Anda di halaman 1dari 5

SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN

TUGAS STRUKTUR BETON BERTULANG II

Dosen Pembimbing :

RAHMI KAROLINA,
KAROLINA ST, MT

Oleh:

Rijal Psalmen Hasibuan


130404104

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

SRPM Rijal P Hasibuan (130404104)

SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN


Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) adalah sistem struktur yang umum dengan elemen
struktur utama penyusunnya adalah balok dan kolom, dimana beban horisontal akibat beban
gempa akan dipikul terutama melalui mekanisme lentur. . SRPM merupakan salah satu
pilihan sewaktu merencanakan sebuah bangunan tahan gempa.

Struktur tersebut diberi beban lateral V yang dibagi-bagi ke tiap lantai menjadi V1 dan V2.

Pada tumpuan kolom, muncul reaksi gaya geser Vc1 dan Vc2 yang jika dijumlahkan
besarnya sama dengan V. V ini biasa disebut dengan Base Shear, atau Gaya Geser Lantai
Dasar. Akibat beban V tersebut, terjadi juga displacement () di tiap lantai.

Nilai V berbanding lurus dengan . Apabila V yang diberikan besar, maka yang terjadi
juga besar. Selama struktur tersebut masih elastik, maka besarnya berbanding lurus dengan

SRPM Rijal P Hasibuan (130404104)

V. Struktur juga punya sifat "elastis", tapi sifat elastis ini tidak sama seperti elastis pada
material contohnya aspal. Sendi plastis dapat dijelaskan pada uraian berikut :

Misalkan ada model balok-kolom sederhana seperti di bawah ini. Sambungan antara
balok dan kolom adalah kaku.

Jika balok diberi beban, akan muncul momen lentur di ujung balok-kolom, yang juga
akan diterima oleh kolom.

Jika beban itu bertambah, momen lentur juga bertambah.


Pada akhirnya penampang beton tidak kuat lagi menahan momen. Tulangan tarik
sudah jauh dari leleh atau sudah dalam kondisi PLASTIS, dan daerah tekan beton
menjadi retak, sehingga tegangan tekan dipikul oleh tulangan.
Pada saat itu, kondisi sudah tidak rigid lagi. Sambungan balok ke kolom menjadi
sendi.

Sehingga tidak ada lagi momen yang ditransfer ke kolom

SRPM Rijal P Hasibuan (130404104)

Kondisi ini tidak boleh dikatakan Balok Gagal, karena balok masih mengikat ke
kolom, walaupun sudah tidak kaku lagi, karena struktur masih stabil.

Syarat terjadinya sendi plastis ada 3:


1. Balok tidak boleh mengalami kegagalan geser di daerah tumpuan. Karena, selain
momen lentur yang besar, gaya geser di daerah tumpuan balok juga sangat besar.
2.

Joint (sambungan balok-kolom) tidak boleh gagal sewaktu mentransfer gaya-gaya


yang cukup besar dari balok ke kolom.

3.

Kolom harus lebih kuat daripada kapasitas balok.

SRPM Rijal P Hasibuan (130404104)

Daftar Pustaka
Badan Standarisasi Nasional. (2002). Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung, SNI 03-1729-2002, Bandung, Departemen Pekerjaan Umum..
Purwono M.Sc , Prof. Ir. Rachmat. 2005. Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan
Gempa (edisi kedua). Surabaya: ITS Pers.
Departemen Pekerjaan Umum. (1983), Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
1983, Bandung, Departemen Pekerjaan Umum.
Jurnal UB, 2009, Penggunaan Sistem Rangka Pemikul Momen untuk Mendapatkan Ruangan
yang Besar pada Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang,
Malang

SRPM Rijal P Hasibuan (130404104)

Anda mungkin juga menyukai