Dosen Pembimbing :
RAHMI KAROLINA,
KAROLINA ST, MT
Oleh:
Struktur tersebut diberi beban lateral V yang dibagi-bagi ke tiap lantai menjadi V1 dan V2.
Pada tumpuan kolom, muncul reaksi gaya geser Vc1 dan Vc2 yang jika dijumlahkan
besarnya sama dengan V. V ini biasa disebut dengan Base Shear, atau Gaya Geser Lantai
Dasar. Akibat beban V tersebut, terjadi juga displacement () di tiap lantai.
Nilai V berbanding lurus dengan . Apabila V yang diberikan besar, maka yang terjadi
juga besar. Selama struktur tersebut masih elastik, maka besarnya berbanding lurus dengan
V. Struktur juga punya sifat "elastis", tapi sifat elastis ini tidak sama seperti elastis pada
material contohnya aspal. Sendi plastis dapat dijelaskan pada uraian berikut :
Misalkan ada model balok-kolom sederhana seperti di bawah ini. Sambungan antara
balok dan kolom adalah kaku.
Jika balok diberi beban, akan muncul momen lentur di ujung balok-kolom, yang juga
akan diterima oleh kolom.
Kondisi ini tidak boleh dikatakan Balok Gagal, karena balok masih mengikat ke
kolom, walaupun sudah tidak kaku lagi, karena struktur masih stabil.
3.
Daftar Pustaka
Badan Standarisasi Nasional. (2002). Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung, SNI 03-1729-2002, Bandung, Departemen Pekerjaan Umum..
Purwono M.Sc , Prof. Ir. Rachmat. 2005. Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan
Gempa (edisi kedua). Surabaya: ITS Pers.
Departemen Pekerjaan Umum. (1983), Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
1983, Bandung, Departemen Pekerjaan Umum.
Jurnal UB, 2009, Penggunaan Sistem Rangka Pemikul Momen untuk Mendapatkan Ruangan
yang Besar pada Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang,
Malang