Pengeboran BB II Edit
Pengeboran BB II Edit
BAB II
PEMBORAN EKSPLORASI
2.1.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui
tentang keadaan endapan batubara yang meliputi bentuk dan pola sebaran,
kualitas dan sumberdaya batubara tersebut agar dapat dikembangkan hinga ke
tahap penambangan.
2.2.
Dasar Teori
Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk,
dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian yang
akan di tambang, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan
hidup. Dalam upaya untuk memperoleh bukti nyata yang rinci dan
menyakinkan, maka harus mampu mengambil contoh dari endapan bahan
galian yang berada di tanah. eksplorasi prospek seharusnya dilakukan secara
berurutan disesuaikan dengan tingkatan perolehan data yang terdefinisi dan
kegiatan tersebut sebaiknya melibatkan tim gabungan yang terdiri dari
geologis dan explorer, mining enginering, chemist (untuk preparasi conto).
Menurut sifat penyelidikannya terhadap suatu endapan bahan galian, kegiatan
eksplorasi di bedakan atas eksplorasi langsung dan eksplorasi tak langsung.
1. Eksplorasi langsung
a. Eksplorasi langsung permukaan
Cara eksploitasi langsung di permukaan yang sering di gunakan
adalah penyelidikan singkapan (outcrop), penjejakan (tracing float),
pembuatan parit (trenching), pembuatan sumur uji (tes pit) dan
pemboran inti.
Gambar 2.1
Pemboran Eksplorasi
Pemboran dilakukan untuk dapat menentukan batas (outline) dari
beberapa endapan dan juga kemenerusan dari endapan tersebut yang
Iqbaluddin Permana
H1C112043
contoh,
dapat
dilihat
beberapa
tahapan
pemboran
pemboran
pada
titik
memastikan
metode
yang
digunakan
untuk
memplot
atau
1. Pemboran Auger
Auger adalah bor tangan dengan tangkai yang dilengkapi spiral
untuk membawa material halus ke permukaan, biasanya digunakan untuk
endapan plaser. Kelebihan alat bor ini adalah dapat digunakan untuk
sampling dalam jika sumuran uji tidak praktis. Dengan auger kita dapat
mencapai kedalaman 60 m tapi biasanya cukup sampai 30 m. Pada tanah
yang halus pemboran dengan auger biasanya cepat sehingga conto yang
keluar harus dapat diorganisasikan dengan baik. Auger adalah bor ringan
dan tidak cocok digunakan untuk tanah atau material yang keras dan
berbongkah.
2. Rotary Drilling
Rotary drilling adalah metode pemboran non-coring dan tidak
sebanding jika pemboran dilakukan pada batuan dengan kekerasan halussedang seperti batugamping atau batulumpur. Tipe mata bor (bit) pada
jenis pemboran ini menggunakan tricone atau roller rock bit yang ditutupi
oleh tungsten karbida. Potongan atau kepingan batuan akan ditekan keluar
oleh fluida bor yang rata-rata kecepatannya 100 m/jam. Tipe alat bor ini
Iqbaluddin Permana
H1C112043
3. Reverse Circulation
Reverse circulation (RC) drilling mulai digunakan pada
pertengahan tahun 70-an dan biasanya digunakan untuk material sedimen
yang tidak terkonsolidasi seperti pada endapan aluvial. Air atau udara
dapat digunakan sebagai fluida bor dan inti bor atau sludge dapat diperoleh
semua. Media fluida dialirkan ke sludge lewat dua dinding pada stang bor
dan kembali ke permukaan lewat pusat stang bor. Pada percussive drilling
kepingan batuan juga tertransport ke permukaan lewat tengah stang bor
kemudian menuju ke cyclon dimana disana ditampung conto bor.
(Anonim. 2014)
Berdasarkan Berdasarkan mekanisme pemboran, pemboran dapat
dapat dibagi dibagi lagi, yaitu :
1. Pemboran Tumbuk (Percussive Drilling Percussive Drilling)
Pemboran Tumbuk, memanfaatkan gaya tubukan atau impact,
dioperasikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat
secara berulang berulang-ulang kedalam lubang bor sehingga lubang bor
terbentuk akibat mekanisme tumbukan dan beban rangkaian bor.
2. Pemboran Putar (Rotary Drilling)
Lubang bor dibentuk dari pemboran dengan mekanisme putar dan
disertai pembebanan.
3. Bor Putar Hidraulik (Hidraulic Rotary)
Dimana lubang bor dibentuk dari Dimana lubang bor dibentuk
dari kombinasi antara mekanisme putar, tekanan hidraulik dan beban
setang bor.
Kelebihan dan kekurangan mesin bor tumbuk dibandingkan mesin bor
putar, yaitu:
Kelebihannya antara lain :
Iqbaluddin Permana
H1C112043
pemetaan geologi
yang disebabkan
penyimpangan-penyimpangan
mil
dibawah
permukaan.
Atas dasar pengaruh gravitasi dari benda-benda dibumi yang
sebanding dengan selisih density antara suatu
batuan dengan
batuan
beku dan
magnet
Iqbaluddin Permana
H1C112043
ditimbulkan
bahwa
yang
yang bergantung
refraksi dan
lapisan
perangkap reservoir,
perangkap stratigrafi
dan
seperti
struktur antiklin,
patahan,
Gambar 2.2
Data hasil logging
Gambar 2.3
Ilustrasi Pengerjaan Logging di darat.
8. Data Cutting
Analisa cutting ini sangat penting bagi penentuan
lokasi pemboran karena analisa cutting adalah awal atau
dasar dalam proses eksplorasi minyak bumi atau biasa
Iqbaluddin Permana
H1C112043
ada
tidaknya
hidrokarbon
yang
Gambar 2.4
Data hasil cutting
9. Data Corring
Suatu operasi pengambilan contoh batuan formasi (core) dengan
menggunakan peralatan khusus. Operasi ini dapat dilakukan pada saat
pemboran berlangsung maupun setelah pemboran selesai. Hal inilah yang
kemudian membedakan operasi pengambilan core menjadi dua, yakni
Bottom Hole Corring dan Side Wall Coring. Dari analisa core ini, kita akan
mendapatkan parameter parameter dari sifat fisik batuan.
(Anonim. 2014)
Iqbaluddin Permana
H1C112043
Gambar 2.5
Data hasil corring
Iqbaluddin Permana
H1C112043