Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
jualah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah Mollusca ini. Sholawat dan salam tak
lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga,
kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Drs.
Bunda Halang, MT , Mahruddin, M.Pd dan Maulana Khalid Riefani atas bimbingan yang
diberikan dalam proses pembuatan makalah ini selaku dosen pembimbing mata kuliah Zoologi
Invertebrata.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan
sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak.
Kami berharap semoga makalah Mollusca ini dapat digunakan sebagaimana mestinya
dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita. Amin ya rabbal alamin.

Banjarmasin, 28 Februari 2014

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Jadi, jika ditinjau dari aal
katanya, Mollusca berarti hewan yang memili tubuh lunak. Mollusca mencakup hewan-hewan
yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca
yang lunak sebagai ciri utama dari hylum ini umumnya dilindungi oleh suatu cangkang yang
keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah persebaran
yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun air laut. Dengan
persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca menjadi phylum dengn anggot spesies terbesar
kedua setelah Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya beberpa
millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya
pun sangat bervariasi walaupun bentuk dasarnya bersifat simetri bilateral. Pada beberapa
terjadi modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni
Gastropoda, cephalooda, Bivalvia, Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan pada ciri morfologi,
anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri
tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam
kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu,
Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing parasit
yang sangat merugkan bagi manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan phylum Mollusca?
2. Apa yang menjadi karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca?
3. Bagaimana pengklasifikasian dari phylum Mollusca?
4. Bagaimana peranan Mollusca dalam kehidupan?

C.
1.
2.
3.
4.

Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian dari phylum Mollusca .
Untuk mengetahui karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca.
Untuk mengetahui pengklasifikasian dari phylum Mollusca.
Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.

D.
1.
2.
3.

Manfaat
Untuk membantu mahasiswa memahami materi tentang phylum Mollusca.
Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai Zoologi Invertebrata.
Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan phylum Mollusca dalam
berbagai sektor kehidupan.

E. Metode Penulisan
Pada makalah ini kami menggunakan metode perpustakaan yang berasal dari buku-buku
pengetahuan alam dan melalui media internet.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu
dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang sudah
tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu mollusca yang termasuk ke
dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya.

1.

2.

Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:


Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi
untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi
untuk menangkap mangsa.
Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat
organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh
mantel.

3.

Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga
yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat
lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus
dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri
dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang
berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan,
ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air
contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput.Mollusca yang
hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina
pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu
ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga
menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi
mollusca dewasa.

B. Karakteristik Mollusca
Moluska adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals invertebrata yang
dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan paling akrab, termasuk univalves
(kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan cephalopoda (kelas cephalopoda). Filum
mollusca juga termasuk kurang dikenal froms menyedot sebagai Chitons (kelas Polyplacophora)
dan gading menjual (kelas Scaphopoda), antara lain.
The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan cukup
baik, sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari daerah, yang didominasi oleh
gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini kita tahu kira-kira tujuh
puluh enam morfospesies molluscan dari lima kelas dari wilayah HIMMI. banyak di antaranya
terlalu kecil untuk ditangkap sebagai bycatch dan hanya taksa yang lebih besar seperti cumi,
siput besar atau kerang akan akrab bagi pengamat. Namun penting untuk membuat pengamat
menyadari Divercity moluska mereka cenderung encounther.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik
{mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan
endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri, umumnya memiliki mantelyang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai

rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.
(Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 86)
Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti
kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk
berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang mempunyai
radula (lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel. Pernapasan dilakukan
dengan menggunakan insang atau paru-paru, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat eksresi
berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion
visceral dan ganglion pedal yang ketiganyadi hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs.
Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
Ciri-ciri Mollusca:
1.
Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2.
Habitatnya di ait maupun darat
3.

Merupakan hewan triploblastik selomata.

4.

Struktur tubuhnya simetri bilateral.

5.

Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.

6.

Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf

7.

Organ ekskresi berupa nefridia

8.

Memiliki radula (lidah bergigi)

9.

Hidup secara heterotrof

10.

Reproduksi secara seksual

C. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf, Mollusca
terdiri atas lima kelas yaitu :
1. Kelas Gastropoda (L.Gaster = perut + podos = kaki)
a. Pengantar
Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular. Ada sekitar 50.000 spesies
Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Oleh karena banyaknya
jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin
(spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya
simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering
disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.

Pernapasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan


Gastropoda yang hidupdi air, bernapas dengan insang.
Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga
ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi.
Alat ekskresi berupa sebuh ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke
dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung
terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.
b. Contoh: Achatina Fulica
1) Struktur Tubuh
Tubuhnya bercangkok (concha), kebanyakan berputar ke kanan (dekstral) ada juga yang
berputar ke kiri (sinistral). Putaran ini berasal sari apeks melaluiwhorl sampai ke aperture.
Bagian tengah yang merupakan sumbu putaran disebut kollumella. Kollumella ini tidak terlihat
dari luar.
Cangkok terdiri atas tiga lapisan, yaitu: (1) periostrakum, terbuat dari bahan tandukyang
disebut konkiolin, (2) lapisan prismatik, terbuat dari kalsit atau arragonit, (3) lapisan mutiara,
terdiri dari CaCO3, jernih dan mengkilap. Lapisan prismatik dan periostrakum dibentuk oleh
tepi pallium yang menebal, sedangkan mutiara dibentuk oleh seluruh permukaan pallium. Pada
waktu aktif tubuh menjulur dari cangkok, terdiri atas bagian: (1) kepala (pada ujung depan agak
ke ventral terdapat mulut, dua pasang tentakel, pada ujung tentakel yang lebih panjang terdapat
mata); (2) leher (pada sisi sebelah kanan terdapat lubang genital); (3) kaki (terdiri atas otot yang
kuat untuk merapat, (4) viscera yang belum begitu jelas batasnya (terdapat di dalam cangkok,
berbentuk spiral, ditutupi oleh mantel, pada bagian tepi cangkok dekat kaki mantel menjadi lebih
tebal disebut gelangan (kollar), di bawah gelangan ini terdapat lubang pernafasan; rongga mantel
berfungsi juga sebagai organ pernafasan.
2) Sistem Pencernaan Makanan
Makanan berupa tumbuh-tumbuhan, dipotong-potong oleh rahang zat tanduk (mandibula),
kemudian dikunyah oleh radula. Zat-zat makanan diserap di dalam intestin. Saluran pencernaan
makanan terdiri atas: rongga mulut-faring (tempat dimana terdapat radula)-esofagus-temboloklambung-intestin-rektum-anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas: kelenjar ludah, hati, dan
pankreas.
3) Sistem Peredaran Darah
Jantung terdapat di dalam cavum pericardi, terdiri dari dua bagian, yaitu satu atrium dan satu
ventrikel. Dari ujung ventrikel keluar aorta yang bercabang dua, yaitu: (1) Cabang yang berjalan
kea rah anterior, mensuplai darah bagian tubuh sebelah anterior (kepala) kemudian membelok ke
arah ventral menjadi arteria pedalis yang mensuplai darah ke bagian kaki; (2) cabang yang
berjalan ke arah posterior, mensuplai darah ke viscera, terutama ke kelenjar pencernaan,

4)

5)

6)

7)
a)
b)
c)

8)

a)
b)
(1)
(2)

ventrikel, dan ovotestes. Arteria bercabang-cabang yang langsung mencapai rongga-rongga


darah atau hemocoelom (tidak membentuk kapiler-kapiler. Dari hemocoelom, dikumpulkan
kembali melalui sirculus venosus(=pembuluh darah yang berjalan melingkar). Circulus
venosus terdiri atas dua (masing-masing mengumpulkan arah dari daerah viscera, daerah kaki
dan kepala, kemudian darah diteruskan ke paru-paru (untuk melepaskan CO 2, dan menerima
oksigen) selanjutnya masuk kembali ke atrium kemudian ke ventrikel. Darahnya mengandung
pigmen pernafasan yang berwarna biru (=haemocyanin), berfungsi untuk mengikat Oksigen, zatzat makanan, dan sisa metabolisme.
Sistem Pernafasan
Alat pernafasan berupa paru-paru (modifikasi dari rongga mantel yang kaya dengan kapilerkapiler darah).
Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa nephridia, terdapat di dekat jantung dan saluran uretranya terletak di
dekat anus.
Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas: ganglion serebral (sebelah dorsal), ganglion pedal (sebelah
ventral), ganglion parietal (sebelah lateral), ganglion abdominal (sebelah median), ganglion
bukal (sebelah dorsal rongga mulut).
Organ Reseptor
Terdapat tiga macam reseptor yang utama, yaitu:
Kemoreseptor (terletak pada tentakel yang pendek)
Photoreseptor (merupakan mata sederhana yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen dan
sel-sel reseptor)
Statoreseptor (berupa statokist, terdapat pada ganglion pedalis dan mendapat syaraf dari
ganglion serebralis)
Selain dari itu seluruh permukaan tubuhnya peka terhadap sentuhan dan stimulant lainnya.
Sistem Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermafrodit, tetapi untuk fertilisasi diperlukan spermatozoa dari
individu lain, karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat membuahi sel telur. Ova dan
spermatozoa dibentuk bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar kecil berwarna putih
kemerahan, terletak melekat di antara kelenjar pencernaan (hepatopankreas, pada apek dari masa
viscera). Saluran yang terdapat pada ovotestis, yaitu:
Duktus hermaproditikus (=persatuan saluran halus pada ovotestis)
Spermoviduk, terdiri dari dua saluran, yaitu:
saluran telur (oviduk), berakhir pada vagina, dan
saluran semen (vasdeferens), berakhir pada penis.

Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan suatu ruangan, yaitu atrium genital
yang mempunyai lubang keluar (=porus genitalis).
9) Gerakan dan Tingkah Laku
Alat gerak ialah kaki. Pada waktu aktif permukaan bawah kaki menjadi bergelombang
dengan amplitude kecil dikarenakan adanya aktivitas otot-otot dalam dindingnya. Gelombanggelombang gerakan ini dikordinasikan oleh susunan syaraf. Permukaan yang dilalui siput darat
akan menunjukkan bekas, karena adanya deretan mukus yang ditinggalkan dalam
perjalanannya. Mukusini dihasilkan oleh glandula pedalis dengan salurannya yang bermuara di
permukaan ventral di belakang mulut.
Mukus ini berguna untuk: (1) menjaga agar supaya kaki tidak menjadi kering, (2) menahan
bagian-bagian kaki yang relaksasi: sementara bagian yang kontraksi bergerak ke depan, konka
cenderung jatuh menggantung di sisi kanan dan secara periodik kembali pada posisi semula oleh
karena aktivitas muskulus kolumellaris. Achatina fulica aktif hanya pada waktu udara lembab
dan merayap kemana-mana terutama pada waktu malam hari. Pada waktu udara kering tidak
aktif (ini disebut aestivasi) dan menarik tubuhnya ke dalam konka di tempat yang terlindung,
kemudian kakinya mengeluarkan lapisan lendir yang kaku dan mengeras untuk menutup lubang
konka dan mencegah pengeringan lebih jauh.
2. Kelas Bivalvia
Kelas pelecypoda disebut juga dengan Bivalvia atau Lamellibrankhiata. Bivalvia atau
pelecypoda adalah mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci
seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang besar.
Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi tubuh dari predatornya.kata
pelecypoda memiliki arti kaki berbentuk kapak, Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar
laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya yang banyak mengandung zat kapur. Contoh hewan
kelas ini yaitu remis, tiram dan kijing. Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan
insangnya berbentuk lembaran-lembaran.
Pada Bivalvia insang biasanya berukuran sangat besar dan pada sebagian besar spesies
dianggap memiliki fungsi tambahan yaitu pengumpul makanan, disamping berfungsi sebagai
tempat pertukaran gas. Kepala tidak berkembang namun sepasang palpus labial mengapit
mulutnya. Tubuh bilateral simetris dan memiliki kebiasaan menggali liang pada pasir dan lumpur
yang merupakan substrat hidupnya dengan menggunakan kakinya. Untuk itu tubuhnya memipih
secara lateral sangat membantu dalam menunjang kebiasaan tersebut.
Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal terdapat:

Gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup.

Ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah
vertal.

1.

2.
3.

3.

a.

Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh
tubuh kerang
Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada
bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk
keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung
pembuluh darah.
Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang
menembus jantung, alat peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urutan dari luar ke dalam sebagai berikut :
Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan
oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk. Fungsinya untuk melindungi lapisan
yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam
karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
Prismatik, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang
berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantel.
Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat
merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini,
materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak
berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu
mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.
Kelas Polyplacophora
Polyplacophora adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk
dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton sp..Chiton sp termasuk
dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat
pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Apabila disentuh, akan melekat erat pada
batu karang. Hewan ini merayap perlahan-lahan pada dasar laut di batu-batuan yang lunak.
Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan sehingga tubuhnya dapat dibulatkan seperti
bola. Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan
memakan rumput laut dan mikro organisme dari batu karang.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Amphineura
Ordo : Polyplacophora
Famili : Chitondae

b.

c.

d.

e.

f.
g.

Genus : Chiton
Spesies : Chiton sp
Struktur Tubuh
Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak berkembang baik dan
terletak di bagian kepala (anterior), sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini tidak
memiliki tentakel dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan
kepingan kapur yang mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu
dibungkus lapisan kitin. Saluran mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya
memiliki lidah parut (radula).
Sistem Organ pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi faring perut usus
halus anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
Sistem saraf
Sistem saraf berupa cincin esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi mantel dan daerah
kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus.
Darah medapat oksigen dari insang.
Sistem ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.
Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel sperma yang terdapat
pada individu jantan dan betina.

4. Kelas Schapopoda
Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam
filum Mullosca. Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari mollusca.Hewan ini hanya hidup di
laut dan dipantai yang berlumpur. Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet
yang kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya. Warna yang paling
sering adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi
cangkangnya yang sangat lunak. Panjang tubuhnya sekitar 2 mm 15 cm. Scaphopoda ini tidak
memiliki insang, juga tidak memiliki jantung dan pembuluh darah.
Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina, melepaskan
sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini bertemu maka terjadilah
fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan

5.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

habitatnya mulai dari laut dangkal sampai laut dalam, kira-kira 2000 meter dari permukaan laut.
Hewan ini mempunyai kebiasaan pula untuk membenamkan dirinya dipantai.
Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah kelas
dari Phylum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas
dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang
terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang berkembang
baik berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal
seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar
di dekat leher (Romimohtarto, 2007). Contoh spesies dari kelas Cephalopoda adalah cumicumi
(Loligo pealii).
Habitat
Loligo pealii seperti halnya anggota Cephalopoda yang lainnya memiliki habitat di perairan
laut. Hewan ini dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.
Struktur Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang berbentuk
tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang berkembang
sempurna, dan mulut yang terletak diujung dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang
tentakel. Pada tangan terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala terdapat sifon.
Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan baik dan
terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung berbentuk
kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas
sepasang kelenjar ludah, hati dan pancreas.
Sistem Respirasi dan Sirkulasi
Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan kiri
ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi terdiri
atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava anterior dan
vena cava posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent ke kapiler dan
terjadilah pertukaran O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing
insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang masing-masing
bermuara pada jantung sistemik.
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas otak dan beberapa ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion pedal
serta beberapa ganglion yang lain.
Sistem Reproduksi

Loligo pealii bersifat diesius. Pada waktu kopulasi spermatofor dari hewan jantan dimasukan
dalam rongga mantel betina dengan pertolongan hektokotilus yang berbentuk seperti sisir. Telur
cumi-cumi besar dan bersifat megalesita dan jika menetas tidak melewati tahap larva.
g. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Mollusca
Classis
: Cephalopoda
Sub classis : Dibranchia
Ordo
: Teuthoidea
Familia
: Loliginidae
Genus
; Loligo
Species
: Loligo pealii
(Marshall, 1972: 704)
D. Peranan Mollusca bagi Kehidupan Manusia
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan
ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
a. Yang menguntungkan
1. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang
(Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis
(corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
2. Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
3. Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
4. Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp
5. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup
tinggi selain enak rasanya
6. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang
berwarna sangat indah.
7. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non
migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
b. Yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica

Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula
bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi, Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
2. Ciri-ciri Mollusca:
a. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
b. Habitatnya di ait maupun darat
c. Merupakan hewan triploblastik selomata.
d. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
e. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
f. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
g. Organ ekskresi berupa nefridia
h. Memiliki radula (lidah bergigi)
i. Hidup secara heterotrof
j. Reproduksi secara seksual
3. Klasifikasi Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu :
a. Kelas Gastropoda
b. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
c. Kelas Polyplacophora atau Amphineura
d. Kelas Scaphopoda
e. Kelas Chepalopoda
4. Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri atas :
a. Yang menguntungkan

1. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang
(Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis
(corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
2. Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
3. Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara, dll.
b. Yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica
B. Saran
Peranan
karbohidrat
dalam
tubuh
sangat
penting terutama
untuk kesehatan. Selainitu sebagai mahasiswa,
kita juga harus lebih banyak mengetahui dan mempelajari tentangberbagai hal
yang
menyangkut molekul atau senyawa dalam tubuh,
seperti karbohidratsebab ini akan menjadi acuan kita dalam memberikan pengajaran kepada pese
rta didiknantinya.

DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia. Pusat Penelitian Kelautan. Jakarta

Hibberd, Ty and Kirrily Moore. 2009. Field Identification Guide to Heard Island
and McDonnal Islands Benthic InvertebratesI. Australian antartic Division. Australia
Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya.
Surabaya.
Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.
Marshall, A.J., 1972. Textbooks of Zoology Invertebrata. The Macmillan Press
LTD. London.

Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1
untuk Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga.
ISBN : 979-781-726-1.
Romimohtarto, K., 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.
Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata II. IPB. Bogor.
Widayati, Hartini Etik. Biologi. Intan Pariwara

Anda mungkin juga menyukai