Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.1
Perancangan display yang baik adalah bila dapat menyampaikan informasi selengkap
mungkin tanpa banyak kesalahan dari manusia yang menerimanya.Menurut
Sutalaksana (1996), display yang baik harus dapat menyampaikan pesan tertentu
sesuai dengan tulisan atau gambar yang dimaksud. Berikut ini adalah ciri ciri dalam
pembuatan display yang baik dan benar:
1. Dapat menyampaikan pesan.
2. Bentuk atau gambar menarik dan menggambarkan kejadian.
3. Menggunakan warna-warna mencolok dan menarik perhatian.
4. Proporsi gambar dan huruf memungkinkan untuk dapat dilihat/dibaca.
5. Menggunakan kalimat-kalimat pendek.
6. Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
7. Realistis sesuai dengan permasalahan.
8. Tidak membosankan.
Ukuran display bervariasi mulai dari yang berukuran kecil sampai yang
berukuran besar. Tetapi umumnya berukuran sebesar kalender. Display yang
berbentuk rambu-rambu berbahaya, biasanya dipasang pada dinding, pintu masuk
atau pada tiang-tiang. Display ini berbentuk seperti rambu-rambu lalu lintas
(berbentuk bulat, segitiga, segiempat atau belah ketupat). Peran ergonomi sangat
penting dalam membuat rancangan display yang memiliki daya sambung yang tinggi
dengan pembaca. Display harus mampu memberikan informasi yang jelas. Konsep
Human Centered Design sangat kuat dalam pembuatan display dan poster karena
terkait dengan sifat-sifat manusia sebagai penglihat dan pemaham isyarat.
(http://dian.staff.gunadarma.ac.id, 2011).
Menurut Nurmianto (1991) untuk membuat atau menentukan suatu display
ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan display. Dibawah ini adalah
kriteria dasar dalam pembuatan display, yaitu sebagai berikut:
1. Pendeteksian
Kemampuan dasar dari display untuk dapat diketahui keberadaannya atau
fungsinya. Pada visual display harus dapat dibaca, contohnya petunjuk umum
penggunaan roda setir pada mobil dan untuk auditory display harus bisa didengar,
contohnya bel kebakaran.
2. Pengenalan
Tahap pendeteksian selanjutnya pesan dari display tersebut harus bisa dibaca
ataupun didengar oleh panca indera manusia.
3. Pemahaman
Pembuatan display tidak cukup hanya memenuhi 2 kriteria diatas, display yang
baik harus dapat dipahami dengan sebaik mungkin sesuai dengan pesan yang
disampaikan oleh display tersebut. Menurut Barrier pemahaman terhadap display
dibagi menjadi 2 level yaitu:
a. Kata-kata atau simbol yang digunakan dalam display mungkin terlalu sulit
untuk dipahami oleh pengguna atau pekerja, contohnya VELOCITY dan
COOLANT mungkin kurang bisa dipahami daripada SPEED dan
WATER.
b. Pemahaman mungkin menjadi lebih sulit apabila pengguna memiliki kesulitan
dalam memahami kata-kata dasar.
1.2
sensitif terhadap warna biru-hijau-kuning, tetapi sangat tergantung juga pada kondisi
terang dan gelap. Visual Display sebaiknya tidak menggunakan lebih dari 5 warna.
Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa kelompok orang yang memiliki gangguan
penglihatan atau mengalami kekurangan dan keterbatasan penglihatan pada matanya.
Warna merah dan hijau sebaiknya tidak digunakan bersamaan begitu pula warna
kuning dan biru. Menurut Bridger, R.S(1995) terdapat beberapa kelebihan dan
kekurangan dalam penggunaan warna pada pembuatan display, diantaranya:
Tabel 1.1 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Warna pada Pembuatan Display
Kelebihan
Kekurangan
Menyebabkan fatique
Membingungkan
Lebih natural
Menimbulkan reaksi
Informal
merubah bentuk semula. Informasi yang menjadi suatu kreativitas dalam suatu bentuk
display. Display dapat didesain dengan ketentuan, antara lain:
1. Proximity
Jarak terhadap susunan display yang disusun secara bersama-sama dan
salingmemiliki dapat membuat suatu perkiraan atau pernyataan.
2. Similarity
Menyatakan bahwa item-item yang sama akan dikelompokkan bersama-sama
(dalam konsep warna, bentuk dan ukuran) bahwa pada sebuah display tidak boleh
menggunakan lebih dari 3 warna.
3. Symetry
dalam membuat display. Ukuran-ukuran tersebut antara lain tinggi, lebar, tebal, jarak
antar huruf, dan beberapa ukuran spesifik lainnya. Berikut dibawah ini adalah rumusrumus yang biasa diperlukan dalam perancangan suatu display:
1. Tinggi huruf besar/angka dalam mm (H) =
2. Tinggi huruf kecil (h) =
3. Lebar huruf besar =
4. Lebar huruf kecil (h) =
5. Tebal huruf besar =
6. Tebal huruf kecil =
7. Jarak antara 2 huruf =
8. Jarak antara dua angka =
9. Jarak antara huruf dan angka =
2.3
Tipe-Tipe Display
Tipe-tipe Display dikelompokan menjadi 3 bagian, berdasarkan tujuan,
1. Display Kualitatif
Display yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula berbentuk
data numerik, dan untuk menunjukkan informasi dari kondisi yang berbeda pada
suatu sistem, contohnya: informasi atau tanda OnOff pada printer, DINGIN,
NORMAL dan PANAS pada pembacaan temperatur.
2. Display Kuantitatif
Display yang memperlihatkan informasi numerik, (berupa angka, nilai dari suatu
variabel) dan biasanya disajikan dalam bentuk digital ataupun analog untuk suatu
visual display. Analog Indikator: Posisi jarum penunjuknya searah dengan
besarnya nilai atau sistem yang diwakilinya, analog indikator dapat ditambahkan
dengan menggunakan informasi kualitatif (misal merah berarti berbahaya). Digital
Indikator:
Electromecemichal Courtious.
pencatatan
dan dapat
menggunakan
3. Display Representatif
Display Representatif biasanya berupa sebuah Working model atau mimic
diagram dari suatu mesin, salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan
kereta api.
(http://teori/tentang/dispaly.co.blogspot.com/2008/04/.penggunaan/data/di
splay/-dalam.html,geogle search.tahun, 2011).
10
5. Olfactory display adalah display yang dapat dicium dengan menggunakan indera
penciuman yaitu hidung.
2.4
sesuatunya berjalan normal atau abnormal. Hal ini berlaku secara kuantitatif.Check
reading merupakan juga kasus-kasus untuk pembacaan kualitatif.Jika ada beberapa
peralatan untuk digunakan sebagai check reading dalam sebuah panel pengontrol,
maka konfigurasinya harus diatur dengan sedemikian rupa sehingga sedapat mungkin
dihindari adanya deviasi pembacaan.
Penelitian yang mengamati beberapa macam alternatif konfigurasi ini, telah
memberikan hasil bahwa dengan peralatan yang didesain dengan bentuk bundar,
posisi normalnya direkomendasikan dengan membentuk suatu garis lurus seperti
posisi jarum jam pada pukul 09.00. Keuntungan dari sistematika bentuk di atas adalah
jika ada sesuatu keganjilan dalam penyajian konfigurasi maka akan dapat segera
dideteksi dengan mudah (Nurmianto, 2003).
2.5
sejumlah display untuk dibandingkan satu dengan yang lainnya. Walaupun hasil
pengamatan tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnya, seperti misalnya untuk
beberapa penggunaan display numerik adalah lebih baik daripada display analog,
berskala dan berbentuk bundar, horizontal, dan vertikal. Jika beberapa kondisi berikut
yang diinginkan (Nurmianto, 2003):
1. Dibutuhkan nilai numerik yang presisi.
2. Nilai yang ditunjukkan adalah cukup jelas untuk dibaca, tidak berubah secara
kontinyu. Seperti misalnya pada studi yang dilakukan oleh Simons Galer dan
Baines (1981).
11
12
dalam
bahasa
Indonesia
disebut
dengan
Layar
Tujuh
Segmen
13
14
Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen
LED.
15
Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang diberikan
menjadi 8 jalur yaitu a sampai g dan poin decimal (koma) untuk meng-ON-kan
16
segmen sehingga menghasilkan angka atau digit yang diinginkan. Contohnya, jika
output dekoder adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka
7. Jika Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC (Analog to
Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi Digital sebelum masuk ke
Input Dekoder. Jika Sinyal Input sudah merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder
akan menanganinya sendiri tanpa harus menggunakan ADC.
Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang
cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada Tipe Dekoder tertentu,
Dekoder sendiri dapat mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk
menyalakan Segmen LED maka Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya
Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada
masing-masing elemen LED.
h
0
0
g
0
0
f
1
0
e
1
0
d
1
0
c
1
1
b
1
1
a
1
0
7
8
9
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Catatan :
1 = ON (High)
0 = OFF (Low)
17