Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
POST OP KATARAK
A. Definisi Penyakit
Katarak adalah kekeruhan (bayangan seperti awan) pada lensa
tanpa disertai rasa nyeri yang berangsur-angsur penglihatan menjadi
kabur dan akhirnya tidak dapat melihat oleh karena mata tidak dapat
menerima cahaya. (Arif, et al, 1999).
Klasifikasi katarak:
1. Katarak senilis
Dibagi dalam 4 stadium yaitu:
a. Katarak insipien : kekeruhan lensa sangat tipis terutama di bagian
perifer kortek. Biasanya tidak menimbulkan gangguan penglihatan
dan masih dapat dikoreksi 6/6.
b. Katarak imatur: kekeruhan terutama terjadi di bagian posterior uji
bayangan masih positif. Visus 3/60-6/30.
c. Katarak matur: kekeruhan lensa sudah menyeluruh dan uji
bayangan sudah negatif. Tajam penglihatan bervariasi antara 1/300
seper tak terhingga.
d. Katarak hipermetur: terjadi pengerutan kapsul lensa, kortek lensa
mencair dan nukleus bergerak ke bawah disebut juga katarak
Morgagni.
2. Katarak komplikata: katarak yang berkembang sebagai efek langsung
dari adanya penyakit intraokuler sesuai fisiologi lensa. Misal: uveitis
anterior kronis, gloukoma kongesti akut.
3. Katarak toksika: jarang terjadi, biasanya karena obat steroid,
klorpromazin, preparat emas.
4. Katarak yang berhubungan dengan penyakit sistemik: bisa menyertai
kelainan sistemik DM, sindroma hipokalsemi, hipoparatiroidisme.
5. Katarak traumatik: katarak akibat trauma, paling sering adanya
korpus alienum yang menyebabkan lesi atau injury pada lensa atau
oleh trauma tumpul pada bola mata.
6. Katarak kongenital : kekeruhan lensa yang terjadi sejak lahir atau
segera setelah lahir.
B. Tanda dan Gejala
a. Tanda : Lensah keruh, penglihatan kabur secara berangsur-angsur
tanpa rasa sakit, pupil berwarna putih, miopsasi pada katarak
intumessen.
b. Gejala : Merasa silau terhadap cahaya matahari, penglihatan kabur
secara berangsur-angsur tanpa rasa sakit, penglihatan diplolia
monokuler (dobel), persepsi warna berubah, perubahan kebiasaan
hidup.
C. Patofisiologi
Lensa normalnya bening / transparan agar cahaya dapat masuk ke
dalam mata. Perubahan biokimia dapat terkadi pada lensa, sehingga
menyebabkan perubahan pada susunan anatomi maupun fisiologinya.
Trauma dapat menyebabkan perubahan pada serabut-serabut yang
menyebabkan lensa menjadi keruh, kemudian menghalangi jalannya
cahaya yang masuk ke dalam retina. Katarak matur merupakan
perkembangan dari berbagai katarak pada kapsul lensa. Dewasa ini
katarak dapat dihilangkan melalui tindakan operasi.
Bagaimanapun derajat penurunan tajam penglihatan akan
mengganggu aktifitas sehari-hari. Katarak dapat berkembang pada kedua
mata, sebagaimana pada katarak senillis, hanya saja rentangnya yang
berbeda.
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Kartu snellen : untuk memeriksa tajam penglihatan, pada stadium
insipien dan imatur dicoba untuk koreksi.
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan EKG
d. Pemeriksaan USG mata
e. Pemeriksaan biometri
E. Manajemen Terapi
a. Non Bedah:
Tak ada spesifik, midriatik siklopegik dapat digunakan pada katarak
sentral yang kecil.
b. Bedah
Dilakukan bila tajam penglihatan sudah mengganggu pekerjaan
sehari-hari atau bila katarak senilis sudah matur.
Pengangkatan lensa dapat dilakukan dengan:
a.
ekstrakapsuler
b.
intrakapsule
c.
setelah itu, untuk koreksi afakia dapat dipakai : kacamata,
lensa kontak atau pemasangan/implantasi lensa intra okuler.
1. PEMERIKSAAN
1) Visus menurun bergantung pada :
2) Tak ada tanda-tanda radang (hyperemia tak ada)
3) Iluminasi oblik tampak kekeruhan yang keabu-abuan atau
dan
menipis
disebut
SHRUNKEN
KATARAK.
Korteks lensa melunak dan mencair, sedangkan nucleus
tidak mengalami perubahan, akibatnya nucleus jatuh
disebut MORGANIAN KATARAK. Operasi pada saat ini
kurang menguntungkan karena lebih mudah terjadi
komplikasi.
Katarak senile :
o Paling sering dijumpai
o Biasanya umur lebih dari 50 tahun, tapi kadang-kadang
mulai umur 40 tahun
o Hampir selalu mengenai kedua mata dengan stadium yang
berbeda. Kekeruhan dapat dimulai dari perifer kortek atau
sekitar nucleus.
o Gejala utama adalah penglihatan makin lama makin kabur.
Sejak mulainya terjadi kekeruhan sampai matur dibutuhkan
waktu beberapa tahun.
o Reaksi pupil terhadap cahaya normal.
3. PENGOBATAN KATARAK
Apabila penderita masih dapat dikoreksi kacamata, maka diberikan
dahulu kacamata. Akan tetapi ukuran kacamata penderita biasanya
sangat mudah / cepat berubah. Pengobatan yang paling baik dan
tepat saat ini adalah operasi.
Indikasi operasi yaitu :
1) Visus yang menurun yang tak dapat dikoreksi dengan
kacamata dan mengganggu aktifitas.
2) Dahulu penderita dioperasi bila visusnya 1/300 s/d tak
terhingga (LP+).
Akan tetapi dengan kemajuan tehnologi saat ini katarak dapat
dioperasi pada stadium apapun, bila penderita sudah terganggu
aktivitasnya.
Macam operasi :
1) Intra Capsular :
Intra catarax extraction (ICCE) mengeluarkan lensa secara
utuh.
2) Ekstra Capsular :
Extra capsular catarax extraction (ECCE) : mengeluarkan
lensa dengan merobek kapsul bagian anterior dan
meninggalkan kapsul bagian posterior.
Pada saat ini dimana kemajuan tehnologi yang sudah tinggi, tehnik
ECCE lebih disukai karena komplikasinya lebih kecil dan dapat
disertai pemasangan lensa implant intra okuler (IOL = intra okuler
lens). Sehingga hasil setelah operasi menjadi lebih baik.
Afakia :
o Mata yang lensanya tidak ada (dioperasi atau sebab lain).
o
Visus 1/60
Pseudofkia :
Mata yang lensanya sudah diambil dan dipasang IOL
Visus lebih baik, bisa sampai 6/6
Kehilangan daya akomodasi
Untuk membaca memerlukan tambahan + 3.00 D
Evaluasi sesudah operasi katarak :
Hari 1 sesudah operasi harus sudah dievaluasi yaitu :
1) Perdarahan dibilik mata depan (hifema).
2) Kamera okuli anterior jernih/keruh :
Bila mata depan keruh (flare/sel positif)
o Bilik mata depan keruh (flare /sel positif)
o Mungkin sampai terjadi pengendapan pus di bilik mata
depan (hipopion).
o Iris miossi disertai sinekia postrior
3) Perhatikan pupil miosis/midriasis/normal :
o Miosis : biasanya dipergunakan miotikum pada waktu
operasi sehingga hari berikutnya pupil menjadi miosis.
Miosis ini dapat terjadi bila terjadi uveitis anterior, dan
biasanya disertai adanya sinekia posterior.
o Midirasis : dapat terjadi bila ada peningkatan tekanan intra
okuler (glaucoma)
o Pupil tidak bulat : terjadi bila pada waktu operasi terjadi
korpukasi (korpus viterius keluar).
PENGOBATAN SESUDAH OPERASI KATARAK :
Setelah operasi dapat diberi :
o Kacamata, diberikan bila tanda-tanda iritasi sudah hilang
(kurang lebih sesudah 1,5 bulan post op), sudah tidak ada
perubahan refraksi (3 x refraksi tiap minggu).
Lensa Kontak :
1.
Pengkajian Data
Data Subyektif
Pasien mengatakan penglihatan kabur/berawan
Pasien mengatakan silau bila terpancar sinar yang terang
Pasien mengatakan penglihatan dobel
Persepsi warna berubah
Data Obyektif
Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil
Perubahan aktivitas dari biasanya
Penurunan visus
Kekeruhan pada lensa
2.Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi:
a. Gangguan persepsi sensori : pengliahtan b.d perubahan persepsi
sensori, perubahan penangkapan sensori, transmisi dan integrasi.
b.Cemas b.d krisis situasional, ancaman terhadap konsep diri,
perubahan dalam status kesehatan.
c. Risiko cedera b.d fungsi regulasi (tidak berfungsinya sensori)
Post Operasi:
a. Gangguan sensori persepsi: penglihatan berhubungan dengan
gangguan penerimaan sensori organ indera.
b. Nyeri akut b.d agen injury fisik
c. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan prosudur invasive
(bedah pengangkatan karatak)
d. PK: peningkatan TIO
DAFTAR PUSTAKA
Arif, et al, (1999) Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius,
Jakarta.
Barbara C. Long, (1996) Pendekatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan
Proses Keperawatan, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan Bandung.
Carpenito. L.J., (2000), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Ed. 8, EGC,
Jakarta.
Doenges M, (1990) Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan), Editor bahasa
Indonesia, Monika Ester, Yasmin Asih, EGC, Ed. 3-Jakarta.
http : // www.html, NANDA, 2002, Nursing Interventions Clasification
(NIC) dan Nursing Out Come (NOC), Ed.3.
Nanda (2000), Nursing Diagnosis: Prinsip-Prinsip dan Clasification,
2001-2002, Philadelphia, USA.
LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan ini telah di baca,diperiksa pada
hari/tanggal:
Pembimbing Klinik
Mahasiswa Praktikan
(NOLA FADMAWATI)
Mengetahui
Pembimbing Akademik