Jakarta Pusat
TATA KELOLA OPERASIONAL
TATA KELOLA
OPERASIONAL
RSU KECAMATAN
SAWAH BESAR
PPK-BLU
I. PENDAHULUAN
Menurut Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 5 dinyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Selanjutnya pada
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal
22, dinyatakan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban menyediakan
pelayanan kesehatan pada masyarakatnya.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, Pemerintah Daerah DKI Jakarta
sebagai pusat pemerintahan sekaligus Ibukota Negara mempunyai komitmen
yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakatnya dimana
hal ini dapat terlihat dari Arah Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2013-2017 yang memuat Urusan Kesehatan di antaranya
yaitu:
1. Meningkatkan kapasitas dan kinerja jaringan penyedia pelayanan
kesehatan primer, sekunder dan tersier.
2. Memperbaiki distribusi fasilitas rumah sakit.
3. Meningkatkan mutu dan keamanan (safety) pelayanan kesehatan serta
menjamin pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin.
Sebagai bentuk implementasi dari Arah Kebijakan tersebut maka
Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta membuat Program Pembangunan
Daerah Provinsi DKI Jakarta yang merupakan Program Dedicated Bidang
Kesehatan yaitu Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui
kemudahan akses masyarakat luas terhadap fasilitas kesehatan khususnya
Rumah Sakit.
II.
1) Direktur :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi RSU
Kecamatan Sawah Besar
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan Kepala Seksi Bagian Tata
Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Medis, Kepala Seksi Penunjang dan
Keperawatan, SPI dan Komite Rumah Sakit;
c. Melaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan SKPD, UKPD, dan/atau
instansi pemerintah/swasta dalam rangka pelayanan RSU Kecamatan Sawah
Besar ;
serta
pelaksanaan
kegiatan
pemasaran,
perencanaan,
pengendalian
dan
evaluasi
RKA
RSU
Besar.
10. Pelaksanaan pengadaan, perawatan, pemeliharaan dan penatausahaan
perlengkapan / peralatan / inventaris kantor / alat kesehatan.
11. Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara RSU Kecamatan
Sawah Besar.
12. Penyusunan laporan keuangan ( realisasi anggaran, neraca, arus kas,
CALK ) RSU Kecamatan Sawah Besar.
13. Penyusunan bahan laporan direktur yang terkait dengan tugas dan fungsi
Kepala Sub Bagian Tata Usaha ; dan
dan
kearsipan
antara
lain
kebutuhan,
penempatan,
mutasi,
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian
Tata Usaha. Kepala Satuan Pelaksana Keuangan dan Perencanaan mempunyai
tugas:
a. Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan
Pelaksana Keuangan dan Perencanaan ;
b. Menghimpun bahan dan penyusunan rencana strategis RSU Kecamatan
Sawah Besar ;
c. Menyusun bahan petunjuk teknis standar operasional prosedur pengelolaan
keuangan dan pelaksanaan kegiatan perencanaan ;
d. Menghimpun bahan dan menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) RSU
Kecamatan Sawah Besar ;
e. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
kerja dan anggaran RSU Kecamatan Sawah Besar ;
f. Melaksanakan penatausahaan keuangan RSU Kecamatan Sawah Besar
g. Menghimpun bahan dan menyusun laporan keuangan (realisasi Anggaran,
neraca, arus kas, catatan atas laporan keuangan) RSU Kecamatan Sawah
Besar ;
h. Menghimpun dan menyusun bahan pertanggung jawaban pengelolaan
keuangan RSU Kecamatan Sawah Besar ;
i. Melakukan analisis dan evaluasi nilai dan manfaat aset RSU Kecamatan
Sawah Besar ;
j. Mencatat, membukukan dan menyusun akuntansi aset RSU Kecamatan
Sawah Besar ;
k. Melaksanakan mobilisasi penerimaan keuangan ;
l. Melaksanakan pengelolaan kas,utang dan piutang RSU Kecamatan Sawah
Besar ;
m. Menerima, meneliti dan memproses pengajuan surat permintaan pembayaran
(SPP) dan surat perintah membayar (SPM) ;
n. Melaksanakan sistem informasi manajemen dan keuangan RSU Kecamatan
o.
p.
q.
r.
Sawah Besar ;
Melaksanakan pembayaran pengeluaran;
Menerima, meneliti/menguji kelengkapan tagihan belanja;
Mengoordinasikan penghitungan unit cost dan usulan tarif setiap pelayanan ;
Mengkoordinasikan penyusunan formula remunerasi;
kinerja
dan
kamar operasi ;
Pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja
Pelaksanaan keselamatan pasien ;
Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan ;
Penyusunan dan pelaksanaan standar operasional prosedur pelayanan
medis,
i. Penyusunan dan pengendalian kebutuhan perlengkapan/peralatan/inventaris
pelayanan medis,
j. Penyusunan bahan laporan Kepala Seksi Pelayanan Medis terkait dengan
tugas dan fungsi Ka.Sie. YanMed ;
k. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.
6) Kepala Satuan Pelaksana (Ka. Satpel ) Gawat Darurat dan Rawat Jalan:
Kepala Satuan Pelaksana Gawat Darurat dan Rawat Jalan berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pelayanan Medis. Kepala Satuan
10
medis,
standar
operasional
prosedur,
pelaksanaan
kegiatan
pelayanan
penunjang
medis
dan
keperawatan;
c. Menyusun dan menyediakan / peralatan / inventaris pelayanan penunjang
medis;
d. Mengembangkan kegiatan pelayanan penunjang medis
e. Menyusun standar pelayanan penunjang medis, standar operasional
prosedur, monitoring, evaluasi, pengawasan dan pembinaan kegiatan
pelayanan penunjang medis;
f. Menyelenggarakan urusan rekam medis;
11
pelayanan
gizi,
laboratorium,
kefarmasian,
keselamatan
kerja,
laundry
dan
evakuasi,
pengawasan,
dan
Pembinaan
pengembangan
tenaga
keperawatan
dan
mengoordinasikan pelaksanaanya ;
g. Menyiapkan bahan laporan Satuan Pelaksana Keperawatan yang berkaitan
dengan tugas dan fungsi Kepala Seksi Penunjang dan Keperawatan ;
h. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi
Satuan Pelaksana Keperawatan.
10)Kepala Satuan Pelaksana(Ka.Satpel) Penunjang Medis:
12
monitoring,
evakuasi,
pengawasan
dan
Pembinaan
2)
Karyawan baru harus melalui proses rekrutmen dan seleksi oleh tim rekrutmen
yang dikoordinir oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan disahkan oleh Direktur
RSU.
3)
Karyawan baru yang telah lulus proses rekrutmen, ditetapkan oleh Direktur.
13
Karyawan baru dapat berupa Pekerja Harian Lepas (PHL) dan tenaga kontrak.
5)
Pekerja Harian Lepas (PHL) bekerja 3 bulan, setelah itu dapat dipertimbangkan
menjadi tenaga kontrak.
6)
7)
8)
9)
14
yang
telah
melaksanakan
pendidikan
dan
pelatihan
harus
15
- Untuk kebutuhan Satuan Pelayanan Kepegawaian yang terencana, masingmasing unit menyusun kebutuhan formasi untuk 1 tahun kedepan di
sesuaikan dengan rencana pengembangan dan peningkatan pelayanan
yang telah disepakati.
- Usulan kebutuhan Satuan Pelayanan Kepegawaian dari unit di evaluasi
oleh seksi terkait kemudian dikirimkan ke bagian Satuan Pelayanan
Kepegawaian untuk dilakukan analisa beban kerja dan analisa kebutuhan
tenaga yang riil.
- Usulan yang telah dianalisa oleh bagian Satuan Pelayanan Kepegawaian
disetujui terlebih dahulu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
- Formasi lalu disahkan oleh Direktur RSU Kecamatan sebagai acuan untuk
rekrutmen tenaga 1 (satu) tahun kedepan.
- Rekrutmen akan dilakukan 2 (dua) periode setiap tahun.
- Selanjutnya tenaga yang telah di rekrut dan dinyatakan diterima, akan
dilakukan orientasi, kemudian selanjutnya ditempatkan di unit yang
membutuhkan melalui kepala seksi dan bidang terkait.
A2.
16
C2.
Karyawan pada unit kerja terkait mengikuti pelatihan yang telah dirancang
sesuai peta kebutuhan RSU Kecamatan untuk kepentingan organisasi, terkait
dengan peningkatan dan pengembangan di Rumah Sakit. Pelatihan tersebut
dirancang setiap tahun dan masuk dalam program RBA RSU Kecamatan.
D2.
17
Karyawan yang mengikuti pendidikan harus memiliki ijin / surat tugas dari
direktur RSU Kecamatan.
E. Kesejahteraan Karyawan
Mekanisme pemberian kesejahteraan bagi karyawan berdasarkan kebijakan yang
ada di RSU Kecamatan :
E1.
E2.
E3.
E4.
Gaji
Gaji
Insentif
Gaji
Insentif
Cuti
Untuk karyawan non PNS Tetap (Pegawai Tetap BLUD), hak yang diberikan
adalah :
Gaji
Insentif
Cuti
18
E5.
Tunjangan pensiun
Cuti
19
1.
KOMPONEN UMUM
2. HASIL KERJA
20
4. TANGGUNGJAWAB
menyelesaikan tugas.
5. MOTIVASI
KOMPONEN UMUM
mengembangkan sistem kerja yang baik.
21
Continuous improvement.
7. DISIPLIN
KOMPONEN UMUM
9. ORIENTASI PELAYANAN
22
keputusan pribadi.
12. PENGUASAAN BIDANG KERJA
KOMPONEN UMUM
23
tugas.
15. INISIATIF
Untuk Penilaian kinerja Karyawan yang akan diangkat menjadi karyawan tetap
dilakukan penilaian tambahan yaitu dengan wawancara langsung.
Wawancara tersebut meliputi :
NO
Pengetahuan
1
KRITERIA
1 2 3 4 5
KOMPONEN
KETERANGAN
(Memahami
pengetahuan/ ketram-pilan
bidang
Jawab
menyelesaikan
mengelak
3
bila
(bekomitmen
pekerjaan
diberikan
tidak
tugas,
memberikan
waktu
lebih
24
berusahaan
meningkatkan
kualitas
untuk
perbaikan
memecahkan
kerja,
masalah
caranya sendriri
Orientasi
pelayanan
6
semangat
membantu
dapat
dengan
(memiliki
orang
lain
berada
dibawah
pengawasannya)
Kepemimpinan (Dapat menjadi teladan
bagi
9
rekan
kerja
dan
bawahan,
10
masalah)
TOTAL NILAI
Kriteria nilai
1. Rendah sekali kemampuanya menujukkan di jauh bawah rata-rata
2. Rendah kemampuan menunjukan dibawah rata-rata
3 Sedang sebagian besar memenuhi harapan
25
sebagai pegawai tetap. Assesmen ini dilakukan untuk melihat kompetensi setiap
karyawan yang disesuaikan dengan persyaratan kompetensi jabatan masing-masing.
Data hasil assesment di simpan oleh satuan pelayanan kepegawaian.
4. Kegiatan Orientasi
Program
orientasi
karyawan
baru
adalah
program
yang
bertujuan
26
Lama
Materi
Narasumber
08.00 09.00
'09.00 - 10.00
45 menit
60 menit
- Pembukaan
- Sejarah, Visi, Misi, Motto
Diklat
Diklat
dan
Tata
Nilai
RSU
Kecamatan
- Struktur Organisasi RSU
Kecamatan
10.15 - 10.30
15 menit
10.30 - 11.15
45 menit
11.15 12.00
45 menit
12.00 13.00
60 menit
13.00 14.00
60 menit
14.00 15.30
90 menit
TEA BREAK
Alur Pelayanan RSU
Kecamatan
Produk Layanan dan Tata
tertib
Diklat
Diklat
ISOMA
Gedung & Fasilitas RSU
Kecamatan
Hospital Tour
Gedung
Diklat
27
Hari Kedua
Waktu
08.00 - 09.15
Lama
75 menit
09.15 10.00
45 menit
10.15 - 10.30
15 menit
Materi
Peraturan Pegawai RSU
Kecamatan
Narasumber
Satuan
Pelayanan
Kepegawaian
Diklat
TEA BREAK
Satuan
10.30 12.00
90 menit
Pelayanan
Kepegawaian
12.00 13.00
60 menit
ISOMA
13.00 14.00
60 menit
14.00 15.00
60 menit
K3 RSU Kecamatan
Panitia K3RS
15.00 15.45
45 menit
Service Excellence
Diklat
Pencegahan Pengendalian
Infeksi RS
Panitia INOK
Hari Ketiga
Waktu
Lama
Materi
Narasumber
08.00 - 08.45
45 menit
Keperawatan
08.45 09.30
45 menit
09.30 10.15
45 menit
10.15 - 10.30
15 menit
TEA BREAK
10.30 - 11.15
45 menit
11.15 12.00
45 menit
12.00 13.00
60 menit
ISOMA
13.00 14.00
60 menit
Rekam
Kecamatan.
Medis
Farmasi
Laboratorium
Radiologi
Diklat
28
14.00 15.00
60 menit
Pasien Safety
Panitia PS
15.00 15.15
15 menit
Post test
Diklat
15.00 15.30
15 menit
Penutupan
Diklat
B. Orientasi Teknis
Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai di RSU Kecamatan
diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinaan dan pembekalan secara teknis
kepada pegawai yang baru ditempatkan di unit terkait. Program pelatihan teknis ini
dilaksanakan dalam 2 (dua) hari untuk mempermudah dalam pelaksanaan tugas dan
melakukan pengenalan terhadap tugas pokok dan fungsi sesuai dengan tujuan awal
rekrutmen, serta beradaptasi dengan lingkungan RSU Kecamatan
Disamping itu masa orientasi teknis akan memberikan pemahaman dan
pengenalan bagi para pegawai pada tugas dan fungsi dirinya masing-masing di unit
dimana karyawan tersebut akan ditempatkan, sehingga mereka dapat segera
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan segera dan mampu memberikan dukungan
yang tepat kepada pelaksanaan tugas pelayanan di RSU Kecamatan. Selanjutnya
sebagai pegawai yang baru di tempatkan di unit terkait di lingkungan RSU Kecamatan
perlu diberikan pendampingan agar dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dan
budaya kerja RSU Kecamatan. Penyesuaian diri yang tepat dan cepat semakin
mendukung sikap kerja para pegawai baru dan sinergi dengan lingkungannya, sehingga
apabila ada permasalahan yang berkaitan dengan cara menyesuaikan diri, para
pegawai baru memiliki bekal untuk dapat menyelesaikan secara mandiri dan tidak
mempengaruhi kinerja dan akhirnya tidak berdampak buruk pada pelayanan kepada
masyarakat.
Orientasi teknis merupakan proses pengenalan secara khusus, tentang unit yang
akan ditempati oleh karyawan tersebut. Adapun materi yang diberikan pada pelatihan
orientasi tehnis secara garis besar meliputi :
a. SOP (standar operasional prosedur) yang disesuaikan dengan penempatan dan
fungsi kerja pegawai baru.
b. Standar Operation Procedure unit dan bagian tertentu yang relevan dengan unitnya.
29
Uraian
tugas
dan
wewenang
sesuai
dengan
posisi
penempatan
di
Instalasi/bagian/seksi.
MATERI ORIENTASI TEKNIS
Hari Pertama
Waktu
08.00
09.00
'09.00
Lama
60
menit
- 60
10.00
menit
10.00 -
60
11.00
11.00
menit
60
12.00
12.00
menit
60
13.00
13.00
menit
120
15.00
menit
Materi
- Pembukaan
- Perkenalan dgn karyawan/i di unit kerjanya dan unit
terkait
- Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan unit kerjanya
- Struktur Organisasi unit kerjanya
Uraian Pekerjaan di unit kerjanya dan unit terkait
Medical Staf Bylaws & Kebijakan Pelayanan unit
kerjanya dan unit terkait
ISOMA
SPO terkait unit kerjanya dan unit terkait
Hari Kedua
Waktu
Lama
08.00 -
75
09.30
09.30
menit
45
12.00
12.00
menit
60
13.00
13.00
menit
60
Materi
Alur Pelayanan unit kerjanya dan unit terkait
Formulir- unit kerjanya dan unit terkait
ISOMA
Ruangan dan Fasilitas unit kerjanya dan unit terkait
30
14.00
menit
14.00
60
15.00
menit
I
5. Sanksi
1) Direktur memberikan sanksi hukuman disiplin terhadap Pegawai yang melakukan
pelanggaran disiplin dan tata tertib kerja setelah mempertimbangkan rekomendasi
dari Kepala Seksi/Subbag dalam bentuk Surat Keputusan.
2) Kepala Seksi/Subbag wajib memberikan teguran dan/atau memberitahukan kepada
pegawai bawahannya perihal kesalahan dan/atau kriteria pelanggaran disiplin dan
tata tertib kerja yang telah dilakukannya.
3) Jenis dan tingkat sanksi terhadap pelanggaran adalah :
a. Pelanggaran ringan berupa :
i. Peringatan lisan;
ii. Peringaan tertulis
b. Pelanggaran Sedang berupa Skorsing
c. Pelanggaran Berat berupa Pemutusan hubungan kerja.
4) Sanksi terhadap pelanggaran dapat dijatuhkan tanpa harus menurut tingkatannya,
tetapi dinilai dari bobot pelanggaran yang dilakukan dan/atau dampak yang
ditimbulkan atas pelanggaran tersebut bagi kepentingan RSU Kecamatan.
5) RSU Kecamatan menerapkan sanksi kepada Pegawai yang mendapatkan surat
peringatan sebagai berikut :
a)
b)
c)
31
32
Rapat Manajemen
Morning Report
Ronde Dokter
33
Pendahuluan
Tata kelola Keuangan atau pola pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum Daerah yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah pola
pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan
untuk menerapkan dan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.(Pergub no. 165 tahun
2012 )Badan Layanan Umum Daerah (BLUD ) adalah satuan kerja
perangkat daerah atau unit kerja pada satuan kerja perangkat
daerah.Pemerintah Provinsi daerah Khusus Ibukota Jakarta yang
mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa
penyediaan
barang
dan
/atau
jasa
yang
dijual
tanpa
Pendapatan BLUD
Pendapatan BLUD adalah pendapatan yang di terima oleh BLUD selama
satu tahun anggaran
Pendapatan BLUD RSU Kecamatan dapat bersumber dari :
a. Jasa layanan :
Pendapatan BLUD yang bersumber dari jasa layanan berupa
imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada
masyarakat
b. Hibah :
Pendapatan BLUD yang bersumber dari hibah dapat berupa hibah
terkait dan hibah tidak terkait
34
yang
berasal
dari
pemerintah
dalam
rangka
lain
hasil
penjualan
yang
tidak
dipisahkan,hasil
35
perencanaan
anggaran
masing-masing
kelompok
36
mengacu
kepada
Rencana
Strategis
Kementerian
akan
diterima
dari
masyarakat,
badan
lain,
dan
APBN/APBD.
RBA berisi seluruh uraian program kerja dan kegiatan anggaran secara
rinci dan jelas, baik kegiatan yang dibiayai dari pendapatan operasional
maupun yang masih dibiayai dari subsidi.
Dokumen perencanaan dan anggaran terdiri dari dokumen RBA, RKA
dan DPA.
37
38
pembayaran
hutang
pihak
ketiga
dan
menerima
pembayaran piutang.
e. Penata Rekening Rawat Inap;
Menginput seluruh kegiatan tindakan dan pemeriksaan yang
dilakukan di Rawat Inap, termasuk mengkoordinasikan dengan unit
penunjang lainnya.
f. Supervisor Pelayanan Kasir;
Mensupervisi
langsung
pelayanan
transaksi
kasir
Rawat
39
sesuai
dengan
ilmu
pengetahuan
kedokteran
mutahir,
serta
40
paramedis /medis RSU Kecamatan dalam melayani setiap pasien yang datang.
41
3.
pasien dijelaskan
menyiapkan pasien
42
dokter
yang
ada
wajib
memberikan
konsultansi/melakukan
menanyakan
Bagian admisi
Rekam Medik
43
RAWAT INAP
Rawat Jalan
Laboratorium/Radiologi/
Konsultan Unit Lain
Apotik
Kasir
Pulang
kemapuan
44
Umum
Tugas Pokok pelayanan rawat inap di RSU Kecamatan. adalah
memberikan pelayanan/pengobatan dan perawatan kesehatan kepada
pasien yang dirawat pada tiap unit, Meliputi :
a.
b.
c.
d.
merawat
e. Menyelenggarakan pengawasan / pengamatan, secara terus
menerus / harian terhadap keadaan sakitnya pasien
f. Menjaga ketertiban baik administrasi dan kebersihan dalam ruang
perawatan
g. Mengadakan sensus harian di tiap unitnya
h. Dokter umum purna waktu melaksanakan pengawasan pada setiap
pasien yang ada di ruang rawat inap sesuai lantai perawatan, dan
melaporkan kepada dokter spesialis yang merawat dila ada hal hal
yang diperlukan
i. Head Nurse pada tiap unit perawatan bertanggung jawab terhadap
seluruh asuhan keperawatan yang dilaksanakan .
Pedoman pelayanan medis pada saat pasien sudah dalam rawat inap
a. Pelaksanaan administrasi dilakukan oleh perawat ruang/petugas
administrasi ruang rawat inap
b. Menerima surat masuk yang dibuat oleh dokter dari unit rawat jalan,
rawat inap, OK, VK, HCU dan rujukan dari dokter tamu
c. Mengisi buku pencatatan pasien rawat inap
d. Melengkapi catatan rekam medis pasien
e. Menjelaskan kepada pasien/keluarganya mengenal
hakdan
45
yang
terjadi
pada
saat
masuk
perawatan
dan
46
lengkap
Pemeriksaan fisik lengkap
Hasil pemeriksaan laboratorium lengkap/radiologi/usg. Dll.
Diagnosa sementara / diagnosa kerja
Rencana pengobatan / tindakan yang akan dilakukan
Berkas berkas persetujuan penolakan pasien / keluarganya
terhadap rencana pengobatan / tindakan yang akan dilakukan
dokter
Seluruh instruksi dokter baik secara tertulis langsung oleh dokter
47
Kecamatan.
Surat dari dokter spesialis yang merawat berisikan anjuran yang
diperlukan selama pasien di rumah sampai waktu control ulang
48
E.
F.
49
Diperlukan tata cara pelayanan yang baku agar kelancaran serta proses
pelaksanaan operasi dapat berjalansesuaii dengan waktu direncanakan
Pedoman pelayanan Medik
Dokter spesialis yang akan melakukan tindakan bedah, sebelum
tindakan operasi dilakukan haru menjelaskan secata jelas kepada
seluruh keluarga atas tindakan yang akan dilakukan berupa :
sesudah operasi
Prognosis keadaan penyakitnya setelah operasi
Setelah operasi selesei dokter bedah harus menemui keluarga
untuk menjelaskan jalannya operasi sampai selesai
a. Setelah mengerti tentang penjelasan yang diberikan kemudian
dokter meminta persetujuan tindakan medis kepada pasien /
keluarga apakah setuju dilakukan tindakan bila pasien /
keluarga belum setuju, dicatat juga di status/rekam medik
pasien .
b. Bila setuju untuk dilakukan tindakan medis maka wakil
keluarga / pasien harus menandatangani persetujuan operasi .
c. Dokter spesialis yang akan melakukan tindakan bedah harus
pula
sebelumnya
memeriksa
seluruhnya
hasil
hasil
50
harus
operasi
Sebelum pasien di bawa ruang operasi harus dipertemukan
dengan keluarnganya untuk keperluan berdoa bersama
agar pelaksanaan operasinya berjalan dengan baik sampai
selesai.
i. Kamar Operasi RSU Kecamatan digunakan untuk operasi cito
dan elektif
G. Pedoman Pelayanan Medis di Unit Gawat Darurat
Unit Gawat Darurat RSU Kecamatan.terbuka 24 jam terus menerus.
Unit Gawat Darurat di pimpin oleh seorang dokter yang mempunyai latar
51
Dokter umum yang bekerja di Unit Gawat Darurat secara bergilir sesuai
giliran tiap 8 jam yaitu dari jam 07.00 14.00, dari jam 14.00 -22.00 dan
jam 22.00 07.00 keesokan harinya
2.
3.
4.
5.
inap)
Be admitted directly to the inpactient unit (pasien harus di rawat inap )
Be stabilized in the emergency department and transferred to another
hospital for admission ( pasien dengan kegawatan bila kondisinya
sudah stabiil dapat di rujuk ke rumah sakit lain )
52
terkait
Tujuan dilakukan tindakan anesthesia adalah
a. Menghilangkan rasa sakit
b. Menjaga faal system organ tubuh agar senantiasa / tetep stabil
c. Mengurangi ketegangan / stress pasien
d. Memudahkan tindakan bedah atau tindakan medis lainya
Tindakan / pelayanan anestesi tidak luput dari bahaya yang merugikan
pasien
Dokter / ahli anestesi waji memberikan informasinya jalannya prsedur
anestesi ataupun setelah anastesi , kepada pasien / keluarganya dan
bila pasien keluarga setuju dan mengerti perlu memberikan consentnya
jadi lembar informed consent untuk dokter ahli anestesi harus
ditandatangani tersendiri
Ketentuan pelayanan anastesi di rumah sakit adalah
Pelayanan anastesi harus dilakukan oleh dokter spesialis anastesi dan
berpengalaman yang diatur dan di kelola oleh pihak manajemen
jam makan,
jam
dengan
perlengkapan
pembersih
(pel)
yang
53
masing-masing
ruang
disediakan
perlengkapan
pel
tersendiri.
e. Pembersihan dinding dilakukan secara periodik minimal 2 (dua)
kali setahun dan di cat ulang apabila sudah kotor atau cat sudah
pudar.
f.
2. Pencahayaan
a. Lingkungan rumah sakit baik dalam maupun luar ruangan
54
analisis
hasil
inspeksi
sanitasi
pemeriksaan
laboratorium; dan
d. Tindak lanjut berupa perbaikan sarana dan kualitas air.
2. Melakukan inspeksi sanitasi sarana air minum dan air bersih rumah
air
yang
Jumlah
Tempat Tidur
25 - 100
101 - 400
401 - 1000
> 1000
Minimum
Perbulan untuk
Air Minum
Mikrobiologik
4
6
8
10
Sampel
Air
Pemeriksaan
Air Bersih
4
6
8
10
4. Pemeriksaan kimia air minum dan atau air bersih dilakukan minimal
2 (dua) kali setahun (sekali pada musim kemarau dan sekali pada
musim hujan) dan titik pengambilan sampel masing-masing pada
tempat penampungan ( reservoir ) dan keran terjauh dari reservoir.
5. Titik
pengambilan
mikrobiologik
terutama pada air kran dari ruang dapur, ruang operasi, kamar
bersalin, kamar bayi dan ruang makan, tempat penampungan (
reservoir ), secara acak pada kran-kran sepanjang sistem distribusi,
pada sumber air, dan titik-titik lain yang rawan pencemaran.
6. Sampel air pada butir 3 dan 4 tersebut di atas dikirim dan
55
5. Pengelolaan Limbah
1. Limbah Medis Padat
a.
medis padat
mulai
dari
dan
d.
e.
tempat khusus
lain yang
mempunyai
insinerator
untuk dilakukan
pemusnahan.
2. Limbah Padat Non Medis
a. Dilakukan pemilahan limbah padat non medis antara limbah
ke tempat penampungan
sementara
menggunakan
troli
tertutup.
c. Tersedia tempat penampungan limbah padat non medis
sementara
dipisahkan
antara
limbah
yang
dapat
56
kembali.
d. Upaya untuk mengurangi volume, merubah
bentuk
atau
padat
umum
(domestik)
dibuang
ke
lokasi
atau
badan
lain
sesuai
dengan
peraturan
57
persiapan, meliputi:
a. Persiapan sterilisasi bahan dan alat sekali pakai.
sebelum digunakan.
b. Semua peralatan operasi setelah dibersihkan dari jaringan
medis dan
58
Staf Medis adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki
berbagai
peraturan
persyaratan
melakukan
perundang-undangan
praktik
vang
kedokteran
berlaku
dan
sesuai
telah
tenaga medis
64
pelayanan
upaya
(Rehabilitatif)
yang
pencegahan
(preventif
kesehatan
penyembuhan
dilakukan
)
dan
secara
perseorangan
(Kuratif),
terpadu
peningkatan
dengan
pemulihan
dengan
upaya
(Promotif)
serta
Keperawatan
melaksanakan
dan
kebijakan
Penunjang
pengelolaan
Medik
Rumah
bertugas
Sakit
untuk
setelah
65
pelayanan
dirumah
sakit
serta
etika
penyelenggara
66
Pokok
Satuan
Pemeriksa
Intern
adalah
melaksanakan
67
governing
dalam
68
pelayanan
di
Instalasi
Rawat
Inap
sesuai
dengan
69
kegiatan
profesi
pengobatan,
yang
pencegahan
meliputi
prosedur
akibat
penyakit,
melaui
program
kemampuan
profesinya
mengumpulkan,
menganalisa,
dan
membuat
70
71
pemeriksaan
riwayat
kesehatan
pasien,
yang baik
maka semua pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di
RSU Kecamatan Sawah Besar harus senantiasa didukung dengan
mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi dan penegakkan disiplin
profesi.
38. Untuk melaksanakan pelayanan medis di rumah sakit, staf medis harus
memiliki penugasan klinis dari RSU Kecamatan Sawah Besar.
39. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa
pemberian kewenangan klinis (clinical previleges) oleh Direktur RSU
Kecamatan Sawah Besar melalui penerbitan surat penugasan klinis
(clinical appointment) kepada staf medis yang bersangkutan.
40. Surat penugasan klinis (clinical appointment) sebagaimana dimaksud
diterbitkan oleh Direktur RSU Kecamatan Sawah Besar setelah mendapat
rekomendasi dari Komite Medik.
72
tanpa
73
Direktur
RSU
Kecamatan
Sawah
Besar
setelah
74
rekomendasi
surat
penugasan
klinis
(clinical
appointment);
c. Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis (clinical
privilege) tertentu;
d. Memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian kewenangan
klinis (delineation of clinical privilege);
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis;
f. Memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan;
g. Memberikan rekomendaqsi pendampingan (proctoring); atau
h. Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin.
54. Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi
kewenangan klinis adalah :
a.
b.
c.
d.
75
disiplin
dan
etik
profesi,
termasuk
kepatuhan
55. Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis, sub
komite mutu Profesi dalam Komite Medik menjalankan fungsi sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan audit medis;
b. Rekomendasi
pertemuan
ilmiah
internal
dalam
rangka
Sub Komite Mutu Profesi menentukan nama staf Medis yang akan
mendampingi staf medis yang sedang mengalami sanksi disiplin
/mendapat pengurangan Clinical privilege;
b.
76
nasehat/pertimbangan
dalam
pengambilan
jaringan
yang
dikeluarkan
dari
tubuh
tanpa
pengecualiannya.
60. Pembinaan dan pengawasan kendali mutu, disiplin profesi, etika profesi
staf medis dilakukan oleh Komite Medik melalui Ketua Kelompok Staf
Medis.
77
78
Bidang/Bagian/Ruangan/Unit
Pelayanan
yang
mengajukan
Bagian/Ruang
Pelaksana
Koord
PPTK
Pejabat
an/Unit
Anggaran
satuan
Pengada
Pelayanan
x
(PeA)
Pelay
an
Permintaan Pembelian
Mengetahui
Menyetujui untuk
x
x
dilaksanakan sesuai
dengan DPA/RBA
Melaksanakan
Pembelian
79
Usulan
Mengajukan
Bagian/Ruangan/
PeA
Koord
Unit Pelayanan
(Pelaksana
satuan
Anggaran)
pelay
PPTK
Pejabat
Pengadaan
x
x
Permintaan
Pembelian
Mengetahui
Menyetujui
x
x
untuk
dilaksanakan
sesuai dengan
DPA/RBA
Melaksanakan
Pembelian
Ket :
80
Usulan
Mengajukan
Bagian/Ruangan
Pelaksana
Koord
Direk
/Unit Pelayanan
Anggaran
satuan
tur
(PeA)
pelay
PPTK
Pejabat
Pengadaan
x
x
Permintaan
Pembelian
Mengetahui
Menyetujui
x
x
untuk
dilaksanakan
sesuai dengan
DPA/RBA
Melaksanakan
Pembelian
Ket :
81
Bagian/Ruan
gan/Unit
Pelayanan
Usulan
Mengajukan
PeA
Koord
(Pelaksan
satuan
Pelayan
Anggaran)
an
Direktur
PPTK
Pejabat
Pengadaan
x
x
Permintaan
Pembelian
Mengetahui
Menyetujui untuk
x
x
dilaksanakan
sesuai dengan
DPA/RBA
Melaksanakan
Pembelian
82
Ket :
1. Pejabat Pengadaan melaksanakan pembelian sesuai dengan rencana
pembelian
(satu)
bulan
sebelumnya
yang
diusulkan
oleh
PelaksanaAnggaran (PeA).
2. Formulir Permintaan Pengadaan Barang/Jasa
Usulan
Bagian/Ru
Pelaksana
Koord
angan/Unit
Anggaran
Pelayanan
(PeA)
Direktur
PPTK
Pejabat
Unit
satuan
Pembuat
Layanan
Pelayan
Komitmen
Pengada
an
(PPK)
an (ULP)
83
Mengajukan
Permintaan
Pengadaan
Barang/Jasa
Mengetahui
Menyetujui
x
x
untuk
dilaksanakan
sesuai
dengan
DPA/RBA
x
Perintah
Pelaksanaan
Pengadan
Barang/Jasa
Melaksanaka
n Proses
Penggadaan
Barang/Jasa
Ket :
i.
ii.
iii.
84
v.
vi.
5.
6.
berkoordinasi
dengan Pejabat
Pejabat
Pengadaan
melaksanakan
pengadaan
barang/jasa
dan
melakukan monitoring belanja rutin dan non rutin baik barang/jasa medis
maupun non medis;
8.
9.
85
< Rp. 50 Jt
Jt
Pemeriksa
Pemeriksa
- Panitia/
- Panitia/
Barang
Barang -
Pejabat
Pejabat
Penerima
Penerima
Hasil
Hasil
Pekerjaan
Pekerjaan
- Bendahara
B/J
Bendahara
B/J
SKPB (Surat
Ketua
Keterangan
Panitia/Peja
Penerimaan
bat
Barang/Jasa)
Penerima
Hasil
BA.
Panitia/
Panitia/
Panitia/
Pemeriksaan
Pejabat
Pejabat
Pejabat
Penerima
Penerima
Penerima
Hasil
Hasil
Hasil
Pekerjaan
Bendahara
Pekerjaan
Pekerjaan
Bendahara B/J Bendahara
Pekerjaan
dan
Bendahara
B/J
Hasil Pekerjaan
Berita
Acara
86
Terima
(BAST)
B/J
B/J
Hasil
Pekerjaan
12.
13.
14.
15.
No.
Nilai
1.
1) SK Kepanitian
2) Surat Tugas
1) Non PNS/Tenaga ahli
2.
Kelengkapan SPJ
Keterangan
Tenaga ahli
87
3.
1) Jadwal Kegiatan
Kegiatan non
2) Undangan
fisik
3) Daftar hadir
(Pelatihan/pembi
4) TOR/Kerangka acuan
naan
5) SK Pendelegasian/Panitia
pegawai,seminar
6) Surat Tugas
, lokakarya)
7) Notulen/Laporan Kegiatan
4.
Belanja
Rp.
Langsung
1.000.000,(satu) juta
tidak diketik
2) Kwitansi ditandatangani
diatas materai Rp. 3.000,3) Kwitansi dan Faktur
ditandatangani, nama jelas
dan di stempel perusahaan
4) Khusus untuk sewa
kendaraan harus
dilampirkan fotocopy STNK
Kendaraan
5) Pada faktur ditandatangani
dan nama jelas penerima
barang
5.
Rp.
1.000.000,-
(satu) juta
2) SP (Surat Pesanan)
s.d kurang
dari
4) Kwitansi ditandatangani
Pengadaan
Langsung (PL)
88
000.000,-
(sepuluh)
juta
Mulai
Rp. 1)
10
(sepuluh)
juta
2)
s.d
Surat Permintaan
Pengadaan
Penawaran
Langsung (PL)
kurang dari 3)
Rp. 50 (lima 4)
puluh) juta
5)
6)
Kwitansi ditandatangani
diatas materai Rp. 6.000,-
7)
89
Diwajibkan mempunyai
NPWP
9)
Hasil
Pekerjaan
12) Berita Acara Serah Terima
(BAST) Hasil Pekerjaan
13) Khusus untuk sewa
kendaraan
harus dilampirkan fotocopy
STNK Kendaraan
14) Pada faktur ditandatangani
dan nama jelas penerima
7.
Mulai Rp.
1)
50
(limapuluh)
2)
barang
Surat Permintaan
Pengadaan
Penawaran
Langsung
juta s.d
kurang dari
Pembanding
100
3)
(seratus)
juta
Negosiasi
4)
5)
Surat
Penetapan
Pemenang
6)
7)
Kwitansi ditandatangani
diatas
90
9)
- Mulai Rp.
1) TOR/KAK
Pengadaan
100
2) Surat Permintaan
Langsung (PL)
(seratus)
juta s.d
Penawaran
3) Surat Penawaran Harga
kurang dari
Rp. 200
pembanding
(duaratus)
juta untuk
barang/jasa
Negosiasi
5) BA. Negosiasi Harga (SPH)
6)
Surat Penetapan
Pemenang
91
Diatas
masih berlaku
Rp. Persyaratan Pembayaran ke
200.000.00
0,-
(duaratus
a.
TOR/KAK
juta rupiah) b.
untuk
Pekerjaan
pengadaan
c.
barang/jasa
dan
diatas d.
ULP
92
50.000.000,
(Lima
puluh
juta
rupiah)
perusahaan
e.
untuk
pengadaan
jasa
konsultansi
g.
h.
Ringkasan Kontrak
Potongan Harga
Fotocopy DPA
Fotocopy SPD
Pakta Integritas
93
Jadwal Pelelangan
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk Jasa dan Surat Perintah
Kerja (SPK) untuk Barang
Surat Perjanjian/Kontrak
94