Anda di halaman 1dari 13

B

A
B

SANTUN
BERWAWANCARA

Setelah mempelajari bagian ini mahasiswa diharapkan mampu mempersiapkan diri


secara efektif dalam menghadapi wawancara kerja dan melaksanaan wawancara kerja
secara beretika dalam hal sikap dan kinerja berbahasa.

Secara

umum

wawancara

dapat

diartikan

dengan

suatu percakapan yang memiliki maksud-maksud tertentu.


Pada wawancara, pewawancara dan responden berhadapan secara
langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan
dengan tujuan baik untuk mendapatkan data maupun informasi
yang diperlukan.
Wawancara itu sendiri merupakan salah satu cara yang
sangat populer dan sebagai salah satu metode untuk
menyeleksi karyawan dalam suatu perusahaan (disebut juga
dengan wawancara kerja). Bagi perusahaan-perusahaan kecil
dan menengah wawancara kerja seringkali merupakan metode yang
paling diandalkan, mengingat biaya yang dikeluarkan relatif murah.
Atasan dari perusahaan yang bersangkutan itu sendiri dapat
langsung bertatap muka dengan si pelamar.
Tujuan Wawancara Kerja
Wawancara kerja (job interview) saat ini merupakan salah
satu aspek penting dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan.
Meskipun

validitas

wawancara

dianggap

lebih

rendah

jika

89

dibandingkan dengan metode seleksi yang lain seperti psikotest


tetapi wawancara memiliki berbagai kelebihan yang memudahkan
petugas seleksi dalam menggunakannya.
Apapun penilaian pelamar (calon karyawan), wawancara
kerja

sebenarnya

memberikan

suatu

kesempatan

atau

peluang bagi pelamar untuk mengubah lowongan kerja


menjadi penawaran kerja. Mengingat bahwa wawancara kerja
tersebut

merupakan

suatu

proses

pencarian

pekerjaan

yang

memungkinkan pelamar untuk memperoleh akses langsung ke


perusahaan (pemberi kerja), maka proses dan hasil (performance)
wawancara kerja merupakan suatu hal yang sangat krusial dalam
menentukan apakah pelamar akan diterima atau ditolak.
Bagi si pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatan
kepadanya untuk menjelaskan secara langsung pengalaman,
pengetahuan, ketrampilan, dan berbagai faktor lainnya
yang berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia
layak (qualified) untuk melakukan pekerjaan (memegang
jabatan) yang ditawarkan.
Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu
cara untuk menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar
dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki pelamar tersebut
untuk memegang jabatan/pekerjaan yang ditawarkan.

Diskusi 1
1. Melalui wawancara kerja, si pelamar berkesempatan untuk
menunjukkan kemampuan interpersonal, profesional, dan
gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jelaskan pendapat
Saudara!

90

2. Menurut Saudara, apakah

tujuan umum dari wawancara

kerja?
Teknik Wawancara Kerja
Dua

teknik

wawancara

perusahaan

dalam

melakukan

wawancara

kerja

tradisional

behavioral.

Dalam

yang

biasa

wawancara

praktiknya,

dan

dipergunakan
kerja

adalah

wawancara

perusahaan

kerja

seringkali

mengombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh data yang


lebih akurat.
Wawancara kerja tradisional menggunakan pertanyaanpertanyaan terbuka seperti mengapa anda ingin bekerja di
perusahaan ini, dan apa kelebihan dan kekurangan anda.
Kesuksesan atau kegagalan dalam wawancara tradisional akan
sangat lebih bergantung pada kemampuan berkomunikasi pelamar
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan, daripada kebenaran atau
isi dari jawaban yang diberikan. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan lebih banyak bersifat mengklarifikasikan apa yang
ditulis dalam surat lamaran dan CV pelamar. Dalam wawancara
kerja tradisional, recruiter biasanya ingin menemukan jawaban atas
3 (tiga) pertanyaan:
1. Apakah

pelamar

memiliki

pengetahuan,

ketrampilan

dan

kemampuan untuk melakukan pekerjaan;


2. Apakah pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang sesuai
dengan harapan recruiter;
3. Apakah pelamar akan bisa bekerja dalam tim dan memiliki
kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.

91

Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori bahwa


kinerja performance (kinerja) di masa lalu merupakan indikator
terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa mendatang
(ketika bekerja). Wawancara kerja dengan teknik ini sangat sering
digunakan untuk merekrut karyawan pada level manajerial
atau

oleh

perusahaan

yang

dalam

operasionalnya

sangat

mengutamakan masalah-masalah kepribadian. Wawancara kerja


behavioral dimaksudkan untuk mengetahui respon pelamar
terhadap

suatu

kondisi

pewawancara

dapat

memandang

suatu

atau situasi
melihat

tertentu

sehingga

bagaimana

pelamar

tantangan/permasalahan

dan

menemukan solusinya. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya


diajukan antara lain: "coba Anda ceritakan pengalaman Anda
ketika gagal mencapai target yang ditetapkan, dan berikan
beberapa contoh tentang hal-hal apa yang Anda lakukan ketika
Anda dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus. Untuk
menjawab

pertanyaan-pertanyaan

tersebut

pelamar

perlu

mempersiapkan diri untuk mengingat kembali situasi, tindakan dan


hasil yang terjadi pada saat yang lalu. Selain itu, sangat penting
bagi pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut
dari pewawancara agar dapat menjelaskan secara rinci gambaran
situasi

yang

dihadapinya.

Untuk

itu,

diperlukan

ketrampilan

berkomunikasi yang baik dari

pelamar. Keberhasilan atau

kegagalan

ini

kemampuan

dalam

wawancara

pelamar

dalam

sangat

bergantung

menggambarkan

situasi

pada
yang

berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara rinci dan


terfokus. Dalam wawancara kerja behavioral, pelamar harus
dapat menyusun jawaban yang mencakup 4 (empat) hal:
1. Menggambarkan situasi yang terjadi saat itu;

92

2. Menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil untuk merespon


situasi yang terjadi;
3. Menceritakan hasil yang dicapai;
4. Apa hikmah yang dipetik dari kejadian tersebut (apa yang
dipelajari).
Dalam wawancara behavioral ini teknik yang paling sering
dipergunakan adalah yang disebut S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R.
Antara lain:
a. Situation/Problem/Task
Pelamar diminta untuk menggambarkan situasi yang
terjadi atau tugas-tugas yang harus dilaksanakannya pada
masa lalu. Pelamar harus menggambarkan situasi atau tugas
tersebut secara spesifik, rinci, dan mudah dipahami oleh
pewawancara.

Situasi atau tugas yang digambarkan dapat

berasal dari pekerjaan sebelumnya, pengalaman semasa


sekolah, pengalaman tertentu, atau berbagai kejadian yang
relevan dengan pertanyaan pewawancara.
b. Action
Pelamar

diminta

untuk

menggambarkan

tindakan-

tindakan yang diambil dalam menghadapi situasi/ masalah/


tugas di atas. Dalam hal ini pelamar harus bisa memfokuskan
pada permasalahan. Meskipun mungkin permasalahan yang
ada ditangani oleh beberapa orang atau team, pelamar harus
memberikan penjelasan tentang apa saja peranannya dalam
team tersebut jangan mengatakan apa yang telah dilakukan
oleh team tetapi apa yang telah dilakukan pelamar sebagai
bagian dari team.
c. Results

93

Pelamar diminta menjelaskan hasil-hasil apa saja yang


dicapai. Apa saja hambatan yang terjadi jika hasil tidak
tercapai.

Apa

yang

terjadi

kemudian setelah permasalahan tersebut selesai dikerjakan.


Lalu apa pelajaran yang dapat dipetik oleh pelamar dari
kejadian tersebut.
Menangani Pertanyaan Bersifat Umum
Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
wawancara kerja sangat bergantung pada teknik yang digunakan
oleh pewawancara. Jika menggunakan teknik wawancara kerja
tradisional maka pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan
adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pada saya bagaimana Anda menggambarkan diri anda?
2. Apa saja prestasi yang pernah Anda raih pada pekerjaan yang
terdahulu / ketika sekolah?
3. Mengapa Anda berhenti dari perusahaan yang lalu?
4. Apa tugas-tugas Anda pada pekerjaan yang lalu?
5. Darimana Anda mengetahui perusahaan ini?
6. Mengapa Anda tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?
7. Jika Anda diterima bekerja untuk jabatan ini, apa yang akan Anda
lakukan?
8. Apa hobi Anda?
Dalam wawancara yang menggunakan teknik wawancara
kerja

behavioral,

pertanyaan-pertanyaan

ditambahkan

di

atas

seringkali
dengan

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

94

1. Ceritakan pada saya/kami kapan Anda mengalami suatu situasi


yang
sangat tidak menyenangkan dan bagaimana Anda berhasil
keluar

dari

situasi

tersebut.
2. Ceritakan pada saya/kami bagaimana Anda meyakinkan klien
Anda

ketika

anda melakukan presentasi.


3. Coba Anda ceritakan bagaimana anda mengatasi situasi ketika
anda
harus melakukan banyak tugas dan anda harus membuat
prioritas tugas mana yang harus didahulukan.
4. Bisakah Anda ceritakan keputusan apa yang paling sulit anda
buat
dalam setahun terakhir ini? Mengapa demikian?
5. Ceritakan mengapa tim Anda gagal mencapai target pada tahun
sebelumnya dan bagaimana anda memotivasi team tersebut
sehingga dapat meraih sukses di tahun berikutnya.
6. Bagaimana cara Anda menyelesaikan konflik? Bisa beri contoh?
7. Bisakah anda ceritakan suatu kejadian ketika Anda mencoba
untuk
menyelesaikan suatu tugas dan ternyata gagal?
8. Ceritakan apa yang Anda lakukan ketika dipaksa membuat suatu
aturan
yang tidak menyenangkan bagi karyawan tetapi menguntungkan
bagi perusahaan.
Sebagai suatu proses yang melibatkan interaksi antara kedua
belah pihak, dalam wawancara kerja pelamar juga biasanya

95

diberikan

kesempatan

untuk

mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, akan sangat baik jika


pelamar mempersiapkan beberapa pertanyaan, misalnya:

Apa yang diharapkan dari saya jika saya diterima untuk jabatan
ini?

Menurut pengalaman di sini, apa yang merupakan tantangan


terbesar bagi pemegang jabatan ini?

Apakah ada pelatihan (internal maupun eksternal) yang dapat


membantu
saya untuk lebih berperan jika saya diterima bekerja di
perusahaan ini?

Adakah ada hal-hal khusus di luar uraian jabatan yang harus


saya
selesaikan dalam waktu tertentu?

Diskusi 2
Jawablah

pertanyaan

umum

yang

biasanya

diajukan

dalam

wawancara kerja berikut ini!


1. Apa kelebihan dan kekurangan Anda?
2. Apakah makna profesionalisme menurut Anda?
3. Apakah pengertian kerja tem (team work) menurut Anda?

Menangani Pertanyaan yang Bersifat Pribadi


Berbeda dengan kondisi di negara-negara barat, hak individu
sangat dijunjung tinggi dan telah memiliki perangkat hukum sangat
memadai tentang hal-hal yang mengatur hak-hak pribadi seseorang

96

sehingga para pewawancara sangat berhati-hati dalam mengajukan


pertanyaan. Di Indonesia justru sebaliknya.
Dalam wawancara kerja di perusahaan-perusahaan, di
Indonesia seringkali pewawancara justru banyak menggali
masalah-masalah yang bersifat pribadi. Contohnya adalah
menanyakan latar belakang pelamar (orang tua, saudara, istri,
anak, status, agama, suku bangsa, umur) merupakan hal yang
dianggap

biasa.

Meskipun,

seringkali

pertanyaan-pertanyaan

tersebut tidak memiliki relevansi dengan jabatan yang dilamar,


pelamar harus menyiapkan diri untuk merespon pertanyaanpertanyaan tersebut secara tepat dengan cara-cara yang elegan.
Para penanya mungkin saja tidak bermaksud untuk menyudutkan
pelamar, tetapi lebih didasarkan pada kepedulian mereka terhadap
kecocokan antara pelamar (calon karyawan) dengan budaya yang
ada dalam perusahaan. Oleh karena itu, jika pelamar ditanyakan
mengenai hal-hal yang dirasa tidak berhubungan dengan pekerjaan
yang ditawarkan, pelamar harus mampu mengidentifikasi apa
makna dibalik pertanyaan tersebut.
Untuk

merespon

pertanyaan-pertanyaan

yang

bersifat

pribadi, pelamar dapat melakukan beberapa alternatif:


1. Pelamar bisa mengklarifikasi kepada penanya apa relevansi
pertanyaan
yang diajukan dengan jabatan yang dilamar sehingga penanya
dapat menjelaskan lebih jauh hubungannya dengan pekerjaan,
lalu berikan jawaban yang tepat.
2. Pelamar dapat menjawab langsung secara diplomatis dengan
kesadaran
penuh bahwa pertanyaan tersebut memang tidak memiliki
hubungan langsung dengan pekerjaan/ jabatan yang dilamar.

97

3. Pelamar bisa juga menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut


jika
dirasa sangat mengganggu privasi pelamar. Jika hal ini terpaksa
dilakukan,
maka harus dilakukan dengan cara-cara halus dan diplomatis
sehingga

pewawancara

tidak

merasa

dilecehkan

karena

dianggap telah memberikan pertanyaan yang keliru.

98

Kiat

Hal-Hal yang Harus Dihindari Pada Saat Mengikuti Wawancara Kerja


Berasumsi bahwa Anda tahu tempat wawancara, padahal anda tidak yakin;
Tidak melatih diri untuk menjawab pertanyaan yang kira-kira akan diajukan
pewawancara;
Berpakaian seadanya atau berpakaian dan berdandan sangat mencolok;
Datang terlambat;
Tidak membawa surat lamaran dan CV;
Menganggap remeh satpam, resepsionis bahkan pewawancara;
Menjabat tangan pewawancara dengan lemas dan gemetar;
Merokok, mengunyah permen atau meludah selama wawancara;
Duduk selonjor atau bersandar;
Berbicara terlalu keras atau terlalu lembut;
Membuat lelucon;
Menjawab sekedarnya saja, seperti ya atau tidak atau tidak tahu atau
entahlah;
Terlalu lama berpikir setiap kali menjawab;
Mengalihkan topik pembicaraan ke hal-hal yang tidak ada hubungan dengan
pekerjaan;
Menyalahkan mantan atasan, mantan rekan kerja atau perusahaan yang
lama;
Memberikan jawaban palsu, berbohong atau memanipulasi data;
Menanyakan gaji dan fasilitas yang diterima pada saat wawancara seleksi
dimana anda belum tahu kemungkinan anda akan diterima atau tidak;
Memperlihatkan rasa putus asa Anda dengan menunjukkan bahwa Anda mau
bekerja untuk bidang apa saja dan mau melakukan apa saja asal bisa
diterima bekerja di perusahaan tersebut;
Membahas hal-hal negatif dari Anda yang akan merugikan diri anda sendiri;
Mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kontroversial;
Menelpon atau menerima telepon, atau membaca buku selama wawancara;
Salah menyebut nama pewawancara;
Tidak mengajukan pertanyaan pada saat diberikan kesempatan untuk
bertanya;
Lupa mengucapkan terima kasih kepada para pewawancara.

Simulasi

99

Persiapkanlah sebuah wawancara kerja dengan mengacu kepada


beberapa hal berikut ini
1. Masing-masing mahasiswa memilih pasangan wawancara
sekaligus menentukan siapa yang akan berperan sebagai
pewawancara dan pelamar kerja.
2. Masing-masing pasangan merumuskan beberapa pertanyaan
wawancara behavioral teknik SAR.

Nama Perusahaan
Jabatan
yang
dibutuhkan
Aspek
Situation/Problem/Tas
k

Rumusan Pertanyaan
1...............................................................
.......
2...............................................................
.......
3...............................................................

Actions

.......
1...............................................................
.......
2...............................................................
.......
3...............................................................

Result

.......
1...............................................................
.......
2...............................................................
.......
3...............................................................
......

100

3. Simulasikan di depan kelas!

Daftar Rujukan
Resmisari, Teddy dan Pane. 2004. Speak Out. Jakarta: Penerbit PT.
Gramedia Pustaka utama.
Wordpress. com. 2007. Jenis Wawancara Kerja, (online), (http://iqro.
Wordpress. com, diakses 6 Agustus 2008).
Infocomcareer. com. Menyiasati Wawancara kerja, (online),
(http://infocomcareer. com, diakses 6 Agustus 2008).
Sianturi, Ellyanora . 2005. Tips Wawancara Kerja, (online),
(http://www.mail-archive.com, diakses 4 Agustus 2008).

101

Anda mungkin juga menyukai