(dari)
: kalimat
( masjid)
: kalimat
Contoh jumlah:
( saya keluar dari masjid): jumlah
Tiap lafaz
dari , , disebut kalimat. Sedangkan
gabungan dari tiga kalimat tersebut ( ) disebut
jumlah.
Kalimat ada tiga macam:
kalimat isim (kata benda).
Contoh:
kalimat fiil
(kata kerja).
Contoh:
kalimat huruf (kata sambung). Contoh: ( dari)
(masjid)
(keluar)
kalimat
contoh
( masjid)
( keluar)
( dari)
ISIM
Definisi
Isim dalam bahasa Indonesia disebut kata benda. Yaitu kata yang
menunjukkan benda. Menurut istilah, isim adalah kata yang
menunjukkan makna mandiri dan tidak cocok diikat dengan
waktu. Contohnya adalah (seorang laki-laki), (air), ( dia),
dan contoh-contoh yang lain. Contoh-contoh tersebut disebut
isim karena mempunyai makna mandiri dalam arti tidak
tergantung pada kata lain. , menunjukkan kata benda, yaitu
air. Begitu juga disebut kata benda karena tidak cocok diikat
dengan waktu, seperti ungkapan sedang air, akan air, atau telah
air. Ikatan waktu itu (sedang, akan, dan telah) tidak cocok
disandingkan dengan kata ( air), maka disebut kata benda.
Begitu juga pada contoh-contoh isim yang lain.
1
Tanda-Tanda Isim
Untuk menunjukkan isim, ada tanda-tanda yang pantas
disandingkan dengan isim. Tanda-tanda tersebut adalah setiap
kata yang pantas:
Bertanwin ( ). Tanwin adalah nun mati tambahan yang berada
pada akhir kalimat isim dalam ucapan saja tanpa ada
tulisannya ( ). Contoh: ( suci dan mensucikan)
Dimasuki . Contoh: ( air hujan)
Dimasuki huruf jer. Ada beberapa huruf jer yang penjelasannya
pada bab berikutnya. Contoh: ( air salju)
Dalam keadaan jer. Artinya kalimat tersebut dalam keadaan irob
jer, baik dengan huruf jer, dengan mudlof ilaih, atau dengan
tawabi (yang ikut pada kalimat sebelumnya). Contoh
(di dalam sumur).
Table tanda kalimat isim:
N
O
TANDA ISIM
Tanwin ( )
3
4
CONTOH
Keterangan
Pada kalimat isim, ada tiga hal yang tidak mungkin bertemu
dalam satu kalimat secara bersamaan, yaitu mudhof, al ( ) ,
dan tanwin. Rinciannya sebagai berikut:
Jika kalimat isim menjadi mudlof, maka kalimat isim tersebut
tidak ada al ( ) dan tidak ada tanwin (
).
Jika kalimat isim ada al ( ) , maka kalimat isim tersebut tidak
ada tanwin dan tidak menjadi mudlof.
Jika kalimat isim ada tanwin (
), maka kalimat isim
tersebut tidak ada al ( ) dan tidak menjadi mudlof.
Contohnya adalah: ( sholat jamaah itu sunnah).
Pada contoh ini, mudhof, al ( ) , dan tanwin tidak bertemu
dalam satu kalimat. Penjeasannya adalah:
Lafadz adalah kalimat isim yang menjadi mudlof (mudlof
ilaihnya adalah ), maka lafadz tidak ada al ( )
dan tidak ada tanwin.
Lafadz adalah kalimat isim yang ada al ( ) , maka
tidak ada tanwin dan tidak menjadi mudlof.
Lafadz adalah kalimat isim yang ada tanwinnya, maka
(matahari), (mata).
Tabel pembagian
kelaminnya:
isim
dilihat
dari
segi
jenis
N
O
1
ISIM
Muzakkar
Muannas
CONTOH
Hakiki
Majazi
Hakiki
Majazi
Tambahan
Termasuk dari muannas adalah setiap jama taksir . Jadi,
setiap jama taksir (kata kerja yang bermakna banyak)
hukumnya adalah muannas. Contoh: ( beberapa air).
Bentuk tunggalnya adalah ( air).
Untuk mengetahui tentang muannas majazi, harus
dilihat syiyaqul kalamnya (konteks kalimat), baik
melihat kalimat sebelum atau sesudahnya, atau melihat
arti yang ditunjukkan oleh konteks kaimat. Contoh:
( matahari yang besar). Pada contoh ini, lafadz
adalah muannas majazi karena melihat konteks
kalimatnnya, yaitu setelahnya ada kalimat yang menjadi
sifat (). Sedangkan sifat harus sama jenisnya
dengan yang disifati. Sifatnya ( )adalah muannas,
maka ( yang disifati) pasti juga muannas.
Dilihat dari segi jumlahnya, isim dibagi menjadi tiga:
Isim mufrod, yaitu isim yang menunjukkan arti satu/tunggal
(singular) dan tidak ada tambahan alif dan nun ( ) , ya
dan nun ( ) , wawu dan nun ( ) atau alif dan ta ( ) .
Contoh: ( satu babi), ( satu pohon). Contoh yang
lain: ( enam). Meskipun artinya adalah enam, tetap
dikatakan isim mufrod karena tidak ada tambahan.
Isim tasniyah, yaitu isim yang menunjukkan arti dua dengan
mendapatkan tambahan alif dan nun ( ) dalam keadaan
rofa dan tambahan ya dan nun ( ) dalam keadaan
nashob dan jer. Contoh: ( dua orang muslim),
( dua jalan/lobang). Bentuk mufrodnya adalah
dan .
Jadi, seperti lafadz , tetap dikatakan isim mufrod
karena mempunyai arti satu (satu usman), dan pada
lafadz
adalah asli, bukan tambahan yang
menunjukkan arti dua.
Isim jama, yaitu isim yang menunjukkan arti banyak (lebih
dari dua). Isim jama ada tiga macam:
( fardu-fardunya
ISIM
Mufrod
Tasniyah
Jama
TAMBAHAN
CONTOH
: Rofa
: Nashob dan jer
Muzakkar
salim
: Rofa
: Nashob dan jer
Muannas
salim
Jama taksir
alif dan ta ( )
Biasanya mengikuti
wazan:
, , , ,
Keterangan
Untuk mengetahui apakah suatu kalimat isim adalah isim
5
ISIM
Munshor Asli munshorif
if
Aslinya isim ghoiru munshorif
(karena ada illat), akan tetapi
menjadi isim munshorif karena
didahului oleh al
() , atau menjadi mudlof
CONTOH
2.
Ghoiru
munsho
rif
1 illat
()
Sighot muntahal jumu
2 illat
Wasfiyah
Tambahan alif
dan nun ()
Alamiyah
Tambahan alif
dan nun ()
Tarkib mazji
Ajamiyah
Muannas selain
alif
Fiil Mad}i
(dia satu laki-laki) ( dia satu laki-laki).
(dia dua laki-laki). . Contoh : (dia Contoh: ,
Contoh: ( dia dua memukul dia satu (darinya satu lakilaki-laki telah bekerja) laki-laki)
laki, dengannya
satu laki-laki)
(mereka
banyak
(dia dua laki- ( dia dua laki-laki)
laki-laki). Contoh: laki) . Contoh:
. Contoh:
(dia
perempuan).
dua
(mereka banyak ( mereka banyak
laki-laki) . Contoh:
(mereka banyak
(dia satu
(dia satu
perempuan). Contoh: perempuan)
. perempuan) .
Contoh:
Contoh:
(kamu satu laki(dia dua
(dia dua
laki). Contoh:
perempuan)
perempuan) .
Contoh:
(kamu dua laki-
(mereka
(mereka
laki/perempuan).
Contoh:
banyak
banyak perempuan)
perempuan)
.
. Contoh:
Contoh:
(kamu banyak laki(kamu satu laki(kamu satu
laki). Contoh:
laki)
laki-laki) . Contoh:
(kamu satu
(kamu dua laki(kamu dua lakiperempuan). Contoh: laki) . Contoh:
laki) . Contoh:
(kamu banyak
(kamu banyak
perempuan). Contoh:
laki-laki) . Contoh:
(saya). Contoh:
(kami). Contoh:
Fiil Mudori
laki-laki) . Contoh:
(kamu satu
perempuan)
Contoh:
(kamu banyak
. perempuan) .
Contoh: .
(kamu dua
perempuan)
Contoh:
(kamu dua
. perempuan) .
(kamu banyak
11
(kamu satu
Contoh:
(kamu banyak
. perempuan) .
Contoh:
Contoh:
(dia dua
(kami) . Contoh:
(kami) . Contoh:
perempuan). Contoh:
(mereka banyak
perempuan). Contoh:
(kamu banyak
perempuan). Contoh:
Fiil Amr
(kamu dua lakilaki/perempuan).
Contoh:
(kamu banyak lakilaki). Contoh:
(kamu satu lakilaki). Contoh:
(kamu banyak
perempuan). Contoh:
tersimpan pada
tersimpan pada
tersimpan pada
tersimpan pada
tersimpan pada
tersimpan pada
tersimpan pada
tersimpan pada
tersimpan pada
(mereka laki-laki)
(mereka laki-laki)
(dia satu
perempuan)
( mereka perempuan)
(mereka
perempuan)
laki)
( kamu
perempuan)
satu
(kamu satu
perempuan)
( kamu
dua
(kamu dua
perempuan)
perempuan)
( kamu
banyak
13
(kamu banyak
perempuan)
perempuan)
(saya)
(saya)
( kami)
(kami)
(disini)
ISIM
Nakira Isim yang bisa dimasuki al tarif (
h
)
Isim yang lafadznya tidak bisa
dimasuki al-tarif akan tetepi
artinya sama dengan isim yang
bisa dimasuki al tarif
Marif Isim dlamir (kata ganti)
at
CONTO
H
TANDA FIIL
CONTOH
Dimasuki
Pembagian Fiil
Ada beberapa pembagian fiil, yaitu:
Dilihat dari segi waktunya
Dilihat dari segi sehat dan sakitnya (ada huruf illat atau tidak)
Dilihat dari segi ada tambahan pada bentuk fiilny atau tidak
Dilihat dari segi ada atau tidaknya objek suatu pekerjaan
Dilihat dari segi adanya pelaku suatu pekerjaan atau tidaknya
Fiil
amr
(kata
kerja
perintah),
19
yaitu
kata
kerja
yang
Fiil mad}i
Fiil mudlori
Fiil amr
FIIL
WAKTU
Lampau (telah
terjadi)
Sedang/akan terjadi
Perintah (akan
terjadi)
CONTOH
Dilihat dari segi sehat atau sakitnya (ada huruf illat atau
tidaknya), dibagi menjadi 2:
Fiil shohih (sehat), yaitu kata kerja yang bentuk lafaz aslinya
terdiri dari huruf-huruf yang sehat (salah satu hurufnya
tidak berupa huruf illat / penyakit yang tiga, yaitu ya, alif,
wawu / ,/ ,). Contoh, ( dia menutupi aurot).
Salah satu huruf pada bukan ,/ , .
Fiil shohih ini dibagi menjadi 3 macam:
Salim (selamat), yaitu kata kerja (fiil) yang salah satu
hurufnya bukan berupa huruf illat, hamzah (), mudoaf
(ganda). Contoh: ( meninggalkan / membelakangi)
Mahmuz (berhamzah), yaitu kata kerja (fiil) yang salah
satu huruf aslinyanya adalah berupa hamzah ( ) .
Contoh: (membaca).
Mudhoaf (ganda), yaitu kata kerja (fiil) yang salah satu
huruf aslinya diulang / ganda. Contoh: ( lewat). Bentuk
tashrifnya adalah:
Fiil mutal. Yaitu kata kerja yang salah satu huruf aslinya
berupa huruf illat / penyakit berupa ya, alif, wawu (,/ ,
). Contoh: ( boleh). Pada kata ada huruf illat alif ( ) .
Tashrifnya adalah:
Fiil shohih
Fiil mutal
FIIL
CONTOH
Salim
Mahmuz
Mudhoaf
Fa fiilnya
ain fiilnya
Lam fiilnya
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Artinya
Fiil madly
Telah bekerja
Fiil mudlori
Sedang/akan bekerja
Isim fail
(Orang/sesuatu) Yang
bekerja
Isim isyaroh
Itu
Isim maful
(Orang/sesuatu)Yang
dikerjakan
Fiil amr
Bekerjalah
1
0
1
1
1
2
Fiil nahi
Jangan bekerja
Isim zaman/makan
Waktu/tempat bekerja
Isim alat
Alat bekerja
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Artinya
Fiil madly
Telah bekerja
Fiil mudlori
Sedang/akan bekerja
Isim fail
(Orang/sesuatu) Yang
bekerja
Isim isyaroh
Itu
Isim maful
(Orang/sesuatu)Yang
dikerjakan
Fiil amr
Bekerjalah
10
Fiil nahi
Jangan bekerja
11
Isim zaman/makan
Waktu/tempat bekerja
12
Isim alat
Alat bekerja
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Artinya
Fiil madly
Telah bekerja
Fiil mudlori
Sedang/akan bekerja
23
Isim fail
(Orang/sesuatu) Yang
bekerja
Isim isyaroh
Itu
Isim maful
(Orang/sesuatu)Yang
dikerjakan
Fiil amr
Bekerjalah
10
Fiil nahi
Jangan bekerja
11
Isim zaman/makan
Waktu/tempat bekerja
12
Isim alat
Alat bekerja
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Artinya
Fiil madly
Telah bekerja
Fiil mudlori
Sedang/akan bekerja
Isim fail
(Orang/sesuatu) Yang
bekerja
Isim isyaroh
Itu
Isim maful
(Orang/sesuatu)Yang
dikerjakan
Fiil amr
Bekerjalah
10
Fiil nahi
Jangan bekerja
11
Isim zaman/makan
Waktu/tempat bekerja
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Artinya
Fiil madly
Telah bekerja
Fiil mudlori
Sedang/akan bekerja
Sifat mushabihat
(Orang/sesuatu) Yang
bekerja
Fiil amr
Bekerjalah
Fiil nahi
Jangan bekerja
Isim zaman/makan
Waktu/tempat bekerja
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Artinya
Fiil madly
Telah bekerja
Fiil mudlori
Sedang/akan bekerja
Isim fail
(Orang/sesuatu) Yang
bekerja
Isim isyaroh
Itu
Isim maful
(Orang/sesuatu)Yang
dikerjakan
Fiil amr
Bekerjalah
10
Fiil nahi
Jangan bekerja
11
Isim zaman/makan
Waktu/tempat bekerja
25
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Artinya
Fiil madly
Telah bekerja
Fiil mudlori
Sedang/akan bekerja
Pekerjaan
Isim fail
(Orang/sesuatu) Yang
bekerja
Isim isyaroh
Itu
Isim maful
(Orang/sesuatu)Yang
dikerjakan
1
0
1
1
1
2
Fiil amr
Bekerjalah
Fiil nahi
Jangan bekerja
Isim zaman/makan
Waktu/tempat bekerja
Pekerjaan
Pekerjaan
Dia laki-laki
Fiil Mazid (ada tambahan huruf), yaitu kata kerja (fiil) yang
huruf asli pada fiil mad}inya terdiri lebih dari tiga huruf
(ada tambahan huruf). Huruf-huruf tambahan ada sepuluh (
) . Contoh: ( bercampur). Fiil mazid ada
dua macam, tsulasi dan rubai. Rinciannya sebagai berikut:
Mazid tsulasi (lebih dari tiga huruf asal), yaitu kata kerja
(fiil) yang fiil mad}inya lebih dari tiga huruf asal karena
ada tambahan huruf lain, baik tambahannya 1 huruf
(contoh: : membatalkan), 2 huruf (contoh:
:berangkat), atau 3 huruf (contoh:
:
menggunakan). Mazid sulasi ini ada 12 wazan:
Wazan pertama:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Isim fail
10
Isim isyaroh
11
Isim maful
12
Fiil amr
13
Fiil nahi
14
Isim zaman/makan
Wazan kedua:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Menunjukkan
melakukan
27
arti
saling
suatu
pekerjaan
bersamaan.
Contoh:
(zaid dan amr saling
memukul)
Memperbanyak
suatu
pekerjaan.
Contoh:
( mudahmudahan
Allah
melipatgandakan)
Faidah-faidah lain yang
lebih jelasnya, langsung
lihat di kamus
2
Fiil mudlori
Isim
masdar
dengan mim
Isim masdar tanpa
mim
Isim masdar tanpa
mim
Isim dlomir
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
10
Fiil amr
11
Fiil nahi
12
Isim zaman
13
Isim makan
Wazan ketiga:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
waktu sore)
Faidah-faidah lain yang
lebih jelasnya, langsung
lihat di kamus
2
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Wazan keempat:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Menunjukkan
arti
dua
orang atau lebih saling
melakukan
pekerjaan
yang
sama.
Contoh:
( kaum itu
saling berdamai)
Arti
pura-pura
(bukan
kenyataan).
Contoh:
( zaid pura-pura
sakit)
Faidah-faidah lain yang
lebih jelasnya, langsung
lihat di kamus
29
mim
Isim
masdar
dengan mim
Isim dlomir
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Wazan kelima:
N
o
1
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
1
0
1
1
1
2
Fiil nahi
Isim zaman
Isim makan
Wazan keenam:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Wazan ketujuh:
31
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Wazan kedelapan:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Wazan kesembilan:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
33
mim
Isim
masdar
dengan mim
Isim dlomir
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Wazan kesepuluh:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Wazan kesebelas
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Wazan keduabelas
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
35
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Mazid Rubai (lebih dari empat huruf asal), yaitu kata kerja
(fiil) yang fiil mad}inya lebih dari empat huruf asal
karena ada tambahan huruf lain, baik tambahannya
satu huruf (contoh:
: bertayammum), atau
tambahannya 2 huruf (contoh: :
).
mazid rubaI ini ada tiga wazan:
Wazan pertama:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Isim dlomir
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
Wazan kedua:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
(
)
Faidah-faidah lain yang
lebih jelasnya, langsung
lihat di kamus
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
Fiil amr
10
Fiil nahi
11
Isim zaman
12
Isim makan
37
Wazan ketiga:
No
Wazan
Ukuran
/ Jenis Kalimat
Fiil madly
Fiil mudlori
Isim fail
Isim isyaroh
Isim maful
10
Fiil amr
11
Fiil nahi
12
Isim zaman
13
Isim makan
Keterangan:
Fiil mad}i: yaitu kata kerja yang bermakna lampau (telah
dikerjakan). Contoh: ( dia telah menolong). Penjelasan lebih
rinci telah dijelakan pada pembahasan sebelumnya.
Fiil mudlori. Yaitu kata kerja yang bermakna sedang / akan
melakukan suatu pekerjaan. Contoh: ( dia sedang / akan
memukul). Penjelasan lebih rinci telah dijelaskan pada
pembahasan sebelumnya.
Isim masdar tanpa mim ( ): yaitu kata benda yang huruf awalnya
tidak berupa mim, yang menunjukkan arti suatu peristiwa /
kejadian dan tidak bersamaan dengan waktu. bentuk wazan /
ukuran lafadz dari isim masdar ini dibagi menjadi dua:
Isim masdar dengan mim ( ): yaitu kata benda yang huruf awalnya
berupa mim, yang menunjukkan arti suatu peristiwa / kejadian
dan tidak bersamaan dengan waktu. bentuk wazan dari isim
masdar dengan mim ini hukumnya qiyasi (lafadznya bisa
disamakan dengan wazan tertentu). Contoh: ( pertolongan),
fiil mad}inya adalah ( telah menolong). ini mengikuti
wazan isim masdar, yaitu:
Isim dlomir. yaitu isim yang dipergunakan untuk kinayah
(menyindir) dan sebagai kata ganti dari isim dzohir (isim yang
langsung menyebutkan nama atau kedudukan suatu benda).
Contoh: ( dia)
Isim isyaroh. yaitu isim yang mengandung arti petunjuk. Contoh:
(itu). ( disini).
Isim fail. Secara sederhana isim fail adalah subyek atau pelaku dari
suatu pekerjaan. Secara istilah, isim fail adalah sifat yang bentuk
lafadznya diambil dari fiil mabni malum (kata kerja yang
pelakunya ada/diketahui) untuk menunjukkan suatu arti yang
ada pada sesuatu yang disifati (maushuf). Sifat yang melekat
pada sesuatu yang disifati ini bersifat sementara sesuai
perubahan waktu. Contoh:
( orang yang menolong),
mengikuti wazan , fiil mad}inya adalah ( dia telah
menolong). Jadi, sifat menolong ini tidak selamanya melekat
pada seseorang dan bisa terlepas darinya. Ketika seseorang
tidak lagi menolong, maka dia bukan lagi Orang yang menolong.
Jadi sifat menolong ini bisa dilepas dari seseorang.
Wazan dari isim fail hukumnya qiyasi (lafaznya bisa disamakan
dengan wazan-wazan tertentu). Tashrif dari isim fail adalah:
: orang / sesuatu (satu laki-laki) yang bekerja
: orang / sesuatu (dua laki-laki) yang bekerja
: orang / sesuatu (banyak laki-laki) yang bekerja
39
WAZAN
FIIL
N
O
Tsulasi (tiga
)huruf
Rubai (empat
)huruf
Tsulasi (tiga
)huruf
Rubai (empat
)huruf
Fiil
Mujarrod
Fiil Mazid
1.
2.
Fiil lazim, yaitu fiil yang tidak butuh pada objek (intransitiv).
Jadi fiil lazim hanya terdiri dari fiil (kata kerja) dan failnya
(pelaku). Contoh: ( air itu suci). Lafadz ( suci)
disebut fiil lazim karena tidak butuh pada objek. jadi yang
ada hanya fiil ( )dan failnya ()
Fiil mutaaddi, yaitu fiil yang butuh pada objek (transitiv).
jadi fiil mutaaddi terdiri dari fiil (kata kerja), fail (pelaku),
dan maful (objek). contoh: ( zaid mensucikan
baju). Lafadz ( mensucikan) disebut fiil mutaaddi
karena butuh pada objek, yaitu ( baju). Jadi, orang
yang mensucikan, pasti ada sesuatu yang menjadi objek
untuk disucikan, dalam hal ini adalah baju. Pada contoh ini
terdiri dari fiil (), fail () , dan maful () .
Bentuk fiil mutaaddi ada 5 macam, yaitu:
Berupa fiil mujarrod (tidak ada tambahan huruf). Contoh:
( tidur itu membatalkan wudlu). Jadi,
(membatalkan) adalah fiil mutaaddi yang berupa fiil
mujarrod. Walaupun tidak ada tambahan huruf, lafadz
dengan sendirinya sudah menjadi mutaaddi.
Untuk mengetahui apakah fiil mujarrod menunjukkan
fiil lazim atau mutaaddi, harus langsung lihat di kamus.
Ada hamzah ( ) awal kalimat. Contoh:
(haidl itu mewajibkan mandi). Jadi, ( mewajibkan)
adalah fiil mutaaddi karena didahului oleh hamzah ( )
di awalnya. Jika hamzah ( ) tersebut dibuang, maka
menjadi fiil lazim ( : wajib).
Ada tadlif (huruf ganda) di ain fiilnya. Contoh:
(zaid mensucikan baju). Jadi, ( mensucikan) adalah
fiil mutaaddi karena ain fiilnya ( ) berupa tadlif (
). Jika tadlif tersebut tidak ada, maka menjadi fiil
lazim ( : suci)
Dengan perantara huruf jer. Contoh:( zaid
menyenangi ilmu). Jadi, adalah fiil mutaaddi
karena ada perantara huruf jer ( )
Dengan perantara dzorof. Contoh:
(seseorang duduk dibawah pohon). Jadi, adalah fiil
mutaaddi dengan perantara dzaraf ()
Keterangan
Untuk mengetahui apakah kalimat fiil adalah fiil lazim
atau fiil mutaaddi, harus melihat syiyaqul kalam (konteks
perkataan).
Contoh: ( kulit bangkai bisa suci dengan
cara disamak). lafadz adalah fiil lazim karena
dilihat dari konteks perkataannya, menunjukkan fiil
45
FIIL
Fiil lazim
Fiil
mutaaddi
CONTOH
FIIL
WAZAN
Malum
Majhu
l
CONTOH
ain fiilnya
huruf pertama:
tidak
dlommah ( )
berupa
huruf sebelum
Fiil
huruf illat
akhir: kasroh (
mad}i
(ya, alif,
)
wawu / ,
,/)
ada tambahan
huruf pertama dan
huruf ta (
kedua :
dlommah ( )
)
huruf
sebelum
diawalnya
akhir: kasroh ( )
ada tambahan
huruf pertama dan
huruf
ketiga :
hamzah
dlommah ( )
washol
huruf sebelum akhir
: kasroh ( )
fiil madly
huruf pertama:
tsulasi
kasroh ( )
mujarrod
alif ( ) yang
yang ain
berada pada ain
fiilnya
fiil: diganti
berupa
dengan ya ()
huruf illat
ain fiilnya
huruf pertama:
Fiil
tidak
dlommah ( )
mudla
berupa
huruf sebelum
ri
huruf illat,
akhir: fathah ( )
ain fiilnya
berupa
huruf illat
huruf pertama:
dlommah ( )
huruf sebelum
akhir: fathah ( )
mengganti huruf
illat dengan alif (
)
49
,
menjadi
,
menjadi
,
menjadi
,
menjadi
,
menjadi
,
menjadi
(wahai rosulullah)
Huruf istisna (pengecualian), yaitu huruf yang berfungsi
untuk mengecualikan atau mengeluarkan hukum kata
yang jatuh setelah huruf istisna dari kata sebelum
huruf istisna. Contoh: kata pada
(semua siswa masuk kecuali muahammad)
Huruf jazm (huruf yang mengjazmkan fiil), yaitu huruf
yang berfungsi untuk menjadikan fiil yang jatuh
setelahnya berada dalam keadaan Irob jazm. Contoh:
kata ( tidak) pada ( saya tidak bertemu
guruku).
Huruf nashob (huruf yang menashobkan fiil) yaitu huruf
yang berfungsi untuk menjadikan fiil yang jatuh
setelahnya berada dalam keadaan Irob nashob. Contoh:
kata ( tidak akan) pada ( saya tidak akan
murtad selamanya)
Huruf athof (huruf sambung), yaitu huruf yang
menyambungkan satu kata dengan kata yang lain.
Contoh: ( atau) pada kata ( gerhana
matahari atau bulan)
Penjelasan lebih rinci dari masing-masing 7 macam huruf itu
akan dibahas pada babny tersendiri.
Table pembagian huruf:
N
O
1
2
CONTOH
HURUF
Huruf mabani
Huruf
maani
, ,
Athil
Amil
Huruf jer
Huruf naskh
Huruf nida
Huruf istisna
Huruf jazm
Huruf nashob
Huruf athof
ISIM FIIL
CONTOH
asalnya
asalnya
( bekerjalah kamu satu perempuan)
asalnnya
(lemparlah) asalnya
Jadi ketiga huruf illat (alif, wawu, ya / , ,\ ) pada
tiga contoh diatas tetap dibuang dan tidak bisa berubah
(ditampakkan kembali) sekalipun sudah dimasuki oleh
amil (penyuruh) atau didahului oleh kalimat lain.
Fiil mudlori (kata kerja yang bermakna sedang/akan). Hukum
asal dan hukum fiil mudlori secara umum adalah murob.
Akan tetapi dalam keadaan tertentu hukumnya menjadi
mabni. Rinciannya sebagi berikut:
Fiil mudlori yang bersambung dengan nun taukid ( :nun
yang
bermakna
kesungguhan/penguat),
maka
hukumnya mabni fathah ( ). Contoh:
Irob jazm
jadi, pada ketiga contoh diatas tetap berharokat
fathah ( )dan tidak bisa berubah sekalipun sudah
dimasuki amil (penyuruh) atau didahului oleh kalimat
lain.
Fiil mudlori yang bersambung dengan nun jama inas ( :
nun yang menunjukkan arti perempuan banyak), maka
hukumnya menjadi mabni sukun ( ). Contoh:
Tabel kalimat
berikut:
N
O
1
KALIMAT
Fiil
Mad}i
yang
mabni
dan
murab
RINCIAN
Bersambung dengan
wawu jama ()
Bersambung dengan
sebagai
HUKUM
mabni
dlommah
()
mabni sukun
CONTO
H
Amr
Mud}ari
dlomir
rofa
()
mutaharrik
Tidak
bersambung
dengan wawu jama mabni fathah
&
d}amir
rofa
( )
mutaharrik
Bersambung dengan
mabni
alif tasniah, wawu
membuang
jama,
atau
ya
muannas
nun ()
mukhatabah
Shohih
akhir
dan
tidak
bersambung
dengan alif tasniyah, mabni sukun (
)
wawu
jama,
ya
muannas
mukhotobah.
Mutal
akhir
dan
tidak
bersambung
mabni
dengan alif tasniyah,
membuang
wawu
jama,
ya
huruf illat
muannas
mukhotobah.
Bersambung dengan mabni fathah
nun taukid
( )
Bersambung dengan mabni sukun (
Huruf
Isim
Mabni
Mabni
Murab
IROB (PERUBAHAN)
Irob adalah berubahnya akhir kalimat (baik harokat atau
hurufnya yang berubah) yang disebabkan oleh masuknya amilamil yang berbeda-beda, baik perubahan itu tampak atau tidak
tidak tampak (kira-kira). Contoh:
Contoh perubahan yang tampak berupa harokat:
(afif sudah balig). Irob rofa
( saya memilih afif sebagai ketua). Irob
nashob
(saya bertemu afif). Irob jer
Harokat diakhir kalimat pada kata selalu berubah
sesuai dengan perintah amil. (/ / ). Pada Irob rofa
berharokat dlommah(), pada Irob nashob berharokat
nashob (), pada Irob jer berharokat kasroh ()
Contoh perubahan yang tampak berupa huruf
( dua orang perempuan sedang sholat), Irob rofa
( saya melihat dua orang perempuan), Irob
nashob
(saya
bertemu
dengan
dua
orang
perempuan), Irob Jer
Pada ketiga contoh diatas, keadaan akhir kalimat
mengalami perubahan huruf yang tampak. Pada Irob rofa
menggunakan alif (), pada Irob nashob dan jer
menggunakan ya ()
Contoh perubahan yang tidak tampak (kira-kira):
(mustofa datang), Irob rofa
(saya mencari musthofa), Irob nashob
(saya berteyammum bersama mustofa),
Irob jer
Pada ketiga contoh diatas, keadaan akhir kalimat
secara tampak tidak mengalami perubahan (tetap). Akan
tetapi sebenarnya keadaan akhir kalimat itu berubah
secara kira-kira saja. Jadi, keadaan akhir kalimat
berubah sesuai dengan tuntutan amil.
Macam Kalimat Murob
Kesimpulannya, bahwa kalimat murob (kalimat yang akhirnya
bisa berubah) adalah:
Semua kalimat isim (yang tidak serupa dengan huruf)
Fiil mudlori (yang tidak bersambung dengan nun taukid atau
nun niswah).
Akan tetapi perubahan itu dibagi menjadi dua, adakalnya secara
tampak dan adakalnya hanya secara kira-kira. Rinciannya
sebagai berikut:
61
Jika huruf akhir kalimat murob (isim dan fiil mudlori) berupa
huruf illat alif
(/ ), maka semua tanda Irobnya
(perubahannya) tidak tampak dan harus dikira-kira pada alif (
/). contoh:
N
O
IRAB
Rafa
TANDA
Dlommah ( )
Nashab
Jer / khafad}
Alif ( )
Jazm
Fathah ( )
Alif ( ) .
Kasroh ( )
Ya ()
Terbuangnnya nun (
)
Kasroh ( )
Ya ()
Wawu ( )
Tetapnya nun ()
2
CONTOH
Fathah ( )
Sukun ( )
65
JENIS FIIL
MUD}ARI
TANDA IRAB
Rafa
Afalul khomsah
Mutal
akhir
bil
wawu dan tidak
berupa
afalul
khomsah
Nas}ab
Jazm
dibuangnya
nun (contoh:
)
sukun (
(contoh:
)
membuang
huruf illat alif
() \.
(contoh:
dlommah ( ) fathah (
) membuang
yang dikira- (contoh: huruf
illat
kira
pada )
wawu.
wawu
.
(contoh:)
(contoh:
)
5
JENIS
KALIMAT
ISIM
TANDA IRAB
Rafa
Nas}ab
Jer
Isim
ghairu dlommah ( ). Fathah ( ). fathah ( ) .
muns}arif
Contoh: Contoh: Contoh
69
Isim tasniyah
alif
(
) . ya (). Contoh: ya ().
Contoh:
Contoh:
Jamamudzak
kar salim
Wawu
Contoh:
Contoh:
Jama
muannas
salim
Jama
taksir dlommah ( ). fathah (
). kasroh ( ).
munshorif
Contoh: Contoh: Contoh:
Isim maqshur
dlommah ( )
yang dikira-kira
pada alif () \ .
Contoh:
fathah ( ) yang
dikira-kira pada
alif
() \.
Contoh:
kasroh ( )
yang dikirakira pada alif (
Isim manqus
Asmaul
khomsah
) \ . Contoh:
dlommah ( ) fathah (
). kasroh
yang
yang dikira-kira Contoh: dikira-kira
pada ya ().
pada ya ().
Contoh:
Contoh:
wawu
(). alif
(
Contoh: Contoh:
). ya().
Contoh:
71
IRAB ISIM
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa murab
(kalimat yang bisa di irab) ada dua, yaitu:
Kalimat fiil mud}ari (yang tidak bersambung dengan nun taukid
atau nun niswah) dan kalimat isim (yang tidak serupa dengan
huruf). Irab yang masuk pada fiil mud}ari ada 3, irab rafa,
nashab, dan jazm. Amil-amil yang memerintah fiil mud}ari
untuk berirab rafa, nashab, atau jazm sudah dibahas pada bab
irab fiil mud}ari.
Kalimat isim (yang tidak serupa dengan huruf). Irab yang masuk
pada kalimat isim ada 3, irab rafa, nashab, dan jer. Rinciannya
sebagaimana berikut:
Isim akan berirab rafa jika kedudukannya menjadi salah satu
dari marfuat al-asma (isim-isim yang dibaca rofa)
Isim akan berirab nashab jika kedudukannya menjadi salah satu
dari mansubat al-asma (isim-isim yang dibaca nashab)
Isim akan berirab jer jika kedudukan isim menjadi salah satu dari
mahfud}at al-asma (isim-isim yang dibaca jer)
Tabel irab isim:
N
O
IRAB ISIM
RINCIAN
CONTOH
1) dua maful 2 .)
khabar dan
saudara-saudaranya.
3) isim . Dan
saudara-saudaranya.
4) maful bih. 5)
maful maah. 6)
maful liajlih. 7)
masdar. 8) haal. 9)
tamyiz. 10) zaraf. 11)
Mustasna. 12. isim .
13) munada. 14) isim
73
Macam-Macam Fail
Ada dua pembagian fail, yaitu:
Dilihat dari segi bentuknya, fail ada dua macam:
fail muawwal (ditawil / ditafsirkan)
Yaitu fail yang berupa kalimat yang ditawil masdar.
Contoh: ( seseorang boleh
beristinjak dengan air saja)
jadi, kedudukannya sebagai fail dari fiil, yaitu .
Lafaz adalah fail berupa kalimat fiil mud}ari yang
75
dlomir
( telah bekerja)
yang dikira-kira
( alif)
( wawu)
Mereka laki-laki
( yang dikira-kira)
( alif)
( nun)
Mereka perempuan
( ta)
( ta)
( ta)
( ta)
Kamu satu
perempuan
( ta)
Kamu dua
perempuan
( ta)
Kamu banyak
perempuan
( ta)
Saya
( nun)
kami
Fiil
Fail isim dlomir
mud}arimabni
muttasil
malum
( sedang / akan yang dikira-kira
bekerja)
( alif)
Arti
( wawu)
Mereka laki-laki
yang dikira-kira
( alif)
( nun)
Mereka perempuan
yang dikira-kira
( alif)
( wawu)
( ya)
Kamu satu
77
isim
mutashil
dlomir
perempuan
( alif)
Kamu dua
perempuan
( nun)
Kamu banyak
perempuan
yang dikira-kira
Saya laki-laki /
perempuan
yang dikira-kira
Kami laki-laki /
perempuan
Fiil amr
Fail isim
muttasil
( bekerjalah)
yang dikira-kira
( alif)
( wawu)
( ya)
Kamu satu
perempuan
( alif)
Kamu dua
perempuan
( nun)
Kamu banyak
perempuan
dlomir
Contoh
( tidak ada
yang bekerja kecuali
Mereka laki-laki
Mereka perempuan
KETERANGAN
Setiap fiil (kata kerja), pasti ada failnya,
Baik failnya tampak (berupa isim zahir atau dlomir bariz muttasil
/ munfasil), contoh: ( zaid berpuasa). ( fiil)
mempunyai fail, yaitu . Jadi kedudukannya sebagai fail
yang tampak (kelihatan lafaznya), atau
Failnya tidak tampak (berupa dlomir mustatir), contoh:
(zaid berpuasa). mempunya fail yang tidak tampak, tapi
tersimpan. Fail yang tesimpan itu kira-kiranya adalah .
Fail harus berada setelah kalimat fiil. Contoh: ( zaid
berpuasa). ( fail) berada setelah ( kalimat fiil). Jika ada
kalimat isim yang seakan-akan menjadi fail yang didahulukan
dari fiilnya, maka kalimat tersebut bukan fail, akan tetapi
kedudukannya menjadi mubtada. Sedangkan fail dari fiilnya
adalah berupa dlomir muttasil yang tersimpan.
Contoh: ( zaid berpuasa) . lafaz kedudukannya adalah
mubtada, bukan fail. Sedangkan fail dari adalah berupa
dlomir muttshil yang tersimpan kira-kiranya adalah ( dia lakilaki)
Antara fiil dan failnya harus sama dari segi muzakkar dan
79
FIIL
FAIL
Muzakkar / tasniyah
Muzakkar / jama
Muannas / mufrad
Muannas / tasniyah
Muannas / jama
Muzakkar / mufrad
Pada fiil mutaaddi (kata kerja yang butuh pada objek), pada
dasarnya maful (objek) itu berada setelah kalimat fiil. Contoh:
( kami menyembah kepada-MU). adalah maful (objek).
Lafaz berada setelah fiilnya, yaitu .
Akan tetapi, maful bisa saja berada sebelum fiilnya. Contoh:
( hanya kepada-MU kami menyembah) . lafaz sebagai
maful berada sebelum fiilnya, yaitu
NAIBUL FAIL (PENGGANTI FAIL)
Ciri-Ciri Naibul fail
Cocok bermakna siapa atau apa
Sebagai objek yang menempati posisinya subjek
Berada setelah fiil majhul dan sebagai kalimat pokok
Berupa isim zahir / dlomir / fiil yang di dahului / kata yang
didahului
Contoh: ( orang-orang yang kafir itu dilaknat).
Penjelasan
Naibul fail adalah isim yang dibaca rafa, yang berada setelah fiil
mabni majhul / kata kerja pasif (fiil yang tidak disebut failnya;
penejelasan lebih rinci telah dibahas pada bab tentang
pembagian kalimat fiil) atau berada setelah isim yang bisa
beramal seperti fiil mabni majhul, yang mana isim ini mengganti
kedudukan dari fail yang tidak disebutkan karena alasan-alasan
tertentu. ( makanan itu telah dimakan). Lafaz
kedudukannya sebaga naibul fail karena berada setelah fiil
mabni majhul, yaitu: . Dan lafaz disebut naibul fail
karena kedudukan asalnya adalah maful, lalu mengganti
kedudukan fail yang tidak disebutkan.
81
Keterangan
Jika dalam suatu susunan kalimat ada keempat lafaz diatas
(maful bih, masdar, zaraf, jar majrur), maka yang menjadi
naibul fail adalah maful bih, bukan lafaz ketiga lafaz lainnya
(masdar, zaraf, jar majrur). Contoh:
( zaid telah ditampar pada hari jumat di rumah itu dengan
pukulan yang keras).
Pada susunan kalimat ini ada kempat lafaz yang bisa menjadi
naibul fail, yaitu maful bih ( ), zaraf () , jar majrur (
) , masdar (). Dari keempat lafaz diatas, yang
kedudukannya sebagai naibul fail adalah maful bih ()
Akan tetapi jika dalam susunan kalimat tidak terdapat maful bih,
akan tetapi yang ada ketiga lafaz lainnya (masdar, zaraf, jar
majrur), maka yang menjadi naibul fail adalah salah satu dari
ketiga lafaz tersebut (bisa masdar, zaraf, atau jar majrur).
Contoh: ( bulan romadlon itu telah
dipuasai dengan mengharap ridlo Allah SWT).
Pada susunan kalimat ini tidak ada maful bih, yang ada
adalah ketiga lafaz lainnya, yaitu zaraf (), masdar (
), jar majrur (). Dari ketiga lafaz diatas, yang
kedudukannya sebagai naibul fail adalah salah satu dari
ketiganya, dalam susunan kalimat ini adalah zaraf ()
Macam-Macam Naibul fail
Sebagaimana fail, ada dua pembagian naibul fail:
Dilihat dari segi bentuknya, naibul fail ada 2 macam:
Naibul fail muawwal (ditawil / ditafsirkan)
Yaitu naibul fail yang berupa kalimat yang ditawil masdar.
Contoh: ( disunnahkan mengusap
kedua telinga ketika wudlu).
Jadi, kedudukannya sebagai naibul fail dari fiil
mabni majhul, yaitu . Lafaz adalah naibul fail
berupa kalimat fiil mud}ari yang ditawil masdar. Takwil
dari adalah ( bentuk isim masdar dari ).
Naibul fail sarih (jelas)
Yaitu naibul fail yang bukan berupa kalimat yang ditawil
masdar. Contoh: ( dua telapak tangan itu sedang
dibasuh).
Jadi, kedudukannya sebagai naibul fail dari fiil mabni
majhul, yaitu . Lafaz adalah kalimat isim asli dan
bukan kalimat yang ditawil masdar. irabnya adalah
rafa karena kedudukannya manjadi naibul fail. Tanda
irabnya adalah alif karena adalah isim tasniyah.
Dilihat dari segi jelas atau tidaknya, naibul fail ada 2 macam:
Arti isim
mutashil
dlomir
( telah dipukul)
yang dikira-kira
( alif)
( wawu)
Mereka laki-laki
( yang dikira-kira)
( alif)
( nun)
Mereka perempuan
( ta)
( ta)
( ta)
laki
( ta)
Kamu satu
perempuan
( ta)
Kamu dua
perempuan
( ta)
Kamu banyak
perempuan
( ta)
Saya
( nun)
kami
Fiil
mud}ari
mabni majhul
Arti
isim
mutashil
dlomir
dipukul)
( alif)
( wawu)
Mereka laki-laki
yang dikira-kira
( alif)
( nun)
Mereka perempuan
yang dikira-kira
( alif)
( wawu)
( ya)
Kamu satu
perempuan
( alif)
Kamu dua
perempuan
( nun)
Kamu banyak
perempuan
yang dikira-kira
Saya laki-laki /
perempuan
yang dikira-kira
Kami laki-laki /
perempuan
Naibul fail isim dlomir munfasil (berpisah)
yaitu naibul fail yang berupa isim dlomir yang berpisah
(tidak bersambung langsung) dengan fiilnya. Contoh:
( tidak dipukul kecuali kamu)
Jadi, kedudukannya sebagai naibul fail (pelaku) dari fiil
mabni majhul, yaitu . Lafaz adalah naibul fail
berupa isim dlomir munfasil karena tersebut terpisah
(tidak bersambung langsung) dengan fiilnya () .
Rincian naibul fail berupa isim dlomir munfasil
sebagaimana berikut:
Naibul fail isim
dlomir munfasil
Contoh
( tidak
dipukul kecuali
satu laki-laki)
Mereka laki-laki
Mereka perempuan
85
dia
KETERANGAN
Naibul fail adakalnya tampak lafaznya adakalnya tidak tampak,
contoh:
Naibul fail yang tampak lafaznya (berupa isim zahir atau dlomir
bariz muttasil / munfasil), contoh: ( zaid dipukul).
( fiil) mempunyai naibul fail, yaitu . Jadi
kedudukannya sebagai naibul fail yang tampak (kelihatan
lafaznya)
Naibul fail yang tidak tampak lafaznya (berupa dlomir mustatir),
contoh: ( zaid dipukul). mempunya naibul fail,
akan tetapi naibul failnya tidak tampak, akan tetapi
tersimpan. Naibul fail yang tesimpan itu kira-kiranya adalah
. Jadi, kedudukannya sebagai naibul fail yang tidak
tampak
MUBTADA DAN KHABAR (SUBYEK DAN PREDIKAT)
Mubtada (subyek / permulaan)
Ciri-Ciri Mubtada
Cocok bermakna adapun
Berada di awal perkataan dan sebagai kalimat pokok
Berupa isim zahir / dlomir / fiil mud}ari yang di dahului
Biasanya berupa isim marifat
Contoh: ( Allah adalah Zat yang maha mendengar).
Penjelasan
Mubtada adalah isim yang berirab rafa yang menjadi
permulaan dari suatu perkataan, yang tidak didahului oleh
amil lafzi (yang tampak lafaznya). Jadi, Amil yang memerintah
mubtada untuk berirab rafa bukan berupa amil lafzi, tapi
amil manawi ibtidai (amil yang tidak tampak yang
memerintah mubtada untuk berirab rafa). Contoh:
( bersiwak itu adalah disunnahkan).
Mubtada Isim
d}amir Munfasil
Khabar Mubtada
( orang
berpuasa)
Mereka laki-laki
Mereka perempuan
Kamu satu
perempuan
Kamu dua
perempuan
Kamu banyak
perempuan
Saya laki-laki /
perempuan
Kami laki-laki /
perempuan
89
KETERANGAN
Mubtada pasti berirab rafa. Contoh: ( beristinja itu
wajib). kedudukannya sebagai mubtada, khabarnya
adalah . Irabnya adalah rafa karena kedudukannya
manjadi mubtada. Tanda irabnya adalah dlommah karena
adalah isim mufrad
Akan tetapi adakalanya mubtada berirab jer jika didahului oleh
huruf jer, yaitu:
Huruf jer ba (), contoh: ( cukuplah bagimu pertolongan
Allah). kedudukannya sbagai mubtada. Pada dasarnya
mubtada berirab rafa. Tapi lafaz ini, walaupun
kedudukannya sebagai mubtada, irabnya adalah jer karena
didahului oleh huruf jer ba ()
huruf jer . Contoh: ( adakah pencipta
selain Allah yang mencukupi rizkimu). kedudukannya
sebagai mubtada. Pada dasarnya mubtada berirab rafa.
Tapi lafaz ini , walaupun kedudukannya mubtada,
irabnya adalah jer karena didahului oleh huruf jer ()
. contoh: ( betapa banyak orang
yang berpakaian di dunia tapi telanjang di hari kiamat).
kedudukannya sebagai mubtada. Pada dasarnya mubtada
berirab rafa. Tapi lafaz ini, walaupun kedudukannya
mubtada, irabnya adalah jer karena didahului oleh .
Mubtada harus berupa isim marifat. Contoh:
(kulit bangkai itu bisa suci dengan cara disamak).
kedudukannya sebagai mubtada, khabarnya adalah . Lafaz
adalah mubtada berupa isim marifat, yaitu marifat berupa
isim yang dimulofkan kepada isim marifat dengan al ().
Akan tetapi, adakalnya mubtada bisa berupa isim nakirah
dengan syarat tersebut harus bisa memberi faidah, diantaranya:
Mubtada berupa isim nakirah yang dimud}afkan kepada isim
nakirah yang lain. Contoh: ( lima sholat itu
dicatat oleh Allah). kedudukannya sebagai mubtada
berupa isim nakirah yang dimud}afkan kepada isim nakirh
yang lain, yaitu
Mubtada berupa isim nakirah yang disifati oleh kalimat yang
lain. Contoh: ( budak yang beriman itu
lebih baik dari pada orang musyrik). kedudukannya
sebagai mubtada berupa isim nakirah yang disifati oleh
kalimat yang lain, yaitu:
Khabar mubtadanya berupa susunan zaraf atau jer majrur yang
berada sebelum mubtada. Contoh: ( dirumah itu
ada bangkai). kedudukannya sebagai mubtada berupa
: mubtada
: khabar, yang berupa jumlah ismiyah
{khabar berupa
susunan mubtada ()
dan khabar khabar (})
Filiyah (fiil & fail)
Yaitu khabar berupa susunan fiil dan fail . contoh:
( muhammad telah makan roti) Lafaz
adalah mubtada. Khabarnya adalah . Jadi,
adalah khabar yang berupa jumlah Filiyah, yaitu
khabar berupa susunan fiil ( )dan fail ( , yaitu
d}amir mustatir yang tersimpan pada lafad ).
Susunan
Irabnya rafa secara mahalli
(kedudukannya) karena kedudukannya
menjadi
khabar. Tapi secara lafaz, adalah mabni karena
adalah fiil mad}i dan ( yaitu d}amir mustatir
yang tersimpan pada lafad ) Irabnya rafa karena
menjadi fail.
: mubtada
: khabar, yang berupa jumlahFiliyah {
khabar berupa susunan fiil ( )dan fail (
, yaitu d}amir mustatir yang tersimpan pada
lafad ) .
Syibhul jumlah (serupa dengan jumlah)
Zaraf (kata keterangan)
yaitu khabar berupa susunan zaraf (keterangan), baik
keterangan waktu atau keterangan tempat. Contoh:
( ustadz itu ada di depan rumah) . lafaz
adalah mubtada. Khabarnya adalah .
jadi, adalah khabar yang berupa susunan
zaraf. Susunan irabnya adalah rafa secara
mahalli (kedudukannya) karena kedudukannya
menjadi khabar. Tapi secara lafaz, irabnya
nashab karena menjadi zaraf dan irabnya jer
karena menjadi mud}af ilaih .
: mubtada
: khabar berupa zaraf
Jer majrur (huruf jer dan isim yang dijerkan)
yaitu khabar yang terdiri dari huruf jer dan isim yang
dibaca jer. Contoh: ( seorang muslim
ada di masjid). Lafaz adalah mubtada.
Khabarnya adalah . jadi, adalah
khabar berupa susunan jer ( )dan majrur ().
Susunan irabnya rafa secara mahalli
(kedudukannya) karena kedudukannya
menjadi
khabar. Tapi secara lafaz, adalah mabni karena
adalah kalimat huruf dan irabnya jer karena
didahului huruf jer.
: mubtada
: khabar berupa susunan jer ( )dan
majrur ()
KETERANGAN
Khabar harus sesuai dengan mubtada dalam hal jenis (muzakkar &
muannas) dan jumlahnya (mufrad, tasniyah, & jama). Contoh:
( bersiwak itu adalah disunnahkan). adalah
khabar. Mubtadanya adalah . Lafaz sebagai khabar
harus sesuai dengan sebagai mubtada dari segi jenis dan
jumlahnya.
: mufrad muzakkar
: mufrad muzakkar
Jadi, pada , khabar sudah sesuai dengan mubtadanya
dari segi jenis (muzakkar) dan jumlahnya (mufrad). Contoh lain:
93
MUBTADA
KHABAR
(Mufrad muzakkar)
(Tasniyah muzakkar)
(Jama muzakkar)
(mufrad muannas)
(tasniyah muannas)
(jama muannas)
(Mufrad muzakkar)
(Tasniyah muzakkar)
(Jama muzakkar)
(mufrad muannas)
(tasniyah muannas)
(jama muannas)
: amil nawasikh
: isim
( asalnya mubtada)
:
irabnya
rafa
: amil nawasikh
: isim
( asalnya mubtada)
:
irabnya rafa
: amil nawasikh
: isim
(asalnya mubtada)
: irabnya nashab
: khabar ( asalnya khabar) : irabnya rafa
Amil yang menashabkan mubtada dan khabarnya secara
bersamaan, yaitu dan saudara-saudaranya. Contoh:
( saya menyangka zaid berdiri).
: amil nawasikh
: maful pertama ( asalnya mubtada) :
irabnya
nashab
: maful kedua
(asalnya khabar) :
irabnya
nashab
Isim Dan Saudara-Saudaranya
Pada pembahasan kali ini, yang akan dijelaskan pertama kali
adalah pembahasan dan saudara-saudaranya. Amalnya
adalah merafakan mubtada sebagai isim dan menashabkan
khabar .
Jadi, yang termasuk marfuat al-asma (isim-isim yang dirafakan)
adalah isim dan saudara-saudaranya. Contoh:
( sholat jamaah itu adalah sunnah muakkad)
: amil nawasikh
: isim ( asalnya mubtada)
: irabnya rafa
: khabar
(asalnya khabar) : irabnya nashab
Jadi, irabnnya adalah rafa karena kedudukannya sebagai
isim . Tanda irabnya adalah dlommah karena adalah
isim mufrad.
Saudara-Saudara
Saudara-saudara yang juga beramal seperti ( merafakan
95
: khabar
: irabnya nashab
Jadi, irabnnya adalah rafa karena kedudukannya
sebagai isim . Tanda irabnya adalah dlommah karena
adalah isim mufrad.
( menjadi / masuk waktu dluha) dan tas}rifnya. contoh:
( zaid menjadi baligh). Jadi, irabnya adalah
rafa karena kedudukannya sebagai isim
( menjadi) dan tas}rifnya. Contoh: ( zaid menjadi
orang yang sholeh). Jadi, irabnya adalah rafa karena
kedudukannya sebagai isim
( menjadi / bermalam) dan tas}rifnya. Contoh:
( musafir itu semalaman sholat). Jadi, irabnya
adalah rafa karena kedudukannya sebagai isim
( menjadi / masuk waktu sore) dan tas}rifnya. Contoh:
( matahari itu terbenam sore hari). Jadi,
irabnya adalah rafa karena kedudukannya sebagai
isim
( menjadi / masuk waktu pagi) dan tas}rifnya. Contoh:
( ibrohim menjadi nabi Allah) dan
tas}rifnya. Jadi, irabnya adalah rafa karena
kedudukannya sebagai isim .
( menjadi) dan tas}rifnya. Contoh:
(muhammad menjadi rosulullah). Jadi, irabnya adalah
rafa karena kedudukannya sebagai isim .
( tidak ada / bukan) dan tas}rifnya. ( air
mustamal itu bukan najis). Jadi, irabnya adalah rafa
karena kedudukannya sebagai isim .
Bisa beramal dengan syarat harus didahului oleh nafi
(peniadaan) atau nahi (larangan)
( selalu / senantiasa) dan tas}rifnya. Contoh:
( matahari selalu terbit dari timur). Jadi,
Irabnya adalah rafa karena kedudukannya sebagai isim
. Amil ini bisa beramal seperti amalnya karena
didahului oleh nafi, yaitu .
( selalu / senantiasa) dan tas}rifnya. Contoh:
( matahari selalu terbenam ke barat). Jadi,
irabnya adalah rafa karena kedudukannya sebagai
WAZAN
Fiil
nahi
Isim
fail
Isim
d}a
mir
Isim
masd
ar
Isim
masd
ar
Fiil
mud}
ari
Fiil
mad
}i
JENIS
KALIMA
T
WAZAN
Fiil
nahi
Isim
fail
Isim
d}a
mir
Isim
masda
r
Fiil
mud}
ari
Fiil
mad
}i
JENIS
KALIMA
T
Fiil
ama
r
Fiil
am
ar
Isim
masd
ar
WAZAN
Fiil
nahi
Isim
fail
Isim
d}ami
r
Isim
masda
r
Fiil
mud}a
ri
Fiil
mad}i
JENIS
KALIMA
T
Fiil
amar
97
WAZAN
Fiil
nahi
Fiil
amar
Isim
fail
Isim
d}ami
r
Isim
masda
r
Fiil
mud}a
ri
Fiil
mad}i
JENIS
KALIMA
T
WAZAN
Fiil
nahi
Fiil
amar
Isim
fail
Isim
d}ami
r
Isim
masda
r
Fiil
mud}a
ri
Fiil
mad}i
JENIS
KALIMA
T
WAZAN
Fiil
nahi
Isim
fail
Isim
d}ami
r
Isim
masda
r
Fiil
mud}a
ri
Fiil
mad}i
JENIS
KALIMA
T
WAZAN
Fiil
nahi
Isim
fail
Isim
d}ami
r
Isim
masda
r
Fiil
mud}
ari
Fiil
mad}i
JENIS
KALIMA
T
Fiil
amar
Fiil
amar
WAZAN
Isim fail
Isim d}amir
Fiil
mud}ari
Fiil
JENIS
KALIMAT
WAZAN
Isim fail
Isim d}amir
Fiil
mud}ari
Fiil mad}i
JENIS
KALIMAT
WAZAN
Isim fail
Isim d}amir
Fiil
mud}ari
Fiil mad}i
JENIS
KALIMAT
WAZAN
Isim fail
Isim d}amir
Fiil
mud}ari
Fiil mad}i
JENIS
KALIMAT
. amil ini hanya mempunyai fiil mad}i saja dan tidak ada
tasrifannya.
. amil ini hanya mempunyai fiil mad}i saja dan tidak ada
tasrifannya.
Semua tas}rif dari dan saudara-saudaranya, juga bisa beramal
seperti , yaitu merafakan mubtada sebagai isim , dan
menashabkan khabarnya. Contoh:
Berupa fiil mudlori: ( air itu berubah).
: amil nawasikh berupa fiil mud}ari
: isim berupa fiil madlori ( ): irabnya rafa
: khabar berupa fiil madlori ()
:
irabnya
nashab
Berupa isim masdar: ( saya heran zaid jadi
pemalas)
: amil nawasikh berupa isim masdar
: isim berupa isim masdar ()
: irabnya rafa
secara mahalli, tapi secara lafaz irabnya jer
: khabar berupa isim masdar ()
:
irabnya
nashab
berupa isim fail: ( zaid menjadi seorang pengarang)
: amil nawasikh berupa isim fail
( d}amir yang tersimpan dalam ): isim berupa
isim fail (). Irabnya rafa secara mahalli, tapi secara lafaz
adalah mabni
: khabar berupa isim fail ()
:
irabnya
nashab
berupa isim maful: ( muhammad dijadikan
ketua kelas)
: amil nawasikh berupa isim maful
( d}amir yang tersimpan dalam )
:
isim
: amil nawasikh
: amil nawasikh
contoh
ini
bermakna
menyerupakan,
karena
: khabar
: irabbnya rafa
Hal ini dikecualikan pada . maka jika bersambung dengan
tambahan, maka bisa beramal dan bisa juga tidak beramal.
)beramal menashabkan isimnya, ). Atau
)tidak beramal, tetap berirab rafa)
Jika tidak bertasydid (), maka ada dua hukum, yaitu:
Lebih sering tidak beramal (tidak menashabkan mubtada dan
tidak merafakan khabar), contoh: ( setiap
jiwa pasti ada yang menjaga). Jadi, yang tidak bertasydid itu
tidak beramal. Jadi mubtada ( )dan khabarnya ( ) tetap
berirab rafa.
: amil nawasikh
: mubtada
: irabnya rafa
: khabar
: irabnya rafa
Kadang bisa beramal, contoh: ( sesungguhnya
mereka akan berselisih). Jadi, yang tidak bertasydid itu
tetap beramal. Jadi mubtada / isimnya berirab nashab ()
dan khabarnya ( )berirab rafa
F.
ISIM YANG IKUT PADA ISIM YANG DIBACA NASHAB
(TAWABI)
Tawabi ada 4 macam, yaitu naat, athof, taukid, dan badal.
Penjelasan lebih rinci dibahas pada pembahasan Tawabi.
Contoh: ( zaid yang rajin itu datang).
MARFUAT
AL-ASMA
Fail (Pelaku)
CIRI-CIRI
CONTOH
Naibul Fail
(Pengganti
Fail)
Mubtada
(subyek /
permulaan)
Khabar
(Predikat /
Berita)
Isim dan
SaudaraSaudaranya
Khabar dan
saudarasaudaranya
Tawabi
, , , , ,
, , , ,
)
Asalnya adalah khabar
mubtada, lalu ada amil
nawasikh berupa dan
saudara-saudaranya (,
, ,)
Dijelaskan pada bab
tawabi
(orang-orang
yang kafir itu
dilaknat).
( Allah
adalah Zat
yang maha
mendengar).
( Allah
adalah Zat
yang maha
mendengar).
( sholat
minta hujan itu
disunnahkan)
(sesungguhnya
beristinja itu
wajib)
105
: Amil nawasikh
: Fail
: Maful pertama (asalnya mubtada)
: irabnya nashab
: Maful kedua (asalnya khabar)
: irabnya nashab
Jadi, yang termasuk mansubat al-asma (isim-isim yang dibaca
nashab) adalah dua maful , yaitu ( maful pertama) dan
( maful kedua). Tanda irabnya adalah fathah karena
keduanya adalah isim mufrad
Saudara-saudara adalah dibagi menjadi dua:
( saudara berupa fiil-fiil yang bermakna pekerjaan
hati)
( menyangka / yakin). Contoh: ( zaid
menyangka air itu mustamal / sudah digunakan). Jadi,
(maful pertama) dan ( maful kedua) irabnya adalah
: amil nawasikh
: fail
: maful pertama (asalnya mubtada)
:
irabnya
nashab
: maful kedua (asalnya khabar)
: irabnya nashab
KETERANGAN
Tas}rif dari dan saudara-saudaranya juga bisa beramal, yaitu
berupa fiil mad}i, fiil mud}ari, isim masdar, isim fail, isim
maful dan fiil amr. Contoh:
(kami menyangka
: amil nawasikh yang hanya punya bentuk fiil amr
: maful pertama (asalnya mubtada)
: irabnya nashab
DAN SAUDARA-SAUDARANYA
pembahasan
marfuat
al-asma,
: khabar
(asalnya khabar) : irabnya nashab
Jadi, irabnnya adalah nashab karena kedudukannya sebagai
khabar . Tanda irab nashabnya adalah fathah karena
adalah isim mufrad.
ISIM
DAN SAUDARA-SAUDARANYA
dan
: amil nawasikh
: fail / pelaku
: irabnya rafa
secara mahalli
D}AMIR
MUTASHIL
ARTINYA
Mereka laki-laki
Mereka perempuan
Kalian laki-laki
Kamu satu
perempuan
Kalian perempuan
Saya
kami
CONTOH
( dia menolong
dia satu laki-laki)
D}amir munfasil (berpisah). Contoh: ( hanya kepadaMU kami menyembah). Jadi, Irabnya adalah nashab
secara mahalli. Artinya berirab nashab karena
kedudukannya sebagai maful bih. Secara lafaz,
adalah mabni karena adalah termsuk dari isim
mabni, yaitu isim d}amir.
Rincian maful bih d}amir munfasil adalah sebagai
berikut:
D}AMIR
MUNFASIL
ARTINYA
CONTOH
( hanya
kepadanya satu lakilaki dia menolong)
Mereka laki-laki
Mereka perempuan
Kalian laki-laki
Kamu satu
perempuan
Kalian perempuan
Saya
kami
Maful bih ghoiru sarih (tidak jelas), yaitu ada tiga macam:
Berupa kalimat yang ditawil (dirubah) masdar setelah adanya
huruf yang mentawil masdar (seperti ). Contoh:
( saya tahu bahwa kamu bersungguh-sungguh).
Susunan adalah maful bih berupa kalimat yang
ditawil masdar karena ada huruf masdarnya, yaitu .
tawil dari adalah ( kesungguhanmu).
Jadi, Irabnya adalah nashab secara mahalli.
Artinya berirab nashab karena kedudukannya
sebagai maful bih.
Akan tetapi secara lafaz, adalah huruf, hukumnya mabni.
hukumnya mabni karena isim d}amir. Irabnya
adaah rafa karena kedudukannya sebagai khabar .
Berupa jumlah (susunan kata) yang yang ditawil mufrad.
Contoh: ( saya menyangkamu bersungguhsungguh). Lafaz adalah maful bih berupa jumlah
(berupa susunan fiil dan fail). ini adalah jumlah
yang ditawil mufrad. Tawil adalah ( yang
bersungguh-sungguh)
Jadi, Irabnya adalah nashab secara mahalli. Artinya
berirab nashab karena kedudukannya sebagai
maful kedua dari .
Akan tetapi secara lafaz, Irabnya adalah rafa
karena berupa fiil mud}ari yang tidak didahului oleh amil
nashab dan amil jazm
Berupa jer majrur (huruf jer dan isim yang dijerkan). Contoh:
( saya memegang tanganmu). adalah maful
bih berupa jer majrur.
Jadi, Irabnya adalah nashab secara mahalli. Artinya
berirab nashab karena kedudukannya sebagai maful
113
bih.
Akan tetapi secara lafaz, adalah mabni karena berupa
isim d}amir. Irabnya jer karena didahului oleh huruf jer
()
KETERANGAN
Pada dasarnya maful bih berada setelah fiil dan fail. Contoh:
( saya memukul zaid). kedudukannya sebagai maful bih
berupa isim zahir. Lafaz sebagai maful berada setelah fiil (
)dan fail ()
akan tetapi adakalnya:
Maful berada setelah fiil tapi sebelum fail (fiil + maful + fail),
yaitu dalam tiga keadaan:
Jika failnya bersambung dengan isim d}amir yang kembali
kepada maful bih. Contoh: ( anaknya
memulyakan said). kedudukannya sebagai maful bih
berupa isim zahir. Lafaz sebagai maful bih berada
setalah fiil ( )akan tetapi berada sebelum fail ()
karena failnya bersambung dengan isim d}amir yang
kembali kepada maful
() . D}amir kembali
kepada maful bih ()
Jika failnya berupa isim zahir dan maful bih berupa isim
d}amir muttasil. contoh: ( zaid memukulku).
kedudukannya sebagai maful bih berupa isim d}amir.
Lafaz sebagai maful bih berada setelah fiil ( )tapi
berada sebelum fail ( ) karena maful bih berupa isim
d}amir muttasil ( )sedangkan failnya berupa isim zahir (
)
Jika failnya berupa lafaz yang dikecualikan (Mustasna).
Contoh: . (tidak ada yang memulyakan
said kecuali kholid). kedudukannya sebagai maful bih
berupa isim zahir. Lafaz sebagai maful bih berada
setealah fiil ( )tapi sebelum fail (), karena failnya (
)berupa lafaz yang dikecualikan.
Maful berada sebelum fiil dan fail (maful + fiil + fail). Yaitu
dalam beberapa keadaan, yaitu:
Maful bih berupa isim syarat (isim yang butuh pada jawab).
Contoh: ( barang siapa yang Allah
sesatkan, maka dia tidak akan mendapatkan petunjuk).
kedudukannya maful bih berupa isim zahir. Lafaz
sebagai maful bih berada sebelum fiil ( )dan fail (),
karena maful bih berupa isim syarat ()
Maful bih berupa isim isim nahi (pertanyaan). Contoh:
( maka ayat yang mana yang kamu kalian
ingkari?). kedudukannya sebagai maful bih berupa isim
zahir. Lafaz sebagai maful bih berada sebelum fiil (
: fail
: irabnya rafa
: maful
: irabnya nashab
: masdar (sebagai mamul) : irabnya nashab
Jadi, irabnya adalah nashab karena kedudukannya sebagai
masdar. Tanda irab nashabnya adalah fathah karena adalah
isim mufrad.
Pada contoh diatas, ( fiil mad}i) adalah amil yang memerintah
agar berirab nashab.
KETERANGAN
Haal harus sama dengan sahibul halnya dalam segi jumlah (mufrad,
tasniyah dan jama) dan jenisnya (muzakkar dan muannas).
Contoh: ( zaid datang dalam keadaan senang).
sebagai haal berada setelah amil ( )dan sahibul hal (). Tapi
kadang-kadang:
Haal berada setelah amil dan sahibul hal. Contoh:
( murid yang malas itu datang dalam keadaan
terlambat). irabnya nahsob karena kedudukannya
sebagai haal. sebagai haal berada sebelum amil ()
dan sahibul hal ()
Haal berada setelah amil tapi sebelum sahibul hal. Contoh:
( Muhammad melaksanakan tugas ini
dalam keadaan bersungguh-sungguhh). irabnya nashab
karena kedudukannya sebagai haal. sebagai haal berada
setelah amil ( )tapi berada sebelum sahibul hal ().
Sahibul hal harus berupa isim marifat. Contoh: ( zaid
datang dalam keadaan senang). irabnya nashab karena
kedudukannya sebagai haal. adalah sahibul hal , yaitu berupa
isim marifat (berupa alam / nama).
Tapi adakalnya sahibul hal berupa isim nakirah, yaitu dalam
empat keadaan:
Ketika sahibul hal berada setelah haal. Contoh:
(seorang muslim sholat dalam keadaan khusyu). adalah
sahibul hal berupa isim nakirah karena berada setelah haal (
123
)
Ketika haal didahului oleh nafi (peniadaan, seperti ) . Contoh:
( tidak ada seorangpun yang berpuasa di
masjid dalam keadaan tidur). adalah sahibul hal berupa
isim nakirah karena haal didahului oleh nafi ()
Ketika sahibul hal disifati dengan isim nakirah yang lain. Contoh:
( seorang muslimah yang sholihah itu
datang dalam keadaan tersenyum). adalah sahibul hal
berupa isim nakirah karena disifati dengan isim nakirah yang
lain ().
Ketika haal berupa jumlah yang didahului wawu haaliyah ( yang
bermakna keadaan). Contoh: ( seorang murid
datang dalam keadaan menangis). adalah sahibul hal
berupa isim nakirah karena haalnya berupa jumlahyang
didahului wawu haaliyah ()
TAMYIZ
Ciri-Ciri Tamyiz
Cocok bermakna apanya
Sebagai penjelas dari kalimat yang samar pada kalimat
sebelumnya
Berada setelah sempurna jumlah (sebagai pelengkap)
Berupa isim masdar / isim jamid
Biasanya berada setelah isim tafdlil atau setelah bilangan 11 99
Contoh: ( hal itu lebih baik dan lebih bagus
penafsirannya)
Penjelasan
Termasuk dari mansubat al-asma (isim-isim yang dibaca
nashab) adalah tamyiz. Secara istilah, tamyiz adalah isim nakirah
yang dibaca nashab, yang mengandung makna , yang
berfungsi untuk menjelaskan nisbat atau zat dari suatu jenis
yang masih samar. Contoh: ( afif itu bagus budi
pekertinya)
: fiil mad}i (sebagai amil)
: fail
: irabnya rafa
).
ZARAF (KETERANGAN WAKTU / TEMPAT)
Ciri-Ciri Zaraf
Cocok bermakna di / di dalam / pada
Menjelaskan keterangan waktu / tempat
Berada setelah sempurna jumlah (sebagai pelengkap)
Contoh: ( salah satu penghuni gua itu berkata, saya
tinggal selama satu hari)
Penjelasan
Termasuk mansubat al-asma (isim-isim yang dibaca nas}ab)
adalah zaraf. Secara istilah, zaraf adalah isim yang dibaca
nashab yang menunjukkan arti keterangan waktu atau tempat,
yang mengandung makna ( di, didalam, pada). Contoh:
( saya sholat tahajjud dimalam hari).
: fiil mud}ari (sebagai amil) : irabnya rafa
: maful bih
: irabnya nashab
imam).
irabnya
adalah
nashab
karena
kedudukannnya sebagai zaraf. ( dibelakang) adalah
zaraf makan mubham bentuk dibelakang itu tidak bisa
dilihat dengan panca indra dan tidak ada batasan yang
jelas.
Isim yang menunjukkan ukuran tempat, seperti. contoh:
( saya berjalan satu mil). irabnya adalah
nashab karena kedudukannya sebagai zaraf. ( satu
mil) adalah zaraf mubham karena bentuk satu mil itu
tidak bisa dilihat dengan panca indra.
Zaraf makan mukhtash (tertentu). Yaitu zaraf yang
menunjukkan tempat yang ditentukan (artinya bentuknya
tertentu dan ada batasannya). Contoh:
(zaid sholat di masjid). irabnya jer karena didahului
oleh huruf jer (). Lafaz ( masjid) adalah zaraf
makan mukhtash karena bntuknya bisa dilihat dengan
panca indra dan bentuknya mempunyai batasan tertentu.
Keterangan
Zaraf makan wajib berirab nashab dalam tiga keadaan, yaitu:
Berupa zaraf makan mubham (menunjukkan arah dan
menunjukkan ukuran tempat) yang mengandung makna
(di, di dalam, pada). Contoh:
(mamum itu sholat jamaah dibelakang imam). irabnya
adalah nshob karena kedudukannya sebagai zaraf.
berirab nashab sebagai zaraf karena mengandung makan .
jadi kalau ditampakkan menjadi ( dibelakang)
Jika zaraf makan mubham itu tidak mengandung makna ,
maka maka zaraf zaman berirob sesuai dengan tuntutan
amil. Contoh: ( satu kilo meter itu adalah seribu
meter). irabnya adalah rafa karena kedudukannya
sebagai mubtada. Jadi tidak berirab nashab karena
tidak mengandung makna . Begitu juga lafaz irabnya
adalah jer karena kedudukannya sebagai mud}af ilaih.
tidak berirab nashab karena tidak mengandung makna .
Berupa zaraf yang lafaznya ditas}rif dari amilnya, baik zaraf
makan mubham atau mukhtash. Contoh: ( saya
duduk di tempat berkumpulnya ulama). irabnya adalah
nashab karena kedudukannya sebagai zaraf. ( tempat
duduk / berkumpul) sebagai zaraf berirab nashab karena
lafaznya ditas}rif dari amilnya, yaitu ( duduk)
KETERANGAN
Kalimat isim zaman yang bisa dijadikan zaraf zaman (selain lafaz
) adalah:
Zaraf zaman
Artinya
Zaraf zaman
Artinya
Semalam
Waktu sahur
Sehari
Pagi-pagi
Waktu pagi
Beberapa
tahun
Sesaat
Malam senin
Hari jumat
Hari ahad
Sesaat
Besok
Waktu subuh
Selamaselamanya
Waktu sore
Selamaselamanya
Zaraf
makan
Artinya
Zaraf
makan
Artinya
Didepan
Di depan
Di belakang
Di sisi-sisi
Di belakang
Di arahnya /
di bawah
Di depan
Sebelum
Sesudah
Di
sebelah
kanan
Di
sebelah
kiri
Di depan
Di atas
Satu farsakh
Di bawah
Satu barid
Di depan
Di sini
Bersama
Di sana
Catatan
131
Di sana
Di sana
: Adat istisna
Berupa huruf :
Berupa isim: , , ,
Berupa fiil: ,
Berupa huruf / fiil: , , / /
Mustasna minhu : yaitu lafaz yang berada sebelum adat
istisna , yang memiliki hukum tertentu, yang mana
Mustasna dikeluarkan / dikecualikan dari hukum yang
dimiliki oleh Mustasna minhu .
Mustasna: yaitu lafaz yang berada setelah adat istisna , yang
dikeluarkan / dikecualikan dari hukum yang dimiliki oleh
Mustasna minhu
Contoh dari istilah-istilah itu adalah: ( muridmurid hadir kecuali zaid).
( hadir)
: hukum
( murid-murid)
: Mustasna minhu
(kecuali)
: adat istisna
( zaid)
: Mustasna
disebut hukum karena merupakan peristiwa (yaitu hadir)
yang dimiliki oleh murid-murid ( : Mustasna minhu ).
ISIM
Termasuk dari mansubat al-asma (isim-isim yang dibaca
nashab) adalah isim . yang dimaksud dengan disini adalah
(sebagai amil)
: isim ( mud}af) : irabnya nashab (sebagai mamul)
: mud}af ilaih
: irabnya jer
: khabar
: irabnya nashab
Jadi, irabnya adalah nashab karena kedudukannya sebagai
isim yang beramal seperti amalnya . tanda irabnya adalah
fathah karena adalah isim mufrad.
pada contoh ini bisa beramal seperti amalnya karena sudah
memenuhi 4 syarat, yaitu:
Isim ) )dan khabar ) )adalah isim nakirah
Isim berupa mud}af (). Mud}af ilaihnya adalah
dan ( isim ) bersambung tanpa ada pemisah: ()
Isim ) )didahulukan dan khabar ) )diakhirkan.
Contoh lain: ( tidak ada satupun pencari ilmu
yang hadir hari ini).
Diulang-Ulang
Jika tersebut sudah memenuhi 4 syarat diatas, lalu tersebut
diulang-ulang (disebut dua kali), maka mempunyai dua
keadaan:
137
mufrad.
Jika berupa isim tasniyah, maka dimabnikan alif ( ) . Contoh:
( wahai dua zaid). Jadi, hukumnya adalah
dimabnikan alif karena berupa munada mufrad alam yang
isim tasniyah..
Jika berupa jama muzakkar salim, maka dimabnikan wawu (
). Contoh:( wahai beberapa zaid). Jadi,
hukumnya adalah dimabnikan wawu karena berupa
munada mufrad alam yang jama muzakkar salim.
Munada mufrad nakirah maqsudah. Yaitu munada yang berupa
mufrad (bukan mud}af atau yang menyerupai mulof), yang
berupa isim nakirah, yang ditentukan oleh orang yang
memanggil.
Hukumnya adalah munada harus dimabnikan atas tanda rafa
tanpa tanwin. Rinciannya sebagai berikut
Jika berupa dari isim mufrad / jamak taksir / jama muannas
salim, maka dimabnikan dommah tanpa tanwin. Seperti
panggilan kepada orang yang ada didepannya. contoh:
( wahai seorang laki-laki, kemarilah!). jadi,
hukumnya adalah dimabnikan dlommah karena berupa
munada mufrad nakirah maqsudah yang isim mufrad.
Jika berupa isim tasniyah, maka dimabnikan alif ( ) . Contoh:
( wahai dua orang laki-laki, kemarilah!). jadi,
hukumnya adalah dimabnikan alif karena berupa
munada mufrad nakirah maqsudah yang isim tasniah.
Jika berupa jama muzakkar salim, maka dimabnikan wawu (
). Contoh:( wahai orang-orang muslim,
kemarilah!). jadi, hukimnya adalah dimabnikan
wawu karena berupa mufrad nakirah maqsudah yang jama
muzakkar salim.
Munada nakirah ghoiru maqsudah. Yaitu munada yang berupa
(bukan mud}af atau yang menyerupai mud}af), yang berupa
isim nakirah yang tidak ditentukan oleh orang yang
memanggil.
Hukumnya adalah munada harus berirab nashab. Seperti
panggilan kepada orang yang ada disekelilingnya. Contoh:
( wahai seorang laki-laki, tuntunlah aku). Jadi,
irabnya adalah nashab karena kedudukannya sebagai
munada berupa nakirah ghoiru maqsudah.
Munada mud}af. Yaitu munadla yang berupa susunan mud}af
dan mud}af ilaih. Maka hukumnya adalah munada harus
berirab nashab. Contoh:( wahai pencari cinta). Jadi,
irabnya adalah nashab karena kedudukannya sebagai
munada mud}af. adalah mud}af dan adalah
mud}af ilaih.
Munada syibhul mud}af. Yaitu munada yang berupa kalimat isim
yang menyerupai susunan mud}af dan mud}af ilaih. Maka
141
MAFUL LIAJLIH
Ciri-Ciri Maful Liajlih
Cocok bermakna karena
Sebagai alasan terjadinya pekerjaan
Berada setelah sempurna jumlah (sebagai pelengkap)
Berupa masdar qalbi (pekerjaan hati)
Contoh: ( mereka menafkahkan
hartanya karena mengharap ridlo Allah)
Penjelasan
Termasuk dari mansubat al-asma (isim-isim yang dibaca nashab)
maful liajlih. Secara istilah, maful liajlih adalah isim masdar
yang dibaca nashab yang berfungsi untuk menjelaskan sebab /
alasan suatu pekerjaan yang dilakukan sebelumnya.
Syarat Maful Liajlih Bisa Berirab Nashab
Maful liajlih harus berirab nashab jika memenuhi 5 syarat, yaitu:
Harus berupa isim masdar.
Harus berupa masdar qalbi (yaitu masdar yang menunjukkan
pekerjaan hati, jiwa atau perasaan).
Masdar qalbi dan fiilnya (sebagai amil) dilakukan dalam waktu
yang sama.
Masdar qalbi dan fiilnya (sebagai amil) mempunyai fail (pelaku)
yang sama.
Masdar qalbi yang sama waktu dan pelakunya dengan fiil ini,
harus merupakan suatu alasan terjadinya suatu pekerjaan
yang dilakukan.
Contoh maful liajlih yang memenuhi syarat adalah:
( mereka menafkahkan hartanya karena
: wawu maiyah
: mabni
: maful maah (sebagai mamul) : irabnya nashab
Jadi, irabnya adalah nashab karena kedudukannya sebagai
maful maah. Tanda irabnya adalah fathah karena adalah
isim mufrad.
Lafaz berirab nashab sebagai maful maah karena telah
memenuhi 3 syarat diatas, yaitu:
( prajurit) adalah fudlah. Artinya, tanpa lafaz fudlah tersebut
MANSUBAT
AL-ASMA
Dua maful
dan saudarasaudaranya
CIRI-CIRI
Asalnya adalah
mubtadadan khabar, lalu
ada amil nawasikh berupa
dan saudara-saudaranya
(, , , , , ,
, , , , , ,
, , , , ,)
Khabar dan
SaudaraSaudaranya
Isim dan
saudarasaudaranya
, , , , , ,
, , , ,
)
Asalnya adalah mubtada,
lalu ada amil nawasikh
berupa dan saudarasaudaranya (, , ,
CONTOH
(zaid
menyangka air
itu mustamal)
( sholat
minta hujan itu
disunnahkan)
(sesungguhnya
beristinja itu
wajib)
Maful Bih
(objek)
Masdar / Maful
mutlaq
Haal (keadaan)
Tamyiz
Zaraf
(keterangan
waktu /
tempat)
jumlah
pelengkap)
Mustasna
(yang
dikecualikan)
Berada
setelah
istisna
Sebagai
kalimat
dikecualikan
(sebagai
saya tinggal
selama satu
hari)
adat
yang
(kemudian para
malaikat itu
sujud kecuali
iblis
10
11
Isim
Munada
12
Maful Liajlih
13
Maful Maah
( tidak
ada satupun
murid yang
masuk hari ini).
( wahai
hamba Allah)
( mereka
menafkahkan
hartanya
karena
mengharap
ridlo Allah)
(pemimpin itu
datang
bersama bala
tentaranya)
pelengkap)
Dijelaskan pada bab tawabi
14
(saya melihat
zaid yang rajin)
Tawabi
Susunan mud}af dan mud}af ilaih tidak hanya terdiri dari dua
kalimat seperti contoh diatas , tapi susunan mud}af
dan mud}af ilaih bisa lebih dari dua kalimat, contoh:
( membasuh semua bagian kepala).
: mud}af
: irabnya sesuai tuntutan
amil
: mud}af ilaih / juga sebagai mud}af
: irabnya jer
: mud}af ilaih
: irabnya jer
irabnya jer karena kedudukannya sebagai mud}af ilaih, dan
juga menjadi mud}af. irabnya adalah jer karena
kedudukannya sebagai mud}af ilaih.
Perkiraan Huruf Jer Antara Mud}af Dan Mud}af Ilaih
Antara mud}af dan mud}af ilaih, mengira-ngira huruf jer, yaitu:
Mengira-ngira huruf jer ( di / pada), yaitu ketika mud}af ilaih
merupakan tempat / waktu dari mud}af. Contoh:
(wahai dua penghuni penjara). irabnya adalah jer
karena kedudukannya sebagai mud}af ilaih. Antara
(mud}af) dan
(mud}af ilaih) mengira-ngira huruf jer
(di), karena
(penjara) adalah tempat dari ( dua
penghuni). Jadi, penjara adalah tempat dua penghuni. Ketika
ditampakkan menjadi ( wahai dua penghuni
didalam penjara)
Mengira-ngira huruf jer ( bagi / milik), yaitu ketika mud}af
adalah milik dari mud}af ilaih. Contoh:
(rukun-rukun islam ada). irabnya adalah jer karena
kedudukannya sebagai mud}af ilaih. Antara ( mud}af)
dan ( mud}af ilaih) mengira-ngira huruf jer ( bagi /
milik), karena ( rukun-rukun) adalah milik bagi
(mud}af ilaih). Ketika ditampakkan menjadi
(rukun-rukun bagi islam)
Mengira-ngira huruf jer ( dari), yaitu ketika mud}af adalah
jenis dari mud}af ilaih, yaitu mud}af tersebut adalah bagian
dari mud}af ilaih. Contoh: ( ini adalah wadah dari
kaca). irabnya adalah jer karena kedudukannya
sebagai mud}af ilaih. Antara ( mud}af) dan ( mud}af
ilaih) mengira-ngira huruf jer ( dari), karena ( wadah)
adalah bagian dari ( kaca). Ketika ditampakkan menjadi
( wadah dari kaca).
ISIM YANG IKUT PADA ISIM YANG DIBACA JER (TAWABI)
Tawabi ada 4 macam, yaitu naat, athof, taukid, dan badal.
Penjelasan lebih rinci dibahas pada pembahasan Tawabi.
Contoh: ( saya bertemu dengan zaid yang rajin).
MAHFUD{AT
AL-ASMA
Isim yang
dijerkan oleh
huruf jer.
Mud}af ilaih
Tawabi
KETERANGAN
CONTOH
Huruf jer: , , , , , ,
, , , , ,
, , ,
isim yang berada setelah
mud}af
Dijelaskan pada bab tawabi
)
/ ) : jangan), yaitu yang bermakna
larangan. Contoh:
( jangan
memblakangi kiblat ketika sholat).
Jadi, adalah fiil mudlori yang berirab jazm karena
didahului oleh amil jazm, yaitu ) )
Amil jazm yang menjazmkan dua fiil mud}ari jer. Fiil yang
pertama disebut fiil syarat, fiil yang kedua disebut jawab
syarat.
Contoh: ( jika kalian menolong agama
Allah, maka Allah akan menolong kalian).
dan adalah dua fiil mud}ari yang berirab jazm
karena didahului oleh amil jazm, yaitu .
IRAB
FIIL
MUD}ARI
Rafa
Nas}ab
AMIL
CONTOH
, , , , , , ,( warna
itu berubah)
, ,
Menjazmkan 1 fiil mud}ari (,
Jazm
(orang-orang
muslim
menghadap
qiblat).
,
, / , ,
/ )
Menjazmkan 2 fiil mud}ari (, ,
, / , , , , ,
, , ,)
159
( tidak
suci),
(jika kalian
menolong agama
Allah, maka Allah
akan menolong
kalian).
TAWABI
Pada pembahasan marfuat al-asma, mansubat al-asma, dan
mahfud}at al-asma telah disinggung tentang tawabi. Secara
istilah, tawabi adalah kalimat yang Irabnya ikut pada kalimat yang
diikuti. Contoh:
Contoh yang ikut pada pada kalimat yang irabnya rafa:
( sholat yang diwajibkan itu ada lima).
termasuk dari tawabi. Artinya, Irab ikut pada kalimat
yang diikuti, yaitu yang Irabnya adalah rafa karena
kedudukannya sebagai mubtada. Jadi Irabnya juga rafa
karena ikut pada yang Irabnya rafa
Contoh yang ikut pada kalimat yang Irabnya nas}ab:
( saya tidak akan meninggalkan sholat yang diwajibkan ).
termasuk dari tawabi. Artinya, Irab ikut pada
kalimat yang diikuti, yaitu yang Irabnya adalah nas}ab
karena kedudukannya sebagai maful bih. Jadi Irabnya
juga nas}ab karena ikut pada yang Irabnya nas}ab
Contoh yang ikut pada kalimat yang Irabnya jer:
(saya melaksanakan sholat yang diwajibkan). termasuk
dari tawabi. Artinya, Irab ikut pada kalimat yang diikuti,
yaitu yang Irabnya adalah jer karena dijerkan oleh huruf jer
(). Jadi Irabnya juga jer karena ikut pada yang
Irabnya jer.
Tawabi ada 4 macam,1) naat. 2) at}af. 3) taukid. 4) badal.
Rinciannya sebagai berikut:
NAAT (SIFAT)
Naat adalah kalimat yang ikut dan menjelaskan sifat-sifat
kalimat yang diikuti itu, atau menjelaskan sifat kalimat lain yang
masih berhubungan dengannya (manut). Contoh:
( sholat yang diwajibkan itu ada lima)
: mubtada (sebagai manut / yang disifati)
: rafa
: huruf at}af
: mabni
: at}af
: Irabnya jer, ikut pada
Irabnya matuf alaih
Jadi, Irabnya jer karena kedudukannya sebagai at}af,
yaitu ikut pada matuf alaihnya ( )yang Irabnya jer sebagai
mud}af ilaih. Tanda Irab jernya adalah kasroh karena
adalah jama taksir. Antara ( matuf alaih) dan ( at}af)
ada huruf at}af, yaitu .
Pada contoh ini, ( at}af) sesuai dengan ( matuf alaih)
dalam 2 hal, yaitu:
Irabnya jer, Irabnya jer
adalah kalimat isim, adalah kalimat isim
Huruf-Huruf At}af
Huruf jer ada 10, yaitu:
: badal
: Irabnya rafa karena ikut
pada yang Irabnya rafa
Irabnya adalah rafa karena kedudukannya sebagai badal,
yaitu ikut pada mubdal minhu ( )yang Irabnya adalah rafa
sebagai fail. Tanda Irabnya adalah dommah karena adalah
isim mufod.
Lafaz disebut badal karena mengganti ( mubdal minhu) .
J#adi, yang sholat khouf adalah anaknya Abdullah.
( badal) sesuai dengan ( mubdal minhu) dalam dua hal:
Irabnya adalah rafa, Irabnya juga rafa
adalah kalimat isim, adalah kalimat isim
Macam-Macam Badal
Badal ada 5 macam, yaitu:
Badal kul min kul (keseluruhan), yaitu mengganti seluruh kalimat
dengan kalimat lain yang maknanya sama. Contoh:
Berupa isim: ( zaid, anaknya
abdullah sholat khouf / sholat dalam keadaan takut).
Irabnya adalah rafa karena kedudukannya sebagai badal,
yaitu ikut pada mubdal minhu ( )yang Irabnya adalah
rafa sebagai fail.
adalah badal kul min kul karena mengganti seluruh
tapi makna keduanya sama.
TAWABI
Naat
At}af
Taukid
Badal
KETERANGAN
CONTOH
Naat hakiki
Naat sababi
Huruf At}af: , , , , ,
, , , ,
Taukid manawi (, , ,
, , ),( )
Taukid lafzi
Badal kul min kul
(keseluruhan)
Badal baadl minkul (sebagian)
173
(laki)
yang
Muzakkar
Murid
(perempuan)
yang satu
- muannas
Murid (laki) yang dua
muzakkar
- muannas
- muzakkar
- muzakkar
Murid
(perempuan)
yang dua
- muannas
- muannas
Madud
(sebagai
ilaih)
murid-
muzakkar
jama
Salah satu murid-
murid perempuan
muannas
jama
adad
mud}af (sebagai mud}af)
- muzakkar
- muannas
Madud
(sebagai
ilaih)
adad
mud}af (mud}af)
beberapa
Muzakkar
Jama
beberapa
Muannas
Jama
Muannas
- muzakkar
Muzakkar
Muzakkar
Muzakkar
Mufrad
Mabni fathah
Mabni fathah
12 papan tulis
Muannas
Mufrad
Muannas
Mabni fathah
Muannas
Mabni alif
Muzakkar
Muzakkar
Muannas
Mufrad
Mabni fathah
Mabni fathah
16 peci
Muannas
Mufrad
Muannas
Mabni fathah
175
Muzakkar
Mabni fathah
yang
ke-
- muzakkar
- muannas
- muzakkar
- muannas
11 laki-laki
11 perempuan
TANAZU FI AL-AMAL
Yang dimaksud tanazu adalah dua amil atau lebih yang
memerintah satu mamul (yang diperintah) atau lebih yang berada
setelah amil. Contoh: ( zaid sedang sholat dan sedang
puasa).
: fiil mud}ari (amil pertama) : Irabnya rafa
: fiil mud}ari (amil kedua) : Irabnya rafa
: fail (mamul )
: Irabnya rafa
Pada contoh ini terjadi tanazu, yaitu ada dua amil ( dan )
yang merafakan ( mamul ) sebagai fail.
Menurut ulama bashroh, yang beramal adalah amil terkahir karena
lebih dekat dengan mamul . Jadi, yang merafakan ( mamul )
adalah ( amil terakhir) karena lebih dekat dengan mamul nya.
Sedangkan menurut ulama kufah, yang beramal adalah amil yang
pertama karena berada di awal. Jadi, yang merafakan ( mamul )
adalah ( amil pertama) karena berada di awal. Masing-masing
dari dua pendapat ini mempunyai hukum masing-masing.
Rinciannya sebagai berikut:
Jika yang beramal adalah amil yang pertama, maka amil yang
terakhir beramal kepada isim d}amir yang kembali kepada
mamul .
Contoh: ( dua orang muslim berwudlu dan
bertayammum).
( amil pertama) beramal, yaitu merafakan ( mamul )
sebagai fail
( amil terakhir) beramal kepada isim d}amir ( ; alif
tasniyah) yang kembali kepada ( mamul )
177
SUSUNAN
RINCIAN SUSUNAN
KALIMAT
KALIMAT
MUBTADA Mubtada + khabar +
pelengkap
+ KHABAR
Mubtada + pelengkap +
khabar
Amil nawasikh (\ , )
185
CONTOH
FIIL +
FAIL /
FIIL +
NAIBUL
FAIL
dan
saudaranya
+
mubtada
(isim)
+
khabar
Amil nawasikh ( , )
dan
saudaranya
+
khabar + mubtada
(isim)
Amil nawasikh ( , )
dan
saudaranya
+
mubtada (isim)
+
pelengkap + khabar
Fiil + fail / naibul fail+
pelengkap
,
,
,
Tabel pelengkap:
N
O
1
PELENGKAP
Jer majrur
Maful bih
Masdar
Haal
Tamyiz
Zaraf
Mustasna
Maful li ajlih
10
Maful maah
CONTOH
Membaca perhuruf dari tiap kalimat (sampai sebelum akhir) &
mengetahui arti per kalimat.
Lafaz adalah kalimat huruf. Maka langkahnya adalah
langsung mencari lafaz di kamus.
Membaca akhir kalimat & dan memahami maksud dari
perkataan.
lafaz adalah kalimat huruf
Lafaz adalah kalimat huruf, maka hukumnya adalah
mabni
Lafaz adalah kalimat huruf, maka kemabniannya
langsung lihat di kamus.
(telah makan)
: Fiil (kata kerja)
(para musafir)
: Fail (pelaku)
(nasi)
: Maful bih (objek)
Lafaz
Lafaz ada dua kemungkinan, bisa saja berupa fiil mad}i, bisa
saja berupa isim masdar. Tapi setelah dilihat dari konteks
perkataannya, lafaz lebih pas berupa fiil mad}i, karena lafaz
mempunyai fail, yaitu lafaz .
Kalau lafaz berupa isim masdar, seharusnya kedudukannya
menjadi mubtada karena berada di awal perkataan. Sedangkan
pada contoh di atas tidak ada khabarnya. Maka tidak pas jika
lafaz berupa isim masdar. Maka yang lebih pas, lafaz
adalah fiil mad}i
Lafaz .
Dilihat dari tashrifnya, jenis kalimat lafaz ada 5
kemungkinan:
Isim masdar ( ) , artinya perjalanan
Isim fail ( ) , artinya orang yang berjalan
Isim maful ( ) , artinya yang dijalankan
Isim zaman ( ) , waktu berjalan
Isim makan ( ) , tempat berjalan
Setelah dilihat konteksnya, maka jenis kalimat yang lebih pas
adalah isim fail ( ) , yang artinya orang yang berjalan /
bepergian karena berkaitan dengan kata kerja ( makan). Maka
artinya adalah orang-orang yang bepergian itu telah makan
Lafaz
Lafaz ada beberapa kemungkinan, diantaranya: bisa berupa
kalimat huruf ( : kemudian), bisa berupa kalimat isim dzaraf (
: di sana). Tapi setelah dilihat dari konteksnya, lafaz lebih pas
berupa kalimat huruf ( : kemudian). Maka arti dari contoh itu
adalah, orang-orang yang bepergian itu telah makan, kemudian
akan berangkat.
Lafaz
Dilihat dari tashrifnya, jenis kalimat lafaz , adakalanya
berupa fiil mabni malum, ada kalanya berupa fiil mabni majhul.
Tapi dilihat dari konteks perkataannya, maka lafaz lebih
pas berupa fiil mabni malum, karena failnya ada, yaitu berupa
d}amir wawu ( ) , yang kembali kepada lafaz
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, al-Fawakih al-Janiyah, Surabaya, al-Hidayah, tt
Abi hasan ali, Kailani, surabaya, al-Hidayah, tt
Ahmad bin zaini dahlan, matn al-jurmiyah, Surabaya, al-Hidayah, tt
Hasyim ismai, Jadwal al-Nahwi, Jeddah, al-Haramain, tt
Hasyim ismai, Jadwal al-Sharfi, Jeddah, al-Haramain, tt
Ibnu aqil, Ibnu Aqil, surabaya, al-Hidayah, tt
Jamaluddin muhammad, Alfiyah,
Muhammad mashum, al-Amsilah al-Tashrifiyah, Surabaya, Salim
Nabhan, tt
193
Al-Durus
2000
Al-Arabiyah,
Beirut,
al-