normal
lainnya.
3. Riwayat masa kanak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien masuk ke Sekolah Dasar (SD) dan menyelesaikan sampai selesai.
di lingkungan sekitarnya.
E. Riwayat Kehidupan Keluarga
Pasien merupakan anak ke 8 dari 8 bersaudara (,,,,,,).
Hubungan pasien dengan seluruh anggota keluarga baik.
Riwayat anggota keluarga dengan kelainan jiwa yang sama tidak ada.
F. Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal bersama orangtua dan saudaranya.
G. Persepsi pasien tentang dirinya dan kehidupannya
Pasien tidak merasa bahwa dirinya sakit dan tidak butuh pengobatan.
III.
kurang.
2) Kesadaran
Berubah
3) Perilaku dan aktivitas psikomotor
Gelisah
4) Verbalisasi
Spontan, lancar, intonasi tinggi.
5) Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
B. Keadaan Afektif
1) Mood
: Sulit dinilai
2) Afek
: Hostile
3) Keserasian
: Tidak serasi
4) Empati
: Tidak dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (kognitif)
1) Taraf pendidikan
: Sesuai dengan taraf pendidikan
2) Daya konsentrasi
: Cukup
3) Orientasi
a. Waktu
: Baik
b. Tempat
c. Orang
: Baik
: Baik
4) Daya ingat :
a. Jangka Panjang
: Baik
b. Jangka Pendek
: Baik
c. Jangka Segera
: Baik
5) Pikiran abstrak
: Baik
6) Bakat Kreatif
: Tidak ada
7) Kemampuan menolong diri sendiri
: Kurang
D. Gangguan Persepsi
1) Halusinasi :
Auditorik (+), pasien mendengar suara-suara yang menertawakannya,
mengomentarinya, mengajaknya berdiskusi, dan ingin membunuhnya.
2) Ilusi
: Tidak ada
3) Depersonalisasi
: Tidak ada
4) Derealisasi
: Tidak ada
E. Proses Berpikir
1) Arus pikir
a. Produktivitas
: Cukup
b. Kontinuitas
: Relevan, kadang asosiasi
longgar
c. Hendaya berbahasa
: Tidak ada
2) Isi pikiran
a. Preokupasi
: Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran
:Waham kebesaran, pasien
yakin dirinya artis, cucu walisongo, penguasa diatas tuhan, serta
memiliki kekuatan dan kemampuan indera ke 6. Waham kejaran, pasien
yakin ada yang ingin membunuhnya. Waham curiga, pasien yakin
orang-orang
disekitarnya
kemampuannya.
F. Pengendalian Impuls
G. Daya Nilai
H. Tilikan
I. Taraf Dapat Dipercaya
IV.
membicarakannya
: Terganggu
: Terganggu
: Derajat I
: Dapat dipercaya
dan
iri
pada
Nadi
Pernapasan
Suhu
B. Status Neurologis
Composmentis
GCS
Rangsang Menings
Nn. Cranialis
: 92x/menit
: 20x/menit
: 36,50c
:
: 15 (E4M6V5)
: Kaku kuduk (-), Kernig sign (-/-)
: Pupil bulat (isokor) ukuran 2,5
mm/2,5 mm
langsung (+/+).
: Dalam batas normal
: (-)
Waham
curiga
dimana
pasien
yakin
orang-orang
pasien
yakin
orang-orang
disekitarnya
DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
:
Tidak terdapat kelainan yang spesifik, namun diduga terdapat
ketidakseimbangan antara neurotransmitter maka pasien memerlukan
farmakoterapi.
2. Psikologi
:
Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita berupa halusinasi
auditorik, dan visual serta waham kebesaran sehingga pasien
memerlukan psikoterapi.
3. Sosiologik
:
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan, dan
penggunaan waktu senggang sehingga pasien memerlukan sosioterapi.
Memberikan
kesempatan
kepada
pasien
untuk
merasa lega
Konseling
Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang
penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya dan memahami
cara menghadapinya, serta tetap memotivasi pasien agar tetap minum
obat secara teratur.
3. Sosioterapi:
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat
pasien tentang gangguan yang dialami oleh pasien, sehingga tercipta
dukungan moril dan lingkungan yang kondusif sehingga membantu
proses penyembuhan pasien.
IX.
PROGNOSIS
Prognosis pasien adalah Dubia
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prognosis pasien
A. Faktor pendukung :
Dukungan dari keluarga baik
Tidak ditemukan kelainan organobiologik
Tidak ada riwayat dalam keluarga dengan keluhan yang sama
B. Faktor penghambat :
Perjalanan penyakit berlangsung kronis
Pasien tidak patuh minum obat
X.
DISKUSI
Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis yang beragam dan
berubah-ubah dan sangat
mengganggu,
sebuah kumpulan
gejala
Gangguan
skizofrenia
umumnya
ditandai
oleh
adanya
penyimpangan dari pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas , dan
adanya efek yang tidak wajar dan tumpul. Kesadaran yang jernih dan
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
a. Thought (echo, insertion/withdrawal, atau broadcasting)
b. Delusion (of control, of influence, of passivity, atau perception)
c. Halusinasi Auditorik (suara halusinasi yang berkomentar secara
terus-menerus terhadap perilaku pasien, atau mendiskusikan
perihal pasien diantara mereka sendiri, atau jenis suara halusinasi
lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d. Waham menetap jenis lainnya yang dianggap mustahil dan tidak
wajar.
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada
secara jelas:
a. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
b. Arus pikiran yang terputus
c. Perilaku katatonik
d. Gejala-gejala negative seperti apatis, bicara yang jarang dan respon
yang
didengarnya
adalah
suara
iblis-iblis
yang
selalu
skizofrenia
paranoid,
hebefrenik,
katatonik,
residual
dan
sebagainya.
Pada pasien skizofrenia paranoid, selain temuan skizofrenia pada
umumnya, sebagai tambahan didapatkan:
-
FOLLOW UP
Memantau keadaan dan perkembangan pasien dan menilai efektivitas dari
pengobatan serta kemungkinan terjadinya efek samping dari farmakoterapi
yang diberikan.
XII.
LAMPIRAN AUTOANAMNESIS
Autoanamnesis pasien dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2014 di RSKD
pukul 12.00 WITA.
DM
DM
: Siapa namata ?
: SR
DM
: 25 tahun
DM
: Dimanaki tinggal ?
: Pare-pare
DM
: Sama mamakku
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
:Perempuan
dan
laki-laki,
banyak
orangki,
kubilangi
baru
: Saya ini cucunya walisongo, saya ini paling pintar, penguasa diatas
Tuhan, saya punya indera ke-6 yang bisa usir setan.
DM
DM
DM
DM
: Kalo liat orang ndak pernah ki merasa kalo ada yang ceritaiki?
DM
DM
DM
DM
: Tanggal 11
DM
: Bulan apa ?
DM
DM
: Kalo ada uangta 20.000, mauki beli rokok 12.000, sisa berapa
uangta?
DM
: 4500 dok
DM
: Pencuri toh
DM
DM
: Kalo misalkan tiba-tiba dapat uang di jalan, kita apakan uang itu ?
DM
: Iye dok,sama-sama