Anda di halaman 1dari 5

NAMA : IGARA GETTRI

NPM : 240210060012

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Kontaminasi mikroorganisme dapat terjadi dari lingkungan, peralatan, dan


pekerja pengolah pangan. Tangan, kaki, rambut serta bagian tubuh lainnya, nafas
pekerja dan pakaiannya yang kurang bersih dapat mengkontaminasi bahan
pangan.
Pada kulit kita sering terdapat bakteri pembentuk spora dan bakteri
Staphylococcus, pada rambut sering terdapat kapang. Hasil dari beberapa survey
membuktikan bahwa 43-97% pekerja pengolah pangan terkontaminasi oleh
bakteri Staphilococcus, Coliform, dan Enterococcus, terutama pada tangan
mereka.
Untuk mencegah kontaminasi/pencemaran dari pekerja, maka dapat
dilakukan hal-hal sebagai berikut, antara lain :
1. memelihara rambut dan kumis atau jenggot agar tetap bersih dan pendek.
2. merawat kuku tangan agar selalu pendek dan bersih
3. melepas semua perhiasan sebelum mulai bekerja
4. mencuci tangan sebersih-bersihnya dengan air dan sabun
5. memakai baju kerja dan penutup kepala yang bersih
6. jangan menangani pangan jika sedang sakit atau baru sembuh
7. gunakan sarung tangan untuk memegang bahan pangan
8. tidak makan/minum selama bekerja

Tangan dan rambut sangat rentan terkena bakteri dan kapang karena udara
kotor mudah menempel pada tangan dan rambut. Tangan yang dicuci air belum
tentu bersih karena air yang digunakan untuk membersihkan banyak tercemar
kuman dan bakteri sehingga perlu menggunakan bahan antiseptik untuk
menghilangkan bakteri dan kapang yang menempel pada bagian kulit.
A. Uji Kebersihan Tangan
1. Hasil Pengamatan
Kelompok Jumlah Koloni Gambar

1 Kanan : 1 koloni besar


kiri kanan
(dicuci dengan Kiri : 2 koloni besar, 33
alkohol 70%) koloni kecil

Kanan : 10 koloni
2 kiri kanan
kuning, 21 koloni putih
(tidak dicuci)
Kiri : 46 koloni

Kanan : 4 koloni kuning,


3 12 koloni putih kiri kanan
(dicuci air) Kiri : 14 koloni putih

4 Kanan : 22 koloni
kiri kanan
(dengan Kiri : 4 koloni
antiseptik)

2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengujian sanitasi pekerja melalui uji
kebersihan tangan. Uji kebersihan tangan dilakukan pada media PCA karena yang
ditujukan hanya untuk menghitung jumlah koloni mikroorganisme yang tumbuh.
Uji ini dilakukan dengan cara menempelkan jari tangan kanan dan kiri yang sudah
diberi perlakuan pada cawan berisi media PCA yang selanjutnya diinkubasikan
pada suhu 30oC selama 2 hari. Jenis perlakuan yang dilakukan terhadap tangan
yaitu tangan yang tidak dicuci, tangan yang dicuci dengan air, tangan yang dicuci
dengan alkohol 70%, dan tangan yang dicuci dengan antiseptik. Pengamatan
dilakukan pada jumlah koloni mikroorganisme yang tumbuh pada media.
Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa, tangan yang tidak dicuci
memiliki jumlah mikroorganisme yang paling banyak, setelah itu tangan yang
dicuci dengan air dan alkohol 70%, kemudian tangan yang dicuci dengan
antiseptik memiliki jumlah mikroorganisme paling sedikit. Menurut teori juga
sama seperti hasil yang kita dapat yaitu tangan yang tidak dicuci mempunyai
bakteri yang banyak, tangan yang dicuci dengan air mempunyai jumlah bakteri
yang sedang, tangan yang dicuci dengan alkohol 70% mempunyai jumlah bakteri
yang sedikit karena alkohol 70% efektif untuk mematikan bakteri, dan tangan
yang dicuci dengan antiseptik mempunyai jumlah bakteri paling sedikit karena
sabun antiseptik efektif untuk membersihkan tangan dari kuman dan bakteri
sehingga sebagian dari kuman dan bakteri mati. Dan juga sabun antiseptik sudah
diuji oleh berbagai ahli, sehingga sabun antiseptik berguna untuk konsumen yang
memakainya.
Tangan kanan banyak digunakan untuk melakukan aktivitas, oleh karena
itu tangan kanan lebih rentan terkena bakteri dibandingkan tangan kiri walaupun
tidak menutup kemungkinan tangan kiri juga mengandung bakteri. Pada saat
pengamatan, tangan kanan banyak mengandung koloni bakteri tetapi jumlah
koloni berbeda-beda tergantung perlakuan masing-masing daripada tangan kiri.
B. Uji Kontaminasi Dari Rambut
1. Hasil Pengamatan
Kelompok Jumlah Koloni Unit koloni
PDA : 2 koloni PDA : 2 x 100/21,647 = 9,24
1
NA : 4 koloni NA : 4 x 100/21,647 = 18,47
PDA : 46 koloni kecil
PDA : 46 x 100/21,636 = 212,608
2 NA : 4 koloni kecil putih, 1
NA : 5 x 100/21,636 = 23,109
koloni besar kuning
PDA : 10 koloni
PDA : 10 x 100/ 19,625 = 50,955
3 NA : 3 koloni kecil, 6 koloni
NA : 9 x 100/19,625 = 45,86
besar
PDA : 152 koloni PDA : 152 x 100/21,23 = 715,967
4
NA : 15 koloni NA : 15 x 100/21,23 = 70,654

2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian sanitasi pekerja melalui uji
kontaminasi dari rambut. Rambut diuji dengan media NA dan PDA sehingga
dapat diketahui bakteri dan kapang, karena rambut juga banyak mengandung
kapang. NA untuk bakteri, dan PDA untuk kapang. Uji ini dilakukan dengan cara
meletakkan rambut pada cawan berisi media NA dan PDA yang selanjutnya
diinkubasikan, untuk media NA pada suhu 30oC selama 3 hari sedangkan untuk
media PDA pada suhu 30oC selama 2 hari. Pengamatan dilakukan pada jumlah
koloni mikroorganisme yang tumbuh pada media dan kemudian dihitung unit
koloni/100 cm2 dengan menggunakan rumus :

∑ k o lo n×i 1 0 0c m
2

caw an lu a sc a w a n
Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa pada rambut lebih banyak
terdapat bakteri dari pada kapang. Jumlah koloni bakteri dapat dihitung dengan
unit koloni pada cawan petri. Luas permukaan cawan petri juga sangat
berpengaruh terhadap koloni bakteri yang tumbuh. Pada saat pengujian harus
aseptis agar tidak tercemar kuman lain. Apabila tidak aseptis akan dicemari
kuman bakteri lain yang tidak dikehendaki.
KESIMPULAN

• Jumlah koloni yang paling banyak terdapat pada tangan yang tidak dicuci
karena sebelum melakukan praktikum tangan tersebut tidak dibersihkan
terlebih dahulu.
• Jumlah koloni yang paling sedikit terdapat pada tangan yang dicuci dengan
antiseptik karena sabun antiseptik efektif untuk membersihkan tangan dari
kuman dan bakteri sehingga sebagian dari kuman dan bakteri mati.
• Pada uji kebersihan tangan, bakteri lebih banyak terdapat pada tangan kanan
daripada tangan kiri.
• Pada uji kontaminasi dari rambut, pada rambut lebih banyak terdapat bakteri
daripada kapang.

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, srikandi, DR., Ir. 1992. Mikrobiologi Pangan I. PT Gramedia Pustaka


Utama.Jakarta.
Judomidojo, M., A. A. Darwis, E. G. Said. 1990. Teknologi Fermentasi. PAU
bioteknologi. IPB Bogor.
Rahman, A. 1989. Pengantar Teknologi Fermentasi. PAU Pangan dan Gizi.
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai