Anda di halaman 1dari 14

GAMBARAN KONDISI FISIK IBU PADA HARI KETIGA

POST PARTUM SETELAH DIBERIKAN REMINDER


TENTANG PERAWATAN POST PARTUM MELALUI SMS
DI RUANG DAHLIA RSUD SUMEDANG
Sarah Ridhasha Fathurrohman1 Ermiati1 Tetti Solehati1
1

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat

ABSTRAK
Perawatan post partum merupakan kegiatan sangat diperlukan dalam
periode post partum. Perawatan yang dilakukan dengan benar akan mempercepat
proses pemulihan kesehatan ibu post partum yang dapat dilihat dari keadaan fisik.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kondisi fisik ibu pada hari ke 3
post partum setelah diberikan reminder tentang perawatan post partum melalui
SMS di Ruang Dahlia RSUD Kota Sumedang. Penelitian ini dirancang
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan pre-eksperimental
designs menggunakan metode one-shot case study. Pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner dengan analisa data
distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan sub variabel yang diteliti, suhu
(94,1%), nadi, pernapasan, involusi uterus, eliminasi, nutrisi (100%), tekanan
darah (85,3%), luka perineum (61,8%), tungkai, konsistensi payudara, tingkat
energi (88,2%), putting (82,4%), ASI (79,4%), Nyeri tekan (85,3%) semua
keadaan normal. Penyuluhan serta reminder tentang perawatan post partum
melalui SMS dapat dilaksanakan sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan
ibu post partum.
Kata Kunci : SMS, Proses Pemulihan Kesehatan, Ibu Post Partum
ABSTRACT
The care of post partum is an indispensable activity in pos partum period.
The treatment that provided by properly will accelerate the recovery process of
health the post partum mothers. It can be seen from the physical state. The
purpose of this study is to determine the description physical condition on the
third day post partum after being given about post partums reminder via SMS in
Dahlias room RSUD SUMEDANG. This study was designed using descriptif
research method with pre-eksperimental designs approach in one-shot case study
method. Data was collected by observation sheets and questionnaires with
distribution frequency analyses. Based on the variables of this research,
temperatures (94,1%), pulses, respiration, uterine involution, eliminations,
nutriens (100%), blood pressure (83,51%), the wound perineum (61,8%), the
limbs, breast consistence, energy level (88,2%), nipples (82,4%), breastfeeding
(79,4%), pressure pain (85,3%) of respondents are normal. Counseling and post
partum care reminders via SMS can be implemented that will improve the health
of the mother post partum.
Keywords : SMS, The Recovery Process, Post Partum Mothers
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

PENDAHULUAN
Perawatan yang dilakukan pada periode post partum meliputi perawatan
fisik dan psikologis ibu untuk mencapai kesehatan yang optimal. Perawatan post
partum mengacu pada pelayanan medis dan keperawatan yang diberikan kepada
wanita selama masa nifas (Stright, 2004). Perawatan post partum ini sangat
diperlukan karena dalam periode post partum sering terjadi kematian pada ibu
yang disebabkan oleh berbagai macam masalah seperti perdarahan dan infeksi, hal
ini dapat terjadi karena perawatan masa nifas yang kurang baik (Bobak, 2005).
Untuk mencegah terjadinya komplikasi selama pada periode post partum
seperti perdarahan dan infeksi tersebut dengan cara memberikan penyuluhan
kesehatan mengenai perawatan post partum yang baik selama dirumah.
Penyuluhan kepada ibu post partum merupakan intervensi keperawatan pasca
partum utama untuk memenuhi kebutuhan ibu akan pengetahuan dan keterampilan
yang terkait dengan perawatan diri, perawatan bayi baru lahir, proses
pascapartum, adaptasi keluarga, dan pemulihan kesehatan. Penyuluhan serta demo
yang diberikan perawat kepada ibu post partum adalah berupa perawatan
perineum, perawatan payudara, nutrisi dan hidrasi, istirahat dan tidur, latihan
(ambulasi, latihan kegel dan pascapartum) serta teknik menyusui yang baik
(Reeder, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya serta pengamatan dilapangan,
masih banyak ibu post partum yang melalaikan bagian-bagian dari perawatan post
partum dan masih banyak ibu post partum yang melahirkan di RSUD Kota
Sumedang yang memiliki leaflet/booklet mengenai materi perawatan nifas dan

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

bayi baru lahir, akan tetapi ibu kurang termotivasi untuk menggunakan leaflet
tersebut sebagai alat bantu mereka dalam memenuhi pengetahuan serta melakukan
perawatan nifas dan bayi baru lahir di rumah. Apabila ibu termotivasi untuk
membaca leaflet tersebut, pengetahuan ibu pun akan terpenuhi serta melakukan
perawatan nifas dengan baik, maka proses pemulihan kesehatan ibu post partum
pun akan optimal. Proses pemulihan kesehatan pada masa post partum merupakan
hal yang sangat penting bagi ibu setelah melahirkan. Sebab masa kehamilan dan
persalinan telah terjadi perubahan fisik dan psikis (Farrer, 2001).
Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang dapat mendorong ibu post
partum untuk membaca leaflet yang diberikan setelah discharge planning,
terutama untuk ibu primipara, agar ibu dapat mencapai proses pemulihan
kesehatan yang optimal. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam hal ini
adalah melalui cara SMS (short message service)
Pesan singkat SMS merupakan layanan messaging yang pada umumnya
terdapat pada setiap system jaringan wireless digital. SMS adalah layanan untuk
mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari manapun kepada perangkat
bergerak (Mobile Device) (Mishra, 2010).
Reminder SMS ini adalah suatu penyampaian pesan yang bisa menjadi
sarana alternatif untuk mengingatkan ibu tentang informasi yang telah didapat
setelah diberikan penyuluhan dengan cara mengajak ibu untuk membaca leaflet
tentang perawatan post partum dan bayi baru lahir serta memotivasi ibu post
partum untuk mempraktekan secara mandiri di rumah.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

Dengan membaca leaflet dapat meningkatkan pengetahuan ibu post


partum untuk melakukan perawatan nifas dengan baik, maka proses pemulihan
kesehatan ibu post partum pun akan baik, sehingga dapat mampu untuk
menurunkan angka kematian ibu post partum.
Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Gambaran Kondisi Fisik Ibu Pada Hari Ketiga Post Partum Setelah
Diberikan Reminder Tentang Perawatan Post Partum Melalui SMS Di Ruang
Dahlia RSUD Kota Sumedang.

METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan pre-eksperimental designs (nondesigns) menggunakan metode
one-shot case study (Sugiyono, 2011).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum primipara dengan
persalinan normal di kelas 3 Ruang Dahlia RSUD Sumedang. Jumlah populasi ibu
post partum primipara yang pulang setelah 24 jam persalinan dalam 3 bulan
terakhir yaitu bulan Februari, Maret, April 2012 berjumlah 70 ibu dan dari jumlah
tersebut diambil sebanyak 34 orang dengan teknik pengambilan sampel secara
purposive sampling.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Pengumpulan data
penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu dengan kolektor data. Peneliti
melakukan informed consent kepada responden dan meminta nomer handphone

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

responden. Setelah responden pulang dari rumah sakit, peneliti SMS mengajak
(persuasi) untuk membaca leaflet yang telah diberikan setelah penyuluhan, serta
memotivasi untuk melakukan perawatan nifas. SMS dikirim setiap hari selama 2
hari. Selama responden diberi perlakuan SMS, responden membalas SMS. Setelah
perlakuan SMS dilaksanakan, peneliti melakukan post-test kepada responden
dengan cara bertemu di poli kandungan RSUD Kota Sumedang serta melakukan
home visit ke rumah responden yang kontrol ke bidan terdekat pada hari ke-3
setelah melahirkan.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
deskriptif, dengan menggunakan analisis persentase distribusi frekuensi.
Lokasi penelitian di Ruang Dahlia RSUD Kota Sumedang dan rumah
responden di daerah Kota Sumedang. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni
2012.

HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Distribusi frekuensi karakterisitk responden (n=34)
Variabel
Frekuensi
Usia
< 20 tahun
12
20-35 tahun
22
Pekerjaan
Tidak bekerja
30
Bekerja
4
Pendidikan
Pendidikan Dasar
17
Pendidikan Menengah
17

%
35,3
64,7
88,2
11,8
50,0
50,0

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

Tabel 2 Distribusi frekuensi keadaan tanda-tanda vital (n=34)


TTV
Frekuensi
Suhu
0
<36
32
36-38
>38
2
Nadi
<60
0
34
60-80
>80
0
Pernafasan
0
<18
34
18-24
>24
0
Sistol
0
<90
90-120
29
5
>120
Diastol
<60
0
60-80
29
>80
5
Tabel 3 Distribusi frekuensi keadaan involusi (n=34)
INVOLUSI
Frekuensi
a. UTERUS
Tinggi Fundus Uteri
<2
0
2
34
>2
0
Konsistensi fundus
Keras
34
Lunak
0
b. LOKEA
Warna
Merah terang
34
Merah tua
0
Jumlah lokea
Banyak
0
Sedang
34
Sedikit
0
Sangat sedikit
0
Bau
bau amis
34
bau busuk
0

%
0
94.1
5,9
0
100
0
0
100
0
0
85.3
14.7
0
85.3
14.7

0
100
0
100
0

100
0
0
100
0
0
100
0

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

Tabel 4 Distribusi frekuensi keadaan luka perineum (n=34)


REEDA
Frekuensi
REEDA
13
0
21
1-3
0
>3

%
38,2
61,8
0

Tabel 5 Distribusi frekuensi keadaan tungkai (n=34)


TUNGKAI
Tidak ada edema
Edema

Frekuensi
30
4

%
88,2
11,8

Tabel 6 Distribusi frekuensi keadaan payudara (n=34)


a.

b.

c.

d.

e.

PAYUDARA
Konsistensi payudara
Mengeras
Tidak mengeras
Putting
Lecet
Tidak lecet
Status laktasi
Tidak menyusui
Menyusui
Produksi ASI
Tidak keluar
Keluar
Nyeri tekan
Ya
Tidak

Frekuensi

30
4

88,2
11,8

6
28

17.6
82,4

7
27

20,6
79,4

7
27

20,6
79,4

29
5

85,3
14,7

Tabel 7 Distribusi frekuensi keadaan eliminasi (n=34)


ELIMINASI
Eliminasi Urin
a. Kandung Kemih
distensi kandung kemih
Tidak ada distensi kandung kemih
b. Buang Air Kecil
Lancar
Tidak lancar
Eliminasi Feses
a. Bising Usus
<6
6-12
>12

Frekuensi

0
34

0
100

34
0

100
0

0
30
0

0
100
0

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

b. Buang Air Besar


Lancar
Tidak lancar

30
4

Tabel 8 Distribusi frekuensi keadaan tingkat energy (n=34)


Tingkat energy
Frekuensi

88,2
11,8

Tidak melakukan aktivitas

11,8

Melakukan aktivitas

30

88,2

Tabel 9 Distribusi frekuensi keadaan nutrisi (n=34)


Nutrisi
Frekuensi
a. Nafsu Makan
Ada nafsu makan
Tidak ada nafsu makan
b. Frekuensi Makan
<3
3
>3

34
0

100
0

0
20
14

0
58,8
41,2

PEMBAHASAN
Gambaran Tanda-Tanda Vital Ibu Post Partum
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden
yang terdapat pada tabel 2 keadaan tanda-tanda vital dalam keadaan normal yang
sesuai dengan teori Reeder (2011) yang menyebutkan bahwa suhu tubuh diantara
36-38C adalah perubahan fisiologis yang normal untuk ibu post partum pada hari
ketiga. pada frekuensi nadi, keadaan bradikardi merupakan perubahan fisiologis
normal selama 6-10 hari pasca partum dengan nadi 40-70 x/menit. Tekanan darah
pada ibu post partum dapat juga mengalami peningkatan atau menunjukan
hipertensi, hal ini diakibatkan oleh proses kehamilan.
Gambaran Keadaan Involusi Uteri
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh responden yang
terdapat pada tabel 3 keadaan involusi uteri dalam keadaan normal yang sesuai

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

dengan teori Reeder (2011) menyebutkan bahwa pada akhir tahap ketiga
persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm di bawah umbilikus.
Keadaan konsistensi uterus harus keras. Jumlah lokea perlahan-lahan berkurang,
lokea berwarna merah terang (rubra) pada 1 sampai 3 hari pertama setelah
persalinan dan biasanya berjumlah sedang. Bau lokea sama dengan bau darah
menstruasi normal. Berdasarkan karakter responden sesuai tabel 1 umur
responden tergolong muda, sesuai hasil penelitian Mayuni (2005) menyebutkan
bahwa umur yang muda sangat mempengaruhi otot-otot rahim/uterus pada saat
melakukan suatu kegiatan atau latihan seperti senam nifas sehingga akan
mempercepat proses penurunan fundus uteri, kontraksi dan konsistensi uteri
semakin baik, serta pengeluaran lokea pun semakin lancar.
Gambaran Keadaan Luka Perineum
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh responden yang
terdapat pada tabel 4 keadaan luka perineum dalam keadaan normal yang sesuai
dengan teori Littleton dan Engebreston (2002) yang menyatakan bahwa pada
minggu pertama pascapartum jumlah skor REEDA biasanya dalam rentang 0-3
sedangkan pada minggu kedua pascapartum score berada dalam rentang 0-1.
Menurut Abraham et al (1990, dalam Reeder, 2011) menyebutkan bahwa
kelambatan penyembuhan perineum dan keutuhan introitus yang melebihi waktu
diakibatkan dari edema perineal lebih dari 3 hari setelah melahirkan. Seluruh
responden telah mendapatkan penyuluhan perawatan perineum yang baik serta
diingatkan kembali dengan menggunakan SMS, hal ini sejalan dengan penelitian
Kurniawati (2011) yang menyatakan bahwa perawatan perineum yang baik dan

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

kesembuhan luka perineum memiliki hubungan, maka semakin baik perawatan


perineum, semakin cepat kesembuhan luka perineum.
Gambaran Keadaan Tungkai
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden
yang terdapat pada tabel 5 keadaan tungkai responden dalam keadaan normal
yang sesuai dengan teori Reeder (2011) menyatakan bahwa keadaan ekstremitas
bawah terutama tungkai pada hari ketiga edema berkurang hingga sudah tidak ada
edema dan tanda homan pun negatif. Ekstremitas diamati seperti tungkai untuk
mendeteksi tanda-tana tromboflebitis post partum yang merupakan suatu
komplikasi yang serius.
Gambaran Keadaan Payudara
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden
yang terdapat pada tabel 6 keadaan payudara responden dalam keadaan normal
yang sesuai dengan teori Reeder (2011) yang menyatakan bahwa pada hari ketiga
dan keempat ASI biasanya keluar. Pada hari ketiga ataupun keempat baik ibu
menyusui maupun tidak menyusui dapat mengalami pembengkakan dan disertai
dengan nyeri. Semua responden diberikan penyuluhan demonstrasi perawatan
payudara, serta diingatkan kembali melalui SMS. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Werna (2006) menyatakan bahwa ibu post partum yang telah diberikan
penyuluhan dengan cara demonstrasi perawatan payudara ASInya dapat keluar
dengan lancar, sedangkan ibu post partum yang tidak diberikan penyuluhan
dengan cara demonstrasi ASInya tidak keluar dengan lancar.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

10

Gambaran Keadaan Eliminasi


Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden
yang terdapat pada tabel 7 keadaan eliminasi responden dalam keadaan normal
yang sesuai dengan teori Reeder (2011) yang menyatakan bahwa ibu pascapartum
dianjurkan untuk berkemih sesegera mungkin setelah melahirkan guna
menghindari distensi kandung kemih, keadaan pada hari ketiga pascapartum
wanita sudah mulai lancar dalam berkemih. Pada eliminasi feses, konstipasi
merupakan hal yang sering terjadi, BAB secara spontan bisa tertunda selama 2
hari setelah ibu melahirkan dan biasanya dibantu dengan pelunakan feses atau
laksalatif. Seluruh responden telah dianjurkan untuk berkemih sesegera mungkin
lalu dianjurkan untuk melakukan bladder training, sejalan dengan penelitian
Ermiati dkk (2008) yang membuktikan bahwa bladder training dapat
mempercepat terjadinya eliminasi BAK terlihat dari perbedaan waktu terjadinya
eliminasi BAK dimana kelompok yang diberikan intervensi bladder training
kemampuan eliminasi BAKnya lebih cepat dibandingkan dengan kelompok yang
tidak diberikan.
Gambaran Keadaan Tingkat Energi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden
yang terdapat pada tabel 8 keadaan tingkat energi responden dalam keadaan
normal yang sesuai dengan teori Reeder (2011) menyatakan bahwa pada
umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan. Umumnya pada hari kedua
hingga hari ketiga sudah bisa duduk dan bergerak dengan lambat pada awalnya,
serta energy kembali tetapi bervariasi (Bobak, 2005).

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

11

Gambaran Keadaan Nutrisi


Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh responden yang
terdapat pada tabel 9 keadaan nutrisi responden dalam keadaan normal yang
sesuai dengan teori Reeder (2011) menyatakan bahwa mortilitas dan tonus otot
sistem gastrointestinal kembali normal dalam 2 minggu setelah melahirkan.
Kebanyakan ibu sangat haus pada 2 sampai 3 hari pertama karena perpindahan
cairan antara ruang intertisial dan sirkulasi akibat dieresis. Pada sebagian besar
responden tidak memiliki pantangan makanan apapun dan memakan makanan
yang bergizi yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, sayur-sayuran, buahbuahan dan asupan cairan seperti susu dan air mineral, semua responden telah
diberikan penyuluhan nutrisi yang baik pada masa post partum dan menyusui,
serta diingatkan dengan menggunakan SMS. Hal ini sesuai dengan teori Sujyatini
(2010) menyatakan bahwa kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu
sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui diasarankan
memperoleh tambahan zat makanan 700 Kkal yang digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa setelah diberikan
penyuluhan perawatan post partum serta diberikan reminder tentang perawatan
post partum melalui SMS, keadaan sub variabel pemulihan kesehatan ibu post
partum pada hari ketiga yang dilihat dari keadaan tanda-tanda vital, involusi uteri,

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

12

luka perineum, tungkai, payudara, eliminasi, tingkat energy, dan nutrisi hampir
seluruh responden dalam keadaan normal.

SARAN
Beradasarkan hasil penelitian, penyuluhan perawatan post partum serta
dengan memberikan reminder tentang perawatan post partum melalui SMS dapat
berkontribusi dalam mendorong dan mengingatkan ibu post partum untuk
melakukan perawatan post partum yang akan mengoptimalkan proses pemulihan
kesehatan ibu post partum. Peneliti akan memberikan saran kepada pihak RSUD
Kota Sumedang untuk menggunakan SMS sebagai alat reminder tentang
perawatan post partum dan bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak
dibidang telekomunikasi, dengan SMS ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan ibu dalam melakukan perawatan post partum yang akan
meningkatkan derajat kesehatan pada ibu post partum serta memantau keadaan
post partum dengan melakukan kerja sama dengan perawat komunitas untuk
melakukan home visite (kunjungan rumah) sehingga dapat terdeteksi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC
Ermiati dkk. 2008. Efektiivitas Bladder Training Terhadap Fungsi Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK) Pada Ibu Post Partum Spontan.
http://www.scribd.com/doc/88358885/992-1052-1-PB . Diakses pada
tanggal 14 Juni 2012
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

13

Kurniawati, D. 2011. Hubungan Perawatan Perineum Dengan Kesembuhan Luka


Perineum Pada Masa Nifas Hari Ke Tujuh Di Rumah Bersalin Atiah
Jambi
2011.
http://akbid.info/library/gdl.php?mod=browse&op=read&id=suptakbpp
-gdl-dedekurnia-81. Diakses pada tanggal 16 Juni 2012
Littleton and Engebreston. 2002. Maternal, Neonatal, and Womens Health
Nursing. American. Delmar
Mayuni, I.O. 2005. Ibu Post Partum Hari I Sampai VII dengan dan tanpa Senam
Nifas terhadap Involusi Uterus di Pos Praktik Poltekes Denpasar
Tahun 2005. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/15308419430.pdf.
Diakses pada tanggal 14 Juni 2012
Mishra, A.R. 2010. Cellular Technologies for Emerging Markets: 2G, 3G and
Beyond. New Delhi. Wiley
Reeder, S.J, Leonide,L.M, Deborah, K. Griffin. 2011. Keperawatan Maternitas :
Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga. Edisi 18. Volume 2. Jakarta.
EGC
Stright, B.R. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Edisi 3. Jakarta. EGC
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kauntitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.
Afabeta
Sujiyatini, dkk. 2010. Asuhan Ibu Nifas Askeb III. Yogyakarta. Cyrrilus Publisher
Werna, N.A. 2006. Pengaruh Metode Demonstrasi Cara Perawatan Payudara.
http://med.unhas.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&i
d=262:pengaruh-metode-demonstrasi-cara-perawatanpayudara&catid=115&Itemid=48. Diakses pada tanggal 14 Juni 2012

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email : sarahridhasha@yahoo.co.id

14

Anda mungkin juga menyukai