Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

F DENGAN DIAGNOSA MEDIS


HIPOKALEMIA DI RUANGAN CENDRAWASIH ATAS
RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA (RSU) PALU
TANGGAL 23 S/D 25 MARET 2015

Disusun Sebagai Salah Satu SyaratDalam Memperoleh


SebutanProfesiAhli Madya Keperawatan
(Amd.Kep)

DISUSUN OLEH

FEBRIK PHILIP TOBIGO


NIM : 210 011

AKADEMI KEPERAWATAN
KABUPATEN DONGGALA
2015

BAB I

A.Latar Belakang
Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar atau
serum mengacu pada konsentrasi dibawah normal
yang biasanya menunjukkan suatu kekurangan nyata
dalam simpanan kalium total
World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 mencatat
Angka kejadian Hipokalemia adalah sekitar 1 diantara
100.000 orang, pria lebih sering dari wanita dan biasanya
lebih berat. Usia terjadinya serangan pertama bervariasi dari
120 tahun, frekuensi serangan terbanyak di usia 1535 tahun
dan kemudian menurun dengan peningkatan usia.

BAB II

A. Konsep Teori Krisis Hipertensi


1.Pengertian
Hipokalemia adalah kekurangan
kadar kalium di cairan ekstra sel yang
menyebabkan pindahnpya kalium ke luar
sel. Akibatnya, ion hidrogen dan kalium
tertahan di dalam sel dan menyebabkan
gangguan atau perubahan pH plasma.

LANJUT
B. Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian pada klien dengan Hipokalemia menurut Doenges (2000) didapatkan
data sebagai berikut :
1. Aktifitas atau istirahat

Gejala : kelemahan umum, latergi.


2. Sirkulasi.

Tanda : Hipotensi Nadi lemah atau menurun, tidak teratur. Perubahan


karakteristik EKG. Disritmis, PVC, takikardia / fibrasi ventrikel.
3. Eliminasi
Tanda : Nokturia, poliuria bila faktor pemberat pada hipokalemia meliputi
GJK atau DM. Penurunan bising usus, penurunan mortilitas, usus,
ilues paralitik. Distensi abdomen.
4. Makanan / cairan
Gejala : Anoreksia, mual, muntah.

LANJUT
B. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan pada klien yang menderita
hipokalemia menurut Doenges (2000) yaitu :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit
hipokalemia.
2. Hipertermi berhubungan dengan kegagalan untuk
mengatasi infeksi akibat penyakit hipokalemia.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan
akibat penurunan fungsi otot dalam tubuh
4. Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksi; mual muntah.

LANJUT
C. Intervensi
Perencanaan merupakan kategori dari perilaku keperawatan dimana
tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan
dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut
D. Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan keperawatan oleh perawat dan
klien. Hal-hal yang harus diperhatikan melakukan Implementasi adalah
intervensi di laksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan
validasi, penguasaan ketermpilan, interpersonal, intelektual dan tehnikal
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keperawatan.

BAB III

2. Keluhan Utama : Badan susah digerakkan.


3. Riwayat Keluahan Utama
Pasien Masuk RSU Anutapura Palu pada Tanggal 19 Maret
2015 jam 09.00 dengan keluahan badan susah digerakkan,
faktor pencetus setelah pasien melakukan aktivitas, keluhan
dirasakan hilang timbul di rasakan diseluruh badan.
Keluhan muncul apabila pasien beraktivitas dan berkurang
saat pasien beristrahat. Sebelumnya pasien hanya dirawat
dirumah oleh keluarganya Namun kondisi pasien tidak
mengalami perubahan sehingga keluarga membawa pasien
4. Keluhan yang menyertai
Pasien mengatakan cemas dengan penyakitnya, susah tidur dan sering
bertanya-tanya tentang penyakitnya.

LANJUT
B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelelahan akibat penurunan
fungsi otot
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
3. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
4. Gangguan pola istrahat dan tidur berhubungan dengan faktor ekstenal :
lingkungan.
C. Intervensi
diagnose 1 (Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum)
mempunyai 4 intervensi, diagnose 2 (Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi) mempunyai 4 intervensi, diagnose 3 (Cemas berhubungan
dengan perubahan status kesehatan) mempunyai 4 intervensi dan diagnosa 4
(Gangguan pola istrahat dan tidur berhubungan dengan faktor ekstranal
(Lingkungan)) mempunyai 5 intervensi.

LANJUT

D. Implementasi
Implementasi yang dilakukan pada Ny.f yaitu :
Observasi, Tindahkan, mandiri, HE, Kolaborasi
E. Evaluasi
Masalah yang ada dapat diatasi semua
.
.

BAB IV

A.Pengkajian
Kesenjangan yang ditemukan oleh penulis
antara yang terdapat pada teori menurut
Doenges (2000) dan kasus pada lahan praktek
yaitu tidak ditemukannya Hipotensi, Nadi lemah
atau menurun, tidak teratur. Bunyi jantung jauh.
Perubahan karakteristik EKG dan Disritmis

LANJUT

B. Diagnosa
Asumsi
penulis
kesenjangan
terjadi
dikarenakan setiap individu mempunyai respon
terhadap penyakit berbeda-beda. Carpenito
(2012) mengatakan bahwa setiap individu
mempunyai respon yang berbeda karna manusia
itu unik

LANJUT

C. Intervensi
Berdasarkan kasus yang penulis dapatkan pada
Ny.F maka rencana tindakan keperawatan yaitu:
Kesenjangan yang didapatkan dari teori dan
kasus adalah : pada diagnosa intoleransi
aktivitas penulis hanya menggunakan 4
intervensi sedangkan pada teori terdapat 5
intervensi.

LANJUT

C. Implementasi
Pelaksanaan Implementasi keperawatan Ny.F terdapat
empat jenis tindakan, yaitu tindakan observasi, tindakan
jenis mandiri, tindakan health education serta tindakan
kolaborasi dan semua tindakan dilakukan sesuai
intervensi
Seluruh intervensi yang direncanakan pada masingmasing diagnosa telah di implementasikan dengan faktor
pendukung yaitu keluarga pasien yang cukup kooperatif
serta kerja sama antara penulis dengan tenaga medis
yang ada di ruangan perawatan. Serta prasarana alat-alat
medis yang mendukung ruangan, dan memudahkan
untuk melakukan tindakan keperawatan.

LANJUT

D. Evaluasi
Pada kasus Ny.F
masalah dapat teratasi

semua

KIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai