Anda di halaman 1dari 26

TO COMPARE THE OUTCOME

(EARLY) OF NEONATES WITH


BIRTH ASPHYXIA
IN-RELATION TO PLACE OF
DELIVERY AND AGE AT TIME
OF ADMISSION
Kharisma Bimo Cahya Nugroho
Pembimbing
dr. Zuhriah Hidayati, Sp.A

IDENTITAS JURNAL

Judul :

Sumber : JPMA 62: 1277; 2012

Penulis :
Shazia Memon
Salma Shaikh
Seema Bibi

To compare the outcome (early) of neonates


with birth asphyxia in-relation to place of delivery and
age at time of admission

PENDAHULUAN

Asfiksia lahir merupakan penyebab penting terjadinya


cedera neurologis
Kelahiran asfiksia terkait kematian dan kelainan
perkembangan saraf jangka panjang terlihat pada 25% 60% kejadian.
Meskipun perbaikan pelayanan kebidanan telah
mengurangi kejadian di negara-negara maju, tetapi
negara-negara berkembang masih memiliki tingkat
kematian bayi asfiksia yang lebih tinggi
Menurut WHO, kejadian kelahiran asfiksia sekitar 4 juta
per tahun. Dari bayi asfiksia, sekitar 1,2 juta mati dan
jumlah yang sama berubah ke arah komplikasi, seperti
epilepsi, cerebral palsy, dan keterlambatan
perkembangan

PENDAHULUAN CONT...

Neonatus dikatakan sebagai asfiksia jika kondisi berikut


terpenuhi:

pH arteri tali pusat <7


Skor APGAR 0 sampai 3 lebih dari 5 menit
Manifestasi neurologis (misalnya, kejang, koma, atau hipotonia)
Multisistem organ disfungsi, misalnya, kardiovaskular,
gastrointestinal, hematologis, paru, atau ginjal

Asfiksia sendiri adalah hal yang signifikan sebagai faktor


resiko terjadinya hipoksia ensefalopati iskemik (HIE).
Sebagian besar kasus HIE digambaran dengan penilaian
refleks neonatal seperti kejang, lesu, dan kelainan pupil.
Gangguan asam basa paling umum adalah asidosis
metabolik, diamati hanya pada bayi dengan HIE-III.

PENDAHULUAN CONT...

Penelitian tahun 2004, angka kematian


neonatal akibat asfiksia sedikit menurun
namun morbiditas dalam bentuk kerusakan
neurologis meningkat
Kami berpendapat bahwa kemungkinan
bertahan hidup lebih baik pada bayi asfiksia
yang lahir di pusat-pusat tersier atau ketika
bayi mencapai pusat perawatan dalam awal
6-12 jam kehidupan

TUJUAN

Tujuan
Untuk membandingkan frekuensi kelahiran
dengan asfiksia dan outcome awal dalam
kaitannya dengan waktu masuk rumah sakit
dan tempat kelahiran.

METODE

Sebuah penelitian deskriptif cross-sectional dilakukan di


Departemen Pediatri, Bangsal Neonatus dari Liaquat University
Hospital (LUH) Hyderabad dari Januari sampai Desember 2009

Inklusi: Semua bayi yang diterima di perawatan atau


dilahirkan dalam LUH dengan asfiksia

Eksklusi: Bayi yang memiliki kelainan bawaan, dengan berat


lahir <1800 gram atau prematur

Setelah persetujuan dan penelususran riwayat rinci termasuk


riwayat peri-natal, skor APGAR, dan tindakan resusitasi.
Outcome jangka pendek diukur setelah 72 jam sebagai
perbaikan klinis, cacat neurologis (hipoksia iskemik
ensefalopati stadium II atau III) atau kematian

Definisi operasional lahir asfiksia adalah kegagalan


atau onset tertundanya bernapas spontan setelah
melahirkan atau ketika ada kebutuhan ventilasi
tekanan positif untuk >1 menit
Keparahan Asfiksia dinilai oleh APGAR skor, terdiri dari
lima kriteria yaitu detak jantung, usaha nafas,
iritabilitas refleks, otot dan warna kulit. Bayi
diklasifikasikan sebagai ringan dengan skor 5-7,
moderat memiliki skor 3-5, dan Asfiksia berat dengan
APGAR skor <3
Pemeriksaan klinis semua bayi dilakukan pada usia 6,
24 dan 48 jam. Evaluasi meliputi Pemeriksaan umum
(seperti suhu, penilaian untuk pucat, sianosis) dan
antropometri.

Tanda dan tahapan hipoksia iskemik-encephalopathy


(HIE) menggunakan penilaian Sarnat. Menurut klasifikasi
ini:
Kelas

I (Ringan) meliputi iritabilitas, hipereaktif, hipotonia


ringan, dan mengisap lemah
Kelas II (moderat) meliputi letargi, kejang, dan kebutuhan
bantuan asupan makanan tabung
kelas III (berat) termasuk koma, kejang berkepanjangan,
hypotonia parah, dan kegagalan untuk mempertahankan nafas
spontan.

Hasil awal tercatat setelah 72 jam masuk RS. Ini diukur


sebagai perbaikan klinis, kematian dan atau manifestasi
HIE, kelas I, II atau III. Hasil sekunder adalah RDS,
hipotermia, hipoglikemia dan hipokalsemia dan sepsis,
DIC dan meningitis.

HASIL PENELITIAN

Frekuensi lahir asfiksia di bangsal neonatal adalah 25%

Evaluasi neurologis dilakukan dalam waktu 24 jam pasca masuk,


90 (15%) yang ditemukan normal. sementara tanda-tanda HIE
dtemukan pada 510 (85%) bayi, dari 180 (30%) bayi berada di
tahap I, 210 (35%) di Tahap II dan 120 (20%) dalam tahap III dari
HIE

Hasil awal diukur 72 jam setelah masuk untuk menilai perbaikan


klinis, gambaran HIE, atau keluar. Hampir semua bayi pada tahap I
HIE meningkat sedangkan pada tahap III meninggal atau dengan
kecacatan

Di sisi lain ada perbedaan yang signifikan tercatat ketika hasilnya


berkorelasi antara cacat dan mati. (P <0,46 = 0,5327 dengan DF =
1, OR = 0,7778 dengan 95% CI 0,44-1,36)

Mengenai usia di jam pada saat masuk rumah


sakit, ada perbedaan kecacatan neurologis
yang signifikan secara statistik antara bayi
yang diterima dalam 6 jam pasca kelahiran
dan mereka diterima setelah 6 jam (P
<0,0255 kelahiran, statistik chi-square 4,986
(DF = 1);. OR = 0,6359 dengan 95% CI =
0,4338-0,9321)

KESIMPULAN
Studi menemukan asfiksia lahir ini lebih sering
pada bayi aterm dari pada bayi prematur.
Sebagian besar diidentifikasi secara signifikan
sebagai faktor risiko ibu terkait dengan
asfiksia. Kematian asfiksia lebih tinggi pada
neonatus dengan HIE.

P : Bayi yang diterima di perawatan atau


dilahirkan dalam LUH dengan asfiksia

C : Bayi yang dirawat pada usia lebih dari 6 jam

O
: Kematian asfiksia lebih tinggi pada
neonatus dengan HIE

: Bayi yang dirawat pada usia kurang dari 6 jam

JUDUL
No.

Kriteria

Ya (+) atau Tidak (-)

Jumlah kata dalam judul < 12 kata

Deskripsi judul

Daftar penulis sesuai aturan jurnal

Korespondensi penulis

Tempat & waktu penelitian dalam judul

Menggambarkan isi
utama penelitian, tanpa
singkatan

ABSTRAK
No.

Kriteria

Ya (+) atau Tidak (-)

Abstrak satu paragraf

Mencakup komponen IMRC

Secara keseluruhan informatif

Tanpa singkatan selain yang baku

Kurang dari 250 kata

299 kata

PENDAHULUAN
No

Kriteria

Ya (+)
atau
Tidak (-)

Terdiri dari dua bagian atau


dua paragraf

Paragraf pertama
mengemukakan alasan
dilakukan penelitian

Paragraf kedua menyatakan


hipotesis atau tujuan
penelitian

Didukung oleh pustaka yang


relevan

Kurang dari satu halaman

METODE
No.

Kriteria

Ya (+) atau Tidak (-)

Jenis dan rancangan penelitian

Waktu & tempat penelitian

Identifikasi studi

Kriteria inklusi

Kriteria ekslusi

Perincian Cara penelitian

Uji statistik

Program komputer

Persetujuan subjek

HASIL PENELITIAN
No.

Kriteria

Ya (+) atau Tidak (-)

Jumlah subjek

Tabel karakteristik subjek

Tabel hasil penelitian

Komentar & pendapat penulis ttg hasil

Tabel analisis data dengan uji chi-square

+
Pada diskusi
-

PEMBAHASAN, KESIMPULAN,
DAN DAFTAR PUSTAKA
No.

Kriteria

Ya (+) atau
Tidak (-)

Pembahasan & kesimpulan dipaparkan terpisah

Pembahasan & kesimpulan dipaparkan dengan jelas

Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya

Pembahasan sesuai landasan teori

Keterbatasan penelitian

Simpulan utama

Simpulan berdasarkan hasil penelitian

Saran penelitian

Penulisan daftar pustaka sesuai aturan

VALIDITAS

Awal penelitian didefinisikan dengan jelas


dan taat asas, misalnya saat diagnosis
ditegakkan

Outcome dinilai dengan kriteria objektif


dan subjektif

Hasil sudah divalidasi pada kelompok


subjek yang lain

APPLICABLE

Pasien subjek penelitian banyak


ditemukan dalam praktek sehari-hari

Kesimpulan hasil studi penting dan


bermanfaat bila disampaikan kepada
pasien

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai