DISUSUN OLEH
AKADEMI KEPERAWATAN
KABUPATEN DONGGALA
2015
BAB I
A.Latar Belakang
Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar atau
serum mengacu pada konsentrasi dibawah normal
yang biasanya menunjukkan suatu kekurangan nyata
dalam simpanan kalium total
World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 mencatat
Angka kejadian Hipokalemia adalah sekitar 1 diantara
100.000 orang, pria lebih sering dari wanita dan biasanya
lebih berat. Usia terjadinya serangan pertama bervariasi dari
120 tahun, frekuensi serangan terbanyak di usia 1535 tahun
dan kemudian menurun dengan peningkatan usia.
BAB II
LANJUT
B. Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian pada klien dengan Hipokalemia menurut Doenges (2000) didapatkan
data sebagai berikut :
1. Aktifitas atau istirahat
LANJUT
B. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan pada klien yang menderita
hipokalemia menurut Doenges (2000) yaitu :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit
hipokalemia.
2. Hipertermi berhubungan dengan kegagalan untuk
mengatasi infeksi akibat penyakit hipokalemia.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan
akibat penurunan fungsi otot dalam tubuh
4. Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksi; mual muntah.
LANJUT
C. Intervensi
Perencanaan merupakan kategori dari perilaku keperawatan dimana
tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan
dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut
D. Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan keperawatan oleh perawat dan
klien. Hal-hal yang harus diperhatikan melakukan Implementasi adalah
intervensi di laksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan
validasi, penguasaan ketermpilan, interpersonal, intelektual dan tehnikal
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keperawatan.
BAB III
LANJUT
B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelelahan akibat penurunan
fungsi otot
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
3. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
4. Gangguan pola istrahat dan tidur berhubungan dengan faktor ekstenal :
lingkungan.
C. Intervensi
diagnose 1 (Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum)
mempunyai 4 intervensi, diagnose 2 (Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi) mempunyai 4 intervensi, diagnose 3 (Cemas berhubungan
dengan perubahan status kesehatan) mempunyai 4 intervensi dan diagnosa 4
(Gangguan pola istrahat dan tidur berhubungan dengan faktor ekstranal
(Lingkungan)) mempunyai 5 intervensi.
LANJUT
D. Implementasi
Implementasi yang dilakukan pada Ny.f yaitu :
Observasi, Tindahkan, mandiri, HE, Kolaborasi
E. Evaluasi
Masalah yang ada dapat diatasi semua
.
.
BAB IV
A.Pengkajian
Kesenjangan yang ditemukan oleh penulis
antara yang terdapat pada teori menurut
Doenges (2000) dan kasus pada lahan praktek
yaitu tidak ditemukannya Hipotensi, Nadi lemah
atau menurun, tidak teratur. Bunyi jantung jauh.
Perubahan karakteristik EKG dan Disritmis
LANJUT
B. Diagnosa
Asumsi
penulis
kesenjangan
terjadi
dikarenakan setiap individu mempunyai respon
terhadap penyakit berbeda-beda. Carpenito
(2012) mengatakan bahwa setiap individu
mempunyai respon yang berbeda karna manusia
itu unik
LANJUT
C. Intervensi
Berdasarkan kasus yang penulis dapatkan pada
Ny.F maka rencana tindakan keperawatan yaitu:
Kesenjangan yang didapatkan dari teori dan
kasus adalah : pada diagnosa intoleransi
aktivitas penulis hanya menggunakan 4
intervensi sedangkan pada teori terdapat 5
intervensi.
LANJUT
C. Implementasi
Pelaksanaan Implementasi keperawatan Ny.F terdapat
empat jenis tindakan, yaitu tindakan observasi, tindakan
jenis mandiri, tindakan health education serta tindakan
kolaborasi dan semua tindakan dilakukan sesuai
intervensi
Seluruh intervensi yang direncanakan pada masingmasing diagnosa telah di implementasikan dengan faktor
pendukung yaitu keluarga pasien yang cukup kooperatif
serta kerja sama antara penulis dengan tenaga medis
yang ada di ruangan perawatan. Serta prasarana alat-alat
medis yang mendukung ruangan, dan memudahkan
untuk melakukan tindakan keperawatan.
LANJUT
D. Evaluasi
Pada kasus Ny.F
masalah dapat teratasi
semua