PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Chronic venous insufiensi (CVI) merupakan keadaan kelainan pada pembuluh darah vena tahap
lanjut yang di sebabkan oleh keadaan pathologis dimana darah yang mengalir pada pembuluh
darah vena ekstermitas bawah tidak dapat kembali menuju ke jantung dengan sempurna oleh
karena disfungsi katup pada vena sehingga terjadi venous return (reflux) .CVI dapat terjadi pada
pria ataupun wanita dengan derajat severitas yang berbeda-beda . CVI biasanya disebabkan oleh
obesitas, berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga menjadikan aliran
pada pembuluh darah vena statis dan pada akhirnya katup vena tidak dapat menutup dengan baik,
oleh karena katup vena tidak menutup dengan sempurna maka akan ada aliran balik pada
pembuluh darah vena.
Untuk mengetahui Severitas pada CVI dapat diketahui dengan ultrasonografi vaskuler, pada
pemeriksaan ultrasonografi vaskuler teknisi kardiovaskuler memiliki peranan yang penting
dalam melakukan tindakan pemeriksaan pada pasien.
Dengan menulis tugas makalah tentang pemeriksaan ultrasonografi vaskuler pada pasien
CVI penulis ingin mengetahui apa itu CVI?,bagaiman tanda-tanda dan gejala pada CVI? dan
bagaimana teknik pemeriksaan serta untuk mengetahui (pengukuran) derajat severitas pada
CVI dengan menggunakan ultrasonografi vaskuler. Maka dengan latar belakang tersebut
diatas penulis membuat laporan ini, semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan untuk
diri penulis dan pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
Chronic Venous Insufiensi merupakan kelaianan tahap lanjut pada pembuluh darah vena
dimana darah dari tungkai tidak dapat mengalir menuju jantung dengan baik , oleh karena
disfungsi katup vena.
1.3
1.3.1
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui langkah-langkah pemeriksaan pada pasien CVI, menggunakan mesin duplex
sonografi vaskuler
1.3.2
Tujuan Khusus
Mengetahui derajat severitas pada CVI
Mengetahui gambaran B-mode, kurva doppler , serta spektrum colour pada CVI
Mengetahui tanda dan gejala pada CVI
Mengetahui penyebab terjadinya CVI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk menyampaikan
nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, sel darah dll dari dan menuju sel-sel
tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan homeostasis. Sistem ini terdiri
atas organ jantung dan pembuluh-pembuluh darah.
Jantung merupakan organ yang terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium kanan, ventrikel
kanan, atrium kiri dan ventrikel kiri. Secara umum sistem ini bekerja dengan mengikuti pola
sebagai berikut:
Darah yang rendah kandungan oksigen dan tinggi CO 2 yang berasal dari sirkulasi sistemik
dihantarkan melalui vena kava superior dan inferior menuju atrium kanan, masuk ke ventrikel
kanan lalu dihantarkan melalui arteri pulmonalis menuju ke paru untuk di-oksigenasi
kembali. Selanjutnya darah yang telah kaya akan oksigen akan masuk melalui vena
pulmonalis menuju atrium kiri, lalu masuk ke ventrikel kiri untuk dihantarkan menuju
sirkulasi sistemik melalui pembuluh aorta. Demikian seterusnya. Secara umum pembuluh
darah terbagi menjadi dua yang menjauhi jantung di sebut pembuluh darah artery dan yang
mendekati atau mengalir menuju ke jantung di sebut vena. (gambar 1 )
(gambar 1 sirkulasi kardiovaskuler)
2.1.1 Artery
Arteri merupakan pembuluh yang bertugas membawa darah menjauhi jantung yang kaya
akan o2 tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali a.pulmonalis yang membawa darah menuju
paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri terbesar yang ada dalam tubuh adalah
aorta, yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung.
Aorta yang keluar keluar dari ventrikel kiri jantung sebagai aorta ascendens. Kemudian,
aorta ascendens mengalami percabangan yaitu arcus aortasebelum melanjutkan diri
sebagai aorta descendens. Arcus aorta memiliki tiga percabangan yaitu:
1.
A.brachiocephalic/a.anonyma. Arteri ini akan bercabang menjadia.carotis
communis dextra, a.subclavia dextra dan a.thyroidea ima (yang mendarahi kelenjar
thyroid bagian inferior).
2.
3.
A. subclavia sinistra.
Setiap a.carotis communis (baik dextra maupun sinistra) akan bercabang menjadi a.carotis
interna (yang mendarahi otak) dan a.carotis externa(yang mendarahi wajah, mulut, rahang
dan leher) . Sedangkan setiap a.subclavia (baik dextra dan sinistra) akan bercabang antara
lain menjadia.vertebralis (mendarahi otak dan medula spinalis). Kedua a.vertebralis (dextra
dan sinistra) akan menyatu menjadi arteri-arteri spinal yang segmental, dan sebelum naik ke
otak akan membentuk a.basilaris. A.basilaris lalu bercabang menjadi a.cerebralis posterior
dan beranastomosis dengan a.communicating posterior dan a.cerebralis anterior membentuk
circulus Willisi yang khas di otak.
A. subclavia sendiri tetap berjalan ke ekstremitas atas sebagai a.aksilaris dan
mempercabangkan a.subscapularis, yang mana akan mempercabangkana.circumflexa
scapulae.
Selain itu, a.subclavia juga akan bercabang menjadi a.mammaria interna(memperdarahi
dinding dada depan dan kelenjar susu), a.thyrocervicalis dana.costocervical. Cabang dari
a.thyrocervical
adalah a.thyroidea
inferioryang
mendarahi
kelenjar
thyroid, a.suprascapular (a.transversa scapulae)dan a.transversa colli (a.transversa
cervical).
a. Pembuluh darah arteri ekstremitas atas
Sirkulasi darah pada ekstremitas atas disuplai oleh a.aksilaris, yang merupakan cabang dari
a.subclavia (baik dextra maupun sinistra). A.aksilaris ini akan bercabangmenjadi
a.brachialis di sisi ventral lengan atas, selanjutnya pada fossa cubiti akan bercabang
menjadi a.radialis (berjalan di sisi lateral lengan bawah, sering digunakan untuk mengukur
tekanan darah dan dapat diraba pada anatomical snuffbox) dan a.ulnaris (berjalan di sisi
medial lengan bawah).(gambar 2)
(gambar 2. peredaran darah pada extermitas atas)
A.radialis terutama akan membentuk arkus volaris profundus, sedangkan a.ulnaris terutama
akan membentuk arkus volaris superfisialis, yang mana kedua arkus tersebut akan
mendarahi daerah tangan dan jari-jari.
b. Peredaran darah arteri ekstremitas bawah(tungkai)
Peredaran darah pada artery ekstremitas bawah disuplai oleh a.femoralis, yang merupakan
cabang dari a.iliaka eksterna (suatu cabang a.iliaka communis, cabang terminal dari aorta
abdominalis). Selanjutnya a.femoralis memiliki cabang yaitu a.profunda femoris, sedangkan
a.femoralis bercabang menjadi a.poplitea. A.profunda femoris sendiri memiliki empat
cabang a.perfontrantes.
Selain
itu
juga
terdapat a.circumflexa
femoris
lateral dan a.circumflexa femoris medial yang merupakan percabangan dari a.profunda
femoris.
A.poplitea akan bercabang menjadi a.tibialis anterior dan a.tibialis posterior. A.tibialis
anterior akan berlanjut ke dorsum pedis menjadia.dorsalis pedis yang dapat diraba di antara
digiti 1 dan 2. A.tibialis posterior akan membentuk cabang a.fibular/peroneal, dan a.tibialis
posterior pedis sendiri tetap berjalan hingga ke daerah plantar pedis dan bercabang
2.1.2
Vena
Vena merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari sistemik kembali ke jantung
(atrium dextra), kecuali v.pulmonalis yang berasal dari paru menuju atrium sinistra. Semua
vena-vena sistemik akan bermuara padavena cava superior dan vena cava inferior.
a. Peredaran darah di kepala
Vena yang ada di kepala seperti v.emisaria dan v.fasialis sebagian akan bermuara
pada v.jugularis interna, sebagian lagi pada v.jugularis eksterna. Nantinya v.jugularis
eksterna akan bermuara pada v.subclavia, di mana v.subclavia akan beranastomosis dengan
v.jugularis interna membentukv.brachiocephalica. Terdapat dua v.brachiocephalica, masingmasing dextra dan sinistra. Keduanya akan menyatu sebagai v.cava superior.(gambar 4)
( gambar 4, vena pada kepala )
b.
Peredaran darah pada vena ekstremitas atas(lengan )
Vena-vena yang ada di tangan, seperti v.intercapitular, v.digiti palmaris dan v.metacarpal
dorsalis akan bermuara pada v.cephalica dan v.basilica di lengan bawah. Dari distal ke
proksimal, kedua vena ini akan mengalami percabangan dan penyatuan
membentuk v.mediana cephalica, v.mediana basilica, v.mediana cubiti, v.mediana
profunda dan v. mediana antebrachii sebelum mencapai regio cubiti. Setelah regio cubiti,
vena-vena tersebut kembali membentuk v.cephalica dan v.basilica. V.basilica akan bersatu
dengan v.brachialis (yang
merupakan
pertemuan
v.radialis
dan
v.ulnaris)
membentuk v.aksilaris di mana nantinya v.cephalica juga akan menyatu dengannya
(v.aksilaris). V.aksilaris akan terus berjalan menuju jantung sebagai v.subclavia lalu
beranastomosis
dengan
v.jugularis
interna
dan
eksterna
(dari
kepala)
membentuk v.brachiocephalica untuk selanjutnya masuk ke atrium dextra sebagai vena cava
superior.(gambar 5)
(gambar 5. Vena pada lengan)
c.
Pendarahan vena ekstremitas bawah (tungkai)
Arcus vena dorsalis yang berada di daerah dorsum pedis akan naik melaluiv.saphena
magna di bagian anterior medial tungkai bawah. V.saphena magna tersebut akan bermuara
di v.femoralis. Sedangkan v.saphena parvayang berasal dari bagian posterior tungkai bawah
akan bermuara padav.poplitea dan berakhir di v.femoralis. V.tibialis anterior dan v.tibialis
posterior juga bermuara pada v.poplitea.
Dari v.femoralis, akan bercabang ke v.iliaca externa lalu menuju v.iliaca communis dan
selanjutnya menuju v.cava inferior.
Selain itu terdapat juga v.glutea superior, v.glutea inferior dan v.pudenda interna di daerah
gluteus, yang bermuara ke v.iliaca interna.(gambar 6)
(gambar 6. Vena pada tungkai)
Untuk menilai aliran vena pada ekstremitas bawah ada beberapa titik penting yang harus di
perhatiakan :
a.
Vena Iliaka ( ILLIAC VEIN ).
Paling awal kita evaluasi untuk melihat bekuan darah ( Thrombosis ) yang berasal dari
pembuluh darah bagian distal ( DVT )
b. Vena Femoralis :
Selain mengevaluasi thrombus perlu juga kita perhatikan keadan katup vena.Bila penutupan
katup vena tidak sempurna maka akan terjadi aliran balik yang dapat menyebabkan Cronic
Venous Insufisiensi (CVI )
c.
Vena Poplitea dan Vena Saphena Magna :
Vena Vena ini juga penting kita evaluasi apakah ada Thrombus atau CVI
2.2.Definisi CVI
Vena memiliki fungsi untuk mengembalikan darah dari semua organ tubuh ke jantung.
Pembuluh darah vena di pengaruhi oleh tekanan hidrostatik,pompa otot dan katup vena.
sehingga darah dari tungkai dapat kembali menuju ke jantung, salah satu contoh vena
dipengaruhi oleh tekanan hidrosttik dan katup adalah pada saat Otot betis dan otot-otot di
kaki berkontraksi untuk menekan pembuluh darah vena dan mendorong darah menuju ke
jantung . Untuk menjaga agar darah yang menuju ke jantung tidak kembali katup pada vena
akan menutup.
Insufisiensi vena kronis terjadi ketika katup pada vena tidak dapat menutup dengan sempurna
sehingga mengakibatkan adanya aliran balik (reflux),Kerusakan katup dapat terjadi sebagai
akibat dari penuaan, duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama.
Jadi Chronic Venous Insufisiensi merupakan suatu kelainan atau penyakit pembuluh darah
Vena tahap lanjut yang disebabkan olehkeadaan patologis pada vena dimana darah dari vena
ekstremitas bawah tidak dapat kembali ke jantung secara sempurna oleh karena disfungsi
katup vena sehingga terjadi venous return
( reflux ). (gambar 7)
(gambar 7. Katup pada vena)
2.2.1
-
2.2.2
2.2.5
3.1.1
a.
b.
c.
d.
e.
Pasien di minta untuk melepas celana bagian luar, kemudian berbaring dalam posisi semi
fowler(1/2 duduk) dan memakai selimut
f.
Prosedur Pemeriksaan
Pakai handscoon
Ambil gambaran short axis, kemudian lakukan cus, dan beri nama
( gambar B-mode short axis femoralis comunis, sumber:www.google .co.id)
Ambil gambaran long axis pada A femoralis comunis kanan/ kiri, gunakan doppler
Ambil gambaran long axis pada pembuluh darah vena femoralis kemudian beri spektrum
doppler, lakuakn SQD. Akan terlihat gambaran kurva doppler vena kemudian hitung time
reflux (gambar 8, 9)
(gambar
(gambar 8, kurva dopler vena femoralis kanan)
(gambar 9 , kurva doppler pada vena femoralis comunis kiri , sumber: RSJPDHK)
Ambil gambaran long axis kemudian beri doppler color pada vena femoralis comunis
kanan dan kiri
Ambil gambaran long axis kemudian beri spektrum doppler pada vena poplitea kanan dan
kiri lakuakan SQD , hitung time reflux pada spektrum doppler vena (gambar 10,11)
(gambar 10, kurva doppler pada vena poplitea kanan, sumber: RSJPDHK)
3.1.2
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
1. CVI adalah suatu kelainan pada pembuluh darah vena tahap lanjut yang dapat
mengakibatkan aliran darah dari seluruh tubuh tidak dapat kembali menuju ke jantung oleh
karena disfungsi katup Vena
2. Pembuluh darah vena dipengaruhi oleh: tekanan hidrostatik, hemodinamik,katup vena dan
pompa otot.
3. Tanda-tanda CVI: pigmentasi, lipodermatosklerotik,edema, dan dermatitis
4. Gejala CVI: nyeri, bengkak,betis terasa tertekan,kaki terasa berat saat aktivitas dan
membaik saat diistirahatkan
5. Ultrasonografi vaskuler merupakan pemeriksaan yang tepat untuk mendiagnosa CVI
6. Dengan spektrum doppler dan color pada pemeriksaan duplex sonografi femoralis dapat
diketahui derajat severitas pada CVI
7. Hasil pemeriksaan pada pasien CVI dengan menggunakan pemeriksaan dupleks sonografi
femoralis adalah:
chronic venous insufisiensi (CVI) pada kedua tungkai
tidak ditemukan thrombosis( DVT) pada vena dalam di kedua tungkai
plaque stabil pada artery femoralis comunis kiri
penebalan artery femoralis comunis kanan
normal flow artery pada kedua tungkai
4.2 SARAN
1. Untuk melakukan pemeriksaan duplex sonografi femoralis pasien diposisikan
duduk( semi fowler)
2. Lakukan 3 manuever untuk menentukan severitas CVI( dengan SQD, ekspirasi/inspirasi
dan jika sudah severe bisa dengan cara pasien di ajak berkomunikasi)
3.
Untuk mengetahui derajat severitas pada CVI berikan doppler color pada pembuluh darah
vena
4. Gunakan spektrum doppler untuk menghitung reflux time pada doppler pembuluh darah
vena