavulanate
Trimethoprim-sulfamethoxazole
Erythromycin-sulfamethoxazole
Broad spectrum
Cefixime, Azithromycin, Clarithromycin
Penatalaksanaan
Antibiotik
antibiotik
pasien harus dirujuk untuk dilakukan
miringotomi bila membran timpani masih
utuh.
analgesik juga perlu diberikan agar nyeri
dapat berkurang.
Definisi
Epidemiologi
Populasi
Tinggi ( 2-4% )
Rendah (1-2% )
Paling rendah ( <1% )
Brazil, Kenya
Gambia, Saudi Arabia, Israel, Australia, United
Kingdom,
Denmark, Finland, American Indians
Di Indonesia
ETIOLOGI
Lingkungan
Genetik
Otitis media sebelumnya
Infeksi saluran nafas atas
Alergi
Gangguan fungsi tuba eustachius
Etiologi
Jenis-Jenis Perforasi
Jenis OMSK
OMSK Benigna
OMSK Maligna
2.
Patofisiologi
Diagnosis
Anamnesis (history-taking)
Pemeriksaan otoskopi
Pemeriksaan radiologi
- Radiologi konvensional, foto polos radiologi,
- Posisi Schller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma
- CT scan dapat lebih efektif menunjukkan anatomi
tulang temporal dan kolesteatoma.
Gejala Klinis
Terapi
Tipe Benigna
Tipe Maligna
Mastoidektomi sederhana
- Dilakukan pada OMSK tipe benigna
- Tujuannya supaya infeksi tenang dan
telinga tidak berair lagi
Mastoidektomi radikal
- Dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi
atau kolesteatom yang sudah meluas
- Tujuan operasi ini ialah membuang semua
jaringan patologik dan mencegah komplikasi
ke
intrakranial
Miringoplasti
- Dilakukan pada OMSK benigna yang sudah
tenang
- Tujuannya adalah mencegah berulangnya
infeksi telinga tengah
pada OMSK tipe benigna dengan perforasi
menetap
Timpanoplasti
- Dilakukan pada OMSK benigna dengan kerusakan
lebih berat atau OMSK benigna yang tidak bisa dg
konservatif
- Tujuan menyembuhkan penyakit serta
memperbaiki pendengaran
Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined
approach tympanoplasty)
- Dilakukan pada kasus Maligna dan Benigna
dengan jaringan granulasi yang luas.
- Tujuan menyembuhkan penyakit serta
memperbaiki pendengaran tanpa melakukan
teknik
mastoidektomi radikal
Komplikasi
A. Komplikasi ditelinga tengah :
1. Perforasi persisten membrane timpani
2. Erosi tulang pendengaran
3. Paralisis nervus fasial
B. Komplikasi telinga dalam
1. Fistel labirin
2. Labirinitis supuratif
3. Tuli saraf (sensorineural)
C. Komplikasi ekstradural
1. Abses ekstradural
2. Trombosis sinus lateralis
3. Petrositis
D. Komplikasi ke susunan saraf pusat
1. Meningitis
2. Abses otak
3. Hindrosefalus otitis
Definisi
Epidemiologi
Faktor Risiko
1. Faktor resiko anatomi: anomali kraniofasial,
down syndrome, celah palatum, dan hipertrofi
adenoid.
2. Faktor resiko fungsional: serebral palsy, down
syndrome, dan imunodefisiensi.
3. Faktor resiko lingkungan: bottle feeding,
menyandarkan botol di mulut pada posisi tengadah
(supine position), perokok , status ekonomi rendah,
banyaknya anak yang dititipkan di fasilitas
penitipan anak.
Diagnosis
Pendengaran berkurang
Displacusis binauralis
Kadang terasa seperti ada cairan yang bergerak
dalam telinga saat posisi kepala berubah.
Rasa sedikit nyeri
Diagnosis
Diagnosis
Pneumatic otoscope
Impedance audiometry (tympanometry)
Pure tone Audiometry
Tympanometry
Penatalaksanaan
Konservatif
Medika mentosa
Pembedahan
Miringotomi
TERIMA KASIH