Anda di halaman 1dari 10
Kementerian DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI industrian REPUBUIKINDONEStA 5 dandorl Gatot Subroto Kay, 52-5, Lara 12 Jakarta Selatan 12950 Top. (021) S28S500, 5252609 Fax: (021) 5251885 ipfubt.erenporn ga. Emel: hfoleon@kemenpern ged PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOG! TINGGI NOMOR: 14/1UBIT/pER/3/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN TELEMATIKA NOMOR 28/IATT/PER/8/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TERHADAP, 3 (TIGA) PRODUK INDUSTRI ELEKTRONIKA SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI, Menimbang Mengingat a wo bahwa dalam rangka menciptakan kelancaran penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI} Pompa Air, Seterika Listrik dan Pesawat ‘TV- CRT secara walid yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 84/M-INDIPER/8/2010 sebagaimana telah diubah_ dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17/M-IND/PER/2/2012_ perlu mengubah tampiran Peraturan Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika © Nomor 28/IATT/PER/S/2010_ tentang Petunjuk Teknis Pererapan dan Pengawasan Pemberlakuan SNI 3 {Tiga} Produk Elektronika Secara Wajib; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud datam huruf a, perlu menetapkan Peraluran Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika ~Nomor 28HATTIPER/8/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penerapan Standar Nasional Indonesia Terhadap 3 (Tiga) Produk Industri Elektronika Secara Wajib; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon | Kementerian Negara; Keputusan Presiden Republik indonesia Nomor 129/M Tahun 2040 tentang Pengangkatan Pojabet Eselon 1 di Lingkungan Kementerian Perindustrian; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 84/M-IND/PER/8/2010 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Terhadap 3 (Tiga) Produk Industri Elektronika Secara Wajib sebagaimana tetah diubah dengan Peraluran Menteri Perindustrian Nomor 17/M-IND/PER/2/2012, Menetapkan Peraturan Direktur Jenderal UBT L Nomor; 14/IUBUT/PER/3/20L2 4. Peraturan Menieri Perindustrian Nomer 105/M-INO/PER/10/201¢ tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian; 5. Peraturan Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Nomor 28AATT/PER/9/2010 tentang Petunjuk Teknis Penerapan Standar Nasional Indonesia 3 (tiga) Produk Industri Elektronikay MEMUTUSKAN: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOG! TINGG} TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN. TELEMATIKA NOMOR 28/ATT/PER/9/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN DAN PENGAWASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA 3 (TIGA) PRODUK INDUSTRI ELEKTRONIKA, Pasal | Beberapa ketentuan dalam Petunjuk Teknis Penerapan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia 3 (Tiga) Prodvk Industri Elektronika sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang ditetapkan dengan Peraiuran Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Nomor 2B/IATT/PERVG/2010, diubah sebagai berikut 1. Menguban ketentuan BAB | angka 1.1, sehingga menjadi sebagai berikut: BABI KETENTUAN UMUM 1.1. Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SN} untuk produk Pompa Air, Setrika Listrik, dan atau Pesawat TV-CRT, dapat diberikan kepada, Perusahaan yang memiliki sendiri mesin peralatan untuk memproduksi Pompa Air, Setrika Listrik, dan atau Pesawat TV-CRT. 2. Mengubah ketentuan BAB #l angka 2.1, angka 2.2, angka’2.5, dan angka 2.7 sehingga keseluruhan BAB Il, menjadi sebagai berikut 22. 24 Pecaturan Direktur Jendera!UBTT La/quprr/PER/3/2012 Nomor BABI PRODUK INDUSTRI ELEKTRONIKA WAJIB SNI Lingkup produk elektronika wajib SN!, meliputi Jenis Produk No. SNI No HS mipa Alt SNI04-62922.41- | ExHS.6413704110 | Porpa Air 2003 (1) Peranti listrik rumah tangga dan Ex H8 8413.70.91.00 Ex HS.6413.81.11.10 “Berens Tee sejenisnya — Keselamatan — Bagian 2~41:Persyaratan Khusus untuk pompa | | SNI 04 — 6292.2.3 — 8578.40 .50.00 2003 Peranti_ fstrik langga dan sojenisnya - Keselamatan ~ Bagian 2-3: Persyaratan Khusus Setrika Listrik | | ces | fumah_ Pesawat TV -|SNI04— 6253-0003) 8528.72.97.00 jer Peralatan Audio, | Video dan Elektronika sejenis Persyeratan — Keselamatan Pompa Air sebagaimana dimaksud pada angaka 2.1 nomor urut 4 daiam tabel merupakan semua jenis Pompa Air Sumur Vertikal untuk keperluan rumah tanga dan sejenisnya_ dengan menggunakan tenaga listrik tidak lebih dari 250 Volt untuk fasa tunggal dan daya listrik input tidak lebih dari 1000 watt Seterika listrik sobagaimana dimaksud pada angaka 2.1 nomor urut 2 dalam tabel merupakan semua jenis Seterika Listrik dan Uap termasuk dengan wadah air (water reservoir) atau ketel (biofer) terpisah dengan kapasitas tidak lebih 5 liter, untuk keperluan rumah tangga dengan tegangan iistrik tidak lebih dari 250 Y dan daya list7k tidak lebih dari 1000 watt, Pesawat TV-CRT sebagaimana dimaksud pada angaka 2.1 nomor urut 3 dalam tabel merupakan pesawat TV-CRT dengan nilai suplai pengenal tidak melebihi 250 V ac fase tunggal atau suplai dc 25, 26 Peraturan Birektur Jenderal 1UBTT _ Nomor: 14/IUBTT/PER/3/2012 Persyaralan khusus dalam SNI sebagaimana dimaksud pada angka 2.1 bagi 3 (tiga) Produk Elektronik yang akan dipasarkan di Indonesia berlaku ketentuan sebagai berikut a. Kondisi pengujian untuk produk Pesawat TV-CRT mengikuti Kendisi iktim tropis; dan 5. Insulasi untuk produk Pompa Air dan Seterika Listrik adalah kelas |, sedangkan untuk produk Pesawat TV-CRT berinsulasi kelas Il Produsen adalah industri yang sekurang-kurangnya melakukan kegiaian sesuai dengan Petunjuk Teknis Produk dengan uraian sebagai berikut: a. Pompa Air > melakukan kegiatan perakitan komponen- Komponen utama meliputi motor, pump casing, AC cord menjadi unit pompa air utuh serta memiliki sistem manajemen mutu dan peraialan pengyjian yang mampu menjamin mutu produk yang dihasilkan sesuai ketontuan SN! b. Seterika listrk > melakukan kegiatan perakitan komponen- Komponen utama, meliputi elemen pemanas, AC cord, casing cover menjadi unit seterika listrik utuh serta memiliki sistem manajemen mutu dan peralalan pengujian yang mampu menjamin mutu produk yang dinasikan sesuai ketentuan SNI c. Pesawat TV-CRT ; melakukan kegiatan perakitan komponen- koinponen utama, metiputi CRT, chasis, AC vore, front & back cover menjadi unit televisi utuh seria memiliki sistem manajemen muti dan peralaten pengujian yang mampu menjamin mutu produk yang dihasitkan sesuai ketentuan SNI 3. Mengubah ketentuan BAB III angke 3.3 dan 3.4 sehingga keseluruhan BAB Ill, menjadi sebagai berikut: 31 BAB Ili TATA CARA MEMPEROLEH SPPT SNI Tata cara memperoleh SPPT SNI sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 247/BPPW/X/2008 tentang Prosedur Operasional Standar Proses Penerbitan Sertifikasi Produk Penggunaan Yanda Standar Nasional Indonesia (SPPT- SNi) sebagaimana dimaksud pada Lampiran Petunjuk Teknis ini, 4 3.2. 3.3 34 35. Peraturan Direktur Jenderal USTT Nomor: 14/TUBIT/PER/3/2012 Perusahaan yang mengajukan permohonan SPPT SNI wajib telah mendaftarkan merek produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku Komponen-komponen yang dipersyaratkan harus memenuhi Standar IEC atau standar intemasional lain yang setara sesual dengan ketentuan SNI- yang beriaku dan komponen-komponen tersebut harus disertai dengan Sertifixat Hasil Uji dari Laboratorium Uji atau Sertifikat Produk dari Lembaga Sertifikasi Produk yang terakreditasi Tusuk-kontak dan Kabel seaur listrik untuk: a TV-CRT wajib telah memenuhi Standar IEC serta_ketentuan SNI dan memiliki SPPT-SNI. b. Pompa Air, apabila: 1) hanya menggunakan kabel tanpa diiengkepi dengan plugitusuk kontak wajip memiliki kabel 60245 IEC 57 atau ketentuan yang setara (selama belum diberlakukan SNI seeara wajib kabel dimaksud). 2) dilengkapi dengan plug/tusuk kontak, plug/tusuk kontak wajib memenuhi ketentuan SNi dan memiliki SPPT-SNI . Seterika minimal menggunakan kabel braided cords (senur beranyam) dan plug/tusuk kontaknya way» memenuhi ketentuan SNI dan memiliki SPPT-SNI Produsen di luar negeri yang memohon SPPT SNI harus memitiki perwakilanfagen di Indonesia yang bertanggung jawab atas peredaran parang dengan merek tersebut yang terdafiar di Kemenierian Perdagangan Mengubah ketentuan BAB IV angka 4.1, angka 4.3 dan angka 4.4 sehingga keseluruhan BAB {V, menjadi sebagai berikut: 44 BABIV TATA CARA PENGAMBILAN GONTOH Tujuan Tata cara pengambilan contoh ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan pengambilan contoh Pompa Air, Seterika Listrik, dan atau Pesawat TV-CRT dalam rangka Sertifikasi 42 4.3) 44. Peraturan’Direktur Jenderal IUBTT a Nomor: 14/TUBT/PER/3/2012 Produk Penggunaan Tanda SN! sesuai Peraturan Menteri Porindustrian Nomor 84/M-IND/PER/8/2010 tentang Pemberiakuan Standar Nasional Indonesia Terhadap 3 (liga) Produk Industri Elektronika Secara Wajib sebagaimana diubah dengan Peraiuran Menteri Perindustrian Nomor 17/M-iND/PERI2/2012, a. Pengambilan contoh dalam rangke SPPT SNI dilakukan 1) Pengambilan contoh oi pabrik; dan 2) Pengambilan contoh di pabrik atau pasar diakukan pada saat surveilianc. b. Pengambilan conteh dalam rangka pengawasin cleh PPSP Ruang Lingkup Tata cara ini mencakup pelaksanaan pengambilan jumiah contah, pengemasan, penyegelan dan pengiriman conteh ke laboratorium. Jumlah Centon Uji dalam rangka SPPT SNI Bel “Jenis Produk "| Jumlah cosh fer famili produk | Pompa Air ; 3 fpengujian), 2 (arsip pengulian) 2._| Setrika Lisirik 3 (pengujian), 2 (arsip pengajian) 3 ie atatan ° Arsip pengujian disimpan di pabrik sampai terbitnya SPPT- Pesawat TV-CRT. 2 (pengujian), 2 (arsip pengujian) SNI Barang contoh yang diambil dari perusahaan fuar negeri untuk keperluan permohonan SPPT-SNI difengkapr dengan Berita Acaza dan Label Contoh, Famili produk Produk Pompa Air, Seterika Listrik dan atau Pesawat TV-CRT dikatakan satu famili, apabila a Pompa Air mempunyai: 1) rangkaian kelistrikan yang sama; 2) tive motor yang sama {permanen split kapasitor pada motor sama}, dan . 3) rumah moter (housing/casing} yang sama, b. Seterika Listrik mempunyai, 4) daya pengenal yang sama; dan 6 Peraturan Direktur Jenderal |UBTT Nomor: 14/TUBTT/PER/3/2012 2) tipe elemen pemanas yang sama. c. Pesawat TV-CRT Dapat memiftki ukuran layar yang berbeda dengan ketentuan 1) rangkaian papan cetakan suplai ulama sama; 2) model dan isclasi tensformator sama; 3} rangkaian papan cetakan untuk tegangan tinggi sama; dan 4) mempunyai daya keluaran (output) pengenal dapat berbeda. 4.8. Cara Pengambilan Contoh @ Penerbitan SPPT SN! dilakukan melatui 1) pengambilan contoh dilakukan oleh Petugas yang memiiki surat tugas pengambilan contoh dari Lembaga Sertifikasi Produk; 2) pengambilan contoh dilakukan di pabrik pada aliran produksi dan atau di gudang; 3) pengambilan contoh ini beriaku untuk setiap merek dan famili produk; 4) pengambilan contch dilakukan secara acak (random) dengan rincian sebagal berikut a) Pompa Air dan Seterika listrik sebanyak § (lima) unit yait 3 (tiga) unit untuk pengujian; dan - 2 {dua} unit untuk arsip uji laboratorium yang disimpan di pabrik sampai terbitnya SPPT SNI, b) Pesawan TV-CRT sebanyak 4 (empat) unit dengan Perincian 2 (dua) unit untuk pengujian; dan 2 (dua) unit unluk arsip ji taboratorium yang disimpaa di pabrik sampai terbitnya SPPTSNI. c}) Untuk produk baru dan belum diproduksi secara masal atau mass production, pengambilan contoh dilakukan di pabrik dari hasil pre-mass production dan dilakukan Surveillance setelah mass production d) contoh yeng telah diambil narus dikemas dan disegel serta dibubuhi tanda tangan petugas; dan 2) pengiriman contoh ke Laboratorium Penguji dapat dilakukan oleh perusanaan atau PPC. - Peraturan\ Diteletur Jenderal U8TT . Momor: 14/TUBPT/PER/3/2012 b. Surveitan Surveilan terhadap perusshaan dan produk yang telah mendapat SPPT SNI dilakukan oleh LSPro penerblt SPPT SNI selama masa berlaku sertifikat selama 4 (empal) tahun dan dilakukan minimal 4 (satu) kali dalam setahn, Dalam jangka waktu beriakunya SPPT SNI (Empat tahun) LSPro. wajib melakukan Surveilan dengan 1) pengambilan contoh dilakukan di pasar sebanyak 2 (dua) kali pada surveilan ke pestama dan survellan ke dua; dan 2} pengambilan contoh dilakukan di pabrik pada aliran produksi sebanyak 1 (satu) kali pada surveilan ke tiga Dalam melakukan surveilan LSPro wajib melakukan pengujian keselamatan. Hasil surveilan dilaporkan kepada Direktur Jenderal industri Unggulan Seibasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian. Laporan pengawasan berkala berisi tanggal pelaksanaan pengawasan, aktivitas yang dilakukan, hasil uj dan kesimpulan dari hasil pengawasan. c Pengambilan contoh dalam rangka pengwasan oleh PPSP terdiri dari: 1) Pengawasan penerapan SNI di pabrik Pengambilan contoh dilakukan pada aliran produksi; dan 2) Pengawasan produk di pasar Pengambilan contoh dilakukan dengan eara membeli produk di toko secara acak, d Pengawasan di pasar dilakukan melalui pengambilan contoh yang dilaksanakan 1) oleh Petugas yang memiliki surat tugas pengambilan contoh; 2) di pasar melalui pembelian di toko pada sebaran wilayah yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan; dan 3) secara acak dengan jumlah 2 (dua) unit contoh setiap merek dan famiti produk Peraturan Direfstur Jenderal 1UBTT Nomior: 14/TUBTT/PER/3/2012 4.6, Pengemasan Contoh Uji Contoh dikemas secara rapi dengan kemasan yang tidak mudah rusak, disege! dan diberikan identitas yang jelas tentang nama dan jumlah barang, tanggal pengambilan contoh, produsen /nama toko dan petugas pengambilan conteh 4.7. Pelaksanaan Pengambilan Contoh a Dalam rangka SPPT SNI Petugas pengambil contoh melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) memberitahukan kepada pihak produsen tentang waktu dan reneana pengambilan contah (sampling plan), 2) menyiapkan sural tugas pengambilan contoh; 3) menyiapkan berita acara pengambilan contch dan label conteh ji, 4) mengambil contoh sesuai dengan metade yang diterapkan; 5) pengambilan contoh disaksikan oleh pihak produsen; 6) contoh dikemas, dibert label dan disegel kemudian ditandatangani oleh kedua pihak, serta dicap produsen 7) membuat berita acara pengambilan conioh — yang citandatangani oleh kedua belah pihak; dan 8) contoh dikiim ke laboratorium uji oleh pihak perusabaan atau PPC. Pengawasan di pasar Pelugas pengambil contch melakukan kegiatan sebagai berikut: 4) menyiapkan surat tugas pengambilan contoh; 2) menyiapkan berita acara pengambilan contoh dan label contoh uji; 3) mengambil contoh sesuai dengan metode yang ditetapkan; 4) pengambilan conton dibuktikan dengan kuitansi/bon/bukti pembelian yang sah; 5) contoh dikemas dan diberi label atau disegel; 8) _membuat berita acara pengembilan contoh; dan 7) contoh dikirim ke laboratorium uj 4.8. Dokumen Terkait Dokumen terkait dengan pengambilan contoh terdii dari 4) Surat tugas pengabilan contoh; 9 = Peraturan Direktur Jenderal [UBTT . Nomor: 14/TUBTT/PER/3/2012 2) Berita acara pengambilan contoh; dan 3) Label conioh, Pasal il Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Maret 2012 ‘Tembusan Peraturan Direktur Jenderal ini disampaixan kepada’ Menteri Penndustnan; Menteri Perdagangan. Menteri Pekerjaan Umum, Kepala Badan Standardisasi Nasional, Direktur Jenderal Bea & Cukai, Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan; Direktur Jenderai Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan; Para Pejabat Eselon I di ingkungan Kementerian Perindustzian: Kepala Dinas yang bertanggung jawab di bidang perindustrian Provinsi dan Kabupaten/Kota, 10, Kepata Pusat Slandardisasi Kementerian Perindustrian; 11. Kepala Balai Besar dan Balai Industri ci lingkungan Kementerian Perindustrian; 12. Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindusirian; 43. Direktur Industri Elektronika dan Telematika; 14, Pertinggal PONATKeNo 10

Anda mungkin juga menyukai